Anda di halaman 1dari 40

JENIS, PENDEKATAN, DAN METODE

SAINIFIK DALAM MEMPRODUKSI DAN


MEREPRODUKSI TEKS
Mahsun
Guru Besar Bidang Linguistik
Universtas Mataram

▪ SUBGENRE PENCERITAAN:
▪ CERITA ULANG
▪ NARATIF
▪ ANEKDOT
▪ EKSEMPLUM
▪ PUISI ESAY

TEKS GENRE
SASTRA ▪ NON PENCERITAAN
▪ PUISI
▪ PANTUN
▪ SAJAK

▪ PENJENISAN SUBGENRE SASTRA PENCERITAAN:


▪ CARA MEMANDANG KEJADIAN SEBAGAI SESUATU
YANG LAZIM/BIASA ATAU TIDAK LAZIM/LUAR
BIASA TERJADI
▪ SEBAGAI SESUATU YANG LAZIM, MAKA ALUR
BERIKIR TEKSNYA: MENGALIR, KRONOLOGIS:
GENRE SASTRA ▪ TEKS CERITA ULANG:
SUBGENRE ▪ PENGENALAN
PENCERITAAN ▪ REKAMAN KEJADIAN
▪ SEBAGAI SESUATU YANG TIDAK LAZIM/LUAR BIASA:
▪ NARATIF
▪ ANEKDOT
▪ EKSEMPLUM

▪ PENJENISAN SUBGENRE SASTRA PENCERITAAN:


▪ SEBAGAI SESUATU YANG TIDAK LAZIM/LUAR BIASA:
▪ KETIDAKLAZIMAN DIPADANG SEBAGAI SESUATU YANG DAPAT
MEMUNCULKAN KOMPLIKASI/MASALAH:
▪ TEKS NARATIF: MENYELESAIKAN MASALAH DALAM CERITA
▪ PENGENALAN
▪ MASALAH
▪ PEMECAHAN MASALAH
▪ KETIDAKLAZIMAN DIPADANG SEBAGAI SESUATU YANG
MEMUNCULKAN KRISI:
GENRE SASTRA ▪ TEKS ANEKDOT: MENCERITAKAN BERBAGAI REAAKSI
EMOSIONAL DALAAM CERITA
SUBGENRE ▪ PENGENALAN
PENCERITAAN ▪ KRISIS
▪ REAKSI
▪ KETIDAKLAZIMAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG
MEMUNCULKAN INSIDEN:
▪ TEKS EKSEMPLUM:: MENILAI PRILAKU ATAU KARAKTER DALAM
CERITA
▪ PENGENALAN
▪ INSIDEN
▪ INTERPRETASI

▪ PADA KEDUA JENIS TEKS INI:


▪ SAMA-SAMA ADA TANGGAPAN
▪ TANGGAPAN PADA TEKS ANEKDOT
TEKS ANEKDOT VS TEKS ▪ DILAKUKAN OLEH TOKOH
EKSEMPLUM ▪ TANGGAPAN TOKOH TERHADAP KEJADIAN/
PERISTIWA YANG DIALAMINYA

▪ TANGGAPAN PADA TEKS EKSEMPLUM:


▪ DIBERIKAN OLEH PENULIS
▪ TANGGAPAN BERUPA PENILAIAN MORAL ATAS
PERISTIWA YANG DIALAMI TOKOH CERITA

BERPIKIR
PENGENALAN : Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di
sebuah desa di Sumatera Barat. Pada suatu hari ia mendapat undangan
pesta dari dua orang kaya dari desa-desa tetangga. Sayangnya, pesta
tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan.

URAIAN KEJADIAN : Pak Lebai menimang-nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Ia
tidak pernah dapat mengambil keputusan dengan cepat apakah ia akan
pergi ke desa hulu sungai atau ke hilir. Apabila ia pergi ke pesta di desa
hulu sungai, ia akan mendapat dua ekor kepala kerbau. Namun, masakan
orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai. Kalau ia pergi
ke hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau yang
dimasak dengan enak. Hingga ia mulai mengayuh perahunya ketempat
pesta pun ia belum dapat memutuskan pesta mana yang akan dipilih.
Pertama, dikayuh sampannya menuju hulu sungai. Baru tiba di tengah
perjalanan ia mengubah pikirannya. Ia berbalik mendayung perahunya ke
arah hilir. Begitu hampir sampai di desa hilir sungai, dilihatnya beberapa
tamu menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang
disembelih di sana sangat kurus. Iapun mengubah haluan perahunya
menuju hulu sungai. Sesampainya di tepi desa hulu sungai, para tamu
sudah beranjak pulang. Pesta di sana sudah selesai. Pak lebai cepat-cepat
mengayuh perahunya menuju desa hilir sungai. Sayangnya, di sana pun

Ia tidak pernah dapat mengambil Ia

keputusan dengan cepat


apakah ia akan pergi ke desa hulu sungai
atau ke hilir.

SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
PENGENALAN Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa di Sumatera
Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya dari desa-desa
tetangga.
KRISIS Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak
Lebai menimang- nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Tetapi ia tidak
pernah dapat mengambil keputusan dengan cepat. Ia berpikir, kalau ia pergi ke
pesta di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala
kerbau. Namun, ia belum begitu kenal dengan tuan rumah tersebut. Menurut
berita, masakan orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai.
Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala
kerbau yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah
tersebut. Tetapi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi tamunya tambahan kue-
kue.   Hingga ia mulai mengayuh perahunya ketempat pestapun ia belum dapat
memutuskan pesta mana yang akan dipilih.
Pertama, dikayuh sampannya menuju hulu sungai. Baru tiba di tengah perjalanan
ia mengubah pikirannya. Ia berbalik mendayung perahunya ke arah hilir. Begitu
hampir sampai di desa hilir sungai. Dilihatnya beberapa tamu menuju hulu sungai.
Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang disembelih di sana sangat kurus.
Iapun mengubah haluan perahunya menuju hulu sungai. Sesampainya di tepi desa
hulu sungai, para tamu sudah beranjak pulang. Pesta disana sudah selesai.
Pak lebai cepat-cepat mengayuh perahunya menuju desa hilir sungai. Sayangnya,
di sanapun pesta sudah berakhir.
REAKSI : Akhirnya, Pak Lebai pun menggerutu menyesali apa yang dilakukan. Ia tidak

BERPIKIR
PENGENALAN :Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa
di Sumatera Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang
kaya dari desa-desa tetangga.
INSIDEN : Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak
Lebai menimang- nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Tetapi ia tidak
pernah dapat mengambil keputusan dengan cepat. Ia berpikir, kalau ia ke pesta
di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala
kerbau. Namun, ia belum begitu kenal dengan tuan rumah tersebut. Menurut
berita, masakan orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai. Kalau ia
pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau
yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut.
Tetapi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi tamunya tambahan kue-kue.  
Hingga ia mulai mengayuh perahunya ketempat pestapun ia belum dapat
memutuskan pesta mana yang akan dipilih. Pertama, dikayuh sampannya menuju
hulu sungai. Baru tiba di tengah perjalanan ia mengubah pikirannya. Ia berbalik
mendayung perahunya ke arah hilir. Begitu hampir sampai di desa hilir sungai.
Dilihatnya beberapa tamu menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahwa
kerbau yang disembelih di sana sangat kurus. Iapun mengubah haluan perahunya
menuju hulu sungai. Sesampainya di tepi desa hulu sungai, para tamu sudah
beranjak pulang. Pesta disana sudah selesai.Pak lebai cepat-cepat mengayuh
perahunya menuju desa hilir sungai. Sayangnya, di sanapun pesta sudah
berakhir. Akhirnya Pak Lebaipun menggerutu menyesali apa yang dilakukan. Pak
Lebai tidak mendapat kepala kerbau yang diinginkannya.
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
PENGENALAN Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa
di Sumatera Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang
kaya dari desa-desa tetangga.

MAASALAH : Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak
Lebai menimang- nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Ia berpikir,
kalau ia ke pesta di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua
ekor kepala kerbau. Namun, ia belum begitu kenal dengan tuan rumah tersebut.
Menurut berita, masakan orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir
sungai.
Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala
kerbau yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah
tersebut. Tetapi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi tamunya tambahan
kue-kue. 
PEMECAAN : Pak Lebai berfikir keras untuk mendapatkan semuanya. Setelah beberapa
MASALAH saat,dikayuh sampannya menuju hilir sungai lebih dahulu dari tetangganya.
Karena ia kenal baik dengan tuan rumah itu, ia diterima dengan baik oleh tuan
rumah. Sesaat kemudian, Pak Lebai mulai berakting. Ia tidak bisa berlama-lama
menghadiri pesta ini karena sesuatu hal. Oleh karena itu, tuan rumah
mengijinkan. Dan karena sudah menghadiri pestanya,maka tuan rumah
memberikan hadiah satu kepala kerbau yang dimasak enak. Setelah
pamitan,Paklebai pun segera pergi ke pesta di hulu sungai. Ia mengayuh dengan

▪ SUBGENRE LAPORAN

▪ LAPORAN

▪ MENGELOMPOKKAN JENIS DAN MENGGAMBARKAN SITUASI:

▪ KLASIFIASI

▪ URAIAN BAGIAN-BAGIAN

▪ DESKRIPSI

▪ MENGGAMBARKAN FENOMENA

▪ PERNYATAAN UMUM

▪ URAIAN BAGIAN-BAGIANNYA

▪ LAPORAN ILMIAH:

▪ MELAPORKAN HASIL KAJIAN TERHADAP SUATU OBJEK ILMIAH SECARA SISTEMATIS, TERKONTROL, EMPIRIK,
DAN KRITIS ATAS TAHAPAN PENGUMPULAN, ANALISIS DAN PENYAJIAN HASIL ANALISIS:

▪ JUDUL

▪ PENDAHULUAN: LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH,TUJUAN, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA


TEORI, DAN METODE

▪ PEMBAHASAN: ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

TEKS GENRE ▪


SSIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

FAKTUAL ▪ REVIU:

▪ MENILAI DAYA TARIK DARI SUATU KARYA

▪ PENGENALAN/ORIENTASI: JUDUL, PENGARANG, ILUSTRASI, PENERBIT, BUKU YANG DITULIS


(RIWAYAT SINGKAT PENGARANG)

▪ RINGKASAN

▪ REKOMENASI : SKALA PENILAIAN, TARGET PEMBACA DLL.

▪ BERITA:

▪ MENCATAT SUATU BERITA/INFORMASI

▪ HEADLINE

▪ BY-LINE: IDENTITAS REPORTER

▪ PENGANTAR: INFORMASI DASAR (SIAPA, APA, KAPAN, DI MANA)

▪ ISI: FAKTA PENDUKUNG DAN LEBIH RINCI TENTANG APA, SIAPA, DI MANA, KAPAN DARI YANG
PENTING SAMPAI YANG KURANG PENTING

▪ TAIL: FAKTA KURANG PENTING

▪ SUBGENRE PROSEDUR
▪ PROSEDUR/ARAHAN:
▪ BAGAIMANA MELAKUKAN PERCOBAAN ATAU
PENGAMATAN
▪ TUJUAN
▪ ALAT
▪ LANGKAH-LANGKAH
▪ PENGAMATAN
▪ SIMPULAN

TEKS GENRE ▪ PENCERITAAN PROSEDUR:


▪ BAGAIMANA PROSEDUR DILAKUKAN:
FAKTUAL ▪ TUJUAN
▪ LANGKAH-LANGKAH
▪ HASIL
▪ PROTOKOLER:
▪ APA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN
▪ TUJUAN
▪ DESKRIPSI

▪ SUBGENRE TRANSAKSIONAL
▪ WAWANCARA:
▪ MENEGOSIASIKAN HUBUNGAN, INFORMASI
▪ TUJUAN
▪ IDENTITAS PARTISIPAN
▪ DAFTAR TANYAAN
▪ JAWABAN PENUTUP
▪ NEGOSIASI:
TEKS GENRE ▪ ORIENTASI

TANGGAPAN ▪ PENGAJUAN
▪ PENAWARAN
▪ PERSETUJUAN
▪ PENUTUP

▪ SUBGENRE EKSPOSITORI
▪ MENJELASKAN ATAU MENGANALISIS PROSES
MUNCUL ATAU TERJADINYA SESUATU
▪ EKSPOSISI/ARGUMENTASI:
▪ MENDEBAT SUATU SUDUT PANDANG
▪ TESIS
▪ ARGUMEN
▪ REITERASI
▪ EKSPLANASI:
▪ MEMAKNAI PESAN SUATU TEKS
TEKS GENRE ▪ JUDUL
▪ PERNYATAAN UMUM
TANGGAPAN ▪ PENJELASAN
▪ DISKUSI
▪ MENDISKUSIKAN DUA ATAU LEBIH SUDUT PANDANG
▪ PERMASALAHAN/ISU
▪ SUDUT PANDANG (MENERIMA DAN MENOLAK)
▪ ARGUMEN MENDUKUNG
▪ ARGUMEN MENOLAK
▪ SIMPULAN

TEKS DESKRIPSI

SGRUKTUR BERPIKIR DESKRIPSI

PERNYATAAN UMUM : Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya untuk dimanfaatkan oleh manusia. Salah
satu ciptaan Tuhan yang bermanfaat bagi manusia adalah pantai. Pantai Jumiang merupakan
salah satu pantai yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi manusia di sekitarnya.

DESKRIPSI/URAIAN : Pantai Jumiang merupakan pantai yang ada di Pulau Madura, tepatnya di Desa Tanjung,
BAGIAN-BAGIANNYA Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Pantai ini berjarak sekitar 12 km dari pusat
kota Pamekasan. Jalan menuju objek wisata ini kondisinya beraspal cukup baik. Kendaraan
yang berlalu lalang tidak banyak, sehingga perjalanan dengan menggunakan mobil dapat
ditempuh dalam waktu 10 menit dari Kota Pamekasan.
Pantai Jumiang memiliki pemandangan alam yang tidak jauh berbeda dengan wisata Tanah
Lot di Bali. Di Pantai Jumiang banyak batu karang yang sangat kokoh walaupun berkali-kali
diterjang ombak. Ombak yang menghantam karang-karang tersebut menyuguhkan
pemandangan yang sangat indah untuk dilihat. Ombak yang bergulung-gulung berkejaran
dari laut lepas. Kalau berjalan mulai dari arah barat, kita akan menjumpai aneka pepohonan
yang mengitari Pantai Jumiang, mulai dari pohon mimba, kosambi, malandingan, bahkan
semak-semak yang makin menambah uniknya Pantai Jumiang. Apabila melihat selatan, kita
akan terpesona luas dan indahnya laut, ombak bergulung-gulung saling berkejaran, serta
bebatuan yang membentuk rongga yang eksotik. Lain halnya apabila pandangan kita
arahkan ke Utara Pantai Jumiang. Kita akan menyaksikan hamparan sawah, para petani yang
mengolah sawah, dan burung-burung bertebangan yang melengkapi pesona Pantai
Jumiang.Terdapat pemandangan yang cukup mencolok di Pantai Jumiang. Di tengah-tengah
Pantai Jumiang terdapat sebuah makam yang disakralkan oleh masyarakat setempat. Makam
tersebut banyak dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu. Pada malam
Jumat manis makam tersebut lebih ramai daripada hari-hari biasanya.

SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
JUDUL Benda Pengantar Listrik
TUJUAN Menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik

DAFTAR BAHAN Untuk mengetahui benda yang dapat mengantar listrik, maka perlu dilakukan
percobaan. Sebelum percobaan dilaksanakan, perlu disiapkan bahan-bahan yang
diperlukan. Bahan-bahan yang diperlukan itu adalah: (a) baterai, (b) dua buah
kabel, (c) bohlam (d) benang, dan (e) tali plastik.
URAIAN TAHAPAN Setelah bahan-bahan yang diperlukan terkumpul, maka langkah yang ditempuh
PELAKSANAAN adalah berikut ini. Pertama, hubungkan kedua kabel masing-masing pada kedua
ujung baterai. Selanjutnya, hubungkan kedua ujung kabel ke bohlam. Bohlam akan
menyala.
Kemudian, gantikan kabel itu dengan benang. Hubungkan kedua benang pada
kedua ujung baterai. Setelah itu, hubungkan kedua benang itu ke bohlam. Bohlam
tidak menyala. Akhirnya, hal yang sama, ganti kedua benang itu dengan tali
plastik. Kemudian hubungkan kedua tali plastik itu ke bohlam. Bohlam tidak
menyala.
PENGAMATAN Dari percobaan tersebut, terlihat bahwa bohlam menyala ketika dihubungkan pada
baterai dengan menggunakan kabel. Namun, bohlam tidak menyala ketika
dihubungkan pada baterai dengan menggunakan benang atau tali plastik.

TEKS EKSPLANASI
DEFINISI Merupakan teks yang berisi penjelasan
tentang rangkaian proses suatu peristiwa
alam atau sosial.
PERNYATAAN Berisi penjelasan atau definisi suatu
UMUM peristiwa atau fenomena yang terjadi

DERETAN Berisi paparan rangkaian atau urutan


PENJELAS mengapa peristiwa itu terjadi
Berisi pendapat penulis teks atas
INTERPRETASI peristiwa yang dijelaskan itu
TEKS EKSPLANASI
CIRI-CIRI
KEBAHASAAN Menggunakan konjungsi sebab-akibat
Menggunakan kata hubungan transisi: Oleh
karena itu, dengan demikian, dst.
Menggunakan kata/frase pengurutan, seperti:
pertama, kedua, kemudian, selanjutnya, dst
TUJUAN SOSIAL Memaparkan sesuatu agar bertambah
pengetahuan

TEKS AKSPOSISI

PERNYATAAN PENDAPAT/ Penulius memberikan pandangan atau


TESIS pendapat tentang topik

ARGUMENTASI/ALASAN Penulis memberikan alasan untuk memperkuat


tesis

PENEGASAN ULANG Penegasan yang lebih berupa simpulan untuk


mempertegas apa yang diungkapkan

TUJUAN SOSIAL Memberikan pengetahuan atau informasi


sejelas-jelasnya
TEKS EKSPLANASI
CIRI-CIRI
KEBAHASAAN Menggunakan kata baku

Bersifat informatif

Menjelaskan suatu hal

Menggunakan verba, nomina, ajektif, adverbia


TEKS EKSPOSISI
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
TESIS/PERNYATAAN Goa Ngerit yang berada di Desa Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten
PENDAPAT Trenggalek sudah lama tidak terdengar gaungnya. Tempat tersebut sudah jarang
sekali dikunjungi orang sebagai tempat rekreasi. Mengapa hal itu bisa terjadi?
ARGUMEN Ada beberapa alasan mengapa tempat tersebut kini jarang dikunjungi. Pertama,
keindahan Goa Ngerit sudah tidak seperti yang dulu. Masyarakat sekitar tampak
secara liar menambang batu yang ada di sekitar sungai maupun di tubuh goa. Hal
itu mengurangi keindahan dari tubuh goa itu sendiri dan tebing sungai tampak
semakin curam. Kedua, kini tidak lagi terdengar kicauan burung yang merdu
karena sudah banyak yang mati diburu secara liar. Masyarakat dengan bebasnya
berburu burung atau hewan lain karena merasa tidak ada saksi yang tegas. Ketiga,
habitat sungai pun juga mulai terganggu karena penggunaan obat dan alat strum
ketika menangkap ikan sehingga kejernihan dan keaslian sudah tidak kentara lagi.
Keempat, kesejukan dan keindahan tempat itu kini tidak terasa lagi. Pencurian/
penebangan hutan dianggap sudah seperti pekerjaan biasa bagi masyarakat
sekitar tanpa berpikir dampaknya. Kelima, pemerintah tidak pernah memikirkan
akses jalan menuju ke lokasi tersebut saat membangun jalan utama, sehingga
tempat tersebut terkesan terkucil karena sulit dijangkau oleh pengunjung.
PERNYATAAN : Melihat kenyataan itu perlu perhatian dari pemerintah daerah dan kesadaran
ULANG PENDAPAT dari masyarakat untuk mengembalikan keindahan Goa Ngerit agar menjadi tempat
wisata yang bisa mendatangkan pendapatan daerah Kota Trenggalek pada
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
JUDUL DEFINISI PENELITIAN BAHASA
PERNYATAAN Penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis,
UMUM
terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran
yang berupa bunyi tutur (bahasa).

PENJELASAN 1 Penelitian bahasa dikatakan sistematis, maksudnya


penelitian itu dilakukan secara terencana. Mulai dari
identifikasi masalah yang terkait dengan objek kajian
yang berupa bunyi tutur itu (termasuk menjelaskan
masalah itu secara cermat dan terinci; penyeleksian
dan penentuan variabel-variabel dan instrumen-
instrumen yang akan digunakan); menghubungkan
masalah tersebut dengan teori-teori linguistik tertentu;
penyediaan, analisis, interpretasi data; sampai pada
penarikan simpulan serta menggabungkan simpulan-
simpulan itu ke dalam khazanah ilmu bahasa

TEKS EKSPLANASI
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
PENJELAS 2 Terkontrol, maksudnya bahwa setiap aktivitas yang
dila- kukan dalam masing-masing tahapan itu dapat
dikontrol baik proses pelaksanaan kegiatannya
maupun hasil yang dicapai melalui kegiatan tersebut.
Hal ini memungkinkan pakar lain yang berminat
melakukan hal yang sama untuk pengujian kembali
hasil yang dicapai dari penelitian yang pernah
dilakukan. Termasuk dalam sifat terkontrol ini adalah
penggunaan metode dan teknik-teknik tertentu
(tentunya terkandung pula makna pengabaian metode
dan teknik tertentu yang sengaja tidak dipilih karena
sesuatu alasan) memiliki dasar logika pemilihan yang
dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai. Dari
sinilah si peneliti dapat mengontrol pemilihan dan
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
PENJELASAN 3 Penelitian bahasa yang bersifat empiris, maksudnya bahwa fenomena lingual yang menjadi
objek penelitian bahasa itu adalah fenomena yang benar-benar hidup dalam pemakaian
bahasa, jadi benar-benar bersumber pada fakta lingual yang senyatanya digunakan oleh
penuturnya, bukan fakta lingual yang dipikirkan oleh si penutur yang menjadi informannya.
PENJELAS 4 Adapun penelitian bahasa yang bersifat kritis adalah kritis terhadap hipotesis-hipotesis
tentang hubungan yang diperkirakan terjadi antara bunyi tutur sebagai objek penelitian
bahasa dengan fenomena ekstralingual yang memungkinkan bunyi tutur itu muncul. Sebagai
contoh, dalam kajian variasi bahasa (dialektologis) mungkin kita akan tergoda untuk
membuat suatu hipotesis bahwa suatu bahasa dapat memunculkan berbagai varian yang
disebabkan faktor perbedaan tempat tinggal penutur-penutur bahasa tersebut. Hipotesis
tentang munculnya varian dalam bahasa tertentu ini mungkin ada benarnya, tetapi kita juga
tidak hanya terpaku pada hipotesis ini karena ternyata berbagai kelompok penutur bahasa itu
yang berbeda tempat tinggalnya secara geografis tidak juga membuat makna tertentu
memiliki realisasi secara formatif berbeda. Dapat saja perbedaan itu muncul karena faktor
sosio-psikologis penutur-penutur bahasa itu, yang ingin tampil dengan bentuk bahasa yang
berbeda pada medan makna (glos) tertentu, seperti munculnya varian yang bersifat sosiologis
yang tidak lagi terkait dengan faktor perbedaan tempat tinggal penuturnya.

TEKS EKSPLANASI
SGRUKTUR DESKRIPSI
BERPIKIR
PENJELAS 5 Selain itu, pengertian kritis dapat pula me-ngandung makna
kreatif, yaitu jika si peneliti dalam melaksanakan
penelitiannya dengan menggunakan metode penyediaan data
tertentu dalam tahapan penyediaan data, ternyata dengan
metode itu data yang diharapkan muncul tidak juga terjaring.
Maka, dia harus segera melakukan revisi metodologi, jadi
tidak terpaku pada apa yang telah direncanakan, tetapi harus
berani mengubah rencana jika tidak mencapai apa yang
diharapkan.
INTERPRETASI Batasan penelitian bahasa di atas mempersyaratkan adanya
empat proses yang menjadikan penelitian bahasa sebagai
kegiatan ilmiah , yaitu dilaksanakan secara sistematis,
terkontrol, empiric, dan kritis. Keempat hal itu memungkinkan
pakar lain melakukan hal yang sama untuk menguji Kembali
hasil yang dicapai dari penelitian sebelumnya.
BAHASA SEBAGAI SARANA BERPIKIR
Makna (pikiran/konsep)
Bahasa
Bentuk (bunyi/lisan dan huruf tulis)

Menciptakan insan yang memiliki kemampuan


berpikir sistematis, terkontrol, empirik, dan
kritis
Pikiran
Dicapai melalui pendekatan saintifik:
mengobsevasi, Mempertanyakan, menganalisis,
melaporkan

Teks/
genre

PP
PE
MNB
DE
ELAK
JA
TRA
NN
PENDEKATAN DAN METODE SAINTIFIK

BSA
AHAI
NSA
SISTEMATIS EMPIRIK KRITIS

TI
TERKONTROL

FI
SISTEMATIS TERKONTROL EMPIRIK KRITIS

K
K
PENGUMPULAN I FI IK
T
INFORMASI: ANALISIS DATA: I N TIF
-INFORMASI:
PENGUMPULAN
OBSERVASIDATA/ MENYAJIKAN I K SIFAIK AIN
--OBSERVASI
MEMPERTANYAKAN - MENGUBAH
ANALISIS DATA:
HASIL ANALISIS: T IF EINT S
IN TON DSATAN
MENYAJIKAN HASIL
-MEMPERTANYAKAN -INFORMASI
MENGUBAH DATAMENJADI
-MENCOBA/ ANALISIS:
-- BERWUJUD
BERWUJUD TEKS A
S AETA KA
-MENCOBA/ /INFORMASI MENJADI
RUMUSAN VERBAL/ TEKS
EKSPERIMEN
EKSPERIMEN RUMUSAN VERBAL/
JENIS
JENIS TERTENTU
TERTENTU N EMK E
- PUSTAKA
PUSTAKA
KALIMAT
KALIMATTUNGGAL
TUNGGAL TA D ND
--INTROSPEKSI A N
-INTROSPEKSI EK PE PE
D
N
PE

▪ PENDEKATAN, MAKSUDNYA CARA PANDANG DALAM


MELIHAT TEKS SEBAGAI UNIT KEBAHASAAN YANG
MENJADI MATERI DASAR PEMBELAJARAN BAHASA

SAINTIFIK ▪ SEBAGAI UNIT LINGUAL DARI METERI


PEMBELAJARAN YANG STRUKTUR BERPIKIR/
STRUKTUR GENERIK TEKS TERTATA SECARA
SISTEMATIS, TERKONTROL, EMPIRIK, DAN KRITIS

▪ PERHATIKAN TEKS ANEKDOT BERIKUT

STRUKTUR BERPIKIR DESKRIPSI


PENGENALAN : Akhir-akhir ini masih sering
terjadi pemadaman listrik
bergilir. Semua tempat di sekitar
rumah saya terjadi pemadama
listrik setiap minggunya.
KRISIS : Pada saat saya sedang
mendengar radio, listrik padam.
Malam ini giliran listrik di rumah
saya yang padam. Saya panik
dan langsung meloncaat dari
SAINTIFIK SEBAGAI tempat tidur untuk keluar dan
lari dari dalam kamar. Ketika
PENDEKATAN saya berada di dekat pintu, tiba-
tiba ada wajah yang menakutkan
berada di hadapan saya. Saya
berteriak karena ketakutan.
REAAKSI : Saya mencoba memukul wajah
yang menyeramkan itu. Waktu
saya pukul, orang itu menangis
dan minta ampun. Ternyata
orang itu adik saya yang sedang
menakut-nakuti dengan
STRUKTUR BERPIKIR DESKRIPSI
REAKSI : Saya mencoba memukul wajah
yang menyeramkan itu. Waktu saya
pukul, orang itu menangis dan
minta ampun. Ternyata orang itu
adik saya yang sedang menakut-
nakuti dengan menggu-nakan
senter di wajahnya.

PENGENALAN : Akhir-akhir ini masih sering


SAINTIFIK SEBAGAI terjadi pemadaman listrik bergilir.
Semua tempat di sekitar rumah
PENDEKATAN saya terjadi pemadama listrik
setiap minggunya.
KRISIS : Pada saat saya sedang
mendengar radio, listrik padam.
Malam ini giliran listrik di rumah
saya yang padam. Saya panik dan
langsung meloncaat dari tempat
tidur untuk keluar dan lari dari
dalam kamar. Ketika saya berada
di dekat pintu, tiba-tiba ada wajah
yang menakutkan berada di

▪ METODE: ISTILAH METODE SAINTIFIK DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA TIDAK HANYA
BERHUBUNGAN DENGAN CARA ATAU TAHAPAN
YANG DILALUI OLEH SEORANG GURU UNTUK
MEMBELAJAR MATERI PEMBELAJARAN BAHASA
BERBASIS TEKS
SAINTIFIK SEBAGAI
METODE

▪ CARA SISWA DALAM MEMPRODUKSI/MENGONSTRUKSI


ATAU MEREPRODUKSI/MEREKONSTRUKSI TEKS
SEBAGAI HASIL CAPAIAN BELAJAR
▪ SATUAN MATERI PEMBELAJARAN BERUPA TEKS DIPRODUKSI/DIPRODUKSI
MENGIUTI TAHAP-TAHAP SAINTIFIK: PENYEDIAAN/PENGUMPULAN
INFORMASI, ANALISIS INFORMASI, DAN PENYAJIAN HASIL ANALISIS YAITU
TEKS DALAM WUJUD TERTENTU

▪ KETIGA TAHAPAN ITU HAKIKATNYA SAMA DENGAN 5 M DALAM K-13:


MENGAMATI, MMENANYAKAN, MENCOBA, MENGASOSIASI, DAN
MENGOMUNIKASIKAN

▪ PENYEDIAAN INFORMASI: MENGAMATI, MENANYAKAN, MENCOBA


▪ MENGANALISIS INFORMASI: MENGASOSIASIKAN

SAINTIFIK SEBAGAI
METODE
▪ PENYEDIAAN INFORMASI/DATA: MENGAMATI,
MENANYAKAN, MENCOBA, MENELUSURI KEPUSTAKAAN,
INTROSPEKSI

▪ CARA SISWA DALAM MEMPRODUKSI/MENGONSTRUKSI ATAU


MEREPRODUKSI/MEREKONSTRUKSI TEKS SEBAGAI HASIL
CAPAIAN BELAJAR

No. Daftar Tanyaan Jawaban: Informasi-


Informasi
1. Siapakah yang mengalami suatu saya, teman-teman,
kejadian/ peristiwa? kami
2. Kejadian/pristiwa apakah yang belajar bersama,
dialami itu. nonton televisi,
menjadi terang, gelap,
listrik, masuk desa,
belajar, malam hari

PENYEDIAAN  
3. Kapan kejadian /pristiwa itu baru saja, ketika
INFORMASI terjadi? belajar bersama
4. Di manakah kejadian itu terjadi? desa saya, kampung
5. Masalah apakah yang timbul panik, takut, gelap,
akibat kejadian itu? tidak dapat belajar,
listrik, padam
6. Bagaimanakah pemecahan menyalakan lilin,
masalah dilakukan pelaku? belajar, kembali,
mengerjakan
pekerjaan rumah
KATA-KATA
▪ KATA BENDA, KATA KERJA, KATA SIFAT/KEADAAN
▪ BUKAN KATA GRAMATIKAL ATAU KONJUNGSI:
▪ KONJUNGSI INTRAKALIMAT: DAN, ATAU, TETAPI, KARENA,
SEBAB

WUJUD DATA: ▪ KONJUNGSI ANTARKALIMAT: KEMUDIAN, SETEAH ITU, DENGAN


DEMIKIAN, AKHIRNYA, DI SAMPING ITU DLL.

BERUPA
INFORMASI/ FRASE/KELOMPOK KATA
SATUAN MAKNA ▪ FRASE BENDA, FRASE KERJA, FRASE SIFAT/KEADAAN
▪ BUKAN KALIMAT

No. Struktur Teks Informasi-Informasi PeNgisi


Struktur Teks
1. Pengenalan saya, teman, desa, masuk,
listrik, baru saja, gelap, menjadi
terang, kami, dapat belajar,
ANALISIS INFORMASI: malam hari, menonton, televisi,
PENGELOMPOKAN kampung

INFORMASI SESUAI  
STRUKTUR BERPIKIR 2. Masalah kami, belajar bersama, padam,
panik, gelap, listrik, tidak dapat
belajar, takut

3. Pemecahan Menyalakan lilin, belajar,


Masalah kembali, mengerjakan
pekerjaan rumah , kami


No Struktur Teks Informasi-Informasi Pengisi Struktur
. Teks
1. Pengenalan 1. Di desa saya baru masuk listrik
2. Kampung dulu gelap menjadi
terang
3. Saya dapat menonton televisi
4. Teman-teman dapat menonton
televisi
ANALISIS INFORMASI:
5. Saya dapat belajar malam hari.
PENGUBAHAN INFORMASI 6. Teman-teman dapat belajar
MENJADI PERNYATAAN malam hari
VERBAL/KALIMAT 1. (Kami) belajar bersama.
2. Masalah
TUNGGAL 2. Listrik padam
3. Kami takut
4. Kami panik
5. Kami tidak dapat belajar
3. Pemecahan 1. Kami menyalakan lilin
Madalah 2. Kami dapat belajar Kembali
3. Kami dapat mengerjakan
pekerjaan rumah kembali

No. Struktur Teks Informasi-Informasi Pemgisi Struktur


Teks
1. Pengenalan 1. Di desa saya baru masuk listrik
2. Kampung dulu gelap menjadi
terang
3. Saya dan teman-teman dapat
ANALISIS INFORMASI: menonton televisi.
PENGUBAHAN KALIMAT 4. Saya dan teman-teman juga
dapat belajar malam hari.
TUNGGAL MENJADI
5. Kami juga dapat belajar malam hari.
KALIMAT MAJEMUK 1. Ketika kami belajar bersama,
2. Masalah
listrik padam.
2. Kami takut, panik, dan tidak
dapat belajar.
3. Pemecahan 1. Kami menyalakan lilin
Madalah 2. Kami dapat belajar
3. Kami dapat mengerjakan
pekerjaan rumah kembali

Struktur Informasi-Informasi Pemgisi Struktur Teks


Teks
Pengenalan Di desa saya baru masuk listrik.
Kampung yang dulu gelap menjadi terang. Saya
dan teman-teman dapat menonton televisi. Kami
juga dapat belajar pada malam hari.

ATAU

ANALISIS INFORMASI: Di desa saya baru masuk listrik.


PENGGABUNGAN KALIMAT Kampung yang dulu gelap menjadi terang. Saya
MENJADI PARAGRAF- dan teman-teman dapat menonton televisi dan
PARAGRAF YANG belajar pada malam hari
MEMBENTUK KESELURUHAN Masalah Ketika kami belajar bersama, listrik
STRUKTUR TEKS padam. Kami takut, panik, dan tidak dapat
belajar

Pemecahan Kami menyalakan lilin. Kami dapat


Masalah belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
kembali.


▪ KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS GENRE SASTRA DENGAN
METODE SAINTIFIK PADA SISWA SMA, SMK, DAN MA DI KOTA
MATARAM (PTM: 2020):

▪ RESPONDEN: 113 ORANG


▪ SKOR PENERAPAN METODE SAINTIFIK: 98,5
▪ PENDAPAT RESPONDEN SAINTIFIK MENUNTUN: 91,15 %
▪ SKOR TEKS: STRUKTUR DAN PIRANTI KEBAHASAAN: 41,96

HASIL RISET 2020


▪ PIRANTI KEBAHASAAN:
▪ KONJUNGSI INTRAKALIMAT::
▪ dan : 147 ~ 96 YANG GUNAKAN
▪ atau, tetapi: 1 ~ 7(5 ORANG)
▪ KONJUNGSI ANTARPARAGRAF:
▪ KONJUNGSI TEMPORAL: setelah itu (0), kemudian
(21~21), lalu (8~8), akhirnya (26~24)

▪ EMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI DENGAN


METODE SAINTIFIK BERBASIS PROYEK SISWA SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI KOTA MAARAM (PTM: 2020):

▪ RESPONDEN: 105 ~ 97ORANG


▪ SKOR SAINTIFIK: 90
▪ PENDAPAT RESPONDEN SAINTIFIK MENUNTUN: 92,38 %
▪ SKOR PENERAPAN PROYEK: 88,8
▪ PENDAPAT PROYEK MEMBANTU: 76,19
HASIL RISET 2020 ▪ SKOR TEKS: STRUKTUR DAN PIRANTI KEBAHASAAN: 49,5

▪ PIRANTI KEBAHASAAN:
▪ KONJUNGSI INTRAKALIMAT::
▪ dan : 147 ~ 96 YANG GUNAKAN
▪ atau, tetapi: 1 ~ 7(5 ORANG)
▪ KONJUNGSI ANTARPARAGRAF

Anda mungkin juga menyukai