Pedoman Unit Kesehatan Lingkungan
Pedoman Unit Kesehatan Lingkungan
SK DIREKTUR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II FALSAFAH DAN TUJUAN
A. VISI
B. MISI
C. Falsafah & Tujuan Bidang Kesehatan Lingkungan
BAB III ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
A. Struktur Organisasi Bidang Kesehatan Lingkungan
B. Uraian Tugas
BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA
BAB V POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSNIL
A. Pola Ketenagaan
B. Kualifikasi Ketenagaan
BAB VI KEGIATAN ORIENTASI
BAB VII PERTEMUAN/RAPAT
BAB VIII PELAPORAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA SURYATNI
Nomor: 03/DIR.RSIA.BS/SK/II/2022
TENTANG
Ditetapkan di : Bogor,
Pada tanggal : 16 Maret 2022
Direktur RSIA Bunda Suryatni,
Tembusan:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan fungsinya, rumah sakit menggunakan berbagai bahan dan fasilitas
atau peralatan yang dapat mengandung bahan berbahaya dan beracun. Interaksi rumah
sakit dengan manusia dan lingkungan hidup di rumah sakit yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan lingkungan yang ditandai dengan indikator menurunnya kualitas
media kesehatan lingkungan di rumah sakit, seperti media air, udara, pangan, sarana dan
bangunan serta vector dan binatang pembawa penyakit. Akibatnya, kualitas lingkungan
rumah sakit tidak memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan yang telayh ditentukan.
1
bangunan. Pengamanan dilakukan terhadap limbah dan radiasi. Sedangkan pengendalian
dilakukan terhadap vector dan binatang pembawa penyakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan yang dilakukan di
rumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman persepsi dan cara pandang serta
paradigma dalam penyelenggaraan bidang kesehatan lingkungan di RS
b. Terselenggaranya bidang kesehatan lingkungan di RS yang memiliki makna
terhadap kondisi kesehatan lingkungan di RS.
c. Terbentuknya iklim professional kesehatan lingkungan dalam rangka
meningkatkan mutu kualitas kesehatan lingkungan RS.
C. Ruang Lingkup
1 Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit;
2 Higiene dan sanitasi makanan dan minuman;
3 Penyehatan air;
4 Pengelolaan sampah / limbah padat;
5 Pengelolaan linen
6 Pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu lain
7 Desinfeksi dan sterilisasi
8 Perlindungan radiasi
9 Upaya promosi kesehatan lingkungan
D. Batasan Operasional
1. Upaya penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit merupakan upaya
untuk memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan yang mencakup seluruh dimensi, menyeluruh, terpadu, terkini dan
berwawasan lingkungan.
2
2. Kualitas lingkungan yang sehat bagi rumah sakit ditentukan melalui pencapaian atau
pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan
3. Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada media lingkungan yang
meliputi:
a. air;
b. udara;
c. tanah;
d. pangan;
c. sumber daya;
3
7. Pelatihan kesehatan lingkungan sebagaimana dimaksud harus sesuai dengan
standar kurikulum di bidang kesehatan lingkungan yang diakreditasi oleh
Kementerian Kesehatan.
8. Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud dilakukan terhadap
penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit termasuk hasil inspeksi
kesehatan lingkungan.
9. Pencatatan dan pelaporan disampaikan kepada direktur atau kepala rumah sakit
dan ditindaklanjuti dengan mekanisme pelaporan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
10. Penilaian kesehatan lingkungan rumah sakit dilakukan secara internal dan eksternal
11. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit
dilakukan oleh Menteri, kepala dinas kesehatan daerah provinsi, dan kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, serta institusi terkait sesuai dengan kewenangan
masing-masing
12. untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar karyawan
13. memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan
14. kebutuhan pelanggan
15. untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar karyawan
16. memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan
17. kebutuhan pelanggan
18. untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar karyawan
19. memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan
20. kebutuhan pelanggan
21. untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar karyawan
22. memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan
23. kebutuhan pelangga
E. Landasan Hukum
4
4. Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
6. Peraturan Menteri lingkungan Hidup RI No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu
Air Limbah
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. 68 Tahun 2016
tentang Baku Mutu air limbah Domestik
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatn Lingkungan untuk Vewktor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta
pengendaliannya
9. Peraturan Menteri Kesehtan RI No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di fasilitas Pelayanan Kesehatan
10. Peraturan pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan lingkungan Hidup
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
5
BAB II
A Visi
Mewujudkan kualitas lingkungan rumah sakit yang dapat memberikan jaminan
perlindungan kesehatan, keamanan dan keselamatan bagi manusia dan lingkungan
hidup
B Misi
1. Memperoleh pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan.
2. Meningkatkan kualitas media lingkungan dan mengendalikan risiko kesehatan
3. Mendukung terwujudnya manajemen pengelolaan kualitas kesehatan lingkungan
yang baik di rumah sakit
4. Melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat
di sekitar rumah sakit dari faktor risiko lingkungan
5. Mewujudkan rumah sakit ramah lingkungan
6
C Falsafah dan Tujuan Bidang Kesehatan Lingkungan
1. Falsafah
a. Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di
dalam lingkungan rumah sakit
b. Kualitas lingkungan yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan.
c. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai
yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak
langsung terhadap kesehatan masyarakat.
d. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada
media lingkungan.
e. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit sebagaimana dimaksud
dilaksanakan melalui upaya penyehatan, pengamanan dan pengendalian.
f. Penyehatan dilakukan terhadap media lingkungan berupa air, udara, tanah, pangan
serta sarana dan bangunan
g. Pengamanan dilakukan terhadap limbah dan radiasi.
h. Pengendalian dilakukan terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit.
i. Selain upaya penyehatan, pengamanan dan pengendalian, dalam penyelenggaraan
kesehatan lingkungan rumah sakit dilakukan upaya pengawasan
j. Upaya pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan terhadap:
a. Linen (laundry);
b. Proses dekontaminasi; dan
c. Kegiatan konstruksi atau renovasi bangunan rumah sakit.
7
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat di sekitar
rumah sakit, serta mewujudkan rumah sakit ramah lingkungan.
3. Strategi
a. Melakukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui upaya penyehatan,
pengamanan, pengendalian, dan pengawasan.
b. Berkoordinasi aktif dengan seluruh unit rumah sakit dalam rangka mewujudkan
lingkungan rumah sakit yang sehat dan aman.
c. Melakukan perencanaan dan organisasi untuk memenuhi persyaratan, dan
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit.
d. Menerapkan falsafah dan tujuan dalam pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan
lingkungan.
e. Menetapkan dan mengoptimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yang
mendukung dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan.
f. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan dalam
penyelenggaraan kesehatan lingkungan.
g. Melakukan pengembangan pengetahuan dan Pendidikan melaui pelatihan-pelatihan
yang terintegritas serta mengikuti seluruh perkembangan regulasi dan ketetapan
pemerintah yang mengatur bidang dan baku mutu kesehatan lingkungan.
8
a. Sasaran
9
BAB III
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
B. Uraian Tugas
10
6) Mempunyai Loyalitas tinggi
7) Berkepribadian baik, berwibawa
8) Sehat jasmani dan rohan
b. Uraian Tugas :
a) Pemantauan rutin baku mutu (kualitas fisika air) dan kebutuhan (kuantitas air).
b) Pemantauan Kualitas air melalui pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
minimal 6 bulan sekali.
11
a) Pemantauan kualitas baku mutu air minum dan kuantitas secara berkala
b) Pengujian kualitas air minum pada laboratoreium minimal dilakukan 3
bulan sekali.
12
dan pemusnah. Manifest harus disertakan dalam laporan-laporan yang akan
diserahkan ke dinas.
g) RSIA Bunda Suryatni tidak memiliki incinerator sehingga diperlukan
pihak ketiga untuk melakukan pengangkutan dan pemusnahan yang telah
memenuhi izin lingkungan.
h) Pada tahap pelaporan maka perlu dilakukan pencatatan massa limbah
harian maupun pada hari pengangkutan.
13
tahunnya untuk dapat diserahkan ke DLH kota Bogor dan Dinkes kota
Bogor.
14
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara Unit Sanitasi dengan Bagian / Bidang / Unit kerja merupakan
hubungan kerja Koordinatif. Hubungan kerja Koordinatif adalah hubungan kerja antar
unit yang dimaksudkan untuk memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap
gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama.
15
Instalasi Gizi Instalasi Farmasi
Gambar 7.1
Tata Hubungan Kerja
16
BAB V
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenagaan
1. Standar : 1 orang, terdiri dari :
a. Koord. Sanitasi : 1 orang
2. Pelaksana yang bekerja dalam unit sanitasi terdiri dari :
a. Cleaning service
b. Teknisi IPAL
c. Pest control
d. Pemusnahan Limbah
B. Kualifikasi Ketenagaan
Pola ketenagaan dan kualifikasi personil unit sanitasi di RSIA Bunda Suryatni
sebagai berikut :
Tabel 8.1
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Unit Sanitasi
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah
(Kebutuhan)
1. Koordinator Min. D3 Kesehatan Sanitasi Rumah Sakit 1
Sanitasi Lingkungan
17
BAB VI
KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi bagi karyawan rumah sakit, dikhususkan bagi karyawan yang baru masuk.
Adapun materi yang disampaikan sebagai berikut :
Tabel 9.1
Kegiatan Orientasi Unit Sanitasi
No Topik Waktu Metode Penanggung Jawab
1 Pengelolaan limbah 60 menit Ceramah dan SDM dan Unit
RS diskusi Kesehatan Lingkungan
Kegiatan orientasi ini dikoordinir oleh bagian SDM, dengan menyiapkan bahan materi
orientasi sesuai tahap orientasi, Nara sumber pemberi bahan materi orientasi
18
BAB VII
PERTEMUAN / RAPAT
Pertemuan atau Rapat dilakukan secara berkala terdiri dari Rapat rutin dan Rapat
Insidentil.
1. Rapat internal dilaksanakan setiap 1 bulan sekali antara koordinator dan staf. Rapat
rutin dilaksanakan untuk membahas permasalah dilapangan yang berkaitan dengan
sanitasi serta mencari pemecahan masalah dan mengevaluasinya. Informasi rapat
dilakukan melalui surat undangan / group sosial media.
2. Rapat yang sering dilakukan adalah Rapat Insidentil. Karena begitu ada sesuatu hal /
masalah yang harus diselesaikan terkait masalah dilapangan, rapat segera
dilaksanakan.
3. Rapat koordinasi pimpinan setiap hari rabu dengan Dewan Pengawas, Direktur
Utama dan Direksi yang lain, serta unit kerja di RSIA Bunda Suryatni
19
Tabel 10.1
Jadwal Rapat Unit Sanitasi
Bulan
No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat unit sanitasi
internal
2 Rapat koordinasi
dengan
unit terkait
BAB VIII
PELAPORAN
Seluruh kegiatan unit sanitasi yang telah dilaksanakan harus dibuat laporannya
yang terdiri ;
A. Laporan Harian
1. Laporan swapantau limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
2. Laporan swapantau harian instalasi pengolahan air llimbah (IPAL)
B. Laporan Bulanan
1. Laporan Upaya Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit
2. Laporan Upaya Penyehatan Air Bersih
3. Laporan Upaya Pengelolaan Limbah
4. Laporan Upaya Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu
5. Laporan Upaya Desinfeksi dan Sterilisasi
6. Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Unit Sanitasi/Kesehetan Lingkungan
Laporan bulanan ini disampaikan ke Direktur Umum dan Keuangan.
C. Laporan Triwulan
1. Laporan ke Dinas Lingkungan Hidup
a. Laporan pemantauan kualitas air hasil uji klinis laboratorium Ter-Akreditasi
perbulan, diantaranya :
20
1) Air Limbah (IPAL)
2) Air Bersih
b. Laporan pemantauan kualitas air minum hasil uji klinis laboratorium Ter-
Akreditasi per 6 (enam) bulan
c. Laporan swapantau parameter suhu, pH dan debit air limbah harian
d. Laporan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
e. Laporan neraca limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
f. Laporan manifest limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) (Salinan 2/
Penghasil = 3 bulan)
g. Laporan fotocopy manifest limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
(Salinan 7/ Pengangkut = 3 bulan)
2. Laporan ke Dinas Kesehatan
a. Laporan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
b. Laporan neraca limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
D. Laporan Semester
Laporan ke Dinas Lingkungan Hidup yaitu laporan upaya pengelolaan lingkungan
dan upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL)
E. Laporan Tahunan
Laporan hasil kegiatan satu tahun di unit sanitasi. Laporan Tahunan ini disampaikan
ke Direktur Umum dan Keuangan.
21