Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan dari hasil diskusi tentang Santun Bahasa

Oleh : Kelompok 5

Santun Bahasa

Kesantunan dalam berbahasa dapat dinilai melalui cara penuturan seseorang, bahasa yang
digunakan, intonasi, dan cara penyampaian. Kesantunan itu sendiri memiliki unsur yaitu etika
berbahasa, norma sosial, dan system budaya. Kesantunan berbahasa mengacu kepada unsur-unsur
bahasa yaitu pilihan kata, nada kalimat, ungkapan, dan gaya.

Lalu, kapan kita harus menerapkan kesantunan dalam berbahasa?

Kesantunan dalam berbahasa memang harus selalu kita terapkan dalam situasi dan kondisi apapun.
Baik itu formal maupun nonformal.

Di negara kita terdapat berbagai macam budaya, diikuti oleh norma-norma yang ada di dalamnya.
Hal ini bisa mempengaruhi tata bahasa seseorang, namun bisa saja tidak. Sebab sifat dari norma itu
sendiri mengikat suatu kelompok di suatu wilayah juga. Norma juga sifatnya harus dipatuhi.
Indonesia yang memiliki banyak daerah juga memiliki ragam budaya, salah satunya bahasa daerah,
tentunya setiap daerah punya normanya sendiri dalam mengikat seluruh warga masyarakatnya.
Perbedaan inilah yang membuat setiap daerah memiliki norma yang berbeda dan karena itu tata
bahasanya juga akan berpengaruh, sebab tiap tiap daerah di Indonesia mempunyai bahasa
daerahnya masing masing.

Namun, bisa tidak jika seseorang tersebut ialah seorang yang sering terlibat dalam sebuah kegiatan
formal yang harus menggunakan tata bahasa indonesia yang baik dan benar tanpa adanya unsur tata
bahasa dari daerahnya sendiri, terkecuali aksen karena aksen suatu bahasa daerah sulit untuk tidak
ikut terbawa saat berbicara bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia yang kita gunakan sebagai bahasa nasional sekarang ini merupakan bukti
persatuan dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Yang mana sebelumnya kita telah lama dijajah
oleh Belanda, namun hal itu tidak melunturkan kebanggaan warga Indonesia saat itu atas Bahasa
Indonesia. Akibat penekanan dari pihak Belanda, Bangsa Indonesia memiliki cita-cita bersama, rasa
senasib, dan memunculkan nasionalisme Indonesia. Karna hal itulah terbentuk pergerakan-
pergerakan kebangsaan sehingga sampai ke sumpah pemuda yang menyatakan bahasa indonesia
sebagai bahasa persatuan.

Pemimpin Indonesia pada saat itu, yaitu Ir. Soekarno, yang merupakan orang Jawa, justru beliau
sendiri tidak setuju apabila bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa nasional walaupun bahasa Jawa
adalah bahasanya sendiri yaitu karena menurut Soekarno bahasa Jawa cukup sulit untuk dipelajari,
apalagi untuk rakyat Indonesia yang berasal dari luar pulau Jawa. Jadi Presiden pertama Republik
Indonesia Ir.Soekarno berpendapat bahwa dalam bahasa Jawa orang akan susah untuk berbicara
secara demokratis. Yang menjadi faktor lainnya adalah salah satu penentu suatu bahasa dapat
menjadi bahasa resmi atau bahasa nasional adalah jumlah penggunanya. Bahasa Indonesia itu pada
awalnya berasal dari bahasa Melayu karena memang sudah banyak digunakan oleh masyarakat
sebagai bahasa pengantar terutama pada bidang perdagangan di nusantara. Jadi Presiden pertama
Republik Indonesia Ir.Soekarno berpendapat bahwa dalam bahasa Jawa orang akan susah untuk
berbicara secara demokratis.

Anda mungkin juga menyukai