2021
DOSEN PENGAMPU
Drs. ISWENDI, M.S
EKA YUSMAITA, M.Pd
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Proyek ini dengan baik.
Penyusunan Laporan Tugas Proyek bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
yang harus dilaksanakan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Kimia Terapan.
Laporan Tugas Proyek ini disusun berdasarkan data – data yang diambil
dari hasil percobaan yang telah dilakukan. Melalui kesempatan ini penyusun
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Iswendi, M.S dan Ibu Eka
Yusmaita, M.Pd selaku Pembimbing sekaligus Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya Tugas Proyek ini.
Penulis memahami bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi ilmu maupun penulisan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, besar
harapan penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................v
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Project...............................................................................................2
D. Mamfaat Project............................................................................................2
A. Permen Jelly..................................................................................................3
C. Labu Kuning.................................................................................................6
BAB V PENUTUP.................................................................................................23
DAFTAR KEPUSTAKAAN.................................................................................23
LAMPIRAN...........................................................................................................25
i
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pisau.......................................................................................................8
Gambar 2. Pengukus................................................................................................8
Gambar 3. Blender...................................................................................................8
Gambar 4. Kain saring.............................................................................................8
Gambar 5. Timbangan..............................................................................................8
Gambar 6. Baskom/wadah.......................................................................................9
Gambar 7. Sendok....................................................................................................9
Gambar 8. Loyang....................................................................................................9
Gambar 9. Talenan...................................................................................................9
Gambar 10. Kompor dan gas...................................................................................9
Gambar 11. Wajan dan spatula................................................................................9
Gambar 12. Cetakan permen..................................................................................10
Gambar 13. Cawan porselen..................................................................................10
Gambar 14. Desikator............................................................................................10
Gambar 15. Oven...................................................................................................10
Gambar 16. Furnace...............................................................................................10
Gambar 17. Neraca analitik...................................................................................10
Gambar 18. Plastik packing...................................................................................11
Gambar 19. Labu kuning.......................................................................................11
Gambar 20. Kolang kaling.....................................................................................11
Gambar 21. Gula Pasir...........................................................................................11
Gambar 22. Gula aren............................................................................................11
Gambar 23. Air......................................................................................................11
Gambar 24. Agar-agar............................................................................................12
Gambar 25. Nutrijell..............................................................................................12
Gambar 26. Jeruk manis.........................................................................................12
i
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari air atau sari buah dan
permen jelly memiliki kandungan gizi yang sangat rendah dan kandungan kalori
dalam satu butir kembang gula cukup rendah yaitu 20 – 30 kalori. Kalori yang
dikonsumsi akan menjadi cadangan lemak karena tidak seimbang antara jumlah
kandungan gizi dan kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kegemukan (Wahyuni, 2011). Maka dari itu perlu adanya
penambahan bahan yang dapat meminimalisir efek negatif tersebut. Salah satu
gelatin yang berguna dalam pembuatan permen jelly. Gelatin adalah suatu bahan
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
kolang-kaling pada pembuatan permen jelly sari labu kuning terhadap sifat kimia
(kadar air, kadar mineral) dan organoleptik (tekstur, warna, rasa, bentuk, kemasan)
permen jelly.
D. Manfaat
kadar mineral) dan organoleptik (tekstur, warna, rasa, bentuk, kemasan) permen
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Permen Jelly
Permen jelly adalah permen bertekstur lunak. Permen lunak yang diproduksi
dengan SNI 3547-2-2008. Kekerasan dan tekstur permen jelly banyak bergantung
pada bahan gel yang digunakan. Permen jelly tergolong sebagai pangan semi
basah. Permen semi basah adalah produk pangan yang memiliki tekstur lunak,
diolah dengan satu atau lebih perlakuan, dapat dikonsumsi secara langsung tanpa
Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari air atau sari buah dan
permen jelly harus dipenuhi tiga syarat pembentukan gel yaitu pektin, gula, dan
asam serta dapat pula dengan penambahan bahan lainnya. apabila ketiganya
dicampur dan disertai perlakuan pemanasan maka akan terjadi pembentukan gel
Permen jelly adalah makanan ringan yang banyak disukai oleh banyak
membuat permen ini banyak di sukai oleh masyarakat luas. Permen jelly dibuat
dari air, sari buah tanaman dan pembentuk gel. Bahan pembentuk gel yang biasa
digunakan antara lain gelatin, karagenan dan agar. Salah satu faktor yang
3
mempengaruhi mutu permen ialah adanya bahan pembentuk gel. Penambahan
rumput laut secara fungsional dapat berfungsi sebagai penstabil, pengental dan
pemebentukan gel.
terdapat mulai dari pantai timur India sampai ke Asia Tenggara. Di Indonesia,
tanaman ini terdapat hampir di seluruh wilayah Nusantara. Buah aren terbentuk
setelah proses penyerbukan dengan perantara angin dan serangga. Buah aren
berbentuk bulat berdiameter 4-5 cm, di dalamnya berisi biji tiga buah,
(2011), pohon aren yang tumbuh subur di berbagai sudut bumi Nusantara ini
mempunyai sejumlah nama daerah, yaitu bakjuk (Aceh), pola (Karo), enau
Buah aren dipanen dalam kondisi tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,
karena intinya masih lunak dan bening. Buah dibakar atau direbus untuk
mengeluarkan intinya, kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air kapur
beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun. Inti biji
yang telah diolah tersebut dikenal dengan sebuatan kolang-kaling. Buah ini tidak
kristal kalsium. Rasa gatal yang muncul disebabkan oleh ratusan ujung kristal
yang menusuk sel-sel kulit manusia dan tidak mudah hilang hanya dengan dicuci.
4
Kolang kaling dimakan sebagai “sweetmeat” digunakan pula sebagai
pembau yang segar dari minuman dingin atau dicampur ke dalam salad. Kolang
kaling bisa dimanfaatkan sebagai bahan pencampur aneka bahan makanan dan
minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan
serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses
pembuangan air besar teratur, sehingga bisa mencegah kegemukan dan obesitas,
penyakit jantung coroner, kanker usus dan penyakit kencing manis (Muchtadi,
2008).Kolang kaling merupakan salah satu bahan makanan non kalori, sehingga
banyak dimakan sebagai bahan makanan selingan dan tidak dapat menambah
kegemukan seseorang.
telah banyak digunakan sebagai pengental, stabilizer emulsi dan zat aditif pada
5
4,15% dari jumlah kolang kaling. Salah satu sumber polisakarida galaktomanan
adalah kolang-kaling
C. Labu Kuning
yang mudah dibudidayakan. Labu, labu siam, labu air dan waluh termasuk dalam
Amerika yang beriklim tropis, atau tepatnya dari kawasan meksiko dan Amerika
Kandungan dari labu kuning Air: 93,69 g, Energi: 20 kalori (Kal), Protein:
0,72 g, Lemak: 0,07 g, Karbohiat: 4,9 g, Serat: 1,1 g,Kalsium: 15 miligram (mg),
Zat besi: 0,57 mg, Magnesium: 9 mg, Fosfor: 30 mg, Kalium: 230 mg, Natrium: 1
mg, Seng: 0,23 mg, Vitamin C: 4,7 mg dan Thiamin (vitamin B1): 0,031 mg.
Dimana kandungan kalori dan senyawa antioksidan yang tinggi merupakan salah
namun kaya akan kalori, serat makanan, anti-oksidan, mineral, dan vitamin. Labu
180 SI, Vitamin B 0,08 mg, dan Vitamin C 2 mg. Vitamin A adalah anti-oksidan
alami yang kuat dan diperlukan oleh tubuh untuk menjaga integritas kulit dan
makanan alami kaya vitamin A membantu tubuh melindungi terhadap sakit paru-
paru dan kanker rongga mulut. Manfaat labu untuk kesehatan diantaranya terapi
6
pengobatan diare (Aulia Fatma, 2015). Sedangkan dalam teknologi pangan,
perubahan warna dan aroma, perubahan tekstur, perubahan nilai gizi, dan
sebagainya.
7
BAB III
METODOLOGI
A. Alat
1. Pisau
Fungsi : untuk memotong bahan-bahan yang akan digunakan
Gambar 1. Pisau
2. Pengukus
Fungsi : untuk mengukus labu kuning.
Gambar 2. Pengukus
3. Blender
Fungsi : menghaluskan labu kuning dan kolang kaling.
Gambar 3. Blender
4. Kain saring
Fungsi : menyaring labu kuning yang telah dihaluskan.
Gambar 5. Timbangan
8
6. Baskom/wadah
Fungsi : untuk menampung semua bahan yang telah dibersihkan.
Gambar 6. Baskom/wadah
7. Sendok
Fungsi : mengambil bahan-bahan yang akan digunakan.
Gambar 7. Sendok
8. Loyang
Fungsi : wadah permen yang sudah dicetak.
Gambar 8. Loyang
9. Talenan
Fungsi : wadah untuk memotong bahan.
Gambar 9. Talenan
10. Kompor dan gas
Fungsi : untuk memasak bahan-bahan yang telah dicampurkan.
9
Gambar 12. Cetakan permen
13. Cawan porselen
Fungsi : wadah untuk pengujian sampel.
1
Gambar 18. Plastik packing
B. Bahan
1. Labu kuning
Fungsi : memberikan warna kuning untuk permen dan memiliki banyak
khasiat yang baik untuk tubuh.
1
Gambar 24. Agar-agar
7. Nutrijell
Fungsi : sebagai pembentuk gel.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan yang dilakukan adalah variasi penambahan kolang-kaling yaitu 20%, 40%
kaling dibuat dengan perbedaan pada pemanisnya yaitu dengan gula pasir dan gula
kolang-kaling dan dua gula yang berbeda terbagi menjadi 3 tahap yaitu pembuatan
D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Sari Labu Kuning
1
beberapa bagian, dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran. Labu
kuning yang telah bersih kemudian dikukus ±25 menit. Labu kuning yang
dengan penambahan air 1:1. Labu kuning yang telah dihaluskan kemudian
meliputi sari labu kuning, kolang-kaling 0%, 20%, 40%, gula, agar-agar,
nutrijell, dan jeruk manis. Cara pembuatannya, masukan sari labu kuning,
sari kolang-kaling, gula, agar-agar, nutrijell, dan jeruk manis ke dalam panci
dibawah sinar matahari dengan ditutupi bagian atas permen dengan kain
1
Nutrijell 15 gram 15 gram 15 gram
Jeruk Manis 40 ml 40 ml 40 ml
Analisis kadar air dilakukan dengan cara cawan dioven selama 15 menit
dalam cawan yang sudah dikeringkan, kemudian dioven pada suhu 105 °C
menit dengan suhu 105°C hingga berat konstan, lalu didinginkan kembali
5. Pengujian Mineral
katoda kalsium untuk penentuan kadar kalsium, lampu katoda besi untuk
penentuan kadar besi, lampu katoda kalium untuk penentuan kadar kalium,
keempat logam.
1
6. Pengujian Hedonik
angka, mulai dari angka 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (suka), dan 4
(sangat suka).
E. Tabel Pengamatan
Berdasarkan pengamatan kadar air pada permen jelly didapatkan bahwa:
Permen jelly gula pasir
1
Maka, hasil yang diperoleh yaitu:
1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Permen jelly merupakan salah satu kembang gula yang memiliki tekstur
lunak dan kenyal. Proyek kimia terapan yang telah dirancang dan dilaksanakan
yaitu pembuatan permen kolang kaling dari sari labu kuning (Curcubita moschata)
dengan variasi kolang-kaling (Arenga pinnata) dan perbedaan gula. Pada proyek
kimia terapan ini, bahan utama dari permen jelly yaitu labu kuning dan kolang-
kaling. Kolang-kaling merupakan buah dari tanaman pohon aren yang memiliki
bentuk bulat dengan isi yang berwarna putih. Kolang-kaling digunakan sebagai
zat pengental pengganti gelatin pada pembuatan permen jelly. Sedangkan labu
kuning merupakan sayuran buah yang berbentuk bulat dengan daging buah yang
berwarna kuning. Labu kuning digunakan sebagai zat warna alami dan sumber
serat dalam pembuatan permen jelly. Selain untuk zat warna pada permen jelly,
Permen jelly dari sari labu kuning dibuat dengan berbagai macam formula
yaitu penambahan kolang-kaling 0%, 20% dan 40% dengan variasi menggunakan
gula pasir dan gula merah. Penambahan gula berfungsi sebagai pemanis dan
pengawet untuk permen jelly tersebut. Jumlah gula yang ditambahkan sama yaitu
400 gram gula pasir maupun gula aren pada masing-masing formula. Sedangkan
penambahan jeruk juga berfungsi sebagai pengawet pengganti asam sitrat. Permen
1
Pembuatan permen dengan memanaskan campuran bahan sesuai dengan
formula kemudian adonan permen dituangkan pada cetakan. Permen yang telah
mengeras dikeringkan dibawah sinar matahari dengan dilapisi kain putih agar
permen tidak terkontaminasi oleh debu dan kotoran. Permen jelly dijemur hingga
menggunakan tepung agar-agar, permen jelly 0% ini kurang diminati oleh panelis.
yang pas dan banyak disukai oleh panelis. Selanjutnya, permen jelly 40% kolang-
kaling memiliki tekstur yang terlalu kenyal dan juga kurang disukai panelis.
Perbedaan permen jelly dengan penambahan gula pasir gula aren adalah dari segi
warna dan rasa. Pada penambahan gula pasir, warna permen jelly kuning yang
berasal dari sari labu kuning. Sedangkan penambahan gula aren, warna permen
Permen jelly labu kuning dilakukan uji hedonik kepada 10 orang panelis.
Pada uji hedonik, yang dinilai yaitu rasa, tekstur dan formula mana yang paling
sebanyak 400 gram permen dengan biaya yang dikeluarkan Rp. 28.000. Dalam
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, dimana saat uji kadar air
kami membagi dua tipe perrmen jelly terlebih dahulu yaitu permen jelly yang
mengunakan gula pasir dan permen jelly gula aren. Permen jelly ini nantinya
1
dibagi menjadi tiga, dimana pembagian ini didasarkan dengan persentasi dari
kolang kaling yang digunakan berupa 0%, 20% dan 40%. Persentase ini juga
dengan memasukkan cawan kedalam oven selama 1 jam dengan suhu 105 oC-
110oC agar didapat berat konstan terhadap cawan penguap. Kemudian dilakukan
pendingin pada desikator selama 30 menit dan menimbang berat awalnya (B i),
sampel (B+S). Yang mana hasil sebelum kadar air ini dapat diperoleh dengan
Product = (B+S) - Bi
selama satu jam untuk melihat nantinya hasil yang didapat dari hasil yang didapat
dengan menghitung selisih nilai sesudah uji kadar air dengan nilai sebelum uji tadi.
dari uji ini yaitu menimbang kembali hasil yang sudah diperoleh, kemudian hasil
ini nantinya juga dihitung menggunakan rumus yang sama. Namun, pada kali ini
nilai yang dihitung yaitu selisih antara nilai sebelum uji dengan nilai sesudah diuji.
Hasil dari inilah yang nantinya dapat dikatakan sebagai kandungan air dari sampel.
permen jelly gula pasir didapatkan hasil dari kandungan air yaitu 0.1665 gram,
0.2393 gram dan 0.1329 gram. Pada sampel 1, 2 dan 3 permen jelly gula aren
didapatkan hasil yaitu 0.0221 gram, 0.0851 gram dan 0.185 gram.
sebagai berikut:
1
Uji Hedonik dimana disini kami melakukan penyebaran angket kepada 10
orang responden dimna uji hedonik ini berfokus pada rasa, tekstur dan juga warna
2
pada permen jelly yang kami buat pada grafik 1 dibandingkan tekstur permen jelly
0% dimana ada dua jenis permen jelly dengan gula aren dan gula pasir dimana
kebanyakan responden menyukai tekstur permen jelly gula pasir.Pada grafik 2
dimana dapat kita simpulkan dari grafik responden yang kurang menyukai permen
jelly gula pasir ada 1 orang kurang setuju ada 4 orang setuju dan 5 orang sangat
setuju dengan kekenyalan pada permen jelly gula Pasir. Gula Aren kurang
menyukai permen jelly ada 1 orang kurang setuju ada 5 orang setuju dan 4 orang
sangat setuju dengan kekenyalan pada permen jelly gula aren. Pada grafik 3
dimana dapat kita simpulkan dari grafik responden yang kurang menyukai permen
jelly gula pasir ada 1 orang kurang setuju ada 2 orang setuju dan 7 orang sangat
setuju dengan kekenyalan pada permen jelly gula Pasir. Gula Aren kurang
menyukai permen jelly ada 1 orang kurang setuju ada 3 orang setuju dan 6 orang
sangat setuju dengan kekenyalan pada permen jelly gula aren. Pada uji rasa,
dimana dapat dilihat dari grafik berikut ini:
2
Dari ketiga grafik dengan presentasi kolang Kaling 0%, 20% dan 40%
dengan menggunakan 2 variasi pemanis yaitu gula aren dan gula pasir untuk 10
orang responden yang telah mengisi angket dapat kita simpulkan bahwa 7 orang
responden sangat menyukai gula pasir dengan persentase 40% dan juga 20% dan
diantara kedua konsentrasi dimana persentasi 40% memiliki rasa yang lebih
banyak di sukai responden
2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kolang-kaling berfungsi sebagai zat pengental pengganti gelatin pada
pembuatan permen jelly.
2. Formula permen jelly yang banyak disukai yaitu formula 20% kolang-
kaling.
3. Harga jual dari permen jelly ini yaitu Rp. 6000/pcs
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian dan
pembahasan sebagai berikut :
1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembuatan permen
jelly labu kuning sebagai inovasi produk dodol melalui lembaga
pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
2. Untuk mempersingkat waktu dalam proses pengeringan sebaiknya
menggunakan mesin pengering atau sinar matahari langsung yang
hanya
membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari.
2
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anggraini, Selvia Silvi,L, dan Tafzi, Fitri, R.2012. Pengaruh Penambahan Gelatin
terhadap Pembuatan Permen Jelly dari Bunga Rosella(Hibiscuss
abdariffaLinn).Universitas Jambi. Jambi
Asben. A, G. Taib dan Y. Rahmawati. 2019. Studi karakteristik selai kolang
kaling markisa dengan penambahan pewarna angkak. Journal of Applied
Agricultural Science and Technology. 3 (1): 1-14.
DOI:http://dx.doi.org/10.32530/jaast.v3i1.61
Aulia, M. F. 2015. Eksperimen Pembuatan Dodol Labu Kuning. Semarang :
Universitas Negeri Semarang Press.
Handayani, Tri dan Anggraini, Warih. 2014. Pembuatan Permen Jelly dari
Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guava L.) Surakarta : Universitas
Sebelas Maret Press.
Insani. D, N. Herawati dan E. Rossi. 2017. Pemanfaatan labu kuning dalam
pembuatan permen jelly dengan penambahan rumput laut. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau. 4 (2): 1 -11.
Lempang, 2012. Pohon Aren dan Manfaat Produksinya.Jurnal Ilmiah Farmasi
Vol.9.No1.http:Journal.uii.ac.id/index.php/JIF/article/view/480/391.pdf.Dia
kses pada tanggal 12 Oktober 2017
Sularjo. 2010. Pengaruh Perbandingan Gula Pasir Dan Daging Buah Terhadap
Kualitas Permen Pepaya. J. Magistra (74).Sularjo. 2010. Pengaruh
Perbandingan Gula Pasir Dan Daging Buah Terhadap Kualitas Permen
Pepaya. J. Magistra (74).
Tusiyem, A. Suroso, S. F. Retnowaty dan S.P. Wirman. 2015. Uji fisis dan ph
manisan air buah kolang – kaling. Jurnal Sains dan Kesehatan. 5 (2): 53 –
62. DOI : http://dx.doi.org/10.37859/jp.v5i2.586
2
LAMPIRAN
2
Lampiran 4. Pembuatan Sari Kolang-Kaling
2
Lampiran 3. B&C Ratio Produk