PEMBAHASAN
Kelor (Moringa oleifera L.) adalah sejenis tumbuhan dari suku moringaceae.
Moringa oleifera dikenal dengan kelor di Indonesia merupakan tanaman asli kaki bukit
Himalaya Asia Selatan, timur laut Pakistan, bagian utara Bengala Barat di India dan timur
laut Bangladesh. Tanaman ini dapat ditemukan di sepanjang negara tropis.
seperti temperatur yang sangat tinggi, berada di bawah naungan dan daerah bersalju
ringan. Tanaman ini tetap mudah tumbuh walaupun dalam kondisi ekstrim . Kelor dapat
bertahan dalam musim kering yang panjang dan tumbuh dengan baik di daerah dengan
curah hujan tahunan berkisar antara 250 sampai 1500 mm (Krisnandi, 2015).
Tanaman Moringa oleifera L memiliki akar tunggang dan bewarna putih. Kelor
termasuk jenis tanaman perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 - 12 meter.
Batang kelor termasuk jenis batang berkayu yang keras dan kuat. Bentuk batangnya
adalah bulat (teres) dan permukaannya kasar dengan arah tumbuh tegak lurus ke atas
(erectus). Arah percabangan kelor tegak (fastigiatus) dengan arah tumbuh cabang hanya
bertangkai karena terdiri atas tangkai dan helaian saja. Bangun daunnya berbentuk bulat
(orbicularis), panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis, pangkal daunnya tidak bertoreh dan
termasuk ke dalam bentuk bangun bulat telur. Ujung dan pangkal daunnya membulat
(rotundatus). Susunan tulang daun kelor menyirip (penninervis) dengan satu ibu tulang
yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Kelor
mempunyai tepi daun yang rata (integer) dan helaian daunnya tipis dan lunak. Daun
berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaannya licin (laevis) dan berselaput lilin
(pruinosus). Satu tangkai memiliki daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak
Bunga pada tanaman kelor berada di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang,
kelopak bunga berwarna putih, memiliki aroma khas. Buah atau polong kelor berbentuk
segi tiga memanjang yang disebut klentang dengan panjang 20 - 60 cm. Saat polong muda
berwarna hijau setelah tua menjadi cokelat. Ketika kering polong membuka menjadi 3
bagian. Setiap bagian polong rata-rata berisi antara 12 dan 35 biji. Biji kelor berbentuk
bulat dengan lambung semi-permeabel. Biji terdapat dalam polong berbentuk bulat,
berwarna hijau terang kemudian berubah berwarna coklat kehitaman saat polong matang
dan kering. Berat rata-rata per biji adalah 0,3 g (Krisnandi, 2015).
Kingdom : Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
Familia : Moringaceae
Genus : Moringa
berguna bagi tubuh manusia. Menurut hasil penelitian, daun kelor ternyata
protein dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh
kandungan kalsium yang lebih banyak daripada susu, lebih banyak zat besi
daripada bayam, lebih banyak protein daripada telur dan lebih banyak kalium
daripada pisang. Zat lain yang sudah diidentifikasi dalam daun kelor antara
lain: senyawa polifenol (asam galat, asam klorogenat, asam elegat, asam
akan vitamin dan mineral.Pada Tabel 2.1 akan dijelaskan komposisi vitamin
dalam setiap 100 gram daun Moringa oleifera. Komposisi vitamin tersebut
Komposisi mineral dalam 100 gram daun Moringa oleifera dapat dilihat
pada Tabel 2.2. Mineral tersebut antara lain kalsium, besi, magnesium, fosfor,
nutrisi yang lengkap dan mencegah berbagai macam penyakit. Seratus gram daun kelor
kering mengandung protein 9 kali lebih banyak dibanding yogurt, vitamin C ¾ kali lebih
banyak dari jeruk, kandungan pottasium 15 kali lebih banyak dibanding pisang, vitamin A
10 kali lebih banyak dibanding wortel, kalsium 17 kali lebih banyak dibanding susu,
polifenol 8 kali lebih banyak dibanding wine merah, protein 4 kali lebih banyak dibanding
susu, vitamin E 3 kali lebih banyak dibanding bayam, kandungan zat besi 3 kali lebih
banyak dibanding kacang almon, protein 3 kali lebih banyak dibanding telur, serat 4 kali
lebih banyak dari oat, vitamin C 10 kali lebih banyak dibanding anggur, dan kandungan
Berikut ini adalah beragam manfaat daun kelor yang dapat diperoleh:
Sebuah penelitian menemukan bahwa daun kelor terlihat dapat menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan efektivitas kerja hormon insulin. Manfaat ini baik untuk mencegah
diabetes dan terjadinya resistensi insulin.
Akan tetapi, manfaat daun kelor sebagai pengobatan diabetes pada manusia masih perlu
diteliti lebih lanjut.
2. Mengatasi peradangan
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Namun, Anda
bisa mengonsumsi daun kelor untuk meredakan peradangan yang dialami. Ekstrak daun kelor
dipercaya mengandung zat yang dapat mengurangi peradangan.
3. Mengontrol tekanan darah
Daun kelor banyak mengandung kalium dan antioksidan. Berkat kandungan tersebut,
tanaman ini diketahui bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap
stabil sehingga dapat mencegah hipertensi.
Kandungan antioksidan di dalam daun kelor juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan
dan fungsi otak. Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang tercukupi dapat
menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Daun kelor juga dipercaya baik untuk mendukung kinerja otak dan meningkatkan memori.
Ekstrak daun dan kulit batang pohon kelor terbukti efektif menghambat pertumbuhan sel
kanker, seperti kanker payudara, pankreas, dan usus besar. Manfaat daun kelor tersebut
diduga berkat kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal
bebas.
Daun kelor juga diketahui dapat melawan virus, terutama jenis virus herpes simplex (HSV).
Selain berbagai manfaat di atas, daun kelor juga dipercaya baik untuk mengurangi kolesterol,
mengatasi disfungsi ereksi, dan mencegah kambuhnya gejala asma.
Daun kelor dalam pembuatan teh sangat bermanfaat untuk kesehatan karena
mengandung kandungan flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi. kelor digunakan
dalam pengobatan penyakit seperti rematik, kelumpuhan dan epilepsi. Selain itu ekstrak daun,
biji, dan akar dari pohon kelor telah dipelajari secara ekstensif dan analgesik.
Daun kelor kering per 100 g mengandung air 7,5%, kalori 205 g, karbohidrat 38,2 g,
protein 27,1 g, serat 19,2 g, lemak 2,3 g, kalsium 2003 mg, magnesium 368 mg, fosfor 204
mg, tembaga 0,6 mg, besi 28,2 mg, sulfur 870 mg, potasium 1324 mg
(Yuliani,2015).Kandungan daun kelor kering seberat 100gr mengandung protein dua kali
lebih tinggi dari yoghurt, vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel, kalium tiga kali lebih
tinggi dari pisang, kalsium empat kali lebih tinggi dari susu, dan vitamin C tujuh kali lebih
tinggi dari jeruk Kelor memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi
tubuh salah satunya kelor dapat meningkatkan imun tubuh dan dengan imun tubuh yang baik
maka virus atau penyakit tidak akan mudah menyerang tubuh secara cepat.
Kandungan daun kelor ini sudah lama diketahui akan kebaikannya karena daun kelor
merupakan salah satu diantara superfood. Superfood sendiri merupakan pangan fungsional
yang bergizi tinggi dan kaya akan fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan dan imunitas.
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Moringa oleifera adalah tanaman yang sering digunakan orang untuk mengobati
berbagai penyakit, hampir semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan. Terbukti dalam
berbagai studi bahwa tanaman Moringa oleifera memiliki berbagai sifat obat dan terapeutik.
Misalnya, kandungan nutrisi umum dari Moringa oleifera hingga beberapa sifat spesifik
termasuk sifat antiinflamasi, antimikroba, antihiperglikemik, antioksidan, dan antikanker.Teh
daun kelor merupakan salah satu obat herbal alternatif untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Mengonsumsi daun kelor ini merupakan upaya preventif agar terhindar dari virus dan
penyakit.
3. 2. Saran
Daftar Pustaka
Adrian, Kevin. 2020. Kandungan dan Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan. Alodokter.
https://www.alodokter.com/kandungan-dan-manfaat-daun-kelor-bagi-kesehatan. (Diakses
pada 05 April 2021).
Yuliani, N. N., et al. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Infusa Daun Kelor (Moringa oleifera,
Lamk) Dengan Metode 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Jurnal Info Kesehatan Vol
14 No 2.Prodi Farmasi. Poltekkes Kemenkes Kupang. Nusa Tenggara Timur.
Pradana, D. L. C., et al. 2019. Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kelor Sebagai Antioksidan
dan Pencegah Diabetes Bagi Masyarakat Kampung Utan Depok. Jurnal Keberlanjutan
Program Pemberdayaan Masyarakat Era Revolusi Industri 4.0. Fakultas Kedokteran.
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jakarta
WHO. World Health Statistics: Monitoring Health of SDGs. Geneva, WHO; 2017.
Rahman, F. 2015. Efek Nefroproktektor Ekstrak Etanol Daun Kelor Terhadap Kerusakan
Histologis Nefron Mencit Yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi. Universistas Sebelas Maret.
Surakarta
Krisnandi, AD (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi Dan Pengembangan
Tanaman Kelor Indonesia