Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Tanaman Kelor

Kelor (Moringa oleifera L.) adalah sejenis tumbuhan dari suku moringaceae.
Moringa oleifera dikenal dengan kelor di Indonesia merupakan tanaman asli kaki bukit
Himalaya Asia Selatan, timur laut Pakistan, bagian utara Bengala Barat di India dan timur
laut Bangladesh. Tanaman ini dapat ditemukan di sepanjang negara tropis.

Kelor (Moringa oleifera L) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang


(perenial) dengan tinggi 7-12 m. Batang kelor berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih
kotor, kulit tipis dan permukaannya kasar. Perkembangbiakan tanaan ini dapat secara
generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Kelor dapat tumbuh di dataran rendah
maupun dataran tinggi sampai di ketinggian ± 1000 m dpl.

Kelor merupakan tanaman yang dapat mentolerir berbagai kondisi lingkungan

seperti temperatur yang sangat tinggi, berada di bawah naungan dan daerah bersalju

ringan. Tanaman ini tetap mudah tumbuh walaupun dalam kondisi ekstrim . Kelor dapat

bertahan dalam musim kering yang panjang dan tumbuh dengan baik di daerah dengan

curah hujan tahunan berkisar antara 250 sampai 1500 mm (Krisnandi, 2015).

Tanaman Moringa oleifera L memiliki akar tunggang dan bewarna putih. Kelor

termasuk jenis tanaman perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 - 12 meter.

Batang kelor termasuk jenis batang berkayu yang keras dan kuat. Bentuk batangnya

adalah bulat (teres) dan permukaannya kasar dengan arah tumbuh tegak lurus ke atas

(erectus). Arah percabangan kelor tegak (fastigiatus) dengan arah tumbuh cabang hanya

pada pangkalnya (Krisnandi, 2015).cDaun Moringa oleifera L merupakan jenis daun

bertangkai karena terdiri atas tangkai dan helaian saja. Bangun daunnya berbentuk bulat

(orbicularis), panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis, pangkal daunnya tidak bertoreh dan

termasuk ke dalam bentuk bangun bulat telur. Ujung dan pangkal daunnya membulat
(rotundatus). Susunan tulang daun kelor menyirip (penninervis) dengan satu ibu tulang

yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Kelor

mempunyai tepi daun yang rata (integer) dan helaian daunnya tipis dan lunak. Daun

berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaannya licin (laevis) dan berselaput lilin

(pruinosus). Satu tangkai memiliki daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak

sempurna (Krisnandi, 2015).

Bunga pada tanaman kelor berada di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang,

kelopak bunga berwarna putih, memiliki aroma khas. Buah atau polong kelor berbentuk

segi tiga memanjang yang disebut klentang dengan panjang 20 - 60 cm. Saat polong muda

berwarna hijau setelah tua menjadi cokelat. Ketika kering polong membuka menjadi 3

bagian. Setiap bagian polong rata-rata berisi antara 12 dan 35 biji. Biji kelor berbentuk

bulat dengan lambung semi-permeabel. Biji terdapat dalam polong berbentuk bulat,

berwarna hijau terang kemudian berubah berwarna coklat kehitaman saat polong matang

dan kering. Berat rata-rata per biji adalah 0,3 g (Krisnandi, 2015).

2.2. Klasifikasi Tanaman Kelor.

Menurut Integrated Taxonomic Information System (2017), klasifikasi tanaman kelor


sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi :Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae

Klas : Dicotyledoneae

Ordo : Brassicales

Familia : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera Lamk.


2.3. Kandungan Nutrisi Pada Daum Kelor.

Zat-zat yang terkandung dalam daun Moringa oleifera sangat

berguna bagi tubuh manusia. Menurut hasil penelitian, daun kelor ternyata

mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, besi dan

protein dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh

tubuh manusia (Radiyanthi, 2015). Daun Moringa oleifera memiliki

kandungan kalsium yang lebih banyak daripada susu, lebih banyak zat besi

daripada bayam, lebih banyak protein daripada telur dan lebih banyak kalium

daripada pisang. Zat lain yang sudah diidentifikasi dalam daun kelor antara

lain: senyawa polifenol (asam galat, asam klorogenat, asam elegat, asam

ferulat, kuersetin, kaempferol, proantosianidin dan vanilin), vitamin E, β-

karoten, zink dan selenium (Rahman, 2015).

Daun Moringa oleifera merupakan salah satu tanaman yang kaya

akan vitamin dan mineral.Pada Tabel 2.1 akan dijelaskan komposisi vitamin

dalam setiap 100 gram daun Moringa oleifera. Komposisi vitamin tersebut

antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B6, dan C.

Tabel 2.1 Komposisi Vitamin dalam Daun Moringa oleifera L

No. Vitamin Kebutuha Kandunga Kegunaan


n n
(/hari) (/100gr)
1. Vitamin A 500-600 µg 378 µg Berguna untuk pembentukan sel
batang dan kerucut pada mata,
menjaga integritas epitel.
2. Vitamin B1 1,1-1,2 mg 0,257 µg Berperan dalam
metabolisme
karbohidrat dan protein,
menjaga
fungsi normal sel saraf.
3. Vitamin B2 1,1-1,3 mg 0,66 mg Berpartisipasi dalam reaksi
redoks
pada metabolisme.
4. Vitamin B3 1,1-1,3 mg 2,22 mg Berperan dalam respirasi
intraseluler dan sintesis asam
lemak dan steroid melalui jalur
pentose
fosfat.
5. Vitamin B6 14-16 mg 1,2 mg Hasil fosforilasi dari B6
bertindak
6. Vitamin C 45 mg 51,7 mg sebagai koenzim dalam
metabolisme asam amino.
Diperlukan dalam
pembentukan
kolagen, absorbs dari zat besi
dan
perbaikan jaringan.

Komposisi mineral dalam 100 gram daun Moringa oleifera dapat dilihat

pada Tabel 2.2. Mineral tersebut antara lain kalsium, besi, magnesium, fosfor,

kalium, natrium dan zink.

Tabel 2.2 Komposisi Mineral dalam Daun Moringa oleifera

No. Mineral Kebutuha Kandunga Kegunaa


n n n
(/hari) (/100gr)
1. Kalsium 1000 mg 185 mg Berperan dalam
pertumbuhan
tulang dan gigi, kontraksi otot
dan pembekuan darah.
2. Besi 8 mg (pria) 4 mg Berperan sebagai carrier oksigen
18 mg (wanita) dalam eritrosit dan sebagai
media
transport elektron dalam sel.
3. Magnesium 400-420 mg 147 mg Berperan dalam kontraksi otot,
(pria) sebagai kofaktor enzim dalam
310-320 mg pembentukan energi, sintesis
(wanita ) protein, sintesis DNA dan RNA,
mengatur potensial listrik dari sel
saraf dan membran sel.
4. Fosfor 700 mg 112 mg Berperan dalam
pembentukan
tulang dan gigi.
5. Kalium 4700 mg 337 mg Menjaga keseimbangan cairan
tubuh. Berperan
dalam
transmisiimpuls saraf dan
kontraksi otot.
6. Natrium 1500 mg 9 mg Menjaga keseimbangan air dan
elektrolit.
7. Zink 11 mg (pria) 0,6 mg Sebagai salah satu komponen
8 mg (wanita) enzim dalam proses sintesis dan
degradasi dari karbohidrat, lipid,
protein dan asam nukleat. Zink
juga berperan dalam menjaga
integritas membran sel.

Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa daun Moringa oleifera mengandung

nutrisi yang lengkap dan mencegah berbagai macam penyakit. Seratus gram daun kelor

kering mengandung protein 9 kali lebih banyak dibanding yogurt, vitamin C ¾ kali lebih

banyak dari jeruk, kandungan pottasium 15 kali lebih banyak dibanding pisang, vitamin A

10 kali lebih banyak dibanding wortel, kalsium 17 kali lebih banyak dibanding susu,

polifenol 8 kali lebih banyak dibanding wine merah, protein 4 kali lebih banyak dibanding

susu, vitamin E 3 kali lebih banyak dibanding bayam, kandungan zat besi 3 kali lebih

banyak dibanding kacang almon, protein 3 kali lebih banyak dibanding telur, serat 4 kali

lebih banyak dari oat, vitamin C 10 kali lebih banyak dibanding anggur, dan kandungan

zat besi 25 kali lebih banyak dari bayam.

2.4. Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan


Daun Moringa oleifera L mengandung sejumlah asama amino. Asam amino
yang terkandung diduga mampu meningkatkan sistem imun. Asam amino dalam
tubuh akan mengalami biosintesa protein, dari 20 macam asam amino yang ada
yakni 19 asam amino α-L-amino dan satu asam L-iminodapat disintesa menjadi
50.000 lebih protein yang bersamadengan enzim berperan dalam mengontrol
aktivitas kimia antibodi untuk mencegah berbagai macam penyakit
(Hardiyanthi,2015).
Daun Moringa oleifera L juga mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai
antioksidan yang mampu menjaga terjadinya oksidasi sel tubuh. Selain itu,
kandungan minyak atsiri dan flavonoid yang terdapat pada daun dapat mencegah
peroksidasi lemak.Tanaman Moringa oleifera L mempunyai banyak sekali manfaat,
yaitu sebagai antibiotik, antispasmodic, anitripanosomal, antiulkus, aktivitas
hipotensif, antiinflamasi dan dapat menurunkan kolesterol. Tanaman kelor juga
memiliki kandungan fenolik yang terbukti efektif berperan sebagai antioksidan.
Efek antioksidan yang dimiliki tanaman kelor memiliki efek yang lebih baik
daripada vitamin E secara in vitro dan menghambat peroksidasi lemak dengan cara
memecah rantai peroxyl radical. Fenolik juga secara langsungmenghapus reactive
oxygen species (ROS) seperti hidroksil, superoksida dan peroksinitrit (Chunmark et
al., 2007 dalam Hardiyanthi, 2015).
Moringa oleifera L terutama daunnya, mengandung antioksidan yang tinggi.
Beberapa senyawa bioaktif utama fenoliknya merupakan grup flavonoid seperti
kuersetin, kaempferol dan lain-lain. Kuersetin merupakan antioksidan kuat yang
kekuatannya 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C dan vitamin E
yang dikenal sebagai vitamin potensial. Antioksidan di dalam daun kelor
mempunyai aktivitas menetralkan radikal bebas sehingga mencegah kerusakan
oksidatif pada sebagian besar biomolekul dan menghasilkan proteksi terhadap
kerusakan oksidatif secara signifikan (Hardiyanthi, 2015).
Moringa juga dikenal sebagai horseradish tree, drumstick tree, dan mother’s
best freind and Amazing tree.Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menyebut Kelor
sebagai Pohon Ajaib.Julukan tersebut muncul karena sebagian besar bagian-bagian
tubuh tanaman kelor, mulai dari daun, buah, biji mempunyai manfaat yang sangat
penting untuk kesehatan.Telah disebutkan sebelumnya bahwa daun kelor dikenal
sebagai salah satu tanaman herbal yang baik untuk kesehatan.

Berikut ini adalah beragam manfaat daun kelor yang dapat diperoleh:

1. Menurunkan kadar gula darah

Sebuah penelitian menemukan bahwa daun kelor terlihat dapat menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan efektivitas kerja hormon insulin. Manfaat ini baik untuk mencegah
diabetes dan terjadinya resistensi insulin.

Akan tetapi, manfaat daun kelor sebagai pengobatan diabetes pada manusia masih perlu
diteliti lebih lanjut.

2. Mengatasi peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Namun, Anda
bisa mengonsumsi daun kelor untuk meredakan peradangan yang dialami. Ekstrak daun kelor
dipercaya mengandung zat yang dapat mengurangi peradangan.
3. Mengontrol tekanan darah

Daun kelor banyak mengandung kalium dan antioksidan. Berkat kandungan tersebut,
tanaman ini diketahui bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap
stabil sehingga dapat mencegah hipertensi.

4. Memelihara kesehatan dan fungsi otak

Kandungan antioksidan di dalam daun kelor juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan
dan fungsi otak. Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang tercukupi dapat
menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

Daun kelor juga dipercaya baik untuk mendukung kinerja otak dan meningkatkan memori.

5. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Ekstrak daun dan kulit batang pohon kelor terbukti efektif menghambat pertumbuhan sel
kanker, seperti kanker payudara, pankreas, dan usus besar. Manfaat daun kelor tersebut
diduga berkat kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal
bebas.

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

Berdasarkan penelitian di laboratorium, ekstrak daun kelor diketahui dapat melindungi


tubuh dari berbagai jenis kuman, seperti Salmonella typhi penyebab tifus, Escherichia
coli penyebab diare, dan Staphylococcus aureus penyebab infeksi kulit.

Daun kelor juga diketahui dapat melawan virus, terutama jenis virus herpes simplex (HSV).

Selain berbagai manfaat di atas, daun kelor juga dipercaya baik untuk mengurangi kolesterol,
mengatasi disfungsi ereksi, dan mencegah kambuhnya gejala asma.

Pemanfaatan Daun Kelor


2.5. Pemanfaatan Daun Kelor untuk pembuatan Teh Herbal.

Daun kelor dalam pembuatan teh sangat bermanfaat untuk kesehatan karena
mengandung kandungan flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi. kelor digunakan
dalam pengobatan penyakit seperti rematik, kelumpuhan dan epilepsi. Selain itu ekstrak daun,
biji, dan akar dari pohon kelor telah dipelajari secara ekstensif dan analgesik.

Daun kelor kering per 100 g mengandung air 7,5%, kalori 205 g, karbohidrat 38,2 g,
protein 27,1 g, serat 19,2 g, lemak 2,3 g, kalsium 2003 mg, magnesium 368 mg, fosfor 204
mg, tembaga 0,6 mg, besi 28,2 mg, sulfur 870 mg, potasium 1324 mg
(Yuliani,2015).Kandungan daun kelor kering seberat 100gr mengandung protein dua kali
lebih tinggi dari yoghurt, vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel, kalium tiga kali lebih
tinggi dari pisang, kalsium empat kali lebih tinggi dari susu, dan vitamin C tujuh kali lebih
tinggi dari jeruk Kelor memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi
tubuh salah satunya kelor dapat meningkatkan imun tubuh dan dengan imun tubuh yang baik
maka virus atau penyakit tidak akan mudah menyerang tubuh secara cepat.

Kandungan daun kelor ini sudah lama diketahui akan kebaikannya karena daun kelor
merupakan salah satu diantara superfood. Superfood sendiri merupakan pangan fungsional
yang bergizi tinggi dan kaya akan fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan dan imunitas.

Berikut adalah Proses Pembuatan Teh Kelor (Pradana,2019):

1. Ambil Daun Kelor yang sehat


2. Pisahkan Daun dari Ranting atau tangkainya
3. Dicuci lalu dijemur dibawah suhu Panas matahari atau dikeringkan di dalam
ruangan dengan suhu 35-40 derajat celcius.hingga Mengering. Untuk Proses
pengeringan membutuhkan waktu 1-2 hari.
4. Daun Kelor yang telah kering dapat langsung digunakan sebagai minuman teh
dengan cara dihaluskan terlebih dahulu,lalu diseduh dengan menggunakan air
panas.
5. Disaring terlebih dahulu dan Teh siap dinikmati.
Kelemahan dari teh daun kelor ini adalah memiliki rasa langu. Untuk itu, untuk
mengurangi rasa langu dari daun kelor ini dapat ditambahkan madu sebagai
pemanis sekaligus menyamarkan rasa langu.Usaha dari Teh Daun Kelor
Pembuatan teh dari daun kelor ini dapat dijadikan peluang usaha, seperti
penjualan jamu pada umumnya. Terlebih disaat pandemi seperti ini, minuman
untuk meningkatkan imunitas sangat dicari oleh masyarakat. Teh daun kelor dapat
dijual dalam bentuk teh yang sudah siap minum dengan batas simpan hingga 1
bulan, atau dalam bentuk bubuk dapat disimpan hingga 6 bulan. Walaupun teh
daun kelor sudah banyak diproduksi oleh pabrik, namun peluang usaha kecil dapat
membantu perekonomian keluarga.
BAB 3

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
Moringa oleifera adalah tanaman yang sering digunakan orang untuk mengobati
berbagai penyakit, hampir semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan. Terbukti dalam
berbagai studi bahwa tanaman Moringa oleifera memiliki berbagai sifat obat dan terapeutik.
Misalnya, kandungan nutrisi umum dari Moringa oleifera hingga beberapa sifat spesifik
termasuk sifat antiinflamasi, antimikroba, antihiperglikemik, antioksidan, dan antikanker.Teh
daun kelor merupakan salah satu obat herbal alternatif untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Mengonsumsi daun kelor ini merupakan upaya preventif agar terhindar dari virus dan
penyakit.

3. 2. Saran

Daftar Pustaka
Adrian, Kevin. 2020. Kandungan dan Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan. Alodokter.
https://www.alodokter.com/kandungan-dan-manfaat-daun-kelor-bagi-kesehatan. (Diakses
pada 05 April 2021).

Yuliani, N. N., et al. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Infusa Daun Kelor (Moringa oleifera,
Lamk) Dengan Metode 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Jurnal Info Kesehatan Vol
14 No 2.Prodi Farmasi. Poltekkes Kemenkes Kupang. Nusa Tenggara Timur.

Pradana, D. L. C., et al. 2019. Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kelor Sebagai Antioksidan
dan Pencegah Diabetes Bagi Masyarakat Kampung Utan Depok. Jurnal Keberlanjutan
Program Pemberdayaan Masyarakat Era Revolusi Industri 4.0. Fakultas Kedokteran.
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jakarta

WHO. World Health Statistics: Monitoring Health of SDGs. Geneva, WHO; 2017.

Hardiyanthi, F. 2015. Pemanfaatan aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor (moringa


oleifera) dalam sediaan hand and body cream. Skripsi UIN.

Rahman, F. 2015. Efek Nefroproktektor Ekstrak Etanol Daun Kelor Terhadap Kerusakan
Histologis Nefron Mencit Yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi. Universistas Sebelas Maret.
Surakarta

Krisnandi, AD (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi Dan Pengembangan
Tanaman Kelor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai