PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
a) Sumber Historis
1) Pelajaran civics pertama kali diperkenalkan pada tahun 1790 dalam
rangka “meng-Amerikakan” bangsa Amerika (Theory of Americanization).
Hal tersebut berguna agar warganegaranya memiliki pandangan yang
sama tentang negara serta memahami hak dan kewajibannya sebagai
warganegara Amerika.
2) Perkembangan Civics di Indonesia, yang diajarkan di SD, SMP, dan SMA.
3) Pendidikan Kewarganegaraan (1968) yang berdasarkan kurikulum 1968
berada dal kelompok pembinaan jiwa Pancasila untuk di SD maupun
menengah.
4) Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan kurikulum 1994,
disempurnakan dengan suplemen tahun 1999.
5) Perkembangan pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan
tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum
pendidikan tahun 1973/1974, yang mengalami perubahan dengan
mengacu di antaranya pada:
UU No 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Keputusan Mendiknas No 232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil
belajar mahasiswa.
b) Sumber Sosiologis
Pendidikan Kewarganegaraan pada awal kemerdekaan lebih banyak
dilakukan dari aspek sosiologis. Hal itu diimplementasikan dalam bentuk pidato-
pidato oleh para pemimpin yang mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah
air dan bangsa Indonesia, mereka membakar semangat rakyat untuk mengusir
penjajah yang hendak kembali menjajah Indonesia. Pidato dan ceramah dari para
pejuang dan kyai-kyai di pondok pesantren dalam mempertahankan tanah air
merupakan PKN dalam dimensi sosial kultural. Berdasarkan sumber sosiologis,
PKN sangat diperlukan untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan
eksistensi negara-bangsa.
c) Sumber Politik