Anda di halaman 1dari 6

Nama : Serly Luvita Wayu Listiyanah

Cerita Rakyat

Legenda Timun Mas

Mbok Sirni adalah seorang janda yang menginginkan seorang anak. Suatu hari ia
didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak
itu dewasa harus diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirni yang setuju akhirnya menerima biji mentimun dari raksasa yang
kemudian ditanam dan dirawat. Setelah dua minggu diantara buah ketimun yang
ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Dengan hati-hati
Mbok Sirni membelah buah dan ternyata di dalamnya terdapat seorang bayi cantik
yang kemudian diberi nama timun emas. Semakin hari timun emas tumbuh menjadi
gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji.

Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun kemudian menebarkan biji timun ajaib


yang menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi
buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. Lalu timun emas menaburkan
jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam
sehingga kaki raksasa menjadi berdarah-darah. Timun emaspun membuka bingkisan
garam dan ditaburkannya. Dalam Seketika hutanpun menjadi lautan luas sehingga
raksasa dengan kakinya yang luka menjadi kesakitan saat melewatinya. Yang terakhit
Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang
mendidih, akhirnya raksasapun mati. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup
bahagia dan damai.
Sinopsisnya

Dongeng Timun Mas mengisahkan seorang perempuan bernama Mbok Srini yang
ingin memiliki anak, karena dirinya merasa kesepian tinggal sendirian setelah
suaminya meninggal. Suatu hari, dirinya bermimpi didatangi seorang raksasa yang
menyuruhnya untuk mengambil sebuah bungkusan di bawah pohon.

Unsur Intrinsik

1. Tema

Tema cerita Timun Mas adalah keberanian dan perjuangan.

2. Amanat

Kita harus berani dalam menghadapi kejahatan dan permasalahan di sekitar,


seperti Timun Mas yang melawan raksasa untuk menyelamatkan hidupnya.

Hendaknya berharap dan meminta segala sesuatu hanya kepada Tuhan.

Apabila berjanji harus ditepati. Bila tidak sanggup, sebaiknya tidak membuat janji.

3. Tokoh dan Penokohan

Timun Mas : Timun Mas merupakan tokoh utama yang memiliki sifat berani

dan pantang menyerah.

Mbok Rondo : Penyayang dan pantang menyerah.

Raksasa : Tokoh jahat yang rakus.

Pertapa : Sosok yang bijak dan gemar membantu.

4. Alur

Maju, diceritakan secara runtut dari awal hingga akhir


Unsur Ekstrinsik Cerita Rakyat Timun Mas

Untuk unsur ekstrinsiknya adalah terkait budaya yang dibangun pada kehidupan
zaman dahulu, Ketika sumber penghasilan hanya pada bertani.

Sedangkan unsur lainnya ada pada nilai moral ketika berusaha keras maka akan
berhasil

Cerita rakyat Timun Mas ini merupakan kisah popular, sehingga banyak orang yang
mengenalnya.

Kisah ini juga sering dijadikan tema pada suatu sinetron atau film. Kisah ini juga
sudah dibukukan, dan dikenal banyak orang.

pesan moral yaitu kita tidak boleh mengancam dan berlaku jahat kepada orang lain
karena kita akan memperoleh hukuman setimpal. Raksasa yang sangat jahat
mendapat hukuman dengan tenggelam di danau lumpur akibat ingin membunuh
Timun Mas.

Amanat yang terkandung dlm cerita timun mas adalah :

selalu berbakti pada ibumu, karna ridho ibumu juga akan berpengaruh dalam
usahamu kelak.
Nama : Serly Luvita Wayu Listiyanah

SANGKURIANG SAKTI

Pada jaman dahulu kala, terdengarlah kisah dari salah satu putri di jawa berat
bernama Dayang Sumbi yang mempunyai anak bernama sangkuriang,pada suatu hari
sangkuriang pergi berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang,tetapi
Sangkuriang tidak tahu bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga sekaligus
Bapaknya.

Pada saat berburu Sangkuriang bertemu dangan seekor rusa, Sangkuriang teringat
bahwa Ibunya sangat senang hati rusa. Akhirnya Sangkuriang menyuruh Tumang
untuk mengejar rusa tersebut, namun Tumang kehilangan jejak rusa tersebut dan
Sangkuriang menjadi marah karena Sangkuriang sangat ingin memberikan hati rusa
kepada ibunya maka Sangkuriang membunuh Tumang untuk mengambil hatinya dan
kemudian ia pulang.

Sesampainya Sangkuriang di rumah ia memberikan hati didapatkanya dari berburu


kepada Ibunya untuk di masak. Saat memakanya Dayang Sumbi teringat pada
Tumang dan menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab dengan
wajah ketakutan “Tumang mati” Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala
Sangkuriang dengan sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.

Setelah kejadian itu Dyang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat
tekun bertapa hingga suatu hari sang dewata memberikan anugerah kepada Dayang
Sumbi yaitu berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah di usir Ibunya
Sangkuriang berkelana keberbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi
ketempat Dayang Sumbi kemudian kedua orang tersebut pun bertemu.

Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar
Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya. Pada saat sedang berduan Dayang
Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menanyainya kepada
Sangkuriang, Sangkuriang menjawab ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok
nasi oleh Ibunya “mendengar pernyataan tersebut Dayang Sumbi kaget dan memberi
tahu sangkuriang bahwa dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan
tetap berniat menikahinya.
Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta di buatkan perahu layar dalam
sehari tidak buloh lebih, Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang
membendung sungai Citarum untuk tempat perahunya dalam pembuatanya
Sangkuriang mendapatkan bantuan dari jin hasil taklukanya dalam perantauanya,
karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai Dayang Sumbi memohon
kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih awal, dan akhirnya
berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan
sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu di tendangnya dan terjatuh diatas
gunung dan menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangkupan Perahu,
Sangkuriang akhirnya meninggal karena terjatuh kedalam sungai Citarum.

Sinopsisnya

Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang
Sumbi yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Pada suatu hari,
Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu dan memerintah Tumang untuk mengejar
buruannya, tetapi ia tidak mengikuti perintah yang membuat Sangkuriang mengusir
Tumang dan tidak mengijikannya pulang. Sangkuriang menceritakan kejadian
tersebut kepada ibunya yang membuat ibunya sangat marah, lalu memukul kepala
Sangkuriang menggunakan sendok nasi. Sangkuriang memutuskan untuk pergi
mengembara, dan meninggalkan rumahnya karena kekesalannya tersebut. Dayang
Sumbi sangat menyesali kepergian Sangkuriang dan berharap ia kembali. Dari
ketulusannya, Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia
muda selamanya.

Unsur intrinsik :

Tema : Anak yang durhaka

Tokoh dan Penokohan :

1. Raja Sungging Perbangkara : Protagonis


2. Wayung : Tretagonis
3. Dayang Sumbi : Protagonis
4. Tumang : Protagonis
5. Sangkuriang : Antagonis
Perwatakan :

1. Raja Sungging Perbangkara : baik dan bijaksana.


2. Wayung : baik dan penyayang.
3. Dayang sumbi : baik, penyayang,dan olas asih.
4. Tumang : baik dan tulus menyayangi dayang sumbi.
5. Sangkuriang : pemarah, nakal, keras kepala, dan durhaka.

Latar : Sebuah Kerajaan

Alur : Maju mundur

Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu

Amanat : Hati-hati dalam berbicara. Sebaiknya berfikir dulu baru berbicara


dan jaga emosi jangan sampai menyakiti atau membunuh binatang
yang tidak bersalah.

Unsur Ekstrinsik

1. nilai budaya
2. nilai sosial
3. nilai moral
4. riwayat hidup penulis/tokoh

pesan moral atau amanat dari legenda sangkuriang: Tidak berbohong kepada orang
tua. Tidak diperdaya amarah hingga lepas kendali. Belajar menahan emosi.

Amanat dari legenda Sangkuriang adalah “Agar kita selalu menghormati dan
menuruti apa kata orangtua. Dan sayang kepada hewan peliharaan kita. Juga kita
tidak boleh menuruti hawa nafsu sehingga mudah marah

Anda mungkin juga menyukai