Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE

SUB KEGIATAN PENGELOLAAN KESEHATAN PADA USIA REPRODUKTIF


DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT KANKER
DAN KELAINAN DARAH TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
1) Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Daerah;
2) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional tahun 2005 – 2025;
3) Undang – Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Nasional;
5) Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
6) Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69 tahun 2018 tentang Standar Biaya Keluaran
tahun 2019;
8) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan;
9) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular;
10) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 5 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Nasional
Penanggulanan Penyakit Tidak Menular;
11) Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan nomor 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan
Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan;
12) Keputusan Menteri Kesehatan nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan tahun 2005 – 2025;

2. Gambaran Umum

Di dunia kanker merupakan penyebab kematian tertinggi kedua


dengan 10 juta kematian pada tahun 2020. Hampir 70% kematian akibat
kanker terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini sangat
disayangkan, karena sesungguhnya menurut penilitian bahwa 30-50%
kematian akibat kanker dapat dicegah dengan cara menghindari faktor
risiko dan deteksi dini secara berkala.

1
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim saat ini menempati urutan
pertama dan kedua terbanyak pada kanker perempuan di Indonesia yaitu
sebanyak 58.256 (30,9%) untuk kanker Payudara dan 32.469 (17,2%)
untuk kanker Leher Rahim (Globocan, 2018). Data BPJS Kesehatan tahun
2018 menunjukan bahwa pembiayaan yang dibutuhkan untuk pengobatan
kanker mencapai 3,4 triliyun, hal ini menunjukan kenaikan yang signifikan
disbanding tahun sebelumnya.

Di Indonesia, kanker payudara dan kanker leher rahim adalah dua


kanker terbanyak dengan jumlah kasus sebanyak 65,858 dan 34,783
kasus pada tahun 2020. Kanker menjadi beban kesehatan, bukan hanya
karena angka kejadiannya yang cukup tinggi tetapi juga karena beban
biaya dan dampak sosial yang ditimbulkan. Berdasarkan data BPJS
Kesehatan tahun 2020, kanker merupakan penyakit katastropik dengan
pembiayaan terbesar kedua, yaitu sekitar 3.5 triliun rupiah.
Pada stadium awal, kanker tumbuh setempat dan tidak menimbulkan
keluhan ataupun gejala. Kondisi ini seringkali menyebabkan seseorang
tidak menyadari jika dirinya sudah menderita kanker. Terlebih lagi,
penderita datang ke fasilitas pelayanan kesehatan berada dalam kondisi
stadium lanjut sehingga menyulitkan penanganannya. Oleh karena itu,
upaya yang efektif untuk mencegah peningkatan insidensi, morbiditas,
dan kematian dini akibat kanker, melalui upaya pencegahan dengan
skrining, deteksi dini, penemuan dini kasus kanker dan imunisasi. Untuk
mendukung pencapaian target sasaran dari kegiatan ini, perlu dilakukan
promosi kesehatan dan kampanye sosial yang masif dan
berkesinambungan.
Oleh karena itu, upaya penanggulangan kanker diselenggarakan secara
komprehensif dan terintegrasi melalui pendekatan sistem berbasis bukti.
Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam penanggulangan kanker meliputi
promosi kesehatan, pencegahan faktor risiko dan perlindungan khusus,
skrining dan deteksi dini, penatalaksanaan melalui kerjasama multidisiplin,
serta dukungan surveilans dan paliatif kanker. Dengan demikian, Upaya
penanggulangan kanker tidak hanya terbatas ditujukan kepada penderita
kanker saja, melainkan juga terhadap populasi yang masih sehat maupun
yang sudah berisiko. Melalui dukungan dan komitmen seluruh pihak terkait,
maka efektivitas penanggulangan kanker merupakan hal yang tidak mungkin
untuk dapat diwujudkan dalam rangka penurunan insidensi, morbiditas, dan
kematian dini akibat kanker di Indonesia.

Pemerintah telah mengembangkan deteksi dini kanker leher rahim

2
dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan deteksi dini kanker
payudara dengan pemeriksaan payudara secara klinis (Sadanis).
Pemeriksaan IVA dan sadanis dapat dilakukan di Puskesmas atau di luar
gedung oleh dokter dan bidan terlatih deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim. Pada saat ini puskesmas di Kabupaten Pasuruan sudah
memiliki tenaga terlatih sebanyak 33 bidan terlatih dan 20 dokter
Fungsional terlatih per puskesmas, jadi puskesmas tersebut sudah
mampu melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak 1461 orang
dan leher rahim sebanyak 938 orang pada tahun 2021 di Puskesmas
wilayah Kabupaten Pasuruan, IVA kit disposible yang sudah di
distribusikan ke Puskesmas Tahun 2021 sebanyak 33 Puskesmas yang
sudah digunakan untuk pemeriksaan Gebyar IVA , pada tahun 2022
pemenuhan kebutuhan IVA Kit tidak ada pada anggaran.

Dalam upaya pencegahan dan pengendalian kanker leher rahim dan


payudara di puskesmas wilayah kabupaten Pasuruan, maka DAK fisik
tingkat kab/kota tahun 2023 di alokasikan pada 30 puskesmas yang belum
mendapatakan Paket IVA kit. Sehingga diharapkan dengan adanya DAK
Fisik tersebut dapat meningkatkan capaian deteksi dini kanker, pada
wanita usia 30-50 tahun atau pernah menikah dilakukan deteksi dini
kanker dengan target SPM 100% pertahun, sedangkan untuk target
renstra adalah kab kota yang melakukan deteksi dini penyakit kanker ≥
80% pada wanita usia 30-50 tahun dan pernah melakukan hubungan
seksual, sedangkan target capaian deteksi dini Pemeriksaan IVA pada
tahun 2023 sebanyak 55 % dari kumulatif capaian tahun 2021,2022 dan
tahun 2023.

B. Penerima Manfaat
1. Petugas Kesehatan
2. Masyarakat

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan oleh pihak ke tiga, proses dilakukan dengan melaksanakan lelang
cepat pengadaan barang/jasa melalui unit layanan pengadaan Dinas Kesehata
Kabupaten Kota Masing-masing tahun 2023
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
NO Bulan ke/Tahun 2023
Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

21. IVA KIT

3
D. Kurun Waktu Pencapaian Kegiatan
Untuk pencapaian target kegiatan tersebut di atas diperlukan waktu 12 bulan pada tahun
2023 (Januari sd Desember 2023)

E. Biaya yang diperlukan


Biaya kegiatan tersebut di atas dibebankan pada dana DAK tahun 2023, sebesar Rp
48.709.500.000 ,- (Empat Puluh Sembilan Milyar Delapan ratus Tiga Puluh Tiga Juta
Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah). Biaya lebih rinci tercantum dalam RAB yang
merupakan satu kesatuan dengan TOR.

Pasuruan, Juli 2022

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN PASURUAN

Dr ANI LATIFAH, M Kes


NIP. 19660916 199602 2 001

4
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
SARANA BIDANG KESEHATAN
KEGIATAN T.A 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan


: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit / Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak
Unit Eselon II/Satker
Menular
Program : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sasaran Program : Menurunnya penyakit menular dan penyakit tidak menular serta meningkatnya kesehatan jiwa.
Indikator Kinerja Program : Jumlah Kab/kota yang melakukan pencegahan dan pengendalian PTM
Kegiatan : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
: Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya
Sasaran Kegiatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Kab/Kota yang melakukan deteksi dini penyakit kanker di ≥ 80 % populasi usia 30-50 Tahun
Klasifikasi Rincian Output : Sarana Bidang Kesehatan
Indikator KRO : Jumlah Sarana Bidang Kesehatan
Rincian Output : Alat dan bahan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan Darah ( IVA KIT)
Indikator RO : Jumlah Alat dan bahan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan
Volume : 4639

5
Satuan Ukur : KIT
Alokasi Dana Rp 48.709.500.000

6
Jenis Harga
Volume   Jumlah
Uraian Sub Output / Komponen / Komponen Satuan
Kode Sub
Sub Komponen / Detil (Utama/
Output    
Pendukung)
1 2 3 4  
2061.RAB Sarana Bidang Kesehatan                            
Alat dan Bahan Kesehatan tindak lanjut lesi prakanker leher
01.RAB.00 rahim 48.709.500.00
2                     0
051 Alat tindak lanjut lesi prakanker leher rahim                        

           
Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi        

10.500.00
  Pengadaan IVA Kit           4639 PT 0 48.709.500.000
                               
                               

7
Jakarta, Maret 2022

Plt. Direktur P2PTM,

dr. Elvieda Sariwati, M.Epid


NIP 197601202002122002

Anda mungkin juga menyukai