Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis Film Pendek

Akbar merupakan pegawai KPK yang sedang mengopi di warung. Akbar mengobrol dengan
pemilik warung mengenai tugas dari KPK untuk mencari orang.

Pengamen datang, Akbar menunjukkan foto orang yang dicari pada pemilik warung, lalu
meminta untuk menghubungi akbar jika melihat orang tersebut. Akbar pun meninggalkan
warung. Seorang wanita datang membeli shampo, gula, dan kopi di warung. Wanita ini cerita
kalau uangnya banyak. Belanjaannya ngutang, mau ambil uang di ATM dulu.

Warung ditinggal pemiliknya mandi, dan dipercayakan kepada pengamen. Datang bapak-
bapak kaya, minta kopi tanpa gula. Bapak itu meminta informasi jika ada orang-orang yang
butuh bantuan, bersikap dermawan. Bapaknya membeli semua dagangan (gorengan) di
warung, uangnya diberikan pada pengamen sekitar sejuta. Pemilik warung kembali, mencari
dagangannya yang katanya diborong tapi dibayar oleh pengamen hanya Rp 100.000, dan
katanya sisanya ditransfer.

Akbar datang lagi, bertanya tentang orang yang dicari kemarin, menginfokan kalau orang
yang membantu persembunyian tersangka bisa ikut dihukum. Pengamen melihat fotonya, dan
ternyata itu bapak-bapak kaya yang memborong dagangan.

Wanita kaya tadi datang ke warung lagi, bertanya apa suaminya sudah datang, karena mereka
janjian bertemu di warung karena mau pergi, sekalian membayar hutang. Ternyata suaminya
bapak-bapak kaya yang kemarin. Bapak-bapak itu pun datang. Pemilik warung pun menelpon
Akbar dan memberitahukan mengenai kedatangan orang yang sedang dicari Akbar. Akbar
pun datang. Mereka berlima duduk, Akbar menunjukkan mengenai surat tugasnya. Buronan
berusaha untuk pergi, tapi ditahan. Akbar menginformasikan bahwa bapak itu terbukti telah
merugikan negara dalam proyek pembangunan jembatan di atas tempat yang tidak ada
sungainya. Proyek ini merupakan proyek fiktif dan melanggar undang-undang negara.
Seluruh warung disita, semua yang ada di sana akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Pesan

Dalam pemberantasan korupsi juga butuh usaha dan bantuan dari masyarakat. Contohnya
yaitu masyarakat segera menghubungi pihak berwenang jika melihat orang yang dicari atau
melihat sesuatu yang mencurigakan. Selain itu, masyarakat hendaknya tidak terpengaruh oleh
pemberian yang kemungkinan dapat dikategorikan sebagai suap. Meskipun telah menerima
pemberian (dalam keadaan tidak memahami bahwa pemberian tersebut adalah suap),
hendaknya seseorang tetap bersikap objektif untuk memerangi korupsi, yaitu tidak membantu
tersangka meskipun telah disuap.
Cintana Hanuun Januariza
21030194040

PKA 2021

Judul Video : WARUNG KPK | BURON KPK

Link video :

https://www.youtube.com/watch?
v=l1GOogojVGk&list=PLizNjXV_qqEW9vEddfzm4E1cGeIjjgJM_&index=10

Anda mungkin juga menyukai