Anda di halaman 1dari 3

Meningitis Virus

(Meningitis Non-Purulenta, Meningitis Aseptik)

DEFINISI
Meningitis virus adalah suatu sindrom infeksi virus susunan saraf pusat yang akut dengan gejala rangsangan meningeal, pleiositosis dalam likuor serebrospinalis dengan diferensiasi terutama limfosit, perjalanan penyakit tidak lama dan self limited tanpa komplikasi.

ETIOLOGI
Sindrom ini sebagian besar disebabkan oleh virus seperti enterovirus (poliomyelitis, Coxcakie A dan B), echovirus, mumps, virus herpes simplex, varisela, herpes zoster, arbovirus, virus limfositik koriomeningitis, virus hepatitis, dan adenovirus.

EPIDEMIOLOGI
Meningitis virus lebih sering dijumpai pada anak-anak daripada orang dewasa. Dinegeri tropis dan subtropics tingginya frekuensi meningitis virus tidak tergantung kepada musim seperti di negeri beriklim dingin yang angka kejadian tertingginya dijumpai pada musim panas dan musim rontok.

PATOGENESIS
Umumnya virus secara hematogen (viremia) sampai ke selaput otak. Enterovirus berkembang biak dalam traktus digestivus menjalar ke kelenjar getah bening regional dan kemudian menimbulkan viremia. Pada percobaan ditemukan bahwa virus herpes dapat juga menjalar melalu serabut saraf.

MANIFESTASI KLINIS
Umumnya permulaan penyakit berlangsung mendadak, walaupun kadang-kadang didahului dengan panas untuk beberapa hari. Gejala yang ditemukan pada anak besar ialah panas dan nyeri kepala yang mendadak yang disertai dengan kaku kuduk. Gejala lain yang dapat timbul adalah nyeri tenggorok, nausea, muntah, kesadaran menurun, nyeri pada kuduk dan punggung, fotofobia, parastesia, dan mialgia. Gejala pada bayi tidak khas. Bayi mudah terangsang dan menjadi gelisah. Mual dan muntah sering dijumpai tetapi gejala kejang jarang dilihat. Bila penyebabnya echovirus atau virus coxsacie maka dapat disertai ruam dengan panas yang akan menghilang setelah 4-5 hari. Pada pemeriksaan ditemukan kaku kuduk, tanda Kernig dan Brudzinsky kadangkadang positif. Likuor serebrospinalis berwarna jernih dengan jumlah sel 20 sampai beberapa ribu per mm3. Pada permulaan penyakit yang dini dapat dijumpai jumlah sel polimorfonukleus lebih banyak daripada limfosit, tetapi biasanya dalam beberapa hari keadaan ini berubah dan akan ditemukan terutama mononukleus pada diferensiasi. Kadar glukosa dan protein normal atau sedikit meninggi.

DIAGNOSIS
Diagnosis etiologi hanya dapat dibuat dengan isolasi virus. Dalam praktek, pemeriksaan serologis tidak dikerjakan berhubung dengan banyaknya jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Diagnosis biasanya dibuat berdasarkan gejala klinis, kelainan likuor serebrospinalis dan perjalanan penyakit yang self limited. Biakan likuor terhadap kemungkinan penyebab mikroorganisme lain harus dikerjakan (fungus, leptospira, mikobakteria) agar kemungkinan mikroorganisme tersebut sebagai penyebabnya dapat disingkirkan. Selain biakan likuor, pemeriksaan lain seperti uji tuberculin, foto rontgen thorax, mencari sumber tuberculosis harus dikerjakan agar dapat menyingkirkan kemungkinan meningitis tuberculosis.

TERAPI
Terapinya berupa istirahat dan pengobatan simptomatis. Likour serebrospinalis yang dikeluarkan untuk keperluan diagnosis dapat mengurangi gejala kepala nyeri.

PROGNOSIS
Penyakit ini self limited dan penyembuhannya sempurna dijumpai setelah 3-4 hari pada kasus ringan dan setelah 7-14 hari pada keadaan yang berat.

Anda mungkin juga menyukai