Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN

1. Variasi litologi daerah penelitian secara megaskopis terdiri atas dunit,


harzburgit, gabro, tuff dan endapan aluvium. Batuan ultramafik didominasi
oleh mineral olivin, ortopiroksen dan mineral sekunder dominan berupa
serpentin, dengan tingkat serpentinisasi yang beragam. Hasil pengamatan
petrografi pada batuan ultramafik menunjukkan hadirnya litologi berupa
lherzolit dicirikan dengan keseimbangan komposisi olivin, klinopiroksen,
dan ortopiroksen. Tekstur primer menampakkan corona, embayment,
banding magnetit, consertal sementara tesktur serpentin memperlihatkan
pseudomorf bastit, flaky, mesh, hourglass, maupun vein
2. Secara petrografi, terjadi perubahan komposisi mineral dimulai dari dunit
sebagai batuan yang dominan akan olivin, kemudian semakin berkurang
diiringi dengan kemunculan ortopiroksen sebagai litologi harzburgit dan
klinopiroksen sebagai litologi lherzolit. Perubahan komposisi mineral dari
olivin menuju ortopiroksen dan kemudian klinopiroksen menandakan
penurunan Fe, Mg dan kenaikan Si dan Ca sesuai dengan Seri Reaksi
Bowen dan Diagram Bivariasi Harker. Karakter geokimia batuan ultramafik
menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi dari batuan yang memiliki
karakter paling mirip dengan magma primitif menuju kondisi yang semakin
basaltik, ditandai dengan penurunan nilai MgO dan FeO serta bertambahnya
Al2O3, CaO, Na2O, dan K2O pada diagram evolusi Harker. Petrogenesis
batuan memiliki seri magma toleit dengan tatanan tektonik oseanik,
tergenerasi pada zona divergen di mid oceanic ridge, dari bagian mantel.
Batuan telah mengalami serpentinisasi pada suhu 50oC hingga 600oC
melalui perubahan jenis serpentin dalam pengamatan petrografi berupa
lizardit – krisotil – dan antigorit.

61
62

Anda mungkin juga menyukai