Anda di halaman 1dari 2

Pengolahan Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)

Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Pert./HK.060/2/2006, yang dimaksud


dengan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia
dan biologi tanah.Sampah merupakan problematika setiap rumah tangga. Setiap rumah
tangga pasti menghasilkan sampah setiap harinya. Akan tetapi pengelolaan sampah seringkali
belum tepat, sehingga justru sering menimbulkan potensi masalah misalnya: degradasi
kebersihan lingkungan, timbulnya aroma busuk, potensi virus,dsb (Andi Sunyoto, 2021)

Desa Kuwiran merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Madiun.
Sebagian besar warganya bekerja sebagai petani. Dalam kesehariannya warga masyarakat
desa Kuwiran lebih sering memasak sendiri jika dibandingkan dengan membeli makanan
siap saji. Sehingga potensi sampah dapur keluarga setiap harinya cukup tinggi. Sampah dapur
tersebut rata-rata hanya dibuang begitu saja ditempat sampah di area pekarangan masing-
masing atau dijadikan makanan ternak karena belum ada informasi untuk pengelolaan lebih
lanjut dari sampah-sampah tersebut,Sehingga kadang meninggalkan gangguan lingkungan
seperti bau tidak sedap, serta berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah mengubah sampah dapur
menjadi menjadi pupuk cair. Sampah dapur dari hasil kegiatan masak memasak merupakan
sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk cair (POC). Kegiatan ini dimaksudkan
untuk memberikan informasi kepada masayarakat Desa Kuwiran perihal pengolahan sampah
dapur menjadi pupuk cair. Hal ini memungkinkan untuk dilakukan karena sampah dapur
merupakan sampah yang tersusun atas senyawa organik yang dapat dengan mudah diuraikan
oleh mikro organisme. Pupuk cair tersebut dapat dimanfaatkan untuk memupuk tanaman
disekitar pekarangan mereka.

Kegiatan Sosialiasi dan Demonstrasi Pengolahan sampah Dapur menjadi Pupuk


Organik Cair ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2022, yang bertempat di Balai Desa
Kuwiran. Adapun Sasaran dari Kegiatan ini adalah dengan dengan melibatkan seluruh Ibu
PKK di Desa Kuwiran yang sebagian besar merupakan Ibu Rumah Tangga sehingga mereka
dapat memahami pentingnya memanfaatkan Sampah Dapur menjadi Pupuk Organik Cair dan
bisa dapat menginformasikan kepada Ibu Rumah Tangga Lainnya yang ada di Desa Kuwiran
tersebut. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian
melakukan praktik langsung atau Demonstrasi untuk membuat Pupuk Organik Cair yaitu
dengan mencampurkan sampah-sampah dapur seperti sisa sayuran,sisa kulit buah,cangkang
telur,serta sisa-sisa makanan dengan Air Cucian Beras ditambahkan Molase dan Cairan EM4
untuk mempercepat Proses Penguraian Sampah.Kegiatan ini berjalan dengan Lancar,dan
peserta ssngat antusias untuk bertanya mengenai Pupuk Organik Cair dari sampah Dapur,
namun tidak semua Peserta Ibu PKK hadir dalam kegiatan tersebut.
Adapun Evaluasi dari Kegiatan ini adalah pelaksanaan tidak sesuai dengan tanggal
perencanaan awal yaitu 23 Juli 2022 karena pada tanggal tersebut bertepatan dengan kegiatan
lain warga Desa sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

Dengan adanya kegiatan Sosialisasi Dan Demonstrasi Pengolahan Sampah Dapur Menjadi
Pupuk Organik Cair ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak mencemari lingkungan. Kegiatan
ini dapat diharapkan untuk dapat memotivasi masyarakat untuk dapat hidup selaras dengan
alam dan mengurangi penggunakan pupuk kimia beralih ke POC.

Daftar Pustaka

Marpaung A.E, 2014 Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dan Teknik Penanaman Dalam
Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Kentang, J Hort. Vol

Andi Sunyoto, dkk (2021) ‘Universitas Amikom Yogyakarta’, Pengolahan Sampah Dapur
Menjadi Pupuk Organik Cair [Preprint].

Anda mungkin juga menyukai