FARIDA SUSANTI
1601420102
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
dalam mengembangkan generasi muda untuk menjadi warga negara yang cerdas
dan baik. Kewarganegaraan yang baik setidaknya tercermin dalam tiga aspek
selalu siap. Siswa dengan keramahan yang tinggi umumnya dianggap baik,
fleksibel, kooperatif, peduli, sopan, percaya diri, dan toleran (Bourke et al., 2012).
Pengalaman siswa mengambil bagian dalam membentuk kepribadian mereka
B.Rumusan masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat
1.Secara Teoritis
Penelitian ini memberikan informasi kepada beberapa pihak akan menerima
informasi, pemikiran, dan bahan acuan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi
pengetahuan serta menjadi salah satu referensi untuk kajian lebih mendalam
KAJIAN PUSTAKA
kepercayaan dan ikatan klan (Kohn, 1965; Ignatieff, 1994; zkirimli, 2010). Oleh
komunitas yang didasarkan pada kesamaan latar belakang, seperti sejarah lokal
dan tradisi lokal, untuk membentuk otoritas teritorial (Kohn, 1965). Pada periode
ini, warga negara setia kepada agama (gereja) atau sistem kekerabatan (keluarga
Pada abad kesembilan belas di Eropa dan Amerika dan abad kedua puluh di
Asia dan Afrika, orang mulai mengidentifikasi diri mereka dengan bangsa
sebagai makna baru dengan asosiasi yang lebih positif yang mengacu pada proses
aspirasi warga dalam masalah sosial, ekonomi, dan budaya mereka (Kohn, 1965;
Ignatieff, 1994).
Perspektif pertama mengacu pada pemetaan etnis negara, juga dikenal sebagai
konsep nasionalisme. Dengan kata lain, nasionalisme adalah nilai dan akar yang
wajar dalam setiap masyarakat sejak awal. Nilai ini kemudian menjelma menjadi
ethnie, sebuah komunitas sosial yang memiliki identitas budaya yang terdiri dari
menjelaskan bahwa etnik menjadi sebuah konsep yang lebih jauh mendefinisikan
batas-batas budaya yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya seperti
adalah fenomena budaya dan bukan fenomena politik. Dari pengertian ini,
ada dua motif mendasar bagi suatu bangsa untuk mengembangkan semangat
imperialisme. Sebagian besar minoritas percaya bahwa mereka hanya akan aman
jika mereka dapat mengontrol tingkat daya di negara ini. Motif lainnya adalah
keinginan untuk mempertahankan hak-hak suatu komunitas agar selalu lebih besar
sejarah komunitas sebagai identitas mereka untuk menjadi bagian dari komunitas
rasa aman, pengertian, dan kemandirian untuk membangun masa depan sesuai
keinginannya.
2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
yang menggambarkan hak dan kewajiban warga negara dalam peran dan
media pengajaran yang akan warga negara Indonesia sesuai dengan ideologi
Pancasila.
proses daripada aspek hasil berupa nilai atau skor. Proses pembelajaran PKn di
perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan nilai-
yang cerdas sesuai dengan tujuan mata pelajaran PKn, yaitu menghasilkan warga
negara yang baik. Menurut Krek et al. (2019), rencana pendidikan moral harus
sebagainya bagi guru, siswa, dan orang tua. Dengan demikian, relevan dengan
(Aslan, 2019).
Konsep atau pemahaman PKn di Indonesia tidak lepas dari perkembangan PKn
atau Kewarganegaraan di Amerika Serikat sebagai negara asal pelajaran PKn dan
PKn.
BAB III
PEMBAHASAN
dasarnya merupakan satu kesatuan yang utuh. , yang berarti warga negara yang
baik dan cerdas adalah warga negara yang memiliki kecerdasan intelektual,
yang berhubungan dengan kehidupan politik dan pemerintahan mulai dari siapa
pemerintahan baik pusat maupun kedaerahan, politik sebagai ilmu yang erat
konstitusi negara sebagai perwujudan dari tujuan, nilai dan prinsip demokrasi di
tentang hubungan Indonesia dengan negara lain. negara lain di dunia. Mulai dari
tentang peran warga negara dalam demokrasi Indonesia, peran apa yang dapat
dilakukan warga negara dalam kehidupan demokrasi di Indonesia, dan studi lain
tentang demokrasi.
berbeda dan aspek penekanan yang berbeda, sebagai ciri dan karakteristik yang
dipengaruhi oleh sistem nilai dan budaya politik (political system) yang dianut
oleh suatu negara. Salah satu contohnya adalah di Cina, pendidikan moral
partai, sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949 hingga sekarang.
upaya yang mendalam dan rasional untuk memahami hakikat kehidupan (Erwin,
2017). Pancasila adalah hakikat, falsafah dan falsafah hidup bangsa Indonesia
(Ubaedillah, 2015).
Berkat semangat persatuan yang kuat, kali ini kita mampu mendeklarasikan
diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sila Masyarakat Dipimpin Oleh
mengenal kata merdeka jika para pemuda Indonesia tidak mengenal perjuangan,
menyelesaikan masalah, tidak mau tinggal diam ketika fisik dan psikis dijajah.
Tidak mau berpangku tangan ketika bangsa lain secara paksa menikmati kekayaan
alam Indonesia yang begitu berharga bagi kelangsungan hidup bangsa. Keadilan
dengan Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah
Indonesia dapat berdiri teguh jika hukum dapat ditegakkan, berlaku bagi siapa
sekedar membentuk citra, tetapi membangun karakter untuk berada pada jalur
yang benar yang telah digariskan negara melalui seluruh produk hukumnya.
Tujuan penegakan hukum adalah untuk menciptakan keadaan yang aman, tentram,
tertib dan damai sebagaimana yang diidamkan setiap manusia di muka bumi.
Indonesia. Pancasila harus menjadi ruh dalam penegakan atau supremasi hukum
yang secara ekonomi masih tergolong negara terbelakang kini mencoba kebijakan
B.Saran