Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PORTOFOLIO

KEPERAWATAN ANAK

“DIABETES JUVENIL PADA ANAK”

DISUSUN OLEH :

DIABETES JUVENIL

Diabetes juvenil, lebih dikenal dengan nama diabetes tipe 1 atau diabetes yang bergantung
pada insulin, adalah penyakit yang muncul karena pankreas berhenti memproduksi insulin.
Insulin sangat penting karena merupakan hormon yang mengatur jumlah gula (glukosa) dalam
darah dan membantu mentransfer glukosa ke sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. Jika tubuh
tidak memproduksi insulin, glukosa tetap berada dalam darah dan kadar gula darah pun akan
meninggi. Diabetes juvenil harus didiagnosis sedini mungkin karena akan semakin parah dengan
berlalunya waktu dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti gagal ginjal, koma,
dan bahkan kematian. Sebelum tahun 1980 kasus DM tipe-1 baru pada anak di seluruh Indonesia
tercatat di bawah 100 kasus, namun jumlah ini terus meningkat, hingga tahun 2014 mencapai
lebih dari 1.000 kasus (Data PP IDAI tahun 2014).

Mengenali Gejala Awal atau yang Sudah Muncul :


1. Perhatikan rasa haus anak. Peningkatan rasa haus (polidipsia) adalah salah satu gejala
diabetes juvenil yang paling umum. Rasa harus ekstrem terjadi karena tubuh berusaha
mengeluarkan semua glukosa dalam aliran darah karena tidak dapat digunakan (tidak ada
insulin yang mengantarnya ke sel).
2. Perhatikan apakah anak buang air kecil lebih sering dari normal. Peningkatan
frekuensi air kencing, disebut poliuria, adalah usaha tubuh untuk memfilter glukosa
dengan buang air kecil. Ini juga merupakan akibat peningkatan rasa haus. Karena anak
minum lebih banyak, tubuhnya akan menghasilkan lebih banyak urine sehingga
meningkatkan frekuensi buang air kecil.
3. Perhatikan penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan. Diabetes juvenil
umumnya menyebabkan penurunan berat badan karena gangguan metabolisme dikaitkan
dengan peningkatan kadar gula darah. Sering kali berat badan turun secara drastis
walaupun kadang-kadang juga bisa bertahap.
4. Perhatikan apakah rasa lapar anak tiba-tiba meningkat. Pemecahan otot dan lemak
bersamaan dengan kekurangan kalori karena diabetes tipe 1 menyebabkan hilangnya
energi dan diikuti dengan meningkatnya rasa lapar. Jadi, ada paradoks di sini. Anak bisa
kehilangan berat badan walaupun ia menunjukkan peningkatan dalam selera makan.
5. Perhatikan apakah anak tiba-tiba tampak kelelahan sepanjang waktu. Kehilangan
kalori dan glukosa yang dibutuhkan untuk produksi energi, serta pecahnya lemak dan
otot, umumnya akan mengakibatkan kelelahan dan membuat anak tidak tertarik dengan
permainan dan aktivitas yang normalnya ia sukai.
6. Perhatikan jika anak mengeluhkan penglihatannya yang mengabur. Kadar gula yang
tinggi mengubah kandungan air di lensa mata dan menyebabkan lensa mata membengkak
sehingga menyebabkan pandangan kabur, berkabut, atau buram. Jika anak mengeluhkan
penglihatannya kabur, dan berapa kali kunjungan ke dokter mata tidak menunjukkan
perbaikan, berkonsultasilah dengan dokter untuk memeriksa apakah kondisi itu
disebabkan diabetes tipe 1.

Anda mungkin juga menyukai