RUMAH SAKIT TK. III 04.06.02 BHAKT! WIRA TAMTAMA
INSTALASI FARMASI
KAJIAN KEBUTUHAN TENAGA KEFARMASIAN
DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
1. Pendahuluan
Rumah Sakit Tk Ill 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang adalah Rumah Sakit
TNI-AD Kelas C, merupakan Rumah Sakit Rujukan Tingkat Lanjutan bagi penderita
rawat jalan dan rawat inap di kalangan institusi TNI-AD wilayah Semarang dan
sekitamya serta Rumah Sakit Rujukan tingkat Lanjutan bagi peserta BPJS dan
masyarakat umum lainnya di wilayah Semarang dan sekitamya.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
pada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Il, Permasalahan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang dipimpin oleh
seorang Kepala Instalasi Farmasi berpangkat Mayor yang beranggotakan 16 tenaga
kefarmasian yang meliputi:
a. § tenaga Apoteker yang terdiri dari 3 PNS, 1 TKS dan 1 Mitra yang
mempunyai tanggung jawab sesuai tupoksi masing-masing
a) 2 Apoteker pelayanan rawat jalan yang terdiri dari
~ 1 TKS sebagai Koordinator pelayanan rawat jalan
- 1 PNS sebagai Staf/manajerial dan pelayanan rawat jalan
b) 2 Apoteker pelayanan rawat inap yang terdiri dari
- 1 PNS sebagai 1 apoteker penanggungjawab sekaligus koordinator
rawat inap
- 1 Mitra membantu pelayanan rawat inap
c) 1 Apoteker di Unit Layanan Pengadaan
b. 14 tenaga teknis kefarmasian yang terdiri dari 3 PNS, dan 8 TKS yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab berdasarkan job description masing-
masing.
Scanned with CamScannerppsaa ep ttrte Kesehatan Republik Indonesia Nomor §6 Tahun
inan Rumah, Standar pelayanan kefarmasian Rumah
Sakit harus didukung ketersediaan sumber saya kefarmasian, pengorganisasian yang
berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar prosedur operasional. Sumber
daya kefarmasian yang dimaksud adalah tenaga Apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian (TTK). Sumber daya kefarmasian Rumah Sakit Umum Kelas C terdiri atas:
a. 1 (satu) orang Apoteker sebagai Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 4
(empat) orang tenaga teknis kefarmasian
c. 4 (empat) orang Apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit &
(delapan) orang tenaga teknis kefarmasian
d, 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi
yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat
jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan
dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, perhitungan
kebutuhan apoteker berdasarkan pada pelayanan
a. Rawat Inap
Meliputi pelayanan kefarmasian manajerial, dan pelayanan farmasi klinis dengan
aktivitas pengkajian resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat,
pemantauan terapi obat, pemberian informai obat, konseling, edukasi dan visite.
Dengan standar 4 tenaga apoteker dibantu paling sedikit 8 tenaga tenaga
teknis kefarmasian.
b. Rawat Jalan
Meliputi pelayanan kefarmasian dengan rasio 1 apoteker untuk 50 pasien per
hari pelayanan. RS Bhakti Wira Tamtama Semarang pada tahun 2021, jumlah
pasien rawat jalan per hari + 95 orang, sehingga dibutuhkan tenaga Apoteker 2
orang dengan 4 tenaga teknis kefarmasian
Scanned with CamScanner‘STRUKTUR ORGANISASI INSTALAS! FARMASL
RST BHAKTI MIRA TANTANA
i} Pemeea al ome
ayer Or (Sette Mrarni | PENANGGUNGIAWAB
a
freDalanan, ane
Teta
‘eso neta a
poutianaen Sten We. WAYT EWS (We)
r
prmearenity A RAWAT ID CAEN
TSythouun stem Puta int || mean Sowa,
saan HORAN
Puan weit
sien
qusane | pocunoaupenngacan wury
tatvas |] Freep Sdinenn, Sen.
tose sim
wuERAe
WoOeite Tome
Scanned with CamScannerabe! Jumiah Tenaga Kefarmasian
TENAGA STANDAR | NYATA | KURANG
KEFARMASIAN PERMENKES
7] APOTEKER 7 3 B
a TTK 13 1 2 Standar minimal
mlah personel saat ini yang sudah dalam batas minimal, perlu
terkait 2 anggota TKS tenaga teknis kefarmasian
g a.n TKS Joko Susanto, A.md dan TKS Senja
PNS di Kementerian lain. Sehingga terjadi
ibatkan kepincangan pada tupoksi yang
terutama dalam hal
Dengan adanya jut
adanya pertimbangan kembali,
IFRS Bhakti Wira Tamtama Semaran|
Iryanti, A.md, yang diterima sebagai C!
pengurangan personel dan akan mengakil
telah di tetapkan sesuai job description masing-masing,
pelayanan pasien di rawat inap BPJS Mandiri.
Ill. Rencana Tindak Lanjut
umah Sakit untuk berkenan menambah
Mengusulkan kepada manajemen Rt
personel Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian guna pelayanan kefarmasian yang
optimal demi peningkatan mutu pelayanan
vasien terutama untuk pelayanan rawat inap BPJS Man
kefarmasian dan peningkatan mutu
\diri.
kehidupan ps
Si ir Minaret
Mayor Ckri (K) Nrp 980038710475
Scanned with CamScanner