1. Variasi litologi daerah penelitian secara megaskopis terdiri atas dunit,
harzburgit, gabro, tuff dan endapan aluvium. Batuan ultramafik didominasi oleh mineral olivin, ortopiroksen dan mineral sekunder dominan berupa serpentin, dengan tingkat serpentinisasi yang beragam. Hasil pengamatan petrografi pada batuan ultramafik menunjukkan hadirnya litologi berupa lherzolit dicirikan dengan keseimbangan komposisi olivin, klinopiroksen, dan ortopiroksen. Tekstur primer menampakkan corona, embayment, banding magnetit, consertal sementara tesktur serpentin memperlihatkan pseudomorf bastit, flaky, mesh, hourglass, maupun vein 2. Secara petrografi, terjadi perubahan komposisi mineral dimulai dari dunit sebagai batuan yang dominan akan olivin, kemudian semakin berkurang diiringi dengan kemunculan ortopiroksen sebagai litologi harzburgit dan klinopiroksen sebagai litologi lherzolit. Perubahan komposisi mineral dari olivin menuju ortopiroksen dan kemudian klinopiroksen menandakan penurunan Fe, Mg dan kenaikan Si dan Ca sesuai dengan Seri Reaksi Bowen dan Diagram Bivariasi Harker. Karakter geokimia batuan ultramafik menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi dari batuan yang memiliki karakter paling mirip dengan magma primitif menuju kondisi yang semakin basaltik, ditandai dengan penurunan nilai MgO dan FeO serta bertambahnya Al2O3, CaO, Na2O, dan K2O pada diagram evolusi Harker. Petrogenesis batuan memiliki seri magma toleit dengan tatanan tektonik oseanik, tergenerasi pada zona divergen di mid oceanic ridge, dari bagian mantel. Batuan telah mengalami serpentinisasi pada suhu 50oC hingga 600oC melalui perubahan jenis serpentin dalam pengamatan petrografi berupa lizardit – krisotil – dan antigorit.