WALIKOTA KENDARI
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
‘WALIKOTA KENDARI
PERATURAN WALIKOTA KENDARI
NOMOR 23 TAHUN 2021
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 75 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
Menimbang :
Mengingat
LINGKUP PEMERINTAH KOTA KENDARI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA KENDARI,
a. bahwa tambahan penghasilan pegawai diberikan
kepada pegawai_ negeri_ sipil dalam rangka
meningkatkan disiplin, _motifasi__kerja_ dan
kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja,
prestasi kerja, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan
atau pertimbangan objektif lainnya;
b. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pemberian
tambahan penghasilan dan penyesuaian kondisi
keuangan dan pendapatan daerah di lingkungan
pemerintah kota Kendari;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b_ perlu
menetapkan Peraturan Walikota Kendari_ tentang
Perubahan Atas Peraturan walikota Nomor 75 Tahun
2020 tentang Pedoman Pemberian Tambahan
Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara Lingkup
Pemerintah Kota Kendari;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Pembentukan Kotamadya Daerah Tk. Il Kendari
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3602);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Llembaran Negara Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014
Doin dengan CaSeannay10.
12.
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja Tahun 2020 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573};
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang,
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6477);
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia. Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887)
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2019 Nomor 187,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6402);
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonsia tahun 2019 Nomor 77,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6340};
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun
2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun
2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan
Kinerja Pegawai Negeri;
ind dengan Cscarner12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun
2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi
Pemerintah;
13.Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2010 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ;
14, Peraturan Kepala BKN Nomor 23 tahun 2016 tentang
‘Tata Cara Pemotongan dan Pengurangan Tambahan
Kinerja PNS;
15,Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 tahun 2017 tanggal 22
Desember 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Negeri Sipil;
16.Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Kendari (Lembaran Daerah Kota Kendari Nomor 5
Tahun 2016) sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan dengan Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Kendari (Lembaran daerah Kota Kendari Tahun 2020
Nomor 11);
17.Peraturan Walikota Kendari Nomor 47 Tahun 2019
tentang Kelas dan Nilai Jabatan di lingkungan
Pemerintah Kota Kendari (Lembaran Daerah Kota
Kendari Tahun 2019 Nomor 47);
18. Peraturan Walikota Kendari Nomor 75 Tahun 2020
tentang Pedoman PemberianTambahan Penghasilan
Pegawai Aparatur Sipil Negara Lingkup Pemerintah
Kota Kendari (Berita Daerah Kota Kendari Tahun
2020 Nomor 75);
19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700
Tahun 2020 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri
Dalam Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan
Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Daerah;
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN
ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 75 TAHUN
2020 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TAMBAHAN
PENGHASILAN APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP
PEMERINTAH KOTA KENDARL
pin dengan CarSeannarPasall
Beberapa keientuan Peraturan Walikota Nomor 75
Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Tambahan
Penghasilan Aparatur Sipil Negara Lingkup
Pemerintah Kota Kendari (Berita Daerah Kota
Kendari Tahun 2020 Nomor 75) diubah sebagai
berikut
1, Ketentuan Pasal 1 angka 5 dan angka 19 diubah,
diantara angka 6 dan angka 7 disisipkan 1 (satu)
angka, schingga menjadi angka 6A dan berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud
dengan ;
Tetap.
Tetap.
Tetap.
‘Tetap.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnyan disebut Pegawai ASN adalah
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan Perundang-undangan.
6. Tetap.
6A. Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian
Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka = melaksanakan = tugas.
pemerintahan.
7. Tetap.
8. Tetap.
9. Tetap.
10. Tetap.
11. Tetap.
12. Tetap.
13. Tetap.
14. Tetap.
15. Tetap.
16. Tetap.
17. Tetap.
EON
pin dengan CarSeannar18. Tetap.
19. TPP ASN berdasarkan Prestasi Kerja adalah
TPP ASN yang diberikan berdasarkan tingkat
serapan anggaran Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) pada triwulan sebelumnya.
20. Tetap.
21. Tetap.
Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga berbunyi
sebagai berikut
BAB III
RUANG LINGKUP TPP ASN
Pasal 3
Ruang Lingkup Pemberian TPP ASN di lingkup
Pemerintah Daerah Kota Kendari, meliputi :
a. Prinsip pemberian ;
b. Pedoman, kritcria, tipe dan penilaian
c. Mekanisme Penilaian, Persetujuan dan
validasi TPP ASN;
d. Pengelolaan Sistem Elektronik Aplikasi
Penilaian TPP ASN;
e. Monitoring dan Evaluasi; dan
f Sanksi
Ketentuan Pasal 7 ayat (2) diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 7
‘TPP ASN berdasarkan Beban Kerja
(i) Tetap.
(2) Penilaian serangkaian aktifitas menggunakan
akumulasi jumlah waktu dalam satuan menit
setiap aktifitas dalam waktu sebulan dengan
batas waktu maksimal 6.600 (enam ribu
enam ratus) menit atau 110 (seratus sepuluh}
jam.
(3) Tetap.
. Ketentuan Pasal 20 ayat (2), ayat (6), ayat (7),
ayat (9), ayat (11) dan ayat (12) diubah,
pind dengan anscarnersedangkan ayat (3), ayat (4), ayat (5) huruf c
dihapus, schingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 20
Pengurangan TPP ASN
(1) Tetap.
(2) Penilaian kehadiran berdasarkan laporan
rekapitulasi bulanan daftar hadir elektronik
atau dokumen yang dipersamakan
(3) Dihapus.
(4) Dihapus.
(5) Tetap.
a. Tetap.
b. Tetap.
¢. Dihapus
d. Tetap
e. Tetap.
(6) Metode —perhitungan —sub_indikator
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a,
diperhitungkan scbagai berikut :
a.terlambat sampai dengan 31 (tiga puluh
satu) menit, pengurangan sebesar 0,5 %
{nol koma lima persen) dikalikan jumlah
hari keterlambatan;
b.terlambat lebih dari 31 (tiga puluh satu)
menit sampai dengan 61 (enam puluh satu)
menit, pengurangan sebesar 1 % (satu
persen) dikalikan = jumlah_ hari
keterlambatan;
¢. terlambat lebih dari 61 (enam puluh satu)
menit, sampai dengan 91 (Sembilan puluh
satu) menit, pengurangan sebesar 1,5 %
{satu koma lima persen) dikalikan jumlah
hari keterlambatan;
d.teriambat lebih dari 91 (Sembilan puluh
satu) menit, pengurangan sebesar 2 %
(dua persen) dikalikan jumlah hari
keterlambatan;
(7) Metode perhitungan sub indikator pada ayat
(5) huruf b diperhitungkan sebagai berikut :
a.cepat pulang sampai 31 (tiga puluh satu)
menit, pengurangan sebesar 0,5 % (nol
koma lima persen) dikalikan jumlah hari
cepat pulang;
b. cepat pulang lebih dari 31 (tiga puluh satu}
menit sampai dengan 61 (enam puluh satu)
menit, pengurangan sebesar 1 % (satu
persen) dikalikan jumlah hari cepat pulang;
iin dengan canseannac. cepat pulang 61 (enam puluh satu) menit
sampai dengan 91 (scmbilan puluh satu)
menit, pengurangan sebesar 1,5 % (satu
koma lima persen) dikalikan jumlah hari
cepat pulang; dan
4 cepat pulang lebih dari 91 (sembilan puluh
satu) menit, pengurangan sebesar 2 %
(dua persen) dikalikan jumlah hari cepat
pulang.
(8) Dihapus.
(9) Indikator kehadiran pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) huruf d dan hurufe,
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a.tidak hadir kerja tanpa keterangan yang
sah, pengurangan 5 % (lima persen)
dikalikan jumlah hari ketidakhadiran dan
apabila mencapai 20 (dua puluh) hari
ketidakhadiran baik berurutan maupun
akumulasi selama sebulan maka TPP ASN
PNS yang bersangkutan tidak diberikan;
b. tidak hadir kerja dengan keterangan yang
sah (izin)/sakit pengurangan 0,5 % (noi
koma lima persen) dikalikan jumlah hari
ketidakhadiran
(10) Tetap.
(11) Penilaian kehadiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut :
Jumlah Persentase Kehadiran = 100 % -
(Jumlah Terlambat + Jumlah Cepat Pulang +
Jumlah Cuti + Jumlah Sakit/Izin + Jumlah
Alpa).
(12) PNS- yang = mengikuti_—diklat_— dan
melaksanakan tugas kedinasan lainnya,
dihitung sebagai hari masuk kerja sesuai
dengan Surat Perintah Tugas (SPT)
(13) Tetap.
. Ketentuan Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) diubah,
sedangkan ayat (3) dan ayat (4) dihapus,
schingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 21
Ketidakhadiran
(1) Cuti tahunan Uidak termasuk ketidakhadiran
kerja.
‘ein dengan CoSx
(2) Tidak hadir kerja tampa _keterangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat
(5) huruf d.
(3) Dihapus.
(4) Dihapus.
Ketentuan Pasal 22 huruf a diubah dan huruf i
dihapus, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 22
PNS yang Tidak Dibayarkan TPP ASN
TPP ASN tidak diberikan kepada :
a. PNS yang berstatus Guru dan Pengawas
Sekolah;
Tetap.
Tetap.
Tetap.
Tetap.
Tetap.
Tetap.
Tetap.
Dihapus.
Tetap.
Tetap.
rorre seaoe
Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 23
Nilai Dasar TPP ASN
Nilai dasar TPP ASN perkelas jabatan diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Walikota.
Ketentuan Pasal 24 ayat (1) diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 24
Sistem Kehadiran Elektronik
(1) Untuk melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat
pind dengan scanner(2), setiap OPD/Unit Kerja mempersiapkan/
menyediakan perangkat —_—ikehadiran
elektronik/mesin absensi elektronik;
(2) Tetap.
(3) Tetap.
Kelentuan Pasal 26 ayat (1), ayat (3), ayat (4),
ayat (6 diubah) sedangkan ayat (7) huruf c, huruf
e dan huruf f, ayat (8) huruf b dan huruf d
dihapus, sehingga berbunyi sebagai berikut :
BAB VI
SISTEM PENGINPUTAN DATA DAN PENILAIAN
TPP ASN
Pasal 26
(1) Pelaporan Data Kinerja PNS menggunakan
Sistem Aplikasi Penilaian Kinerja TPPNS,
(2) Tetap.
(3) Penginputan aktifitas dan _penilaian
kehadiran pada Aplikasi dilakukan setiap hari
dimulai pukul 07.30 (tujuh lebih tiga puluh
menit) sampai dengan pukul 21.00 (dua
puluh satu) Wita.
(4) Pejabat Penilai/atasan iangsung
melaksanakan validasi terhadap aktifitas dan
kehadiran PNS yang berada dibawahnya
dilakukan setiap hari sampai batas waktu
pukul 12.00 (dua belas) Wita keesokan
harinya.
(5) Tetap.
(6) Kepala OPD selaku Pejabat Penanggungjawab
menunjuk admin aplikasi absensi online dan
admin aplikasi Sistem Informasi TPPNS
sesuiai kebutuhan.
(7) Operator aplikasi perangkat —kchadiran
elektronik/mesin absensi elektronik pada
OPD bertugas untuk
a.menghimpun dan mengarsipkan_ seluruh
jenis surat izin, surat cuti, surat perintah
‘tugas dan dokumen lainnya sebagai bahan
perhitungan capaian aspek kehadiran
pegawai;
Doin dengan anscarnerb.menyusun rekapitulasi hasil_—_ input
perangkat kehadiran —clektronik/mesin
absensi elektronik;
c. Dihapus.
d.mengkonfirmasi pegawai yang _ tidak
melakukan rekam — kehadiran melalui
perangkat kehadiran —elektronik/mesin
absensi elektronik kepada Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian;
e. Dihapus.
f. Dihapus.
(8) Admin aplikasi si TPPNS pada OPD bertugas
a.menerima rekapitulasi data kehadiran
pegawai serta dokumen pendukung dengan
membuat tanda terima penyerahan laporan
sebagai dasar perhitungan instrumen
aspek beban kerja;
b. Dihapus.
¢. menyusun rekapitulasi perhitungan akhir
capaian aspek beban kerja, aspek kinerja
dan mobilitas pegawai berdasarkan output
dari sistem aplikasi TPP ASN untuk
disahkan Kepala OPD;dan
4. Dihapus.
10. Kelentuan Pasal 28 ayat (1) huruf b dan ayat (2)
huruf c diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Pasal 28
(1) Tetap.
a. Tetap.
b, Dihapus.
c. Tetap.
(2) Tetap
a. Tetap.
b. Tetap.
c. memfasilitasi_ pengolahan data kehadiran
OPD jika terjadi permasalahan data antara
rekapitulasi yang dibuat oleh OPD dengan
data server Sistem Informasi TPPNS
11. Ketentuan Pasal 29 ayat (1), ayat (2), dan ayat (6)
diubah sedangkan ayat (3) dihapus, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
iin’ dengan Camseanner12,
18.
Jit
BAB VII
MEKANISME PEMBAYARAN
Pasal 29
(1) TPP ASN dibayar pada bulan berikutnya.
(2) Permintaan pembayaran uang TPP ASN
diajukan paling lambat setiap tanggal 10
(sepuluh) pada bulan berikutnya.
(3) Dihapus.
(4) Tetap.
(5) Tetap
(6) Format Surat Keterangan Tanggungjawab
Mutlak sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf b angka 4 adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Walikota ini.
Ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) diubah,
sehingga, berbunyi sebagai berikut :
BABX
PEMBIAYAAN
Pasal 32
(1) Pembiayaan TPP ASN dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(2) Pembiayan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tereantum dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran pada masing-masing OPD berikut
perubahannya.
Ketentuan Pasal 33 ayat (1), ayat (4), ayat (5) dan
ayat (6) diubah, diantara ayat (3) dan ayat (4)
disipkan 1 (satu) ayat sehingga menjadi ayat (3A)
sedangkan ayat (7) dihapus, sehingga berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 33
(1) Bagi PNS yang bertugas— melakukan
pengelolaan keuangan dan pengelolaan
barang pada OPD diberikan TPP ASN
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya
(2) Tetap.
Doin dengan Camseanner14.
(3) Tetap.
(3A) TPPNS bagi Pejabat kelas 15 (lima belas}
perhitungan TPP didasarkan pada beban
kerja, resiko kerja dan prestasi kerja dengan
nilai 100 % (seratus persen).
(4) Pejabat atasan langsung atau atasan tidak
langsung yang merangkap sebagai Pit.
menerima TPP Pegawai ASN tambahan,
ditambah 20 % (dua puluh persen) dari TPP
Pegawai ASN dalam jabatan sebagai Plt. pada
jabatan yang dirangkapnya.
(9) Pejabat setingkat yang merangkap Plt.
jabatan lain menerima TPP Pegawai ASN yang
lebih tinggi, ditambah 20 % (dua puluh
persen) dari TPP Pegawai ASN yang lebih
rendah.
(6) Pejabat satu tingkat di bawah pejabat defimitif
yang berhalangan tetap atau berhalangan
sementara yang merangkap sebagai Plt.
hanya menerima TPP Pegawai ASN pada
jabatan TPP ASN Pegawai yang tertinggi.
(7) Dihapus.
Diantara Pasal 34 dan Pasal 35 disisipkan 1
{satu} pasal yakni Pasal 34A, sehingga berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 340
Pembayaran TPP ASN bagi Calon PNS sebesar 80
% (delapan puluh persen) dari nilai TPP Kelas
Jabatan.
15. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut
Pasal 36
Syarat Pembayaran TPP ASN :
a. bagi Pegawai Negeri Sipil yang wajib laporan
dapat dibayarkan setelah menyampaikan
LHKPN;
b. PNS yang dimutasi/promosi, akan dibayarkan
setelah menyerahkan Berita Acara_serah
terima aset/inventaris Barang Milik Daerah
yang diketahui oleh Kepala OPD; dan
indi dengan camscanner——c. PNS yang telah melaksanakan kewajiban
terkait dengan Tuntutan Perbendaharaan
Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR) dan TGR.
Pasal it
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.
Agar setiap orang = mengetahuinya,
memerintahkan — pengundangan _—~Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Kota Kendari.
Ditetapkan di Kendari
Pada tanggal | — } — 2021
Diundangkan di Kendari
pada tanggal |-}- 2021
SEKRETARIS DAERAH KOTA KENDARI
NAHWA UMAR
BERITA DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2021 NOMOR 23,
nd dagen Cac ——