Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abi Ananda

Nim : 05011381924140

Kelas : Agribisnis A Indralaya

TUGAS 3 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

1. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)

A. Teori ketergantungan menurut para ahli

Teori Ketergantungan (Dependency Theory) menurut Melvin Defluer dan Sandra Ball Roceach ,
adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung
pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting
untuk orang itu. Ketergantungan itu sangat esensial dalam naluri Freud. Karena merupakan fitur
yang sangat mencolok pada prosa pembangunan budaya itu, apa yang memungkinkan untuk
kegiatan psikis yang lebih tinggi, ilmiah, artistik maupun ideologis, untuk memainkan peran penting
dalam kehidupan beradab.

2. Osvaldo Sunkel ( 1969 )

Mendefinisikan ketergantungan sebagai penjelasan tentang perkembangan ekonomi sebuah negara


dalam hal berbagai pengaruh eksternal seperti politik,ekonomi dan budaya terhadap pembangunan
nasional.

3. Theotonio Dos Santos ( 1971 )

Mendefinisikan ketergantungan sebagai sebuah sejarah yang membentuk struktur tertentu didunia
ekonomi sehingga menguntungkan beberapa negara dan merugikan beberapa lainnya dan
membatasi kemungkinan pengembangan ekonomi subordinat.Situasi ekonomi suatu kelompok
negara tertentu dikondisikan oleh pengembangan dan perluasan dari ekonomi lain yang menjadi
sasaran mereka sendiri.

4. Susane Bodenheimer

Mendefinisikan ketergantungan sebagai sebuah proses yang berkelanjutan.

B. Asumsi Pemikiran Andre Gunder Frank dalam Dependency Theory

Secara mendalam, Andre Gunder Frank dalam karyanya yang berjudul Capitalism and
Underdevelopment in Latin America (1967) menjelaskan mengenai adanya teori ketergantungan
sebagai cikal bakal lahirnya Teori Dependensi. Dalam tulisannya tersebut, Frank (1967)
mengelompokkan negara-negara di dunia ini atas dua kelompok, yaitu negara pusat atau core dan
negara pinggiran yang terbelakang atau periphery. Selain itu, dalam tulisannya tersebut juga
dijelaskan mengenai asumsi yang dimilikinya dalam memamndang teori depensi yang
dikembangkannya. Asumsi-asumsi yang dimaksud terdiri atas lima bagian, yakni:

(1) Keadaan ketergantungan yang terjadi pada suatu negara dapat dilihat melalui satu gejala
yang sangat umum. Hal ini berlaku bagi seluruh negara-negara pinggiran atau negara-negara
yang ada di dunia ketiga. Dalam hal ini, teori dependensi pada dasarnya berusaha untuk
menggambarkan watak-watak atau ciri umum dari suatu keadaan ketergantungan di dunia
ketiga yang telah melalui perkembangan kapitalisme dari Abad ke-16 hingga sekarang.

(2) Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh “faktor luar” atau eksternal.
Dalam hal ini, faktor terpenting yang perlu diperhatikan sebagai penghambat adanya
pembangunan suatu negara pada dasarnya tidak terletak pada persoalan kekurangan modal
atau kekurangan tenaga dan semangat wiraswasta yang dimiliki oleh negara, melainkan
terletak pada keadaan sistem ekonomi politik dimana hal tersebut merupakan faktor-faktor
diluar jangkauan suatu negara. Selain itu, faktor eksternal lain yang menyebabkan adanya
ketergantungan yakni dikarenakan warisan sejarah dan budaya kolonialisme yang melekat
pada masyarakat (Frank, 1967).

(3) Adanya permasalahan ketergantungan yang ada pada suatu negara lebih dilihat atau
memiliki kecenderungan untuk dilihat sebagai permasalahan perekonomian. Hal ini
dikarenakan adanya aliran surplus ekonomi dari negara dunia ketiga ke negara maju atau
core. Hal inilah yang kemudian membuat negara dunia ketiga mengalami ketergantungan
yang diakibatkan oleh keterpurukan sehingga mengakibatkan adanya kemerosotan nilai
tukar perdagangan relatifnya.
(4) Situasi dari adanya ketergantungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
proses polarisasi regional dalam sistem ekonomi global. Di satu pihak, adanya aliran surplus
ekonomi yang berasal dari dunia ketiga akan menyebabkan keterbalakangan, namun disisi
lain hal tersebut akan menjadi faktor yang mendorong lajunya pembangunan yang ada
dinegara maju.

(5) Frank melihat bahwa keadaan ketergantungan sebagai suatu hal yang mutlak bertolak
belakang dengan pembangunan. Bagi teori dependensi, pembangunan di negara pinggiran
mustahil terlaksana. Sekalipun terdapat sedikit perkembangan, bisa saja hal tersebut terjadi
dinegara pinggiran ketika misalnya sedang terjadi depresi pada sistem ekonomi dunia atau
perang dunia. Teori dependensi memiliki keyakinan bahwa pembangunan yang otonom dan
berkelanjutan hampir dapat dikatakan tidak mungkin dalam situasi yang terus menerus
terjadi pemindahan surplus ekonomi ke negara maju (Frank, 1967).

Kunci hubungan ketergantungan dengan demikian adalah kontrol. Akibatnya negara pusat akan
semakin maju sedangkan negara pinggiran akan semakin tertinggal. Kegagalan ini disebabkan oleh
adanya eksploitasi dan sistem ekonomi kapitalisme yang dilakukan oleh negara pusat.

2. Contoh Negara Pusat dan Negara Periferi

a) Negara inti merupakan negara kapitalis dominan yang mengeksploitasi negara periferi dalam
perekrutan tenaga kerja dan bahan-bahan mentah. Negara ini paling diuntungkan dalam
sistem ekonomi kapitalis. Sebagian besar negara di Eropa Barat khususnya yang berada di
Inggris, Belanda, Perancis) merupakan kawasan inti pertama. Negara inti berada pada kelas
pertama di dalam teori sistem dunia.Secara politik, negara-negara tersebut mengembangkan
pemerintahan pusat yang kuat, birokrasi yang ekstensif dan tentara yang besar. Inilah yang
memungkinkan kaum borjuis atau investor lokal di dalam suatu negara inti mendapatkan
kontrol atas perdagangan internasional dan surplus modal dari perdagangan tersebut untuk
keuntungan mereka sendiri.Contoh dari negara inti dapat dilihat pada warna biru kawasan di
bawah ini, yang juga termasuk dalam negara Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan
negara eropa utara, barat dan tengah lainnya.

b) Negara periferi adalah negara yang bergantung pada negara inti dalam aspek modal.
Karakteristik negara ini ditunjukkan dengan industrinya yang masih terbelakang, dan tidak
memiliki pemerintah pusat yang kuat atau dikendalikan oleh negara-negara lain. Negara inti
mengambil sebagian besar surplus modal yang dihasilkan oleh negara periferi atau yang
disebut juga dengan negara pinggiran melalui hubungan perdagangan yang tidak adil.
Negara Periferi berada pada kelas ketiga di dalam teori sistem dunia.Sistem perekrutan
dalam mendapatkan tenaga kerja yang murah dan mudah dikontrol, tuan tanah memaksa
pekerja di desa menjadi budak di perkebunan komersial yang dibentuk oleh negara inti.
Contoh dari negara periferi adalah negara-negara di warna merah yang kebanyakan berada
di Afrika.

Anda mungkin juga menyukai