Tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu :
BERORIENTASI PELAYANAN
A. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan :
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan
yang pertama ini diantaranya:
a. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
b. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
c. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
d. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
a. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
c. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan
yang ketiga ini diantaranya:
a. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
b. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
1. Pelayanan Publik di Satuan Kerja Anda Yang Belum Berorientasi Pelayanan Publik dan Yang Telah
Berorientasi Pelayanan
Di Pengadilan Agama Pati terdapat pelayanan public yang belum berorientasi public,
diantaranya adalah kurangnya fasilitas bagi penyandang disabilitas. Menurut Keputusan Direktur
Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI No. 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar
Pelayanan Bagi Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama, Pengadilan dalam lingkungan
pengadilan agama sedapat mungkin menyediakan kebutuhan yang diperlukan dalam
mewujudkan pelayanan yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Kebutuhan tersebut berbeda-beda tergantung jenis atau tipe disabilitas yang dialami,
diantaranya disabilitas fisik, diantaranya disabilitas intelektual, diantaranya disabilitas mental,
diantaranya disabilitas sensorik. Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan
contohnya adalah prasarana fisik yang ramah kursi roda, layanan pendampingan khusus oleh
psikolog, media huruf timbul (Braille), alat bantu dengar, alat bantu jalan, tongkat tunanetra, dll.
Dilihat dari uraian diatas, ketersediaan layanan bagi penyandang disabilitas di Pengadilan
Agama Pati masih kurang, karena hanya terdapat 1 kursi roda dan 1 buah alat bantu jalan sebagai
sarana dan prasarana ramah kursi roda bagi penyandang disabilitas fisik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelayanan public bagi penyandang disabilitas di Pengadilan Agama Pati belum
Berorientasi Pelayanan Publik.
Pelayanan Publik di Pengadilan Agama Pati Sebagian besar telah Berorientasi Pelayanan
Publik, misalnya penerapan 5S yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun dalam melayani
pihak berperkara, PTSP selalu dijaga oleh petugas dan tidak pernah kosong, predikat WBK
(Wilayah Bebas Korupsi) dimana membuktikan bahwa Pengadilan Agama Pati memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen
SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
2. Sebutkan Pelayanan Publik di Bagian/Ruang atau Tugas Pokok Fungsi (TUPOKSI) Anda. Tupoksi
tugas mana yg dapat dimaksimalkan Dalam memberikan Pelayanan kepada
Masyarakat/Stakeholder
Sebagai Analis Perkara Peradilan saya ditempatkan di PTSP dimana salah satu tugas saya
adalah untuk menerima pendaftaran. Selama saya ditempatkan di PTSP saya menemui beberapa
hal menjadi kendala bagi terciptanya pelayanan yang berorientasi pelayanan public. Kendala
tersebut adalah tidak adanya layanan POS di PTSP, hal ini membuat pihak berperkara harus keluar
lagi dari Pengadilan dan pergi ke kantor POS untuk menazegelen atau meleges dokumen mereka.
Selain tidak efisien dalam waktu pelayanan, hal ini juga merepotkan pihak berperkara dan
menjadikan PTSP sebagai pelayanan satu pintu menjadi kurang maksimal. Sehingga menurut saya
hal ini bisa dimaksimalkan dengan menjalin Kerjasama dengan kantor Pos untuk membuka stand
Pos dan menempatkan petugasnya di PTSP Pengadilan Agama Pati agar pihak berperkara
mendapatkan pelayanan maksimal dan pelayanan di Pengadilan Agama Pati menjadi semakin
Berorientasi Pelayanan.