Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN

KONSEP KONSULTASI KEPADA INSTITUSI

“PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK


HORTIKULTURA KOMODITAS BAWANG MERAH DAN
CABAI DI GAPOKTAN MULYO HARJO”

Disusun Oleh :
ALFIAN EKO ARDIYANTO, SP
NIP. 19860618 201001 1 014

BPP KECAMATAN UNDAAN


DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN KUDUS
2021
LAPORAN PELAKSANAAN
KONSULTASI BIDANG PERTANIAN BERSIFAT KONSEP KEDAPA INSTITUSI
“PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HORTIKULTURA KOMODITAS
BAWANG MERAH DAN CABAI DI GAPOKTAN MULYO HARJO”

I. Keterangan/Informasi Identitas Diri


A. Identitas Penyuluh (Konselor)
a. Nama : ALFIAN EKO ARDIYANTO, SP
b. NIP : 19860618 201001 1 014
c. Pangkat / Gol. : Penata Tingkat I / III.d
d. Jabatan : Penyuluh Pertanian Ahli Muda
e. Unit Kerja : Dinas Pertanian dan Pangan
B. Identitas Institusi (Konsulti)
a. Nama : SUDARMAN
b. Nama Institusi : Gapoktan Mulyo Harjo
c. Jabatan : Ketua Gapoktan
d. Alamat : Desa Kutuk Rt 04/Rw 05

II. Dasar Pelaksanaan Konsultasi


1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/OT.140/7/2009 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan
Angka Kreditnya;
2. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) Tahun 2021.

III. Latar Belakang


Bawang merah dan cabai dikenal sebagai komoditas hotikultura yang memiliki
nilai ekonomis yang tinggi, karena kedua tanaman ini termasuk bumbu penyedap
masakan setiap membuat sajian makanan. Setiap ibu rumah tangga hingga restoran
mengenal dan selalu menggunakan kedua bahan tersebut agar makanan yang
dibuat dan disajikan menjadi lebih enak.
Kebutuhan bawang merah dan cabai pun setiap tahun selalu meningkat.
Selain itu harga jual yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri untuk dapat
membudidayakan tanaman tersebut. Sehingga banyak petani yang tertarik untuk
menanam tanaman bawang merah dan cabai.
Bawang merah sendiri memiliki umur tanam yang cukup singkat, hanya sekitar
55-60 hari semenjak bibit ditanam hingga umbi dapat dipanen. Sedangkan untuk
cabai memiliki masa tanam yang panjang hingga 1-1,5 tahun tergantung dari
perawatan tanaman. disamping itu, keunggulan lain tanaman cabai adalah setelah
umur 2 bulan setelah tanam dapat dipanen setiap 2-3 kali seminggu selama masa
tanamnya.
Melihat potensi budidaya dan pasar yang luas menyebabkan banyak petani
Desa Kutuk yang mencoba untuk membudidayakan tanaman tersebut. Tercatat pada
selama tahun 2020, luas tanam bawang merah adalah 90 hektar, sedangkan luas
tanaman cabai mencapai 60 hektar. Jumlah luas tanam ini diperkirakan akan
meningkat selama tahun 2021.
Dalam hal budidaya bawang merah dan cabai, petani Desa Kutuk sudah
cukup handal terbukti dengan jumlah provitas yang dihasilkan mencapai 15-17 ton/ha
bawang merah segar dan 13-15 ton/ha cabai segar. .
Kendala yang dihadapi petani Desa Kutuk bukan teknis budidaya maupun
serangan OPT, akan tetapi harga jual di tingkat petani yang tidak menentu. Harga
jual bawang merah dan cabai sangat fluktuatif, terkadang bisa sangat tinggi hingga
menguntungkan petani dan terkadang sangat rendah/anjlok yang menyebabkan
kerugian bagi petani. Untuk itu diperlukan strategi agar petani tetap meraup untung
ketika harga sedang tidak bersahabat.

IV. Identifikasi Permasalahan


Permasalahan yang dihadapi oleh Gapoktan Mulyo Harjo dalam budidaya
bawang merah dan cabai adalah sebagai berikut :
1. Harga komoditas bawang merah dan cabai sangat fluktuatif, bisa sangat tinggi
dan bisa sangat rendah/anjlok;
2. Petani tidak memiliki posisi tawar untuk menentukan harga bawang merah dan
cabai karena harga sudah ditentukan oleh bakul/pengepul;
3. Petani masih menjual bawang merah dan cabai dalam bentuk segar, sehingga
produk tidak tahan lama;
4. Gapoktan Mulyo Harjo belum memiliki konsep peningkatan nilai produk
komoditas bawang merah dan cabai.

V. Pemecahan Masalah/Rekomendasi
1. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, petani Desa Kutuk memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam membudidayakan tanaman bawang merah
dan cabai yang dikenal cukup sulit dilakukan karena kedua tanaman tersebut
rentan terhadap serangan OPT;
2. Hal ini terbukti dengan luas tanam yang cukup besar dan hasil yang diperoleh
cukup tinggi hingga lebih dari 10 ton/ha setiap panennya;
3. Dengan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan petani yang dimiliki, Desa
Kutuk cukup potensial untuk djadikan pengembangan kawasan budidaya
tanaman hortikultura khususnya tanaman bawang merah dan cabai;
4. Harga jual buah segar memang masih menjadi persoalan klasik yang sulit
ditemukan pemecahannya. Hal ini karena buah segar memiliki masa/waktu yang
terbatas untuk mempertahankan kesegarannya dan bahkan jika dibiarkan lebih
lama buah segar akan menjadi busuk. hal ini juga berlaku untuk produk segar
bawang merah dan cabai yang memiliki waktu terbatas dalam mempertahankan
kesegarannya. Semakin menurun kesegarannya, maka nilai/harga produk akan
semakin rendah bahkan bisa tidak laku dijual;
5. Selama masa tanam tahun 2020, petani bawang merah cukup sukses karena
provitas panen yang cukup tinggi mencapai 16-18 ton/ha dan harga jual waktu itu
rata-rata mencapai Rp 20.000-24.500,-/kg bawang merah segar.
6. Sedangkan untuk cabai, selama tahun 2020 mulai menunjukkan keterpurukan
harga. Sempat mendapatkan harga tinggi pada awal tahun mencapai Rp.
25.000-30.000,-/kg namun menjelang akhir tahun harga anjlok hingga Rp 8.000-
14.000,-/kg.
7. Mulai awal tahun 2021 hingga pertengahan bulan November harga cabai masih
belum naik signifikan hanya mencapai Rp. 10.000-15.000,-/kg, sedangkan untuk
bawang merah mulai awal tahun harga merosot menjadi Rp 6.000-11.000,-/kg.
8. Melihat kondisi ini, petani Desa Kutuk melalui Gapoktan Mulyo Harjo mulai
tergerak untuk membentuk suatu unit pengolahan produk bernilai lebih tinggi. Hal
ini untuk mensiasati ketika harga bawang merah dan cabai anjlok dan membuat
petani merugi;
9. Unit pengolahan hasil produk segar bawang merah dan cabai dapat berupa
Kelompok Wanita Tani (KWT) atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) dimana
didalamnya memberdayakan perempuan di Desa Kutuk menghasilkan produk
pertanian bernilai lebih tinggi;
10. Hasil olahan bawang merah paling mudah dapat berupa bawang goreng.
Bawang goreng memiliki potensi yang sangat besar karena peluang di pasar dan
konsumen masih sangat tinggi. Apalagi bawang goreng termasuk olahan yang
paling sering digunakan sebagai penyedap berbagai olahan masakan. Hanya
untuk membedakan dengan bawang merah produk lain dapat dibuat bawang
goreng yang renyah, gurih, kering dan tahan lama;
11. Untuk produk olahan cabai dapat dibuat berbagai olahan sambal. Selain itu
dapat pula dibuat olahan berupa cabai bubuk;
12. Gapoktan Mulyo Harjo sebagai induk dari kelompok tani maupun unit usaha tani
di Desa Kutuk harus mempunyai rencana usaha yang matang dan terencana
agar KWT/KUB dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan produk
olahan hasil pertanian yang berkualitas dan mempunyai ciri khas tersendiri;
13. Gapoktan bersama dengan Poktan dapat bekerja sama dalam hal penyediaan
bahan baku bawang merah dan cabai yang dibeli dari petani dengan harga lebih
tinggi dari pengepul. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani. Bahan baku ini kemudian dikirimkan ke unit pengolahan
yang telah dibentuk untuk diolan menjadi bawang goreng, sambal dan cabai
bubuk.
14. Selain itu Gapoktan juga berperan sebagai agen/distributor pemasaran produk
olahan bawang merah dan cabai.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan konsultasi tersebut adalah :
1. Gapoktan memiliki peran yang vital dan sangat penting bagi petani untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya;
2. Harga jual bawang merah dan cabai segar di tingkat petani yang fluktiatif dapat
disiasati dengan membuat olahan berupa bawang goreng, sambal dan cabai
bubuk;
3. Diperlukan kerja sama dan dukungan berbagai pihak agar kegiatan pengolahan
produk pertanian dapat berjalan dengan baik

Yang memberi konsultasi Yang berkonsultasi,

Alfian Eko Ardiyanto, SP Sudarman


NIP. 19860618 201001 1 014 Ketua Gapoktan Mulyo Harjo
SURAT PERNYATAAN KONSULTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sudarman
Nama Institusi : Gapoktan Mulyo Harjo
Jabatan : Ketua Gapoktan Mulyo Harjo
Alamat : Ds. Undaan Kidul Rt 04/Rw 05

Menerangkan bahwa :
Nama : Alfian Eko Ardiyanto, SP
NIP : 19860618 201001 1 014
Pangkat/Gol. : Penata Tingkat I / III.d
Jabatan : Penyuluh Pertanian Ahli Muda
Unit Kerja : Dinas Pertanian dan Pangan

Telah memberikan konsultasi mengenai “Peningkatan Nilai Tambah Produk


Hortikultura Komoditas Bawang Merah Dan Cabai Di Gapoktan Mulyo Harjo” yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2021.

Kudus, 6 Oktober 2021


Yang memberi konsultasi Yang berkonsultasi,

Alfian Eko Ardiyanto, SP Sudarman


NIP. 19860618 201001 1 014 Ketua Gapoktan Mulyo Harjo

Mengetahui,
Koordinator PPL Kecamatan Undaan

M. Hasan Abdillah, SP
NIP. 19760424 201001 1 018

Anda mungkin juga menyukai