Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA NY. S. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI


DI RT. 004 RW 002 DUSUN 2 DESA OBEN KECAMATAN NEKAMESE WILAYAH
KERJA PUSKESMAS OEMASI

OLEH

JISRAEL EBENHAEZER KAKU


213111112

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2022

1
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
1. Indentitas Kepala Keluarga
Kepala Keluarga (KK) : Tn. W. B Pekerjaan : Wiraswasta
Usia : 75 tahun Agama : Kristen Protestan

No Telpon :- Suku : Timor


Pendidikan : SLTP Alamat : Oben,RT004/002

2. Komposisi keluarga
No Nama Umur L/P Hubungan Pendidikan Pekerjaan Satus Ket
Kesehatan
1. Tn. A. A 80 thn L Suami SLTP Wiraswasta Sakit KK
2. Ny. S. A 75 thn P Istri SLTP IRT Sakit IK
3 Ny. A. A 51 thn p Anak SLTP Wiraswasta Sehat AK
4 Tn. A. A 42 thn L Anak SLTP Wiraswasta Sehat AK

(Genogram)

2
Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

: Laki – laki yang meninggal

: Perempuan yang sudah meninggal

: Pasien (Lansia)

: Tinggal serumah

1) Tipe keluarga: Tipe keluarga Tn. A. A adalah keluarga inti (nuclear family)yaitu
keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga
yang sama.
2) Suku/bangsa: Tn. A. A mengatakan ia berasal dari Timor dan ia sudah lama di desa
Oben. Dalam suku mereka tidak ada budaya/adat istiadat yang bertentangan dengan
kesehatan. Lingkungan tempat tinggal mereka semua suku timor serta keluarga tidak
susah beradaptasi dengan mereka.
3) Agama: Tn. A. A mengatakan bahwa anggota keluarganya rajin mengikuti ibadah,
baik itu ibadah digereja ataupun Ibadah Rumah Tangga.
4) Status sosial ekonomi keluarga: Dalam keluarga ini, yang menjadi pencari nafkah
yaitu Tn. A. A dan Tn. A.. A tinggal dirumah bersama anak-anaknya. Anak pertama
sampai anak ke-3 belum menikah dan tinggal bersama ke dua orang tua mereka,
jumlah penghasilannya yang didapat Tn. A. A yaitu ± Rp.500.000/bln. Uang tersebut
dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari dan biaya pendidikan sekolah Anak-
anaknya
5) Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. A. A tidak pernah melakukan rekreasi ke
tempat-tempat khusus. Namun, keluarga ini sering berkumpul bersama setelah
dirumah.

3
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan keluarga Tn. A. A adalah tahap V (keluarga dengan anak remaja)
dimana anak pertama sampai anak ke-3 tinggal bersama dengan Tn. A. A Dalam keluarga
Tn. A. A dan Ny. S. A yang mengalami penyakit Hipertensi
2) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Keadaan Masalah Tindakan yang telah
No Nama Umur BB
Kesehatan kesehatan dilakukan
1 Tn. A. A 80 thn 60 kg Sakit Hipertensi Pergi ke Rumah Sakit
2 Ny. S. A 75 thn 52 kg Sakit Hipertensi Pergi ke Rumah Sakit
3 Ny. A. A 51 thn - Sehat Tidak ada Tidak ada
4 An. A. A 42 thn - Sehat Tidak ada Tidak ada

3) Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan: keluarga mengatakan apabila sakit, maka
memeriksakan diri ke puskesmas/pustu terdekat.

II. Data lingkungan


1) Karakteristik rumah :
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. A. A merupakan rumah pribadi. Rumah
tersebut rumah parmanen dengan lantai tegel dan atap rumah dari seng serta penerangan
cukup terang dalam rumah. Rumah tersebut terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1
ruang keluarga, 1 kamar mandi/wc, dan 1 dapur. Dapur tampak bersih. Kamar mandi/wc
bersih dan tidak licin. Sumber air bersih berasal air sumur.
2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya: Rata-rata kondisi rumah dilingkungan sekitar
keluarga Tn. A. A termasuk dalam kategori yang tidak terlalu ramai. Jarak rumah yang
satu ke rumah yang lainnya berdekatan. Di sekitar halaman terdapat pohon dan tanaman
sayuran hijau serta tanaman bunga.
3) Mobilitas geografis keluarga: Tn. A. A mengatakan keluarganya merupakan penduduk
asli desa Oben dan sudah menetap sejak lama dan telah menjadi tuan tanah di desa

4
Oben Selama tinggal di desa Oben dan mereka memiliki hubungan yang baik dengan
tetangga.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Istri Tn. A. A mengatakan
bahwa sering terlibat dalam kegiatan yang dilakukan bersama seperti ibadah rumah.
5) Sistem dukungan sosial keluarga: Istri Tn. A. A mengatakan bahwa apabila ada
masalah, Tn. A. A dan Ny. S. A selalu menyelesaikan secara bersama

III. Struktur keluarga


1) Struktur peran : Ny. S. A mengatakan di dalam keluarga ia bertugas sebagai seorang
istri dan ibu dalam keluarga. anak pertama sampai anak ke-3 belum menikah dan semua
anaknya masih tinggal bersama dengannya
2) Nilai atau norma : keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit apabila ada
keluarga yang sakit akan dibawah ke sarana kesehatan seperti puskesmas/pustu.
3) Pola komunikasi keluarga : Ny. S. A mengatakan dalam keluarga segala sesuatu
dikomunikasikan terlebih dahulu, bila ada masalah maka dicari penyelesaian secara
bersama-sama.
4) Struktur kekuatan keluarga :Ny. S. A mengatakan bahwa yang membuat dan mengambil
keputusan dalam keluarga adalah suaminya, dimana keputusan tersebut sebelumnya
akan dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota keluarga lainnya.

IV. Fungsi keluarga


1) Fungsi afeksi: Ny. S. A mengatakan dalam keluarga mereka saling menyayangi, memberi
perhatian dan saling menghormati satu dengan yang lainnya.
2) Fungsi sosialisasi: Ny. S. A mengatakan apabila mereka tidak berkebun atau tidak
melakukan suatu pekerjaan, maka mereka akan meluangkan waktu untuk mengobrol
dengan tetangga.
3) Fungsi perawatan kesehatan :
a. Makan : Ny. S. A mengatakan semua anggota keluarga makan 3 kali/hari. Ny. S. A
mengatakan setiap hari pergi ke kebun.
b. Pakaian : Ny. S. A mengatakan ganti pakaian 2kali/hari atau setiap kali mandi pasti
mengganti pakaian. Pada saat pengkajian penampilan Ny. S. A rapih danTn. A. A

5
menggunakan baju kaos dan celana pendek. Perawatan anggota keluarga yang sakit:
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dibawah berobat ke Pustu
atau Puskesmas terdekat
c. Fungsi reproduksi : Ny. S. A mengatakan dia memiliki 3 orang anak yang sah
yaituanak pertama sampai yang ketiga masih tinggal serumah bersama dengannya
d. Fungsi sosial ekonomi : Tn. A. A bekerja sebagai pekerja mebel dan petani,
penghasilan mereka ±Rp. 500.000/bulan. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
V. Stres dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang :
- Jangka panjang : Ny. S. A mengatakan selama ini hal-hal yang membuat beban pikiran
adalah kondisi suami yang sakit dan suami yang bekerja berat sampai tidur tidak
teratur
- Jangka pendek : Ny. S. A mengatakan akhir-akhir ini sering mengeluh sakit kepala,
tegang di tengkuk dan sulit tidur
2) Respon terhadap stressor : Ny. S. A mengatakan apabila ada masalah ia bersama anggota
keluarga akan mencari solusi bersama.
3) Penggunaan strategi koping : Ny. S. A mengatakan jika ada masalah dalam keluarga akan
dibahas dan diselesaikan bersama.
4) Strategi adaptasi disfungsional : Ny. S. A mengatakan jika ada masalah dalam keluarga
jarang menggunakan kekerasan, membentak dan memukul. Jarang ada masalah yang
memancing kekacauan besar dalam keluarga.

VI. Pemeriksaan kesehatan fokus pada penderita


1. Identitas
a. Nama : Ny. S. A
b. Usia : 75 tahun
2. Keluhan utama: Ny. S. A mengatakan merasa sakit kepala dan tegang di tengkuk, serta
sulit tidur
3. RPS:
Ny. S. A mengatakan saat ini hanya menderita hipertensi

6
4. RPD:
Ny. S. A mengatakan sejak tahun 2014 yang lalu melakukan pemeriksaan di RS
hingga tahun 2019 karena mengeluh karena seing merasa pusing dan tegang dibagian
belakang tengkuk.
5. TTV:
Nadi : 95x/mnt TD :160/100 mmHg
Suhu : 36,5 0C RR : 18 x/mnt
6. Pemeriksaan Fisik
No Pengkajian Hasil
1. Breathing Irama nafas teratur, RR: 18x/mnt, tidak ada batuk, tidak ada sekret,
suara nafas vesikuler.
2. Blood TD: duduk : 160/100 mmHg; N : 95 x/mnt, CRT < 3 dtk,
3. Brain Tidak ada masalah.
4. Bladder BAK 1x/minggu, warna kuning jernih, tidak ada nyeri saat BAK, tidak
ada pendarahan.
5. Bowel BAB lancar, frekuensi BAB ±1-2x sehari, tidak ada konstipasi.
6. Bone Skala kekuatan otot: 4 4
1 1

A. ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1. - DS: Resistensi keluarga Ketidakmampuan
Pasien mengatakan bahwa terhadap perawatan atau koping keluarga
dirinya ingin pergi berobat pengobatan yang
namun suaminya kompleks
mengatakan percuma jika
melakukan pengobatan
kalau istrinya tidak kunjung

7
sembuh. Jadi lebih baik
biarkan di rumah saja.
- DO:
TTV Ny. S. A
TD : 160/ 100 mmHg
N : 95x/menit

B. PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


No. Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan Resistensi keluarga
terhadap perawatan atau pengobatan yang kompleks yang di tandai dengan Pasien
mengatakan bahwa dirinya ingin pergi berobat namun suaminya mengatakan
percuma jika melakukan pengobatan kalau istrinya tidak kunjung sembuh. Jadi
lebih baik biarkan di rumah saja. TTV Ny. S. A, TD : 160/ 100 mmHg, N :
95x/menit

8
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Intervensi


Tujuan dan Kriteria Hasil

Ketidakmampuan koping Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan koping keluarga


keluarga berhubungan dengan selama 3x24 jam maka Status Koping 1. Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
Resistensi keluarga terhadap Keluarga membaik dengan criteria hasil saat ini
perawatan atau pengobatan : 2. Identifikasi kesesuaian anatara harapan pasien,
yang kompleks yang di tandai 1. Perasaan diabaikan menurun keluarga dan tenaga kesehatan.
dengan Pasien mengatakan 2. Kekahwatiran tetang anggota 3. Fasilitasi pengungkapan perasaan anatara pasien
bahwa dirinya ingin pergi keluarga meningkat dan keluarga atau antar anggota keluarga
berobat namun suaminya 3. Perilaku mengabaikan anggota 4. Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan,
mengatakan percuma jika keluarga menurun dan peralatan yang diperlukan untuk
melakukan pengobatan kalau 4. Kemampuan memenuhi kebutuhan mempertahankan keputusan perawatan pasien
istrinya tidak kunjung anggota keluarga meningkat 5. Bersiakap sebagai penganti keluarga untuk
sembuh. Jadi lebih baik 5. Komitmen pada menenagkan pasien dan atau jika keluarga tidak
biarkan di rumah saja. TTV perawatan/pengobatan meningkat dapat memberikan perawatan
Ny. S. A, TD : 160/ 100 6. Komunikasi antara anggota keluarga 6. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif
mmHg, N : 95x/menit meningkat yang digunakan
7. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia

9
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
1. Ketidakmampuan koping keluarga Kunjungan ke 1 - S:
berhubungan dengan Resistensi 10 September 2022  Ny. S. A mengatakan sakit kepala dan

keluarga terhadap perawatan atau  Mengucap salam kadang tegang di leher bagian belakang

pengobatan yang kompleks yang di  Memperkenalkan diri  Ny. S. A mengatakan susah tidur dan
 Memvalidasi keadaan keluarga sering terbagun dimalam hari
tandai dengan Pasien mengatakan
 Menjelaskan maksud dan tujuan - O:
bahwa dirinya ingin pergi berobat
 Kontrak waktu  Pasien nampak sedikit binggung ketika
namun suaminya mengatakan
1. Mengidentifikasi respon emosional ditanya mengenai dampak dari penyakit
percuma jika melakukan
terhadap kondisi saat ini hipertensi tetapi pasien mampu
pengobatan kalau istrinya tidak
2. Mengdentifikasi kesesuaian anatara menyebutkan diet hipertensi dan dampak
kunjung sembuh. Jadi lebih baik hipertensi yang tidak terkontrol
harapan pasien , keluarga dan
biarkan di rumah saja. TTV Ny. S.  TTV: 160/100mmHg
tenaga kesehatan.
A, TD : 160/ 100 mmHg, N : 3. Memfasilitasi memperoleh  N: 95x/menit
95x/menit pengetahuan, keterampilan, dan - A:
peralatan yang diperlukan untuk  Penurunan koping keluarga belum teratasi
mempertahankan keputusan - P:
perawatan pasien Intervensi di lanjutkan
4. Bersiakap sebagai penganti
keluarga untuk menenagkan pasien
dan atau jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan

10
No Diagnosa keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi keperawata

Ketidakmampuan koping keluarga Kunjugan ke 2: - S:


berhubungan dengan Resistensi 11 September 2022  Ny S. A mengatakan akan kontrol
keluarga terhadap perawatan atau  Mengucapkan salam tekanan darah ke puskesmas

pengobatan yang kompleks yang di  Mengingatkan kontrak  Ny. S. A mengatakan sedikit mengerti

tandai dengan Pasien mengatakan  Menjelaskan tujuan apa yang telah dijelaskan
1. Mengidentifikasi respon emosional  Ny. S. A masih susah tidur
bahwa dirinya ingin pergi berobat
terhadap kondisi saat ini  Ny. S. A mengatakan sering lupa
namun suaminya mengatakan
2. Mengdentifikasi kesesuaian anatara merendamkan kaki di air hangat
percuma jika melakukan
harapan pasien , keluarga dan - O:
pengobatan kalau istrinya tidak
tenaga kesehatan.  TTV : TD : 150/100 mmhg
kunjung sembuh. Jadi lebih baik
3. Memfasilitasi memperoleh
 Nadi: 90x/menit
biarkan di rumah saja. TTV Ny. S. pengetahuan, keterampilan, dan
- A:
A, TD : 160/ 100 mmHg, N : peralatan yang diperlukan untuk
Ketidakmampuan koping keluarga belum
95x/menit mempertahankan keputusan
teratasi
perawatan pasien
- P:
4. Bersiakap sebagai penganti
Intervensi dilanjutkan
keluarga untuk menenagkan pasien
dan atau jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan

11
No Diagnlosa keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi keperawatan

Ketidakmampuan koping keluarga Kunjugan ke 3: - S:


berhubungan dengan Resistensi 12 September 2022  Pasien mengatakan belum pergi ke

keluarga terhadap perawatan atau  Mengucapkan salam puskesmas untuk melakukan pemeriksaan

pengobatan yang kompleks yang di  Memvalidasi keadaan keluarga  Pasien mengatakan sudah bisa tidur setelah
 Mengingatkan kontra melakukan rendaman kaki di air hangat
tandai dengan Pasien mengatakan
 Menjelaskan tujuan - O:
bahwa dirinya ingin pergi berobat
1. Mengidentifikasi respon emosional  TTV: TD: 130/80mmhg
namun suaminya mengatakan
terhadap kondisi saat ini  Nadi : 80x/menit
percuma jika melakukan
2. Mengdentifikasi kesesuaian anatara - A:
pengobatan kalau istrinya tidak
harapan pasien , keluarga dan Ketidakmampuan koping keluarga belum
kunjung sembuh. Jadi lebih baik
tenaga kesehatan. teratasi
biarkan di rumah saja. TTV Ny. S. 3. Memfasilitasi memperoleh - P:
A, TD : 160/ 100 mmHg, N : pengetahuan, keterampilan, dan intervensi dihentikan, dilanjutkan oleh keluarga
95x/menit peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
4. Bersiakap sebagai penganti
keluarga untuk menenagkan pasien
dan atau jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan

12
DOKUMENTASI

13

Anda mungkin juga menyukai