Anda di halaman 1dari 4

Nama : Michael Mefri Kewo

Prodi/Semester : Teologi/7 (Tujuh)


Mata Kuliah : Spiritualitas Kristiani
Dosen : Dr. Yonas Atjas, S.S., Lic. Th.

“SANTO YOHANES MARIA VIANNEY”

Kisah Hidup Yohanes Maria Vianey

Jean Baptis Marie Vianney dikenal dengan sebutan “Sang Pastor dari Ars”. 1 Ia lahir di
Dardilly, Lyon di Prancis Selatan pada tahun 8 Mei 1786. Ia lahir dari pasangan Mateus Vianney
dan Marie Beluse. Vianney merupakan anak keempat. Ayahnya adalah seorang petani dan
ibunya adalah seorang yang taat beragama. Masyarakat sangat kagum dan suka pada mereka
karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan kebiasaan hidup Kristiani. 2 Yohanes
kecil sangat terinspirasi dengan perbuatan ayah dan ibunya yang sangat peduli dengan oarng
yang miskin papa. Meskipun secara materi kedua orangtuanya bukan dari keluarga kaya, mereka
mau membantu orang miskin. Rumah mereka selalu terbuka untuk orang miskin yang
membutuhkan makanan dan pertolongan.

Ketika Yohanes masih bayi, kata pertama yang keluar dari bibirnya adalah “Yesus” dan
“Maria”. Gerekan tangan pertama adalah gerakan membuat tanda salib, yang diajarkan sang ibu
kepadanya. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah mempunyai kesukaan untuk menyendiri, yang
menurut sumber, dilakukannya untuk berbincang-bincang dengan malaikat pelindungnya.
Sebagai remaja, Yohanes membantu orangtuanya bertani dan memelihara ternak. Ia juga gemar
melayani dengan penuh simpati orang-orang miskin yang berdatangan ke rumah orangtuanya. Ia
menjumpai orang-orang sederhana di jalan dan membawa pulang baju mereka yang sobek, agar
dapat dijahit dan diperbaiki oleh ibunya di rumah.3 Kesalehan ibunya tertanam dalam hatinya.4

1
Kisah St. Yohanes Maria Vianney dikutip dari https://katolisitas.org/kisah-st-yohanes-maria-vianney/ pada
tanggal 15 November 2021.
2
Schneiders, Nicolas M., Orang Kudus Sepanjang Tahun, Cet. Ke-14 (Jakarta: Obor, 2018), hal. 366.
3
Kisah St. Yohanes Maria Vianney dikutip dari https://katolisitas.org/kisah-st-yohanes-maria-vianney/ pada
tanggal 15 November 2021.
4
St. Yohanes Baptis Maria Vianney: Santo Pelindung Para Imam Seluruh Dunia dikutip dari
http://www.indocell.net/yesaya/id1056.htm pada tanggal 15 November 2021.
Yahanes baru bisa membaca pada usia 18 tahun.5 Meskipun begitu, ia bercita-cita menjadi
imam. Pada umur dua puluh tahun, ayahnya dengan berat hari mengizinkan dia masuk di
Seminari di desa tetangganya, Ecully. Yohanes belajar di bawah bimbingan Pastor Balley,
seorang imam yang amat sabar.6 Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban masuk militer
yang berlaku di Perancis. Pada tahun 1812, ia melanjutkan lagi studinya. Ia mengalami kesulitan
besar sepanjang masa studinya di seminari. Yohanes sangat sulit memahami bahasa Latin. Dalam
kesulitannya, Yohanes mencari pertolongan doa Bunda Maria Perawan Terberkati dan Santo
Fransiskus Regis dari Vivarais, sosok orang kudus yang menjadi devosi Yohanes sejak masa
kanak-kanak. Ia berziarah ke makam St. Fransiskus di Louvesc untuk memohon pertolongan
doanya.7 Berkat doanya, ia berangsur-angsur mengalami kemajuan hingga menamatkan
pendidikan Seminari Menengah Verriores dan masuk seminari tinggi.8

Pada tahun 1812, Yohanes diijinkan mengikuti studi filosofi di Verrieres. Saat itu, Yohanes
telah berumur 27 tahun dan ia harus belajar bersama dua ratus pelajar lainnya dan lebih muda
darinya. Beberapa minggu kemudian, Yohanes didiskualisifikasi untuk mengikuti studi filosofi
dalam bahasa Latin. Ia bersama dengan enam pelajar lain harus mengikuti pelajaran itu dalam
bahasanya sendiri yaitu bahasa Perancis.

Yohanes sering diolok-olok oleh teman-temannya tetapi ia tetap sabar dan tidak marah.
Segala hinaan yang ditujukan kepadanya justru memperkuat hidup doa dan devosinya. Di
jenjang seminari tinggi, ia harus berjuang keras agar lolos dari kegagalan. Di mana ia harus
menjalani ujian mata pelajaran filosofi di hadapan uskup agung dan stafnya. Ia pun merasa
terpukul karena di antara semua kandidat, ia satu-satunya yang dinyatakan gagal untuk
melanjutkan ke jenjang seminari tinggi.

Meskipun dalam situasi yang sulit itu, iman Yohanes kepada Tuhan tak tergoyahkan.
Pastor Bailey yang mengenal dengan baik Yohanes pergi memohon kepada otoritas seminari
untuk menguji Yohanes secara pribadi. Permohonan pun diterima dan ujian pun dilangsungkan
di hadapan vikaris jenderal dari keuskupan agung dan para wakil dari seminari teologis. Setelah
5
Santo Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman dikutip dari
http://www.imankatolik.or.id/kalender/4Agu.html pada tanggal 15 November 2021.
6
Ponomban, Terry Th., 30 Hari Bersama Tiga Orang Kudus Perancis, Cet. Ke-1 (Yogyakarta: Yayasan Pustaka
Nusantara, 2006), hal. 93-94.
7
Kisah St. Yohanes Maria Vianney dikutip dari https://katolisitas.org/kisah-st-yohanes-maria-vianney/ pada
tanggal 15 November 2021.
8
Schneiders, Nicolas M., Orang Kudus Sepanjang Tahun, Cet. Ke-14 (Jakarta: Obor, 2018), hal. 367.
ujian itu, Yohanes berhasil lulus dan mendapatkan hasil yang amat memuaskan. Pada tahun
1814, Ia pun diperkenankan memasuki seminari tinggi untuk studi teologi.

Pemimpin seminari melihat kesungguhan dan kemuliaan hati Yohanes untuk menjadi
seorang imam. Oleh karena itu, ia memberi Yohanes rekan sekamar yang pandai untuk
membantunya dalam belajar. Usaha itu pun membuahkan hasil yang baik, Yohanes akhirnya
berhasil sampai akhir dan bersiap menerima tahbisan imamat. Di tahun yang sama, terjadi
kebutuhan yang besar dan mendesak akan para imam. Yohanes beserta rekan-rekannya
direncanakan menerima tahbisan prodiakon menjelang Juli. Akan tetapi hal itu membuat
pemimpin seminari ragu. Bagaimana mungkin seorang yang tidak memiliki kualisifikasi yang
memadai bisa menerima tahbisan? Vikaris jendral pun bertanya kepada otoritas seminari:

“Apakah Vianney muda seorang yang saleh? Apakah ia berdevosi kepada Bunda Maria
Yang Terbekati?”9

Para otoritas seminari sangat yakin dengan kehidupan dan kesalehan Yohanes Maria
Vianney. Berdasarkan hal itu, vikaris menerima Yohanes untuk ditahbiskan dan ia berkata.
“Biarlah rahmat Allah yang akan menyempurnakan segala”.10

Pada 2 Juli 1814, Vianey menerima tahbisan prodiakon dan sekitar dua belas bulan
kemudian tahbisan diakon. Bulan Agustus 1815, tepat berusia 29 tahun, Yohanes ditahbiskan
menjadi imam oleh Uskup Grenoble mewakili uskup agung Lyons yang saat itu sedang berada di
Roma. Dalam menyempurnakan pelayanannya, Pastor Vianney melanjutkan mempelajari teologi
dari Pastor Bailey. Pastor Bailey yang saleh dan berpengalaman menunjuknya menjadi pastor
paroki. Kehidupan pastoralnya dipraktekkan dengan penuh kesalehan dan mati raga. Ia berdoa
brevir bersama Pastor Bailey sepanjang hari dalam persekutuan penuh cinta kepada Tuhan. Ia
berdoa adorasi berjam-jam di depan Tabernakel. Setiap hari, Pastor Vianney hanya makan
sedikit sekali. Semua penghasilannya diberikan seluruhnya kepada orang miskin. Demikian juga
dengan pakaian-pakaian yang diberikan kepadanya diberikan khusus untuknya diberikannya
kepada orang miskin. Setiap hari, Pastor Vianney dan Pastor Bailey mengunjungi umat yang
miskin. Mereka menolong dan menghibur orang miskin. Pada bulan Desember 1817, Pastor

9
Kisah St. Yohanes Maria Vianney dikutip dari https://katolisitas.org/kisah-st-yohanes-maria-vianney/ pada
tanggal 15 November 2021.
10
Ibid.
Bailey wafat. Umat mengharapkan Pastor Vianney menggantikannya, tetapi Tuhan mempunyai
rencana lain. Namun tidak

Anda mungkin juga menyukai