Jejak Cahaya Gelap

Ada bintang menyinari iris di mataku

Hatiku terbentur

Gugup dan gagap saat berdegup

Seolah senyum itu milikku

Aku membayangkan jutaan tahun untuk tertidur

Melepas segala hasrat ke dalam peluluk matamu

Sungguh

Puasa yang butuh diatur

Sebab aku masih tak sanggup

Bila godaan itu adalah rasa cintamu

Malam-malam menjadi saksiku

Bahwa melihatmu sebagai kenangan

Adalah sahur yang menjerumuskanku selalu

Di dalam daya tarik,

Cahaya, ruang,

Maupun waktu.

—àrs