Anda di halaman 1dari 3

Nama : Septian Alfarisi

NIM : (856768379)
Kelas : I/C
Mata Kuliah/Pelajaran : PEMBELAJARAN PKn di SD
Nama Tutor : Siti Tiara Maulia, M.Pd

1. mengapa sekolah harus dijadikan sebagai “Laboratorium Demokrasi”?


Menurut pendapat saya ruang kelas sebagai laboratorium demokrasi akan
mendorong setiap murid untuk berpikir kritis, menelaah, menganalisis, hingga
menemukan sendiri jawaban atau kesimpulan dari berbagai permasalahan yang
disampaikan oleh guru atau masalah yang diidentifikasinya sendiri.

2. mengapa harus diberikan pendidikan demokrasi ? siapa saja yang menjadi


sasaran dari pendidikan demokrasi ? apa keuntungan yang didapatkan ketika kita
sudah belajar pendidikan demokrasi ? serta apakah pendidikan demokrasi
menjadi orang tersebut paham dan bertindak sesuai asas-asas demokrasi ?
Menurut pendapat saya demokrasi di sini bukan hanya identik dengan mata
pelajaran PPKn tetapi setiap mata pelajaran pada dasarnya bisa mengembangkan
budaya demokrasi. Demokrasi erat kaitannya dengan toleransi, saling
menghargai, dan menghormati keberagaman. Pendidikan demokrasi pada
hakekatnya bertujuan untuk membimbing masyarakat agar semakin dewasa
dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar
perilakunya mencerminkan kehidupan yang demokratis. Dengan adanya
pendidikan atau edukasi tentang demokrasi, maka masyarakat akan memahami
dan bertahap menerapkan atau mengaplikasikan Demokrasi di kehidupan sehari-
hari.

3. hukuman mati melanggar hak asasi manusia dan juga konstitusi. Secara normatif,
hukuman mati melanggar hak hidup yang seharusnya dilindungi, bahkan tidak
bisa dikurangi dalam bentuk apapun dan oleh siapa pun. Secara esensial,
hukuman mati tidak menjawab apapun.
Pemerintah harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka menghormati
kebebasan sipil dan hak asasi manusia. Dengan begitu, ketika ada kritik, masukan
dan partisipasi tidak direspon negatif dan bahkan berujung pada proses hukum.

4. HAM
a. Apa kemajuan yang sudah dilakukan pemerintah dalam penanganan bidang
HAM di Indonesia dalam satu decade terakhir ?
Menurut saya belum ada
b. Apa saja yang menjadi “momok” atau masalah paling besar bidang HAM
dinegeri ini ?
 Pembersihan PKI (1965-1966)
 Tragedi Talangsari (1989)
 Tragedi Rumoh Geudong, Aceh (1989-1998)
 Pembunuhan Marsinah (1993)
 Tragedi Trisakti (1998)
 Penculikan Aktivis 97/98 (1997-1998)
 Tragedi Semanggi I & II (1998-1999)
 Bom Bali I & II(2002 & 2005)
 Pembunuhan Munir (2004)
c. Hambatan-hambatan apa saja yang ditemui dalam penegakan HAM d
Indonesia ?
 Kondisi sosial budaya yang berbeda. Di Indonesia kan banyak budaya,
dari sabang sampai merauke dan masih ada beberapa perbedaan
status sosial yang timbul.
 Kurangnya penyampaian yang merata ke semua masyarakat.
 Kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra yang ada di masyarakat.
Perbedaan pendapat ini semakin membuat HAM yang ada di
Indonesia terhambat kemajuannya.
 Pembuatan undang-undang yang tidak tepat sasaran. Sering banget
terjadi pembuatan peraturan perundangan yang malah membuat
pelanggaran HAM yang ada makin banyak.
 Penindakan yang lemah. Masih sering banget kita temui hukuman
yang nggak sesuai sama apa yang dilakukan. Padahal, aparat hukum
seharusnya bertindak adil dan bijaksana dalam memberikan
hukuman agar sesuai dengan kesalahan yang diperbuat.
 Rendahnya pemahaman warga Indonesia tentang pentingnya HAM.
Sama yang kayak tadi disebutin, banyak orang yang nggak tahu kalau
HAM itu penting banget. Tanpa HAM, kamu bakalan diinjak-injak
sama orang lain dan tersiksa.
 Lemahnya aparat hukum yang ada di Indonesia semakin membuat
HAM yang ada di Indonesia sulit ditegakkan.
d. Langkah-langkah apa saja yang harus diambil guna melindungi HAM di
Indonesia ?
 Hargai hak-hak sipil
 Hargai hak-hak politik
 Hargai hak-hak ekonomi dan sosial
 Hargai hak-hak budaya

Anda mungkin juga menyukai