Adanya pemanfaatan unsur-unsur khas modern seperti rasionalisme, absolutisme,
dan universalitas yang didukung dengan perkembangan teknologi serta sains dalam upaya memproduksi ilmu-ilmu sosial. Pemanfaatan unsur rasionalisme dapat dilihat dari penerapan prosedur metode ilmiah yang diperoleh melalui upaya-upaya penyelidikan terhadap fenomena sosial lewat proses riset. Pemanfaatan unsur absolutisme dan universalitas dapat dilihat dari pandangan yang menggeneralisasikan sebuah kesimpulan dengan berdasarkan statistik pada penelitian sosial. Oleh karena itu, pandangan ini menganggap bahwa kebenaran dari teori-teori sosial ini bersifat mutlak dan objektif sehingga dianggap tidak adanya nilai dari manusia. Teori-teori sosial modern menerima konsep-konsep baru seperti kapitalisme, materialisme, globalisasi, dan sebagainya. Menganut gagasan tentang metanarasi. metanarasi merupakan suatu cerita besar yag berfungsi untuk melegitimasi karena sifatnya menyatukan, total dan Universal. Keyakinan terhadap metanarasi adalah karakteristik dominan dari modernisme yang mana setiap pengetahuan selalu diukur berdasarkan suatu narasi. Kelebihan Teori Sosial Modern Teori sosial modern berpegang teguh terhadap tujuan pencerahan sehingga teori-teori yang digunakan tetap memiliki aspek rasionalitas, universal dan objektivitas dalam pengetahuan. Berbanding terbalik dengan teori postmodernisme yang mengorbankan tujuan pencerahan sehingga teori-teori yang digunakan terkesan abstrak antara menghasilkan gagasan teoritis atau menghasilkan sastra. Teori sosial modern dapat memahami dan mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada masyarakat modern secara komprehensif. Berbanding terbalik dengan teori post modern yang menurut Jürgen Habermas, dianggap gagal dalam membedakan fenomena dan praktik yang terjadi dalam masyarakat modern. Teori sosial modern berperan penting terhadap lahirnya gagasan teoritis dalam kehidupan duniawi. Gagasan teoritis ini tentu perlu disesuaikan dengan konsensus atau aturan yang berlaku di dunia modern, yaitu rasional dan objektif. Berbanding terbalik dengan teori post modern yang mengabaikan praktik duniawi, di mana kekeliruan ini merupakan kerugian ganda bagi teori postmodernisme. Di satu sisi teori postmodernisme merupakan sumber penting bagi perkembangan standar normatif. Sementara itu di sisi lainnya, teori postmodernisme berusaha menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhir karya ilmu sosial. Kelemehan Teori Sosial Modern Teori sosial modern dipandang gagal dalam mewujudkan perbaikan-perbaikan ke arah masa depan kehidupan yang lebih baik sebagaimana diharapkan oleh para pendukungnya. Hal ini tampak dari pendapat Giddens yang mengatakan bahwa teori sosial modern dapat menimbulkan terjadinya petaka bagi umat manusia, di mana hal ini tampak dari adanya penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan sengketa. Kedua, penindasan oleh yang kuat atas yang lemah. Ketiga, ketimpangan sosial yang kian parah. Keempat, kerusakan hidup yang kian menghawatirkan Teori sosial modern yang memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu dengan standar kebenaran tinggi, dapat mengakibatkan nilai moral dan religious akan kehilangan wibawa. Hasil output dari teori sosial modern tidak dapat dilihat sebagai pemahaman yang netral dan murni, tetapi selalu terikat dengan rezim-rezim penguasa.