Anda di halaman 1dari 1

Nama : MUHAMMAD WIRANTO

Kelas : X.7

CERPEN
Pengalaman yang Tak Terlupakan Bersama Kakek
Pada waktu itu Kakek mengajak saya pergi ke kebun yang berada di Bua.
Saya pun mengatakan “Aku mau ikut!”. Kemudian kami bergegas menyiapkan
barang-barang dan pakaian yang akan dibawa. Setelah itu kami pun berangkat
dengan menggunakan motor.
Sesampainya di kampung yang bernama Manjana kami menyimpan motor di
kampung itu. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki karena
kendaraan tidak bisa melewati jalanan menuju kebun.
Di tengah-tengah perjalanan kami bertemu dengan segerombolan babi liar,
aku pikir hewan itu ingin menyerudukku tapi ternyata tidak. Hewan itu hanya ingin
lewat. Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan menuju kebun Kakek.
Sesampainya di kebun, kami membersihkan pondok, setelah pondoknya
bersih saya dan Kakek lalu makan.
Pada sore harinya saya dan Kakek memetik cengkeh, karena cengkehnya
sangat banyak kami kelelahan memetiknya. Akhirnya kami menghentikan pekerjaan
karena hari juga sudah milai gelap. Kami pun bergegas membersihkan diri lalu
makan malam. Setelah makan malam saya dan Kakek berkunjung ke rumah
kerabatnya yang jaraknya sekitar 100 meter dari kebun Kakek. Kami berangkat
dengan berjalan kaki, aku tidak tahu kalau Kakek membawa senapan. Aku bertanya
kepada Kakek.
“Kek buat apa senapan itu?”.
“Ini untuk berjaga-jaga jika ada babi hutan yang berkeliaran”. Jawab Kakek.
Sesampainya di sana, kami disambut oleh Paman dan Bibi. Kami duduk dan
bercerita bersama-sama. Tiba-tiba terdengar suara seperti orang yang berjalan di
samping rumah Paman, Kekek lalu mengintipnya ternyata itu adalah babi liar. Kakek
pun bergegas mengisi senapannya dengan peluru, ketika Kakek membidik babi liar
itu, senapan Kakek tidak meletus sehingga babi liar itu lari.

Itulah cerpen saya, sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai