Anda di halaman 1dari 6

MODUL II

KARAKTERISTIK BERMAIN ANAK USIA DINI

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan usaha pemerintah untuk anak-anak
Indonesia yang memiliki bekal persiapan ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Dalam implementasinya, PAUD berfugsi membina, dan menumbuh
kembangkan seluruh potensi  anak secara optimal, agar terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar yang selaras, serasi,dan seimbang dengan tahap perkembangannya
sehinggga memiliki keesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya dalam
mewujudkan tujuan nasional. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para
siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun
sosial anak agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan maphluk sosial.
Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran. Contoh dari media pembelajaaran anak usia dini
yang paling efektif dan efisien tepapai menunjukan hasil yang sempurna adaalah
melalui bermain.
Bermain merupakan aktivitas yang paling disukai oleh semua manusia, bukn hanya
manusia, tetapi juga oleh binatang. Sering kita saksikan anak kucing sedang bermain-
main dengan saudaranya atau dengan temannya, demikian halnya dengan ayam dan
burung peliharaan kita, semuanya suka bermain. Dengan demikian, bermain sebenarnya
buakan hanya dunia anak, tetapi dunia kita semua, tidak tua, tidak muda semuanya suka
ermain. Bagi anak usia dini, bermain erupakan kegiatan yang tidak dapat diisahkan dari
setiap langkahnya sehngga semua aktivitasnya selalu dimulai dan diakhiri dengan
bermain.

1. Karakteristik bermain bagi anak usia dini


a. Bermain adalah Sukarela
Bermain sukarela merupakan kegiatan dorongan atau molivasi dari dalam diri
seseorang sehingga akan dilakukan oleh anak apabila hal itu mcmang betul-betul
mamuaskan dirinya, bukan karena iming-iming hadiah atau karena diperintah oleh
orang lain. Dengan kata lain permainan yang dilakukan anak adalah suatu kepuasan
tersendiri karna tidak harus memenuhi tuntutan atau harapan dari luar, anak-anaklah
yang menentukan peranannya sendiri dalam bermain. Dalam perannya sebagai ibu.
kakak dan ibu guru, Lia. Ester dan Agic menjelaskan bahwa masing-masing bebas
memilih perannya serta mengatur bagaimana memainkan perannya untuk mengantar
anak ke sekolah.
b. Bermain Pilihan Anak
Anakk-anak memilih secara bebas sehingga apabila seorang anak dipaksa untuk
bamain, sekalipun mungkin dilakukan dengan cara yang halus maka aktivitas itu
sudah bukan lagi merupakan aktivitas dan bukan lagi merupakan kegiatan bermain
atau nonplay.
c. Bermain adalah kegiatan yang Menyenangkan
Anak-anak merasa gembira dan bahagia dalam melakukan aktivitas bermain tersebut.
Bukan menjadi tegang atau stress. Bermain yang menyenangkan merupakan syarat
mutlak dalam melakukan kegiatan di Taman Kanak-kanak, di samping perasaan aman
dalam lingkungan bermainnya, ini perlu dipahami benar, dihayati dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab oleh guru. Jelas dapat terlihat dalam pcrmainan di atas
katiga anak, yaitu Lia. Ester dan Agie ikut serta bermain karena mereka berpendapat
bahwa permainan tersebut sangat menyenangkan dan penuh arti. Itulah yang dikejar
anak dalam bermain.
d. Bermain adalah Simbolik
Bcrmain tidak selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya. khususnya pada
anak usia prasekolah dikaitkan dengan fantasi atau imajinasi mereka. Melalui
kegiatan bermain anak akan mampu menghubungkan pengalaman mereka dengan
kenyataan sekarang. misalnya degan berpura-pura menjadi orang Iain, anak-anak
akan bertingkah laku seperti yang diperankannya. Ketika Ester berpura-pura menjadi
kakak mahasiswa yang sudah punya SIM. ia menyetir mobilnya seolah-olah ia sopir
yang sering suka ugal ugalan seperti kakaknya yang mahasiswa.
e. Bermain adalah aktif melakukan kegiatan
Dalam bermain anak-anak bereksplorasi, bereksperimen, menyelidiki dan
bertanya tentang manusia, benda-benda, kejadian atau peristiwa. Dalam permainan
peran diatas, Lia, Ester dan Agie aktif terlibat dalam permainan. aktif berinteraksi
satu dengan yang lain dan degan alat - alat yang disediakan untuk memerankan
tokoh-tokoh dalam tema permainan mereka.
2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan bermain anak adalah berikut
ini:
1) Motivasi
Bermain merupakan suatu kegiatan yang begitu penting dan universal. Kegiatan
bermain dapat berlangsung dengan baik apabila dilandasi oleh motivasi yang kuat
yang berasal dari diri anak itu sendiri, tanpa paksaan oleh siapa pun. Mereka
dengan senang hati akan aktif dalam permainan.
2) Lingkungan yang menunjang
Kesempatan bermain sangat terkait dengan keadaan lingkungan bermain.
Lingkungan yang kurang mamdai fasilitasnya, tidak aman dan tidak
menyenangkan, akan menyebabkan ruang bermain bagi anak terbatas. Keadaan
ini membuat anak tidak dapat dengan leluasa menyalurkan keinginan dan
aktivitas bamainnya. Oleh sebab itu. agar anak dapat bermain dengan leluasa
maka perlu disediakan sarana dan prasarana yang dapat mcndukung keinginan
dan aktivitas bermain anak. Peran area kegiatan bermain di dalam dan di Iuar
kelas sangat besar dan memperkaya lingkungan bermain anak di Taman kanak-
kanak.
3). Perilaku anak dalam bermain
Bermain bagi anak merupakan suatulu kebutuhan yang sudah ada dengan
sendirinya dan muncul secara alamiah. Perilaku bermain anak bervariasi sesuai
tingkat usia, lingkungan dan sosial ekonomi orang tua.
Pada umumnya dari kegiatan bermain ini muncul pailaku-pcrilaku yang dapat
diarahkan melalui kegiatan bermain dengan program pengembangan seluruh
aspek perkembangan anak baik fisik, intelektual dan bahasa serta sosial
emosional.
Melalui bermain anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-
dorangan dari dalam diri yang tidak mungkin terpuaskan dalam kehidupan nyata.
Bila anak dapat menyalurkan perasaan tegang. tertekan dan menyalurkan
dorongan-dorongan yang muncul dari dalam dirinya. setidaknya akan mcmbuat
anak lega dan relaks akan mengubah perilaku yang negatif menjadi positif. .
Dari kegiatan bermain yang dilakukan bcrsama teman-teman anak akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang ia
miliki sehingga dapat membantu pcmbentukan konscp diri yang positif,
mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa memiliki
kemampuan tertentu.

3. Peran Guru Dalam Kegiatan Bermain


Guru mcmpunyai peran yang cukup bcsar terhadap kegiatan bcrmain anak. Peran
terSebut dapat dilihat dari kegiatan berikut:
1). Pengamatan guru terhadap kegiatan bermain
a. Cara memainkan alat bermain/mainan
b. Sikap anak waktu bermain. Aktif atau diam saja.
c. Bermain ikut-ikutan teman atau mengatur/memerintah teman.
d. Berapa waktu digunakan menekuni 1 jenis kegiatan bermain.
e. Jenis bermain yang sering dipilih atau lebih diminati anak.
f. Anak bermain sendiri atau bersama teman
g. Anak mandiri melakukan kegiatan bermain atau tidak.
h. Mengalah selalu atau mau menang sendiri

2). karakteristik bermain edukatif


Pertumbuhan dan perkembangan anak di tentukan oleh faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Faktor bawaan adalah sifat yang di turunkan oleh kedua orang tuanya.
Adapun faktor lingkungan yaitu pengaruh luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada seorang anak, misalnya kesehatan, gizi, pola asuh pendidikan dan
yang lain nya.
Beberapa ahli pesikoanalisis berkeyakinan bahwa lingkungan sangan berperan
penting untuk seorang anak pada pola pikirnya dan pembentukan karakter atau sikap,
kepribadian dan pengembangan kemampuan anak secara optimal. Anak yang mendapat
lingkungan yang baik untuk merangsang pertumbuhan otak, misalnya jarang di sentuh
jarang diajak main atau jarang berkomunikasi perkembangan otak nya akan lebih kecil 20
% - 30% dari ukuran normal seusianya.
Hasil penelitian mengemukakan bahwa perumbuhan sel jaringan otak pada anak
usia 0-4 tahun mencapai 50% hingga 8 tahun mencapai 80% maka banyak para ahli yang
mengemukakan dan menyebut periode perkembangan kanak- kanak sebagai periode
emas, karena hanya ada satu akli pada kehidupan manusia.
Karakteristik bermain edukatif yaitu segala sesuatu yang dipergunakan atau
yangdijalankan sebagai sarana untuk bermain yang mengandung pendidikan (edukatif)
dan mampu mengembangkan kemampuan anak.
Adapun alat yang bisa digunakan untuk memainkan permainan edukatif yaittu harus
mengandung nilai pendidikan, aman dantidak berbahaya dan berfungsi mengembangkan
kemampuan anak.

Kesimpulan
Adalah bahwa Karakteristik bermain anak adalah Bermain adalah Sukarela Dikatakan
sukarela karna kegiatan ini didorong oleh molivasi dari dalam diri seseorang sehingga
akan dilakukan oleh anak apabila hal itu mcmang betul-betul mamuaskan dirinya, bukan
karena iming-iming hadiah atau karena diperintah oleh orang lain dan juga Bermain
merupakan Pilihan Anak dan Bermain adalah kegiatan yang Menyenangkan bagi anak,
Anak-anak merasa gcmbira dan bahagia dalam melakukan aktivitas bermain tersebut.
Bukan menjadi tegang atau stress. Bermain yang menyenangkan merupakan syarat
mutlak dalam melakukan kegiatan di Taman Kanak-kanak. di samping perasaan aman
dalam lingkungan bermainnya, ini perlu dipahami benar, dihayati dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab oleh guru, dan Bermain adalah Simbolik Bcrmain tidak
selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya. khususnya pada anak usia prasekolah
dikaitkan dengan fantasi atau imajinasi mereka. Melalui kegiatan bermain anak akan
mampu menghubungkan pengalaman mereka dengan kenyataan sekarang

Anda mungkin juga menyukai