A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1) Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Daerah;
2) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional tahun 2005 – 2025;
3) Undang – Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Nasional;
5) Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
6) Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69 tahun 2018 tentang Standar Biaya Keluaran
tahun 2019;
8) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan;
9) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular;
10) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 5 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Nasional
Penanggulanan Penyakit Tidak Menular;
11) Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan nomor 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan
Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan;
12) Keputusan Menteri Kesehatan nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan tahun 2005 – 2025;
2. Gambaran Umum
1
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim saat ini menempati urutan
pertama dan kedua terbanyak pada kanker perempuan di Indonesia yaitu
sebanyak 58.256 (30,9%) untuk kanker Payudara dan 32.469 (17,2%)
untuk kanker Leher Rahim (Globocan, 2018). Data BPJS Kesehatan tahun
2018 menunjukan bahwa pembiayaan yang dibutuhkan untuk pengobatan
kanker mencapai 3,4 triliyun, hal ini menunjukan kenaikan yang signifikan
disbanding tahun sebelumnya.
2
dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan deteksi dini kanker
payudara dengan pemeriksaan payudara secara klinis (Sadanis).
Pemeriksaan IVA dan sadanis dapat dilakukan di Puskesmas atau di luar
gedung oleh dokter dan bidan terlatih deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim. Pada saat ini puskesmas di Kabupaten Pasuruan sudah
memiliki tenaga terlatih sebanyak 33 bidan terlatih dan 20 dokter
Fungsional terlatih per puskesmas, jadi puskesmas tersebut sudah
mampu melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak 1461 orang
dan leher rahim sebanyak 938 orang pada tahun 2021 di Puskesmas
wilayah Kabupaten Pasuruan, IVA kit disposible yang sudah di
distribusikan ke Puskesmas Tahun 2021 sebanyak 33 Puskesmas yang
sudah digunakan untuk pemeriksaan Gebyar IVA , pada tahun 2022
pemenuhan kebutuhan IVA Kit tidak ada pada anggaran.
B. Penerima Manfaat
1. Petugas Kesehatan
2. Masyarakat
3
D. Kurun Waktu Pencapaian Kegiatan
Untuk pencapaian target kegiatan tersebut di atas diperlukan waktu 12 bulan pada tahun
2023 (Januari sd Desember 2023)
4
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
SARANA BIDANG KESEHATAN
KEGIATAN T.A 2023
5
Satuan Ukur : KIT
Alokasi Dana Rp 48.709.500.000
6
Jenis Harga
Volume Jumlah
Uraian Sub Output / Komponen / Komponen Satuan
Kode Sub
Sub Komponen / Detil (Utama/
Output
Pendukung)
1 2 3 4
2061.RAB Sarana Bidang Kesehatan
Alat dan Bahan Kesehatan tindak lanjut lesi prakanker leher
01.RAB.00 rahim 48.709.500.00
2 0
051 Alat tindak lanjut lesi prakanker leher rahim
Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi
10.500.00
Pengadaan IVA Kit 4639 PT 0 48.709.500.000
7
Jakarta, Maret 2022