1. Aturan Oktet
Atom akan selalu berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Untuk mencapai kesetimbangan
tersebut, sebagian besar atom berusaha untuk mempunyai delapan elektron kulit terluar
(oktet). Oleh karena itu, atom-atom akan melakukan suatu ikatan kimia (ikatan ion atau
kovalen).Namun perlu dicatat bahwa beberapa atom yang jumlah elektronnya sedikit seperti:
1H, 2He, 3Li itu tidak mungkin untuk mencapai delapan elektron kulit terluar. Maka atom-atom
tersebut berusaha mencapai dua elektron (duplet).
Aturan tentang kestabilan struktur dengan 8 elektron valensi dikemukakan oleh Lewis dan
Kossel, dikenal sebagai Aturan Oktet. Bunyinya yakni, “Kebanyakan atom-atom dikelilingi 8
elektron jika atom-atom berikatan dengan atom lain.” Namun perlu diperhatikan bahwa Aturan
Oktet tidak berlaku pada atom 1H, 2He, 3Li.
Namun, tentu ada penyimpangan terhadap Aturan Oktet tersebut. Secara umum, ada 3 penyimpangan
pada Aturan Oktet, yakni:
Penyimpangan ini terjadi pada elektron valensi pada struktur lewis merupakan ganjil. Untuk mengetahui
hal tersebut, ada dua ciri menandakan penyimpangan, yaitu:
Paling sedikit terdapat satu atom yang tidak mempunyai konfigurasi elektron oktet.
Contohnya terdapat pada molekul NO2. Jumlah elektron valensinya 17. Oleh karenanya, struktur lewis
dapat dibuat dengan kemungkinan berikut:
2. Oktet tidak Lengkap
Penyimpangan ini terjadi pada molekul atom yang kurang 8 elektron. Contohnya terdapat pada BF 3.
Atom B dengan 3 elektron valensi dapat berikatan dengan 3 atom F.
3. Oktet Berkembang
Penyimpangan ini terjadi pada molekul dengan atom pusat dikelilingi lebih 8 elektron. Contohnya
terdapat pada PCl5. Atom P mempunyai 5 elektron valensi dapat berikatan dengan 5 atom Cl.
Pada molekul PCl5, atom pusat P dikelilingi oleh 10 elektron. Artinya, atom P tidak memenuhi dari kaidah
oktet.
Namun yang perlu diingat! Sebagian besar atom-atom cenderung ingin mencapai delapan elektron
(oktet) kulit terluar.