Anda di halaman 1dari 1

Pada percobaan pertama, jenis panel yang digunakan adalah monochrystal

dengan kapasitas baterai 68%. Beban yang digunakan adalah lampu DC yang
memiliki daya 5w perlampu. Pada percobaan ini, beban dipasang pada saat baterai
tidak mengisi atau keadaan discharge.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa dilakukan 3 kali percobann pada setiap
beban yaitu 5w, 10w,dan 15w. Kapasitas baterai berkurang 1-2% dalam 2 menit.
Ketika bebannya semakin besar maka tegangan baterai akan semakin berkurang,
jika dilakukan secara terus-menerus dalam waktu lama, maka akan
mengakibatkan tegangan berada dibawah tegangan kerja baterai. Maka ketika
tegangan semakin dekat dengan tegangan kerja, maka controller akan otomatis
mematikan semua beban.
Pada percobaan kedua, tetap menggunakan monochrystal. Beban dipasang
pada saat baterai menisci atau charge. Kapasitas awal baterai adalah 55$.
Dapat dilihat pada tabel , percobaan dilakukan dengan beban DC yang
dayanya 15w. percobaan dilakukan sebanyak 3 kali, waktu pengisian baterai 2.50
ubtuk menambah kapasitas baterai menjadi 56% dan 3.47 menjadi 57%. Pengisian
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intensitas cahaya, suhu, dan jenis solar
cell yang digunakan.
Jika intensitas cahaya semakin besar maka solar cell akan semakin cepat
dalam melakukan pengisian, sebaliknya jika intensitas cahaya kecil maka efisiensi
panel suryanya akan berkurang. Untuk jenis panelnya, jenis monochrystal
memiliki kemampuan lebih baik daripada polychrystal.
Load reconnect voltage terjadi pada tegangan yakni 12,6V. jadi ketika
tegangan beban telah mencapai 12,6V maka charger controller akan
menghentikan penggunaan baterai.

Anda mungkin juga menyukai