Anda di halaman 1dari 4

Rapat Pertemuan dan Pembentukan Tim Pembina

Kabupaten Sehat di Kabupaten Jembrana Tahun 2018


Acara rapat Tim Pembina Kabupaten Sehat tahun 2018 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25
Mei 2018, Jam 09.00 WITA bertempat di Hote Jimbarwana, Jl. Udayana No. 1 Negara.
Rapat ini diadakan dalam rangka memantapkan pelaksanaan program Kabupaten/Kota Sehat
(KKS) di Kabupaten Jembrana tahun 2018 dengan telah terbentuknya Tim Pembina dan Forum
Kabupaten Sehat.
Adapun yang dibahas pada waktu rapat tersebut sebagai berikut :
Kabupaten/Kota Sehat merupakan program unggulan yang sudah menjadi agenda dua tahunan
Depkes. Program ini mencoba mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai program di
tingkat Kabupaten dan Kota (dengan peran aktif masyarakat) sehingga dapat sinkron dan
menjelma menjadi daya angkat terhadap kriteria sehat pada segala sektor dan bidang.

Dasar Penyelenggaran Kab / Kota Sehat


- UU Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
- UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
- UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
- Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat

Dasar hukum pembentukan Tim Pembina Teknis Kab./Kota Sehat adalah :

- KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan
Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
- KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan
Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat

Pengertian

Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat
untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling
mendukung melalui koordinasi forumkecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron
dengan perencanaan masing-masing desa.

Tatanan : adalah sasaran Kabupaten Sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada
masing-masing kecamatan di Kabupaten.

Kawasan sehat: dalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja
dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja,
melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait dan
sinkron dengan perencanaan wilayah.

Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui
pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan wilayah.

Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan
berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang
mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.

Forum Komunikasi Desa Sehat adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan untuk
mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensimplikasikan prioritas,
perencanaan antara desa satu dengan desa lainnya diwilayah kecamatan yang dilakukan oleh
masing-masing Pokja Desa Sehat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat
untuk dihuni warganya.

Kelompok Kerja adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan perkotaan / di pedesaan atau yang
bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial dan budaya dan kesehatan untuk menyalurkan
aspirasinya dan berpartisipasim kegiatan yang disepakati mereka sehingga dapat mewujutkan
wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja.

Tujuan : Tujuan Program Kabupaten Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi Kabupaten
untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja bagi warganya
dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat
meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat.

Sasaran :

a. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan
masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.
b. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat,
pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan
kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan sinergi
pembangunan yang baik.
c. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku dan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan
memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten tersebut secara mandiri.
d. Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan produktifitas dan
ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan
penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Model Kabupaten Sehat.

a. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum (penanggung jawab teknis Dinas PU).
b. Kawasan sarana lalu lintas yang tertib dan Pelayanan Transportasi (penanggung jawab Dinas
Perhubungan).
c. Kawasan Pertambangan sehat (penanggung jawab Pertambangan).
d. Kawasan Hutan sehat ( penanggung jawab Dinas Kehutanan).
e. Kawasan Industri dan Perkantoran sehat ( penanggung jawab Dinas Koperasi dan
Perdagangan).
f. Kawasan Pariwisata sehat ( penanggung jawab Dinas Pariwisata).
g. Ketahanan Pangan dan Gizi ( Penanggung Jawab Dinas Pertanian).
h. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri ( penanggung jawab Dinas Kesehatan).
i. Kehidupan sosial yang sehat ( penanggung jawab Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa).

Penghargaan “SWASTI SABA” diklasifikasikan atas 3 katagori :

- Penghargaan PADAPA (Pemantapan) dari MENKES


- Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) dari MENKES
- Penghargaan WISTARA (Pengembangan) dari PRESIDEN
- Penghargaan “WISTARA” diberikan pada taraf pengembangan :

Ciri-Ciri Kota Sehat

- Pendekatan tergantung permasalahan yang dihadapi


- Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat, sedangkan pemerintah sebagai
fasilitator
- Mengutamakan pendekatan proses daripada target, tidak mempunyai batas waktu, berkembang
sesuai sasaran yang diinginkan masyarakat yang dicapai secara bertahap.
- Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat (Toma, LSM setempat)
bersama Pemkab
- Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.
- Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan
- Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan daerah, kegiatan inovatif dari
berbagai sektor yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat dan kerjasama
- Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik, ekonomi, dan budaya setempat

Kebijakan

- Penyelenggaraan Kab./Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang


menjadi permasalahan di daerah, secara bertahap, dimulai kegiatan prioritas bagi masyarakat di
sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial
ekonomi dan budaya di kawasan tertentu.
- Pelaksanaan Kab./Kota sehat dilaksanakan dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku
pembangunan dengan melelui pembentukan Forum yang disepakati masy. Dengan dukungan
pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitasi dari sektor terkait melalui program yang telah
direncanakan
- Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai entry point“ yang dimulai
dengan kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat”, kemudian berkembang dalam suatu
kawasan atau aspek yang lebih luas, menuju kabupaten/kota sehat.
- Penyelenggaraan Kab./kota sehat lebih mengutamakan proses dari pada target, berjalan terus-
menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan dan dicapai dalam
waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan semua stakeholder yang mendukung.
- Kesepakatan tentang pilihan tatanan kabupaten/kota sehat dengan kegiatan yang menjadi
pilihan serta jenis dan besaran indikatornya ditetapkan oleh forum bersama-sama dengan
pemerintah daerah.
- Program-program yang belum menjadi pilihan masy. diselenggarakan secara rutin oleh masing-
masing sektor dan secara bertahap program-program tsb disosialisasikan secara intensif kepada
masy. dan sektor terkait melalui pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh forum
kabupaten/kota sehat.
- Pelaksanaan kegiatan kabupaten/kota sehat sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan oleh daerah
yang bersangkutan dan masyarakat dengan menggunakan mekanisme pendekatan konsep
pemberdayaan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat.
- Evaluasi kegiatan kabupaten/kota sehat dilakukan oleh forum dan pokja kota sehat bersama-
sama pemerintah daerah, LSM, perguruan tinggi, media massa selaku pelaku pembangunan.

Strategi

- Melibatkan semua potensi yang ada di masy. dalam forum & pokja, sebagai penggerak
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
- Forum didampingi oleh sektor teknis sesuai dengan potensi kawasan sehat melakukan advokasi
kpd penentu kebijakan
- Mengembangkan kegiatan kab./kota sehat yang sesuai dengann visi dan misi potensi daerah
dengan berbagai simbol/moto, semboyan yang dipahami & memberikan rasa kebanggaan bagi
warganya.
- Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat sesuai dengan kondisi setempat baik berupa
media cetak, elektronik termasuk melalui internet, media tradisional.
- Meningkatkan potensi ekonomi daerah/wilayah dengan kegiatan yang menjadi kesepakatan
masyarakat.
- Menjalin kerjasama antara forum kab./kota yang melaksanakan program kabupaten/kota sehat.

Tatanan Kab./Kota sehat

- Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum


- Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi
- Kawasan Industri & Perkantoran yang Sehat
- Kawasan Kawasan Pariwisata Sehat
- Kawasan Pertambangan Sehat
- Kawasan Hutan Sehat
- Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
- Ketahanan Pangan dan Gizi
- Kehidupan Sosial yang Sehat.

Komponen yang harus ada pada program Kota / Kab. Sehat antara lain :

- Tim Pembina Tehnis Kabupaten (Tingkat Kabupaten).


- Forum Kabupaten/Kota Sehat (Tingkat Kabupaten)
- Forum Komunikasi Desa/Kelurahan Sehat (Tk. Kecamatan)
- Kelompok Kerja (Tk. Desa/Kelurahan)

Peran PKK pada program Kota /Kab.Sehat adalah pemberdayaan masyarakat pada tatanan yang
dipilih oleh Forum antra lain :
- Kawasan Permukinan Sarana dan Prasarana Sehat
- Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
- Ketahanan Pangan dan Gizi
- Kehidupan Sosial yang Sehat
- Kawasan Pariwisata Sehat
- Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat

Klasifikasi dan Kriteria Penghargaan Kab/Kota Sehat

- Klasifikasi Kab/Kota Sehat : Pemantapan, Pembinaan, dan Pengembangan


- Klasifikasi ditentukan berdasarkan jumlah tatanan yang dipilih
- Kriteria tatanan
- Kegiatan dalam tatanan
- Berfungsinya Forum Kabupaten Sehat, FKDS, dan Pokja tingkat Desa
- Berfungsinya Tim Teknis Kabupaten

Sedangkan jenis penghargaan diklasifikasikan sebagai berikut :

- Penghargaan PADAPA (Pemantapan) Minimal 2 tatanan


- Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) 3 – 4 tatanan
- Penghargaan WISTARA (Pengembangan) > 5 tatanan

Sedangkan variabel yang diverifikasi

* Cakupan Pelaksanaan (Tatanan, Kecamatan, Desa/Kel)


* Prestasi Daerah (penghargaan-penghargaan yang sudah diperoleh)
* Aktifitas TIM PEMBINA
* Aktifitas FORUM
* Aktifitas FORKOM DESA/ KEL
* Aktifitas POKJA DESA
* HASIL KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai