Anda di halaman 1dari 2

Menjalani Hidup Bersama Kaki Pengkor

Maria Lydia Happy Kartika (2010702030)

Pada umumnya ketika bayi baru lahir, ia akan membawa kebahagiaan untuk lingkungan
sekitarnya. Tetapi, bagaimana jika bayi tersebut mengalami kaki pengkor/pincang ? akankah
kelainan tersebut permanen dan tidak bisa ditangani?. Oleh karena itu saya akan menjelaskan kasus
tmarak terjadi di Indonesia dengan presentase 1,2 % per 1000 kelahiran pada setiap tahunnya.
Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau club foot adalah Kelainan yang termasuk
penyakit bawaan (kongenital). Kelainan ini meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari
tungkai, adduksi kaki depan dan rotasi media dari tibia (kaki pengkor). Penyebab kelainan ini
karena kondisi dalam kandungan, kelainan pembentukan sendi dan tulang, pertumbuhan syaraf,
migrasi otot dan kelainan pertumbuhan yang melatarbelakangi.
Saat ini dengan kecanggihan teknologi, terkadang gambaran CTEV sudah dapat diliat pada
usia kehamilan 18- 20 minggu dengan ultrasonografi (USG).
Lalu ada 2 cara untuk mengatasi CTEV supaya menjaga plantigrade dan agar posisi kaki
dapat berfungsi dengan baik. Cara tersebut yaitu :
1. Terapi Konservatif
Penanganan harus diberikan sedini mungkin dan dilakukan antara hari pertama dan kedua
setelah lahir. Penanganan ini terdiri dari manipulasi berulang dan strapping adesif untuk
menjaga koreksi pada kelainan.
2. Pembedahan
Tujuan utama operasi CTEV adalah untuk melepaskan jeratan sendi (kapsul dan kontraktur
ligamen serta jaringan fibrosis) serta memanjangkan tendon – tendon sehingga kaki dalam
posisi normal tanpa tekanan maupun tarikan.
Kesimpulannya adalah penyakit kaki pengkor atau CTEV bukanlah suatu hal yang
menakutkan. Walaupun merupakan penyakit bawaan tetapi dapat ditangani dengan terapi
konservatif dan atau pembedahan yang bertujuan agar posisi kaki dapat berfungsi dengan baik.
Referensi
https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/42/congenital-talipes-equinovarus-ctev

Anda mungkin juga menyukai