Anda di halaman 1dari 42

BUPATT BOALEMO

PROVTNSI GORONTALO

EOALTIEO
PTRATT'AA}I DASBAII I(ABUPATEI{
I{OHOR. 6 TAIITNS 2AL5

"EII:rABG
TATAGABAPE,DIILIHAN,PENGAI{GNATAITDAI{PE$BEf,]HEI{TIAII
BOALEUO
I{EPALA DSSA DI I(ABI'PATEI{

YAI'IG MAHA ESA


DENGAN RAHMAT TUIIAN

- BUPATI BOALEMO,

Menimbang:a.bahwapemilihanKepalaDesamerupakanSarana
telah lama
demokrasi masyarakat desa yang
berlangsung dengan proses yang
dinamis dan

bcrkembang sesuai zamarr'


b.LrahwalataCarapemilihanKepalaDesayangtelah
berlangsung selama ini tidak lagi
sesuai dengan
sehingga
peraturan perundang-undangan yang berlaku'
perlu diadakan pengaturan kembali;
bahwa sesuai ketentuan Pasa-l 31 ayat 2
Undang-
c-
Undang Nomor 6 Tahun 2Al4 menyebutkan
Pemerintahan Daerah Kabupatenf Kota
menetapkan
Desa secara
kebijakan pelaksanaan pemilihan Kepala
serentak dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Tata
Cara
dan
Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan
Pemberhent.ian, serta Pengangkatan Penjabat
Kepala

Desa;
Undang-Undang Nomor 50 Tahun
1999 tentang
Mengingat 1.
Negara
pembentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran
Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 178' Tambahan
dengan Undang-
Nomor 3899), sebagaimana telah diubah
Perubahan atas
Undang Nomor 1O Tahun 2OOO tentang
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1999 tentang
Negara
pemkrentukan Kabupaten Boalemo (Lembaran
77 Tambahan
Republik Indonesia Tahun 2OOO Nomor '
Nomor 3965);
Lembaran Negara Republik Indonesia
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2ALl
Republik
Nomor 82, Tambahan Irmbaran Negara
Indonesia Nomor 523a\;
3. Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2Ol4 tentang Desa
(Lembaran Ncgara Republik Indonesia
Tahun 2OL4 Nomor
Indonesia Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik
5495;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Al4 tentang
Negara Republik
Pemerintahan Daerah {Lernbaran
Tambahan Lembaran
Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244'
5587)' sebagaimana
Negara Repubiik Indonesia Nomor
telahdiubahbeberapakaliterakhirdenganUndang.
Perubahan Kedua
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
2Ol4 Tentang
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
PemerintahanDaerah(LembaranNegaraRepublik
Lembaran
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58' Tambahan
56791;
Negara Republik Indonesia Nomor
5. Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan
Nomor 1
Peraturan Pemerintah Pengganti Und'ang-Undang
Tahun2Ol4tentangPemilihanGubernur'Bupatidan
Lembaran
Walikota menjadi Undang-Undang (Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 5656);
6. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43
Tahun2oL4tentangPeraturanPelaksanaanUndang-
Desa (l'embaran
Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang
Negara Republik Indonesia Ta-trun 2OL4
Nomor 123'
Tambaha-n Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor
ssse).
Negeri Nomor 1 Tahun 2Ol4
7' Peraturan Menteri Dalam
tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;

B. peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan KePala Desa;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWANPTRWAKILANRAKYATDAERAHKABUPATET{BoALEMo
DAN
BUPATI BOALEMO

MEMUTUSI{AN :

PENGANGKATAN DAN
Menetapkan : TATACARA PEMILIHAN'
PEMBERHENTIANKEPALADESADIKABUPATENBOALEMO.

BAB I
K TTNTUAN IIMUM
Pasal L

dimaksud dengan :
Dalam Peraturan Daerah ini yang
1. Kabupaten adalah Kabupaten Boalemo;
2.PemerintahKabupatenadalahPemerintahKabupatenBoalemo;
3. BuPati adalah BuPati Boalemo;
4.DewanPerwakilanRalryatDaerahyangselanjutnyadisebutDPRD
adaiahDewanPerwakilanRalryatDaerahKabupatenBoalemo;
S.Desaadalahkesatuanmasyarakathukumyangmemilikibatas-batas
wilayahyangberwenanguntukmengaturdanmenguruskepentingan
masyarakatsetempatberdasarkanasal-usuldanadatistiadatsetempat
yangdiakuidandihormatidalamsistemPemerintahanNegaraKesatuan
Republik Indonesia
-1^*-^^,^6h urLlsan Pemenn .tahan oleh
6. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan
PemerintahDesadanBadanPermusyawaratanDesad.alammengaturdan
menguruskepentinganmasyarakatsetempatberdasarkanasal.usuldan
adatistiadatdesasetempatyangdiakuidandihormatidalamsistim
Pemerintahan Negara Republik Indonesia;
atau yag disebut dengan
7. pemcrintah Desa ada-lah Kepala Desa
unsur penyelenggaraan
nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai
Pemerintahan Desa;
disebut BPD adalah
B. Badan perm,syawaratan Desa selanjutnya
lemi-ragayangmelaksarrilkanfr-ingsipemerintahanyanganggotanya
merupakanu,akildar:ipendudukDesaberdasarkanketenvakilanrvilayah
d a--r ditetapkan secara demokratis;
g.PanitiaPemilihanKepalaDesayangselanjutnyadisebutPanitia
PemilihanadalahPanitiaPemilihanKepalaDesayangdibentukolelr
BPD;
lo.PanitiaPemilihanKepalaDesatingkatKabupatenyangselanjutnya
clisebutPanitiaKabupatenadalahPanitiayangdibentukolehKepala
DaerahCiiTingkatKabupatenuntukmenciukungpenyeienggaraan
pemilihan kePala desa;
]1'Bakalcalonadalahwargarnasyarakatdesayangtelahmendaftarkandiri
sebagai caion;
l2.CalonaclalahcalonkepaladesayangtelahditetapkanolehPanitia
Pemilihan;
13'CalonterpilihadalahcalonKepaiaDesayarlgmemperolehSuara
Desa;
terbanyak dalam pemilihan Kepala
14.PenjabatKepalaDesaadalahSeorangyangciiangkatoiehBupati
r'rntukmelaksanakanlrak,wewenangdankewajibanKepalaDesadalam
kurun s'aktu tertentu;
15.PemiiihadalahpendudukDesasetempatyangtelahmemenuhi
pilihnya;
persyaratan untuk mempergLlnakan hak
16.I{akpilihaclala}rhakyangclimilikiolehpemilihuntukmemilih;
lT.Hakdipilihadalahhakyangdimilkipendudukclesasetempatyangtelah
memenuhisyaratmenjad.iCalonKepalaDesauntukmengikutiPemilihan
KePala Desa;
suara d'engan menggunakan
18. Sistem Elektronik voting adalah pemberian
perangkat elektronik;
lanjutnya disebut TPS adalah
lg. Tempat Pemungulan Suara yang se

tempat diiaksanakannya perrlungutan suara;


diset-rr-rt Petugas TPS adalah
20. Petugas Pcmungutan Suara selanjutnya
suara cii TPS yang dibentuk
petugas yang melaksanakan pemungutan
oleh Panitia Pemilihan;
2l,saksiadalahmzrsyi,LrakatyangmempunyaiheLkpiii}ryangditunjuk
dipilih untuk
dan diusulkan oleh masing-masing calon yang berhak
menyaksikanjalannyapemiiihandanperhitungansuara;
,22. Teknologi Informasi a{alah suatu teknik untuk mengumpulkan'
dan f ala.u
menyimpan, memproses, mengumLlmkan' menganalisis'
menYebarkan informasi ;
23PemilihandenganSistemElektronikatauElektronikVotingyang
suara
metode pengumpulan
selanjutnya diseLrut e-voting adalah suatu
daiampemilihankepaiadesadenganmenggunakanperangkat
elektronik,gunamengolahinformasidigitaluntukmembuatsuratSuara,
menayangkanperolehanSuara,memeliharadanmenghasilkanjejak
audit pada pelaksanaan pemungutan suara;

BAB II
AZAS PEMILIHAI{ KEPAI'A DESA
Pasal 2

PemilihanKepalaDesadilaksanakansecaralangsung,umumbebasdan
rahasia serta jujur dan adil'

Pasal 3

(1)PemilihanKepalaDesadilaksanakansecaraserentakataudapatbertahap
Boalemo;
per wilayah kecamatan di Kabupaten
(2)Waktupelaksanaanpemilihankepaladesaserentaksebagaimanapada
ayat(i)dapatdilaksanakanbergelombangpalingbanyak3(tiga)kali
d^aiam jangka waktu 6 {enam) tahun;
(3)Waktupelaksananpemilihankepaladesaserentaksebagaimanaayat
(2) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati;

(4)KeputusanEtupatisebagaimanapadaayat{3}menetapkanpelaksanaan
pemilihanpadahariyangSalnadenganmempertimbangkanjumlahDesa
dan kemamPuan biaYa Pemilihan'

BAB III
PERSIAPAI{ PEMITIHAI{
KEPALA DESA
Pasal 4
(1)BPDmemberitahukankepadakepalaDesatentangakhirmasa.jabatan
masa jabatan;
kepala desa 6 {enam) bulan sebeium berakhir
(2)BPDmembentukPanitiaPemilihanpalinglamal0(sepuluh)Hari
jabatan;
setelah pemberitahuan akhir masa
{3)KepalaDesamenyampaikanlaporanakhirmasajabatankepadabupati
pemberitahuan
melalui camat paling lambat 3O {tiga puluh) Hari setelah
akhir masa jabatan;
mengajukan perencanaan biaya
(4) Panitia Pemilihan menymsun dan
pemilihankepadabupatimelaluiCamatpalinglama3o(tigapuluh}Hari
setelah terbentuknya panitia
pemilihan;
biaya pemilihan paling lama 3O
(s) Bupati menyetujui dan menetapkan
biaya sebagaimana
(tiga puluh) hari setelah diterimanya rencana
dimaksud Pada aYat {4)'

Bagian Pertama
Asas PenYelenggara Pcmilibaa
KePala Dess
Pasal 5

Pemilihan dan
(1) Penyelenggara pemilihan kepala desa adalah Panitia
Fetugas TPS;
(2) DalammenyelenggarakanPemilihanKepalaDesa,penyelenggara
berpedoman kePada asas :
a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d..kePastian hukum;
kepala desa;
e. tertib penyelenggara pemilihan
f. kePentingan umum;
g. terbuka;
h. proPorsional;
i. profesional;
j. akuntabel;
k. efisien
1. efektifitas; dan
m. rahasia

Bagecn Kcdua,
1g[slrlnicre Fernbntu]ap Fani$f, Femilthen
hsaf 6
dibentuk dan
(1) Paqitia Pemilihan sebagaimana pada pasal 5 ayat {1}
ditetapkan deagan KePutusan EPD;
3
(2) pallitia Fernilihan *ebagaimana pada ayat (1) berjurfiIah paling sedikit
(tiea}danpalingbanyakS(Iima}orangterdiridaripranglatdesa,
masyarakat desa
pengurus lembaga kemasyar4kfltan desa, dan tokoh
setemPa.$
{3} KeanggotanPanitiaPemilihanmemperhatikan3oo/oketerwakilan
perempuan;
sejak ditetapkan oleh
(4) Masa keanggotaan Panitia Pemilihan terhitung
BPDsebagaimanapadaayat(1)danberakhirsetelahpengucapan
sumpah/janji kepala desa terpilih;

Pasal 7

JumlahAnggotaPanitiaPemilihansebagaimanadimaksudpadapasal6
ayat (2) dilakukan dengan ketentuan:
a.bilajumlahpendud.ukdisatudesakurangdarii.Soo{seribulima
ditetapkan sebanyak 3
racus) orang maka anggota Panitia Pemilihan
(tiga) orang;
b'jumlahpendudukdisatudesalebihd'ari1.5oo(seribulimaratus)
orangmakaanggotaPanitiaPemilihanditetapkansebanyaks(lima)
orang;

Bagian Ketiga
Susuaan Panitia Pemilihan
Paeal 8

(1)KeanggotanPanitiaPemilihanterdiridaril(satu}orangKetua
merangkaP anggota, dan anggota;
(2)KetuaPanitiaPemilihandipilihdaridanolehanggotadalamrapatpleno
anggota;
(3)RapatpemilihanKetuaPanitiaPemilihanuntukpertamakalidipimpin
oleh anggota tertua;

Pasal 9
rapat pleno;
(1) Keputusan Panitia Pemilihan ditetapkan dalam
musyawarah mufakat;
(2) Keputusan pleno diambil berdasarkan
{3)Bilamusyawarahmufakatsebagaimanadimaksudpadaayatl2l
tidakdapatdilaksanakan,pengambilankeputusanditentukandengan
suara terbanYak;
(4)Keputusanplenodituangkandalamberitaacararapatyang
Pemilihan'
ditandatangani oleh ketua dan anggota Panitia
Pasd 1O
menjadi calon kepala
(1i Anggota Panitia Pemilihan dilarang mecalonkan diri
desa;
t2) Apabila Ketua Panitia Pemilihan berhalangan tetap, yang

bersangkutan diberhentikan dari keanggotaan Panitia Pemilihan dan


kedudukannya digantikan oleh salah seorang anggota melalui rapat
pleno;
(3) BPD melakukan pengisian kekosongan keanggotan Panitia Pemilihan
sebagaimana aYat (2);
t4) Penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari sejak pemberhentian keanggotaan
Panitia Pemilihan;
(s) Anggota pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
dengan KePutusan BPD.

Bagian I(eemPat
Tugas,TllewenangdanTangguagJarrabPanitiaPemilihar

ksal 11

Tugas dan wewenang Panitia Pemilihan meliputi:


a. merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemiiihan kepala desa;
b. mengangkat Petugas TPS;
menetapkan data dan daftar pemilih berdasarkan
data Kartu Tanda
c.
Penduduk (KTP) elektronik;
d. mengumumkan pendaftaran bakal calon;
e. meneliti kelengkapan persyaratan ad'ministrasi, klarifikasi'
yang telah
serta menetapkan dan mengumumkan nama calon
memenuhi PersYaratan;
f.mempersiapkanlogistikkebutuhanpemungutandanpenghitungansuara;
g. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara;
penghitungan suara
h. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
pemilihanberdasarkanrekapitulasihasiipenghitungandan
serta sertilikat
menuangkannya dalam berita acara penghitungan suara
hasil penghitungan suara;
i.menyerahkansalinanberitaacarapenghitunganSuaraserta
sertifikat penghitungan suara kepada saksi calon;
j. menerbitkan keputusan Panilia Pemilihan untuk mengesahkan
hasil pemiiihan dan mengumumkannya;
k. melaporkan hasil pemi-lihan kepada Bupati melalui camat;
1. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan
oleh Panitia Pemilihan;
m. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan;
pemilihan
n. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
pemilihan;
o. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan
p. menyampaikanhasilpemilihanKepadaBPDdanKepalaDesaa.tau
Penjabat KePala Desa;

Pasal 12
Panitia Pemilihan berkewajiban:
kepala desa
a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan
dengantepatwaktudansesuaidenganperaturandanpedoman
pelaksanaan;
b. memperlakukan ca-lon secara adil dan setara;
pemilihan kePada
c menyampaikan semua informasi penyelenggaraat'r
masYarakat;
anggaran sesuai dengan
d. meiaporkan pertanggungiawaban penggunaan
peratrrran Perundang- undangan;
semua kegiatan
e. menyampaikan laporan pertanggungjawaban
Bupati melalui camat;
penyelenggaraan pemilihan kepada BPD dan
pemilihan serta barang
f. menyerahkan seluruh arsip dan dokumen
inventarispenyelenggaraanpemilihankepadapemerintahdesasetelah
seluruh tahapan Pemilihan selesai;
tahapan penyelenggaraan
g. menyampaikan laporan periodik mengenai
pemilihan kePa-la desa kePada BPD;
h'membuatberitaacarapadasetiaprapatplenoPanitiaPemilihanyang
Pemilihan;
ditandatangani oleh ketua dan anggota Panitia
perundang-
i.melaksanakankewajibanlainyangdiberikanolehperaturan
kepala desa'
undangan dan pedoman pelaksanaan pemilihan

Baglaa Kelltra
Syarat MeaJadt Paritia PeriHharr
Pnsaf le
adatrah:
Syarat untuk menjadi arrggota Panitia Pemilihas
a. warga desa setemPat;
b. berusia paling rendah 25 {dua puluh limd tahun;
c. berpendidikan minimal SLTA sederajat;
d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat'
jujur' dan adil;
e. sehat jasmani dan rohani;
f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai rnenjalani pidana
penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik
bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang-ulang;
g. tidak menjadi pengurus langgota partai politik sekurang-kurangnya
dalam jangka waktu 5 (1ima) tahun sampai dengan pendaftaran panitia
pemilihan.
Bagian Keenam
Pembentukan Petugas TPS
Pasal 14
(1) Petugas TPS sebagaimana pad'a pasal 5 ayat (1) dibentuk dan

ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemilihan;


(2)PetugasTPSsebagaimanapadaayat(1)palingbanyak5(lima)orang
terdiri dari pengurus lembaga kemasyarakatan desa, dan tokoh
masYarakat desa setemPat;
perempuan;
(3) Keanggotan Petugas TPS memperhatikan 3o% keterwakilan
Pemilihan Kepala
(4) Dalam rangka menjaga ketertiban dan kelancafan proses
Desa, panitia pemilihandapat melibatkan hansip, kamra atau petugas
keamanan lainnYa'

Pasal 15
Tugas, wewenang, dan kewajiban Petugas TPS meliputi
:

a' mengumumkan dan menempelkan daftar pemilih tetap di TPS;


b. menyerahkan salinan daftar pemilih tetap kepada saksi
peserta

pemilihan Yang hadir;


c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
d. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;
e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan
yang

disampaikan oleh saksi, calon, dan masyarakat pada hari pemungutan


suara;
menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara beserta isinya
yanS
f.
telah disegel setelah penghitungan suara;
g. membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan wajib
menyerahkannya kepada saksi dan calon;
h. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan;
i. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan
serti{ikat hasil penghitungan kepada Panitia Pemilihan pada hari yang
safila;
j. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan
oleh Panitia Pemilihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
k. melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain yang diberikan oleh
undang-undang.

Pasal 16
Syarat untuk menjadi anggota Petugas TPS adalah:
a. warga desa setemPat;
b. berusia paling rendah 20 (dua puluh tahun);
c. berpendidikan minimal SLTA sederajat;
d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat' jujur' dan adil;
e. sehat jasmani dan rohani;
f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
tindak
yang teiah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat
5 (lima)
pidana
tahun atau lebih, kecuali 5 {iima) tahun setelah selesai menjalani
penjaradanmengumumkanSecarajujurdanterbukakepadapublik
sebagai pelaku
bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan
kejahatan berulang-ulang;
g. tidak menjadi pengurus/anggota partai politik sekurang-kurangnya
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun'

BAB TV

PEUILIH
Pasal 17
WargaDesapemilihanyangpadaharipemungutansuarasudahberumurlT
(tujuhbelas)tahunatausudah/pernahmenikahmempunyaihakmemilih

Pasal 18
t1) Untuk daPat menggunakan hak memilih, warga desa harus terdaftar
sebagai pemilih:
(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (i) harus memenuhi syarat:
a. nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwalingatannya;
b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan
c. berdomisili di daerah pemilihan sekurang-kurangnya 6 (enam)

bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang


dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk;
(3) Seorang til/arga desa yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata
tidak lagi memenuhi; syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (21, tidak
dapat menggunakan hak memilihnya.

Pasal 19
(1) panitia pemilihan men1rusun daftar potensi pemilih berdasarkan data
rekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik;
(2) Panitia Pemilihan memutakhirkan data pemilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagai bahan penjrusunan dan penetapan daftar pemilih
sementara;
(3) Pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat {2\, dilakukan karena :

a. memenuhi syarat usia pemilih, yang sampai dengan hari


dan tanggal
pemunguta,n suara pemilihan sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun;
b. belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, tetapi sudah/pernah kawin;
c. perubahan status anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi status sipil atau
purnatugas;
d. tidak tercatat/terekam dalam pencatatan sipil elektronik atau tidak
memiliki e-KTP);
e. telah meninggal dunia;
f. pindah domisili ke daerah lain; atau
g. perubahan status dari sipil menjadi anggota Tentara
Nasional

Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Pasal 2O
(1) Daftar pemilih sementara diumumkan untuk mendapatkan tanggapan
masyarakat paling lama 14 (empat belas) hari;
(2) Berdasarkan tanggapan masyarakat sebagaimana pada ayat (1) Panitia
Pemilihan men]rusun dan menetapkan daftar pemilih tetap-
Pasal2l
(1) Daftar pemilih tetap disusun berdasarkan jumlah TPS;
{2) Jumlah pemiiih per TPS ditetapkan oleh Panitia
Pemilihan;

Pafal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemutakhiran data pemilih diatur
dalam Peraturan BuPati

BAB V
PET{CAIPNAN
Bagian Pertama
PersYaratan Caloa
Pasal 23

Calon wajib memenuhi PersYaratan:


a. warga Negara Republik lndonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
undang-
c. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta
Kesatuan Republik
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
pertama atau
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah
sederajat;
mendaftar;
e. berusia paling rendah 25 {dua puluh lima} tahun pada saat
f. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;
terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di Desa
setempat

paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran;


h. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
putusan pengadilan
i. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berd.asarkan
tindak
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
pidanayangdiancamdenganpidanapenjarapalingsingkat5(lima)tahun
pidana penjara
atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani
yang
dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa
bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku
kejahatan

berulang-ulang;
j. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putlr$an pengadilan
yatrg tetah mernpunyai kekrratan hukum tetap;
k. berbadan sehat;
l. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan;

Bagian Kedua
Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa
Pasal 24
(1) Panitia Pemilihan menglrmumkan pendaftaran bakal calon paling lama
3 (tiga) hari sebelum masa pendaftaran dimulai;
(2) Panitia Pemilihan menerima pendaftaran beserta kelengkapan berkas
syarat calon paling lama 7 (tujuh) hari sejak masa pengumuman
pendaftaran berakhir yang disertai dengan tanda bukti penerimaan'

Pasal 25
(1) Sampai dengan batas waktu pendaftaran calon pendaftar kurang dart 2

(dua)orang,PanitiaPemilihanmemperpanjangmasapendaftaran
tahap
sampai dengan 5 (lima) hari sejak berakhirnya masa pendaftaran
pertama;
(2) Setelah masa perpanjangan pendaftaran sebagaimana
dimaksud pada ayat

(2)pendaftarcalonkurangdari2(dua)calon,pemilihankepaladesa
berikutnya
ditunda sampai dengan pemilihan serentak pada gelombang

Bagian Ketiga
PegawaiNegeriSipil,IlepalaDesa,BPD,danPerangkatYangMenJadi
Caloa
Pasal 26
(1) Pegawai negeri dapat mencalonkan diri menjadi kepa-la desa;
{2) Pegawai negeri sipil yang mencalonkan
diri dalam pemilihan harus
mendapatkanizintertulisdaripejabatpembinakepegawaian;
(3) pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan fungsional
maupun

struktural terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya


sebelum

mencalonkan diri sebagai caion;


(4) Surat pengunduran diri dari jabatan fungsional dan struktural
dan
sebagaimana dimaksud pada ayat {3) menjadi syarat pencalonan
dilampirkan dalam berkas pencaionan;
(l)
(5) Dalam hat pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat
terpilih dan diangkat menjadi kepala Desa, yang bersangkutan
dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi kepala Desa tanpa
kehilangan hak sebagai pegawai negeri sipil;
(6) Pegau,ai Tidak Telap yang terpilih harus mundur dari kedudukannya
sebagai Pegawai Tidak TetaP;
(7) Calon pegawai Negeri Sipil tidak dibenarkan mencalonkan diri sebagai
Calon Kepala Desa.

Pasat 27
Kepala Desa
{1) Kepala Desa yang akan mencalonkan kembali sebagai calon
harus mendapatkan rekomendasi Bupati;
(2) Kepala Desa yang akan mencalonkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mengajukan permohonan cuti kepada Bupati melalui Camat;
(3) Bupati menerbitkan cuti kepala desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling lambat sebelum masa pendaftaran bakal calon dimulai;
(4) Cuti kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi syarat
dalam pencalonan;
(5) Sampai dengan batas waktu pendaftaran calon cuti kepala desa oleh
bupati sebagaimana dimaksud ayat (3) belum dapat diterbitkan, kepala
desa yang bersangkutan dapat mencalokan diri dengan melampirkan
pada ayat
surat permohonan cuti kepada Bupati sebagaiamana dimaksud
(2) kepada Panitia Pemilihan;
(6) Cuti kepaia desa berlaku sejak ditetapkan sebagai calon sampai

dengan tahapan penetapan calon terpilih;


(7) Dalam hal kepala Desa cuti sebagaimana dimaksud pada ayat
(6),

sekretaris Desa melaksanakan tugas dan kewajiban kepala Desa;


pada ayat
(8) Tugas kepala desa oleh sekretaris desa sebagaimana dimaksud
(7) berakhir setelah ditetapkan calon terpilih'

ksat 2a
(1)PerangkatDesayangmencalonkandiripadapemilihankepala
desa wajib mengajukan permohonan cuti kepada kepala desa;
dimaksud
t2\ Kepala desa menerbitkan cuti perangkat desa sebagaimana
pada ayat (1) paling lambat sebelum masa pendaftaran dimulai;
(3) Cuti perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat {21 menjadi syarat
dalam pencalonan;
(4) Sampai dengan batas waktu pendaftaran calon, cuti perangkat desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (21belum dapat diterbitkan, perangkat
desa dimaksud dapat mencalokan diri dengan melampirkan surat
perrnohonan cuti sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) kepada Panitia
Pemilihan;
(5) Cuti perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (21 berakhir
setelah ditetapkan calon terpilih;
(6) Tugas perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat {1) dirangkap
oleh perangkat Desa lainnya yang ditetapkan dengan keputusan kepala
Desa.

Pas,a.l 29
(1) Anggota BPD yang akan mencalonkarr diri sebagai calon Kepala Desa
harus mendapatkan rekomendasi dari Bupati;
(2) Anggota BPD yang akan mencalonkan diri menjadi calon wajib
mengud.urkan diri dari jabatannya sebagai anggota BPD kepada Bupati
melalui Camat;
(3) Bupati menerbitkan surat keputusan pemberhentian anggota BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat 12) paling lambat 7 (tduh) hari setelah
diterimanya surat permohonan pengunduran diri anggota BPD;
(4) surat keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat {3)
menjadi sYarat dalam Pencalonan;
(5) Sampai dengan batas waktu pendaftaran calon, surat keputusan
pemberhentian Anggota BPD sebagaimana dimaksud ayat (3) belum dapat
diterbitkan, Anggota BPD dimaksud dapat mencalokan diri dengan
melampirkan surat permohonan pengUnduran diri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kepada Panitia Pemilihan;
(6) Pengunduran diri Anggota BPD dimaksud berlaku sejak ditetapkan
sebragai calon;

Bagian KeemPat
Penelitian KelengkaPaa Berkas
Pasal 3O
melalui verifikasi
{1) Penelitian kelengkapan berkas syarat calon dilakukan
adminstratif dan faktual;
(2) Veri{ikasi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat {1),
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari setelah diterimanya berkas calon,
dengan meneliti kebenaran dan keabsahan berkas calon;
(3) Verifrkasi faktual sebagaimana dimaksud pada ayat {1), dilaksanakan
paling lama Z (tduh) hari, setelah verifikasi adminj.strasi selesai;
(4) Tata cara lebih lanjut tentang penelitian kelengkapan syarat calon
diatur dalam Peraturan BuPati;
Bagian Kelima
Penetapan Dan Pengumumaa Calon
Pasal 31
(1) Panitia Pemilihan menetapkan nama-nama calon kepala desa yang
memenuhi syarat sebagai peserta Pemilihan kepala desa yang
dituangkan dalam Berita Acara;
l2t Calon yang telah ditetapkan sebagaimana ayat (1) tidak dapat
mengundurkan diri dan menarik berkas pencalonan;
(3) Calon yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diumumkan paling lama 7 (tujuh) hari sejak penetapan.

Pasal 32
(r ) Dalam hal calon yang dinyatakan memenuhi syarat tidak lebih dari
2 (dua) orang, Panitia Pemilihan membuka kembali pendaftaran ca-lon
paling lama 5 {limai hari;
(2\ Panitia Pemiiihan mclakukan verilikasi administrasi dan faktual berkas
bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (i) paling lama 7 (tujuh)
hari sejak diterimanya berkas pendaftaran;
(s) sampai dengan batas waktu pendaftaran sebagaimana pada ayat (1)
berakhir, tidak ada bakal calon yang mendaftar danlatau memenuhi
syarat, pemilihan ditunda sampai dengan pemilihan kepala desa serentak
pada gelombang berikutnya.

Pasal 33
(1) Dalam hal calon yang dinyatakan memenuhi syarat lebih dari 5 (lima)
orang, Panitia pemilihan menyampaikan kepada BPD untuk
selanjutnya diputuskan calon yang berhak ikut dalam pemilihan;
(2) Melalui musyawarah mufakat, BPD melakukan musyawarah desa
dalam menetapkan 5 (lima) calon yang berhak mengikuti pemiiihan;
(3) Hasil musyawarah sebagaimana pada Pasal l2l harus disetqiui oleh
seluruh calon yang telah dinyatakan memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud pada pasal 31 ayat (1);
{a) Dalam hal hasil musyawarah BPD ditolak oleh seluruh atau sebagian
dari calon, keputusan musyawarah dinyatakan tidak berlaku, dan
selanjuntnya penentuan calon yarrg berhak mengikuti pemilihan
ditetapakan berdasarkan keputusan Bupati;
Pasat 34
(1) Calon yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (1)
danlatau Pasal 33 ayat (3) dan (4) diumumkan paling lama 3 (tiga) hari
sejak penetaPan;
(2) panitia Pemilihan melakukan pengundian nomor urut calon sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka
yang wajib dihadiri oleh calon;
(3) Dalam hal pengundian nomor urut calon sebagaimana dimaksud pada
ayat (2\, terdapat calon yang berhalangan hadir, undian nomor urut
yang bersangkutan dapat dilakukan oleh ketua danlatau salah satu
anggota Panitia Pemilihan;
(4) panitia Pemilihan menetapkan nomor urut calon dituangkan dalam
berita acara yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan dan Calon yang
hadir

Pasal 35
(1) Dalam hai salah seorang calon berhalangan tetap setelah pengundian
dan penetapan nomor urut hingga dimulainya kampanye, calon tersebut
dicoret dari daftar calon dan tidak mempengaruhi nomor urut;
(2) Dalam hal salah seorang calon berhalangan tetap setelah
pengundian
dan penetapan nomor urut hingga sampai dengan hari pemungutan
snara, yang menyebabkan jumlah calon kurang dari 2 (dua) orang,
tahapan peiaksanaan pemilihan Kepala desa ditunda paling lama L4
(empat belas) hari;
(3) Panitia Pemilihan membuka dan menerima pandaftaran calon untuk
memenuhi syarat jumlah calon paling sedikit 2 (dua) orang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling lama 7(tujuh) hari setelah penetapan
penundaan Pemilihan'

BAB VI
I(AMPAITTE
Bagian Kedua
Kategori dan Bentuk lhmPanyc
Pesel 36
Kategori kampanye, harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
a. dilakukan oleh calon atau tim kampanye;
b. terdapat unsur meyakinkan para pemilih dalam rangka memperoleh
dukungan sebesar-besarnya dalam bentuk penawaran visi, misi, dan
program secara tertulis atau iisan;
ir. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menghina Seseortrng, agama, Sukll, ras, golongan, dan calon lainnya;
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
i. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau
calon iainnya;
g. merusak d2nlatau menghilangkan alat peraga kampanye calon lainnya;
h. menggrlnakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
j. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut caion lainnya; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
kampanye dengan tujuan mengajak memj.lih atau tidak memilih calon
te rtentu.

Pasal 4L
t1) Pelaksana kampanye clalam kegiatan kampanye dilarang
mengikutsertakan:
a) pejabat pemerintah baik eksekutif maupun legislatif;
b) pegar.r'ai Negeri Sipil <lan militer;
c) perangkat clesa;
d) anggota Baclan Purmusyawarateur Desa; clan
e) \varga masyarak:rt. yang tida-k memiliki hak mernilih.
i2) Sebagai peserta Karnpanye, pegawai negeri sipil dilarang menggunakan
atribut calon, dan atau atribut pegawai negeri sipil;
i3) Sebagal peserta Kampanye, pegawai negeri isipil dilarang mengerahkan
pega'uvai negeri sipil merr-rpun pegau,,ai honorer dan kontrak di lingkungan
kerjanya serta dilarerng ln(jnggunakan fasilitas negara

Pasal 42
(1) Pelanggaran atas larangan pelaksanaan Kampa"nye sebagaimana
dimaksud d.alam Pasal 38 di"kenai sanksi pembatalan sebagai calon;
i2) Pelaksana Kampan.ye yang melanggar larangan Kampanye sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4O dikenai sanksi penghentian kegiatan Kampanye
ditempat terjadinya pelnnggaran;
c. terdapat alat peraga atau atribut pasangan calon; dan
d. dilakukan pada jadwal dan waktu kampanye.

Pasal 37
Kampanye dapat dilaksanakan dalam bentuk :

a. pertemuan terbatas;
b. tatap muka dan dialog;
c. penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;
d. penyiaran melalui radio dan I atau televisi;
e. penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
f. pemasangan alat peraga ditempat Kampanye dan ditempat lain yang
ditentukan oleh Panitia oieh Panitia Pemilihan; dan
g. debat calon;

Bagian Kedua
Pelaksanaaa dan Jadwal KamPanYe
Pasal 38
(1) Pelaksanaan Kampanye selama 3 (Tiga) hari;
(2) pelaksanaan Kampanye berakhir 1 (Satu) hari sebelum pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara;
(3) panitia Pemilihan bersama seluruh calon, menetapkan jadwal dan zonasi
kampanye.

Pasal 39
(1) Dalam pelaksanaan kampanye, calon dapat membentuk tim kampanye;
(2) Calon menyerahkan daftar nama tim kampanye kepada Panitia Pemilihan
paling lambat sebelum rapat penetapan jadwal dan zonasi kampanye
sebagaimana Pasal 38 aYat (3).

Bagian Ketiga
Larangan KamPanYe
Pasal 4O
Pclaksana, peserta dan petugas kampanye, dila-rang :

a. Mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang


dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bentuk Negara
Republik indonesia;
Pasal 43
il) Panitia Pemilihan dapat memberikal sanksi pembatalan calon dari
daftar calon tetap; dan atau pembatalan penetapan calon sebagai
calon terpilih, apabila calon dan atau tim kampanye calon terbukti
menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebrgai
imbalan kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak
langsung untuk:
a. tidak menggunakan hak pilihnya;
b. menggunakan hak pilihnya dengan memilih calon tertentu dengan
cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah; dan
c. memilih ca-lon tertentu;
(21 Dalam ha1 calon yang dikenai sanksi sebagaimana pada ayat t1)
keberatan, yang bersangkutan dapat melakukan upaya pembelaan
kepada BPD;
(3) BPD melakukan pemeriksaan atas permohonan pembelaan dari calon
yang keberatan paling lama 7 (tujuh) hari setelah diterima permohonan
upaya pembelaan;
(4) BPD memberikan keputusan untuk menerima atau menolak sanksi
sebagaimana ayat (1) yang dituangkan dalam berita acara dan keputusan
BPD;
(5) Calon dan atau Panitia Pemilihan dapat melakukan upaya pembelaan
atas putusan BPD sebagaimana ayat (4) kepada Bupati;
(6) Bupati memberikan pertimbangan dan keputusan atas upaya pembelaan
calon dan atau Panitia Pemilihan paling Lama 7 (tu:uh) hari seteiah
diterimanya upaya pembelaan;
(7) Keputusan bupati bersifat final dan mengikat.

Pasal 44
Ketentuan lain dan lebih lanjut mengenai tata cara kampanye diatur dalam
peraturan Bupati.

Bagian Keempat
Masa Tenang
Pasal 45
(1) Masa tenang ditetapkan 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara dilaksanakan;
(2) Calon dilarang berkampanye pada masa tenang;
(3) Calon dan tim kampanye sudah membersihkan seluruh alat peraga
kampanye sebelum masa tenang.
BAB VII
PEMUNGUTAN DAIY PENGHITUNGAIY SUARA
Pasal 46
berdasarakan Keputusan
{1) Pemungutan suara dilakukan secara serentak
Bupati;
(21 Pemungutan dilaksanakan pada hari kerja'

Pasal 47
(1)PemungutandanpenghitunganSuaradiTPsdapatmengguriakan
si.stem dan Perangkat elektronik;
t2lPemungutandanpenghitunganSuaradiTPSdenganmengglrnakan
sistem dan perangkat elektronik diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati;

Bagian Pertama
Pemungutan Suara
Pasal 48
yang
(1) pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS hanya
ditetaPkan rlalam DPT;
{2\pemilihyangtidakterdaftarpadadaftarpemilihtetapatau (1)
daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat
hanyadapatmengikutipemungutanSuaraapabilamemilikidan
memPerlihatkan KTP elektronik;

Pasd 49
Petugas TPS;
{1} Pemungutan suara diselenggarakan oleh
(21 Pemberian suara d'ilaksanakan oleh Pemilih;
(3) Pelaksanaan pemungutan Suara disaksikan oleh saksi calon;
{4)Penangananketenteraman,ketertiban,dankeamanandisetiap
oleh Panitia
TPSdiiaksanakan oleh 2 (dua) orang petugas yang ditetapkan
Pemilihan;
pemilihan
(5) Pemantauan pernungutan suara dilaksanakan oleh trremantau
kepaladesayangtelahdiakreditasilnstansiterkait;
(3) harus menyerahkan mandat
{6} Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat
tertulis dari calon.
Pasal 5O
(1) Dalam persiapan pemungutan suara, Petugas TPS melakukan kegiatan
yang meliputi:
a. penyiapan TPS;
b. pengumuman dengan menempelkan daftar pemilih tetap, daftar
pemilih tambahan, dan daftar calon di TPS; dan
c. penyerahan salinan daftar pemilih tetap dan daftar pemilih
tarrrbahan kepada saksi yang hadir'
(2) Dalam pelaksanaan pemungutan slla.ra, Petugas TPS melakukan kegiatan
yang meliPuti:
a. pemeriksaan persiapan akhir pemungutan suara;
b. membuka raPat Pemungutan suara;
c. penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan
d. pelaksanaan Pemberian suara

Pasal 51
(1)SebelummelaksanakanpemungutanSuara,PetugasTPSmelakukan
kegiatan:
a. membuka kotak suara;
b. mengeluarkan seluruh isi kotak suara;
c. mengidenti{ikasi jenis dokumen dan peralatan;
d. menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan;
e. memeriksa keadaan seluruh surat suara; dan
f.menandatanganisuratsuarayangakandigunakanolehPemilih.
(2}Dalamhalpemilihandilaksanakandenganmenggunakansistem
elektronik, maka Petugas TPS melakukan hal-hal:
a. Memastikan sistem dan peralatan ekeltronik berfungsi dengan baik dan
benar;
b, Menyediakan kotak kosong yang akan digunakan untuk memasukan
kertas bukti memilih.

Pasal 52
(1) Saksi calon, pemantau pemilihan kepala desa' dan warga

masyarakat berhak menghadiri kegiatan pemungutan suara di TPS;


(2) Ketua Petugas TPS wajib membuat dan menandatangani berita acara
kegiacan pemungutan suara yang ditandatangani paling sedikit oleh 2
(dua) orang anggota Petugas TPS dan saksi calon yang hadir;
(3) Dalam hal pemilihan menggunakan sistem elektronik, Ketua Petugas
TPS wajib mencetak dan menandatangani seiuruh dokumen yang telah
disediakan oleh sistem elektronik'

Pasal 53
fisik lain
{u Pemilih tunanetra, tunadaksa, dan yang mempunyai halangan
pada saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh orang lain
atas permintaan Pemilitr;
{2',1 orang iain yang membantu Pemilih dalam memberikan suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib merahasiakan pilihan Pemilih

Bagian Kedua
Tata Cara Memilih
Pasal 54
pada nomor
(1)Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos satu kali
atau nama atau tanda gambar calon pada surat suara;
(2)Dalam hal pemilihan dilakukan dengan menggunakan sistem
elektronik'
pemberian suara dilakukan dengan cara menyetuh dua kali
pada nomor

atau nama atau tand-a gambar calon di layar monitor'

Bagian Ketiga
Penghitunger Suara
Pasal 55
(1} Penghitungan Suara dilaksanakan secara terbuka di TPS;
oleh
(2i Penghitungan suara dilaksanakan oieh Petugas TPS, disaksikan
saksi calon dan warga masYarakat;
{3) Dalam hal tidak seorang pun bersedia
menjadi saksi sebagamana pada
ayat {2), penghitungan suara tetap dapat dilanjutkan'

Pasal 56
penghitungan
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemungutan dan
suara pemilihan kepala desa diatur dalam peraturan bupati'

B*gl"r Heeulnt
nehpitulasi Had! Pcrtiturgaa stnre
Fasat $7
(1I Dalam hal pemilihan kepala desa dilaksanakan lebih deri I {satu} TFS,
mekg. p*nitia trtsmilihsn melahrkan rekpitulasi hasil g€hit$rrsn sLlara;
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
paling lambat 1 (satu) hari setelah penghitungan suara selesai;
(3) Panitia Pemilihan membuat berita acara penerimaan hasil penghitungan
suara dari Petugas TPS;
t4l Panitia Pemilihan melakukan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
rapat yang dihadiri saksi calon.

BAB VIII
CALOI{ TERPILIH
Bagian Pertama
Penetapan Calon
Pasal 58
(1) Calon yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai calon terpiiih;
(2) penetapan calon terpilih clilaksanakan setelah rekapitulasi hasil
perhitungan ditetaPkan;
(3) Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh
oleh 2 (dua ) calon, maka kedua calon tersebut dipilih kembali oleh ralryat
secara langsung dalam pemilihan putaran kedua;
(4) Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang salna
diperoleh oleh 3 (tiga) calon atau lebih, penentuan peringkat pertama
dan kedua dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara
calon yang lebih luas secara berjenjang.

Pasal 59
(1) Pemilihan kepala desa putaran kedua dilaksanakan paling lambat 14
(empat belas) hari setelah pemungutan dan penghitungan suara putaran
pertama;

{2} Caloa yang metupefoleh suara terbanyak pada p€miliha$ putaraO


kedua ditetapkan sebagai calon terpilih;

ksal60
(1) Dalam hal perolehan suara kedua calon pada putararx kedua masih tetap
satria, maka penentuan calon ter-pilih dilalnrkan berdaserlHn Persebamn
wilayah perrolehan suera yang lebih luas secara berjenjang;
{2} Ketentuan sebagairnana d.imaksud pada ayat (L) bedaku apabila TPS
lebih dari 1 {satu};
i3) Dalam hal TPS hanya 1 {satu) maka penentuan calon ditentukan melalui
rapat BPD berdasarkan hasii rekapitulasi perhitungan suara dari TPS'

Pasal 51
(1) penentpan calon terpilih melalui rapat BPD sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6o ayat (3) diputuskan melalui musyawarah mufakat;
{2} Musyawarah sebagaimana pada ayat (1) harus dihadiri oleh
seluruh
anggota BPD;
(3) Hasil keputusan BPD sebagaimana ayat (1) ditandatangani oleh selumh
anggota BPD;
{a) Hasil keputusan BPD sebagaimana ayat (1} disampaikan kepada
calon peserta pemilihan putaran ked.ua, Panitia Pemilihan dan Bupati
melalui camat;
(5) Dalam hal kedua calon menerima hasil keputusan BPD tentang calon
terpilih, kedua calon wajib menandatangi hasil berita acasa rapat dan
pernyataan menerima seluruh hasil rapat BPD;
(6i Dalam ha1 kedua calon atau salah satu calon pada pemilihan putaran
kedua keberatan dengan hasil musyawarah BPD sebagaimana ayat {1) dan
(3) yang bersangkutan dapat melakukan upaya pembelaan kepada
Bupati'

Pasal 62
(1) Bupati mempertimbangkan upaya pembelaan calon sebagaimana
dimaksud pada padal 61 ayat (6) dan memutuskan menerima atam
menolak paling lama 7 (tujuh) hari setelah diterimanya permohonan
pembelaan;
l2l Keputusan bupati bersifat final dan mengikat'
(3) Sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Bupati tidak menetapkan keputusan calon terpilih, maka putusan BPD


sebagaimana dimaksud pada pasal 61 ayat (3) bersifat final dan mengikat;

Bagian Kedua
Pengesahan Pengengkatan Dan Pelasfilral Kepala Desa
Pasal 63
(1) Panitia Pemilihan menyarnpaikaa laporan mengenai Calon Terpilih kepada
BPD paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pemungulan suara;
(2) BPD menyampaikan laporan hasil calon terpilih kepada Bupati paling
lambat Z (tujuh) hari setelah menerima laporan dari Panitia Pemilihan.
Pasal 64
(1) Dalam hal calon terpilih berhalangan tetap dan I atau meninggal
dunia, maka calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak
kedua dilantik menjadi kepala desa;
12) Calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat {L}, diusullcan oleh BPD
kepa.da Bupati melalui Camat untuk disahka$ meqiadi P(epala desa;
(3) Dalam hat BPD tidak 1rrengusulka$ sebagaimana dimaksud pad*r eyat {2},
Bupati dapat nrengesahkan calon sebagaimana dimaksud pada ayat tl)

Pasal 65
{1) Bupati menerbitkan kepr.rtusan mengenai pengesahan dan pengangkatan
kepala desa paling iambat 30 (tiga puluh) hari setelah menerima laporan
hasil calon terPilih dari BPD;
{2) bupati atau pejabar lain yartg ditunjuk melantik calon terpilih paling
lambat 3O (tiga puiuh) Hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan dan
pengangkatan kepala Desa dengan tata cara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 66
(1) Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa terpiiih bersumpah/berjanji'
tzl sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
"Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji: bahwa saya akan
memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya,
sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam
mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara;
dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-
lurusnya yang berlaku bagi Desa, daerah, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia".

Pasal 67
Kepala Desa yang telah dilantik wajib mengikuti pendidikan dan orientasi
peiaksanaan tugas-tugas Kepala Desa.

BAB IX
I*IASA .IABATAIS ITEPAI,A DDSA
ksaf 6,S
tl) Kepla Des4 memegans jabatan selama 6 {enam} tahun terhittr*g Fejak
(2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
lama 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.

Pasal 69
(1) Kepala desa yang mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya
berakhir, dianggap telah menjabat satu periode masa jabatan 6 (enam)
tahun dan tidak dapat mencalonkan kembali pada periode yang sama;
{21 Kepala Desa yang telah menjabat satu kali masa jabatan kepala desa,
dapat mencalonkan kembali paling lama 2 (dua) kali masa jabatan;
(3) Kepala Desa yang telah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan
sebagai kepala desa, dapat mencalonkan kembali hanya 1 (satu) kali
masa jabatan

BAB X
PEMUNGUTANDANPENGHITUNGAIISUARAULANG
Pasal 7O
(1) Pemungutan suara di TPS wajib diulang seketika itu juga apabila
dari hasil penelitian dan pemeriksaan Panitia terbukti terdapat keadaan
sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan
penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang
ditetapkan dalam pedoman dan peraturan pemilihan kepala desa;
b. Petugas TPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus,

menandatangani, atau menuliskan nalna atau alamatnya pada surat


suara Yang sudah digunakan;
c. Petugas TPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah
digunakan oleh Pemiiih sehingga surat suara tersebut meniadi tidak
sah.
(2) Pemungutan suara di TPs dengan sistem elektronik wajib diulang
seketika itu juga apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan Panitia
terbukti terdapat keadaan sebagai berikut;
a. sistem tidak berfungsi seluruhnya;
b. sistem informasi teknologi diretas;
c. Petugas TPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus,
menandatangani, atau menuliskan nama atau alamatnya pada kertas
tanda bukti memilih;
d. Petugas TPS memsak lebih dari satu kertas tanda bukti
memilih yang mengakibatkan kertas tanda bukti tidak bisa dibaca
dan atau tak utuh iagi.

Pasal Tl
(1) pemungutan suara di TPS dapat diuiang apabiia terjadi bencana alam
dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak
dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan;
(2) Pemungutan suara ulang yang disebabkan terjadi bencana alam
danfatau kerusuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan
oleh Panitia Pemilihan setelah bermusyawarah dengan para calon, dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan
suara ulang;
(3) Usul Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 diteruskan
kepada BPD untuk selernjutnya dilaporan kepada Bupati melalui camat;
(4) BPD memutuskan pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan
paling lama (sepuluh) hari setelah hari/tanggal pemungutall suara'
Paidel 72

(1) Penghitungan suara ulang dapat dilakukan di TPS;


hal
(2) Penghitungan suara di TPS diulang seketika iru juga apabila tedadi
sebagai berikut:
a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
b.penghitungansuaradilakukanditempaty&gkurangterangatau
yang kurang mendapat penerangan cahaya;
c. penghitungan si-lara dilakukan dengan suara yang kurangjelas;
d. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang;
e'saksiPasanganCalondanwa.rgamasyarakattidakdapat
jelas;
menyaksikan proses penghitungan suara secara
penghitungan suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari
t.
yang telah ditentukan; danlatau
g. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah
dan surat suara Yang tidak sah
(3) Dalam hal Penghitungan suara di TPS menggunakan sistem elektronik
dapat diulang seketika itu juga atas usul saksi calon dan disetujui oleh
Panitia pemilihan meminta untuk dilakukan penghitungan ulang' Yang
disebabkan oleh keadaan berikut:
a. sistem tidak berfungsi seluruhnya;
b. sistem diretas;
c. Petugas tidak dapat menampilkan hasil rekapitulasi secara
elektronik dilayar monitor yang dapat disaksikan oieh saksi calon dan
warga masYarakat.

Pasal 73
(1) Penghitungan ulang pemilihan dengan menggunakan sistem elektronik
sebagaimana dimaksud pada Pasal 72 ayat t3) dilakukan oleh Petugas
TPS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. membuka kotak tanda bukti memilih;
b. mengeluarkan seluruh isi kotak sebagaimana dimaksud pada
huruf (a) dan menghitung seluruh bukti tanda memilih;
c. Petugas membacakan tanda bukti memilih tersebut sesuai
hasil
pilihan pemilih yng tercetak pada tanda bukti memilih satu per satu
sampai dengan selesai.
pada ayat (1) huruf c
t2j Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud
direkapitulasi oleh Petugas TPS;
(3) Hasil perhitungan sebagaimana ayat (1) menjadi dasar Petugas TPS
menetaPkan hasil akhir;
(4) Petugas TPS wajib membuat berita acara hasil
perhitungan
saksi calon'
sebagaimana pada ayat (1) dan ditandatangani oleh

BAB }rI
PPMILIHAI{ LAITJT'TADI DAIT
PEMILITIAN SUSULA!{
Pasal 74
gall8guan
(1) Dalam hal sebagian atau seluruh desa terjadi kerusuhan,
kearnanan,bencanaalam,atamgangguanlainnyayangmengakibatkan
dilaksanakan'
sebagian tahapan penyelenggaraan pemilihan tidak dapat
dilakukan Pemiiihan lanjutan;
(2) Pelaksanaan pemilihan lanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
dimulai dari tahap penyelenggaraan pemilihan yang terhenti'

Pasal 75
(1) Dalam hal di desa terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam,
atau gangguan lainnya yang mengakibatkan seiuruh tahapan
penyelenggaraan pemilihan tidak dapat dilaksanakan, dilakukan
pemilihan susulan;
t2) Pelaksanaan pemilihan susulan dilakukan untuk
selrrruh tahapan
penyelengaraan Pemilihan -
Pasal 76
pemilihan lanjutan dan pemilihan susulan dilaksanakan setelah ada

penetapan penundaan pelaksanaan pemilihan oleh Bupati atas usul BPD;

BAB XII
PET{YELESAIAN PERSELISIHAil HASIL
Bagian Pettama
Syarat Pengajuan Keberatan
Pagg.l77
(1) Dalam hal terjadi perselisihan penetapan perolehan suara hasil
pemilihan kepala desa, calon dapat mengajukan pernohonan pembatalan
penetapan hasil kePada BuPati
(2) Permohonan tersebut wajib disampakan paling lambat 3 (tiga) hari seteiah
penetapan hasil oleh Panitia Pemilihan

Bagian Kedua
PenYelesaian
Pasal 78
(1) Bupati dapat membentuk tim dari unsur instansi/sKPD terkait untuk
pasal 77
menyelesaikan perselisihan hasil sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan aYat (2);
(2) Bupati memutus perselisihan yang timbul akibat keberatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling lambat 30 {tiga puluh) hari sejak
d iterimanya permohonan keberatan calon;

BAB XIII
PEMBERHEITTIAIT KEPALA DESA
Bagian Pertama Nasan Pemberheatiaa
Pasal 79
(1) Kepata Desa Berhenti Karena:
a. Meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri; dan
c.
Diberhentikan
(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (U huruf c
karena ;
a. berakhir masa jabatannYa;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagl meureauhi syamt sebagai kepala De a;
d. melanggar larangan sebagai kepala Desa;
e. adanya perubahan status Desa menjadi kelUratran, penggabungffit 2
{dua} Desa atau lehih meqiadi f tstu} Desa bafxl, atau pe.ftShapugan
Ilesa;
f, tidak melaksanakan kew4iiban sebagai kepala Desa; atau
g. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan
yqng telah mernpunSrai kekuatan hukum tetap-
peda ayat {1}, Badan
{B} Apa}ila Kepla Desa berhenti sebagain}ar}a dimaksud
Permusyavraratan fresa melaporkan kepada Bupati metralui Camat;
{4i Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat t3}
ditetapkan dengan Keputusan Bupati

Baginn fsdutr
Peubcrbe ntian Sementara
Paset 8{}

{1} Kepala Desa diberhentjkaa sementara oleh Bupati setelah dirtyatakan


sebagai terdalmra yarig diancam dengan pidana penjara faling sedikit 5
flima] tahr:n berdasarkan register. perkara di pengadilan;
(Z) Ifepafa Deqa diberhentikan sementara oleh Bupati setelah ditetapkan
sebagai termngka dalam tindak pidana korupsi, teroriS'me, makar
danlatau tiadak pidana terhadap keamanan Negara;
t3) Kepela Besa yang diberhentikan sementara sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dan ayat l?]l diberhentikan oleh Bupati setelah dinyatakan
sebagai terpidana berdasarkan putusan petrgaditan yang telah
rnerjrpunyai kekuatan hukurn tetap.

Pasal Sl
{1} Kepala Desa y.ang dikrheatikan sementara $e@Airr}ana dimaksud
dalam passl 8O setelah melalui proses peradilat t€n$rata terbulrti tidak
bersalah berdasarkan putusao pengadilan yang telah msmperoleh
kekuatan hukum tetsp, palrr€ larna 30 (tiga Fuluhl hari eejak
ditetapkal puftrsa1r P*rgadilan, Eupati harus raerehabilitasi dan/atarr
mengaktilkan kembali Kepala Desa yang bersanslnxtan sampai dengan
akhir roos€. jabetan;
{2} Apabila Kepala Desa yang diberhentikan seme$tara sebagaimana
dimakeud pada sytt {f} tetah kralrtrir llrasa jabatannya Bupti hanya
merehabilita$i Kepala tresa 3'arrg bersangkutan.
Pasal 82
Apabila Kepala Dcsa diberhentikan sementara, Sekretaris Desa

melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai dengan adanya


putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Paeal 83
Dalam hal sisa masa jabatan kepala Desa yang berhenti tidak lebih dari
i (satu) tahun karena diberhentikan sebagaimana dimaksud da-lam Pasal
79 ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat {2) huruf b, huruf c, huruf d,
huruf f, dan huruf g, bupati mengangkat pegawai negeri sipil dari
pemerintah daerah kabupaten sebagai penjabat kepala Desa sampai
terpilihnya kepala Desa yang baru'

Pasal 84
Dalam hal sisa masa jabatan kepala Desa yang berhenti lebih dari
1

(satu) tahun karena diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal79


c, huruf d,
ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c serta ayat 12) huruf b, huruf
pemerintah
huruf f, dan huruf g, bupati mengangkat pegawai negeri sipil dari
kepala
daerah kabupaten sebagai penjabat kepala Desa sampai terpilihnya
Desa yang baru melalui hasil musyawarah Desa'

Pasal 85
peraturan
Tata cara Pemberhentian Kepala Desa diatur lebih lanjut melalui
Bupati.

BAB ITTT
PT1IflLIIIATI IIEPAI-A DPSA ASTAGSAKTU
BagirP Tertaua
Ketentutn Unuu Sgtrrllthf,t *ffar Ylktn
ksat 86
masa jabatan
(1) Pernilihan kepala deea antar wakfiJ dilaksanakan dalam hal
tahun;
kepala desayang berhertti atau diberhentikaa lebih dari 1 toaa{
dalam
(21 Femilihan kepala desa antar waktg dilaksanakan paling }ambat
jangka waktu 6 {enarn} bulan terhitung sejak kepala desa diberhentilcan;
(3) Pennilihan kepala desa antarwaktu dilaksanakan melalui Musyawarah
Khustrs Desa.
(4) Musyawarah khusus Desa diselenggarakan oleh Bada Permusyawaratan
Desa yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
(5) Musyawarah khusus Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diikuti
oleh Pemerintah Desa, Badan Permusya'flraratan Desa, para kepala dusun;
dan unsur masyarakat;
(6) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. tokoh adat;
b. tokoh agalna;
c. tokoh masyarakat; d. tokoh pendidikan; e. tokoh pemuda;
f. perwakilan kelompok pekerja (misalnya: kelompok tanin nelayan,
perajin;
g. perwakiian kelomPok PeremPuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan i.
perwakilan kelompok masyarakat miskin.
(7) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
musyawarah Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat.

Bagiaa Kedua
Paaitia Pemilihan Aatar Tlaktu
Pasal 87
(1) Pembentukan panitia pemilihan kepala Desa antarwaktu paling lama
dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari terhitung sejak kepala Desa
diberhentikan;
(2) panitia pemilihan kepala desa antarwaktu diitetapkan oleh Badan
Permusyawaratan Desa;
(3) Panitia pemilihan kepala desa antarawaktu berjumlah 3 (tiga) orang
(4) Syarat untuk menjadi panitia pemilihan kepala desa antarwaktu sesuai
dengan ketentuan pasal 13 peraturan ini;
(5) Tugas dan wewenang Panitia Pemilihan antar waktu meliputi:
a. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan kepala desa
antarwaktu;
b. Menetapkan daftar pemilih peserta musyawarah khusus pemilihan
kepaia desa antarwaktu;
c. Mengumumkan pendaftaran bakal calon kepala desa antarwaktu;
d. Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi, klarifikasi,
serta menetapkan dan mengumumkan narna calon yang telah
memenuhi persYaratan;
e. mempersiapakan tata tertib musyawarah;
f. mempersipakan logisik kebutuhan musyawarah;
g. membuat notulensi musYawarah;
h. membuat berita acara hasil musyawarah;
i. menerbitkan keputusan Panitia Pemilihan untuk mengesahkan hasil
musyawarah;
j. melaporkan hasil pemilihan kepada Bupati melalui camat;
k. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan;
L menyampaikan hasil pemilihan Kepada BPD dan Kepala Desa;

Pasal 88
Panitia Pemilihan berkewajiban :

a. melaksanakan semr.ra tahapan penyelenggaraall rnusyawarah

pemilihan kepala d.esa antar waktu sesuai tahapan dan dengan


Peraturan;
b. memperlakukan calon kepala desa secara adii dan setara;
c. Melaporkan pertanggungiawaban penggunaan arrggaran sesuai

dengan peraturan perundang- undangan;


d. menyampaikan laporan pertanggungiawaban semua kegiatan

penyelenggaraanmusyawarahkepadaBPDdankepadaBupati
melalui camat;
e. menyerahkan selun-rh arsip dan dokumen musyawarah serta barang
inventaris penyelenggaraan pemilihan kepada pemerintah desa setelah
seluruh tahapan musyawarah selesai;
{. membuat berita acara pada setiap rapat pleno Panitia Pemilihan
ditandatangani oleh ketua dan anggota Panitia Pemilihan;
g. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan dan pedoman pelaksanaan pemilihan kepala
desa.

Bagiaa Ketiga
Pencalonan KePala Desa
Antarrahu
Pasal 89
(i) Calon memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 30
peraturan ini
t2', Panitia Pemilihan mengumumkan pendafataran bakal calon dalam jangka
waktu 15 (lima belas) hari;
(3) Panitia pemilihan meneliti kelengkapan persyaratan administrasi bakal
calon dalarn jangka waktu 3 (tiga) hari;
(4) Calon yang tidak memuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) diberi kesempatan untuk memperbaiki berkas syarat pencalonan
paling lama 1 {satu) hari.
i5) Panitia pemilihan meneliti perbaikan berkas calon sebagaimana ayat {4}
paling lama 3 (tiga) hari;
(6) Menetapkan calon yang memenuhi persyaratan dan mengumumkannya
dalam jangka waktu 3 (tiga) hari;

Pasal 9O
(1) Panitia pemilihan menetapkan calon kepala desa antar waktu paling
sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang;
t2\ Dalam hal calon yang memenuhi persyaratan calon sebagaimana
dimaksud pada pasal 89 ayat (6) lebih dari 3 (tiga) orang' panitia
pemilihan meminta pengesahan melalui musyawarah desa atas calon yang
berhak dipilih clalam musyawarah khusus desa'

Bagian KeemPat
Tata Cara MusYawarah Khusus
Pasal 91

t1) Musyawarah khusus memilih calon kepala desa antarwaktu dipimpin


oleh Ketua BPD;
{21 Musyawarah diikuti oleh unsur pemerintah desa sebagaimana dimaksud
pada pasal 86 ayat (5) dan unsur masyarakat sebagaimana dimaksud
pada pasal 86 aYat (6);

Pasal 92
Tugas pimpinan rapat musyawarah khusus :
a. membuka dan memimpin jaiannya musyawarah dengan cara demokratis;
b. membacakan jumlah peserta yang diundang dan peserta yang hadir
dalam musyawarah;
c. membacakan dan menetapkan tata tertib musyawarah;
d. membacakan dan menetapkan agenda dan atau acara musyawarah;
e. meminta panitia pemilihan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan;
f. membacakan calon kepala desa antar waktu yang dinyatakan memenuhi
syarat calon;
g. menetapkan calon yang berhak ikut pemilihan dalam hal calon lebih dari
3 (tiga) orang;
h. menetapakan calon terpilih hasil musyawarah
i. menandatangani berita acara musyawarah.
Pasal 93
(1) Pemilihan calon kepala clesa antara waktu di lakukan dengan musyawarah

rnufakal;
dengan melalui
t2) Dalam hal tidak terjadi kemufakatan, pemilihan dilakukan
pemungutan suara;
t3) Pemungutan suara dapat dilakukan dengan sistem eiektronik;
(4) Calon yang memperoleh suara terbanyak pada pemungutan suara
ditetapkan sebagai calon terpilih;

Pasal 94
panitia
(1) Pimpinan musyawarah menyampaikan hasil musyawarah kepada
pem^lihan, paling lama 1 (satu) hari setelah pelaksanaan musyawarah
khusus selesai;
lama 1
(2) Panitia pemilihan menyampaikan calon terpilih kepada BPD paling
(satu) harisetelah menerima laporan dari pimpinan musyawamh;
(3) BPD menyapaikan hasil calon kepala desa antar waktu terpilih
kepada
dari
Bupati melalui camat Paling lama 7 hari seteiah menerima laporan
panitia Pemilihan;

Pasal 95
30 (tiga
(1) Bupati mengesahkan dan mengangkat calon terpilih paling lambat
puluh) hari setelah menerima laporan BPD;
paling lama 30 (tiga puluh) Hari
{2) Bupati melanlik calon kepala desa terpilih
sejak diterbitkan keputusan pengesahan pengangkatan calon
kepala Desa

sebagaimana aYat (1)

Erglaa fFIiDe
Mata rl*batan Kepala Dem Artar Saku

ksal96
pesa
(u Mara jabatan Ke,pta Desa yarrg dipilih melalui Muqrurwarah
terhitur,rg sejak yar,Ig fogreenst utan dilaatik oleh Bupa:ti atau lrejabat
yang ditunjuk;
tzl Kepala Desa yang dipilih melalui Musyawa
Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1| melaksaaafuan tugas KeFtra Deea samFai
habis sisa masa jabaten Kepala Desa yang diberheatikn;
(3) Masa jabatan kepala desa yang dipilih melalui musyawarah dihitung 1

(satu) periode jaLratan.

Bagiau Keeaam
PembiaYaan
Pasal 97

{1) Biaya pemilihan kepala desa antar waktu dibebankan


pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Des)
(2) Panitia pemilihan mengajukan biaya pemilihan kepada penjabat
kepala Desa paling lambat dalam jangka waktu 3o (tiga puluh) Hari
terhitung sejak panitia terbentuk;
{3) pemberian persetujuan biaya pemilihan
oleh penjabat kepala Desa
paling lama dalam jangka waktu 3o (tiga puluh) Hari terhitung sejak
diajukan oleh Panitia Pemilihan.

BAB trrll
PENGAITGKATAIT PENJABAT
KEPALA DESA

Pasal 98
(1) Pengangkatan Penjabat Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan
Bupati;
(2) Hak, wewenang dan kewajiban Penjabat Kepala Desa adalah sarna dengan
hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

Pasal 99
(1). Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala
Desa, kepala Desa yang habis masa jabatannya tetap diberhentikan dan
selanjutnya bupati mengangkat penjabat kepala Desa;
pada
{21 Bupati mengangkat penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud
ayat (1) dari pegawai negeri sipi.l dari pemerintah daerah kabupaten;
(3) Pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai penjabat kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat l2l paling sedikit harus memahami
bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan'
Pasal 1OO

(1) Kepaia Desa yang berstatus pegawai negeri sipil apabila berhenti
sebagai kepala Desa dikembalikan kepada instansi induknya;
(2) Kepala Desa yang berstatus pegawai negeri sipil apabila telah mencapai
batas usia pensiun sebagai pegawai negeri sipil diberhentikan dengan
hormat sebagai pegawai negeri sipil dengan memperoleh hak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan'

BAB X\II
PEMAI{TAU PEMILIHAN

Pasel 1O1
{1) pemantauan pemilihan dapat dilakukan oleh lembaga
swadaya

masyarakat dan lembaga lain yang berbadan hokum;


(2) pemantau pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat t1), harus

memenuhi PersYaratan:
a. bersifat indePenden; dan
b. mempunyai sumber dana yang jelas'
(3) pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
mendaftarkan dan memperoleh rekomendasi dari instansi yang ditetapkan
oleh BuPati untuk hal tersebut'

Pasal 1O2
Tata cara pemantauan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati'

BAB INNI PEMBIAYAAN


Pasal 1O3
(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa dibebankan pada Anggaran Pendapata'n
Belanja Daerah Kabupaten Boatemo dan Anggaran Pendapatan dan
Beianja de Desa.
(2) Perencanaan biaya pemilihan diajukan oleh panitia kepada bupati
melalui camat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah
terbentuknYa Panitia Pemilihan;
(3) Persetujuan biaya pemilihan oleh Bupati dalam jangka waktu 3o (tiga
puluh) Hari sejak diajukan oleh panitia pernilihan'
Pasal 1O4
(1) Biaya pemilihan Kepala Desa adalah untuk pengadaan surat sltara,
kotak suara, kelengkapan peralatan lainnya, honorarium panitia
pemiiihan, honorarium petugas TPS, honorarium petugas keamanan dan
biaya pelantikan;
(2) Panitia pemilihan men]rusun kebutuhan anggaran yang dibutuhkan
dalam penyelenggaran Pemilihan;
(3) Panitia pemilihan dan panitia pengawas mempertanggungiawabkan
pengelolaan dan penglrynaan anggaran sebagaimana pada ayat (2) dan
ayat (3) sesuai ketentuan perundang- undangan'

BAB IrlIIU
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 1O5
(1) Kepala desa yang berakhir masa jabatannya pada Tahun 2014 dan tahun
2015diselenggarakan pemilihan Kepala desa secara langsung dan
serentak Pada Tahun 2015'
{Z)KepataDesayangberakhirmasajabatannyapadatahun2016dan
langsung
Tahun 2A77 diselenggarakan pemiiihan Kepala desa secara
dan serentak Pada Tahun 2017.
(3)KepalaDesayangberakhirmasajabatannyapadaTahun2olSdan
Tahun 2a1g diselenggarakan pemilihan Kepala desa secara langsung
dan serentak Pada Tahun 2A19

PEssI lOG
Kepal,a desa yang telah berakhir rlasa iabata+nya sebelum pelaksanaan
pemilihan langsung dan serentak sebagaimana dimaksud pada pasal 105
ayat (1), (21, dan {3), sejak masa jabatannya berakhir diangkat Penjabat
KePala desa.

Fasal 1O7
(1) Dalam hal di suatu desa terjadi kerusuhan, gangguan keamanan,
bencana alarn atam gangggan lainnya ya1g mengakibatkan eluruh
tahapan pemilihan tidak dapat dlaksanakan sesuai dqnsan jadwal,
pemilihan dihrnda dan pelaksanaannya lebih lar$ut ditetapkan
dengan Keputusan BuPati;
(2) Dalam hal disuatu ctesa terjadi kerusuhan, gangguan keamanan,
bencana alam atalr gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian
tahapan pemilihan t.idak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwai,
pemilihan ditunda dan pelaksanaannya lebih lanjut ditetapkan
dengan Keputusan Panitia Pemilihan setelah mendapat persetujuan BPD

BAB XIX
I{ETEI{T!T'*T PETHI'fi'T

F&saI 1O8

{1) Petunjuk tekais yang diperlukan untuk pendaftaran pemilih,


pencalonan, karntrtanye, pemungutafi dan prhitungan stlatra, dan
pexetapan calon pasarrgan terpilih diatur lebih lanjtrt oleh Feraturan
Bupati
{2} Panitia pemilihan yang telah terbentuk sebelum ditetapkannya
jadw'al,
Periatur€a Daerah ini, tetap melaksanakarl tugas4ya rysuai
pro$es dan tahapan yarrg telah drte*tukan oleh panitia perrilihan;
(3)Teknis pelaksanaan pemilihan Kepata Desa sccara bertahap
perwilayah kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

Sinal l0g
pada saat peraErraR Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah
Kabupaten Boalemo Nornor 51 Tahun 2OO1 tentang Pencalsnan, Pemilihan,
pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa dicabut dan dinyatakan tidak
berlakrr.
Pasal 110

PeraturanDaerahinimulaiberiakupadatanggaidiundangkan"
Pengundangan Peratttran
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
Lembaran Dearah Kabupaten
Daerah ini dengan penetapannya dalam
Boalemo.

pada ktober 20 15
BUPATI o,

Diundangkan di Tilamuta
pada O7 Oktober 2O15
SEKRET. DAERAH KABUPATEN BOALEMO

Pembina Utama MadYa


Nip. 19581226 198903 1 oo4
LEMBARANDAERAHKABUPATENBOALEMOTAHUN2oI5NoMoR6
BOALEMO : (5/2015)
NOREG PERATURAN RApBr\H KABUPATEN

Anda mungkin juga menyukai