Anda di halaman 1dari 1

Serunya Belajar Islam dengan Bermain Game

Bulan Ramadan adalah bulan tempat mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Banyak


sekali amalan-amalan yang bisa kita lakukan agar Allah SWT memberikan pahala
kepada kita. Salah satu amalan yang bisa kita lakukan adalah mendalami ilmu islam.
Mendalami ilmu islam dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan bermain game.

“Belajar agama sejak usia dini bagai mengukir di atas batu”. Pribahasa dari bahasa
Arab tersebut mengingatkan kita akan pentingnya belajar agama sejak kecil, sebab apa
yang kita pelajari di masa kecil akan dengan mudah kita ingat sampai tua.

KKN Sinambung 2019 dari Universitas Negeri Malang kelompok Desa Langlang
Kecamatan Singosari berupaya memberikan dedikasi terbaiknya kepada masyarakat
Desa Langlang. Hari Sabtu, 11 Mei 2019 kelompok KKN tersebut mengadakan
kegiatan Pondok Ramadan di SDN Langlang. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah
untuk merealisasikan pribahasa bahasa Arab di atas. Tyo selaku ketua pelaksana
kegiatan menyampaikan, “Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menanamkan
keimanan kepada adik-adik SD. Penting bagi kita mengajarkan ilmu islam di usia
seperti mereka, agar ilmu tersebut dapat segera dilaksanakan sejak kecil dan dapat
diingat sampai tua.”

Kegiatan yang dilaksanakan di musala SDN Langlang ini dilaksanakan mulai hari
Kamis, 09 Mei 2019 sampai Sabtu, 11 Mei 2019. Ada yang berbeda dari kegiatan
Pondok Ramadhan kali ini, sebab materi diberikan tidak melalui metode ceramah,
melainkan melalui metode permainan edukasi.

Materi tentang menanamkan rasa cinta kepada islam dan ilmu seputar puasa Ramadan
diberikan kepada siswa melalui berbagai jenis permainan. Salah satu permainan yang
dilakukan adalah menyebut angka satu sampai lima secara berurutan namun pada nomor
empat diganti dengan menyebut “semangat puasa”, jika ada yang salah maka diminta
maju ke depan dan diberikan pertanyaan seputar Ramadan.

Di sesi memberikan pertanyan inilah momentum untuk memberikan edukasi seputar


ilmu islam. Metode semacam ini dianggap ampuh untuk diberikan kepada siswa SD
sebab perhatian mereka akan terpusat pada instruktur. Hal tersebut tidak lain karena
siswa SD membutuhkan metode belajar yang dapat dibarengi dengan bermain agar
mereka tidak bosan.

Pewarta: Filianti (mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas


Negeri Malang)

Anda mungkin juga menyukai