Makalah Kimia Haloalkana
Makalah Kimia Haloalkana
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya
buat untuk melengkapi tugas kimia.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya selaku penyusun tidak sedikit mengalami
kesulitan. Tetapi atas pertolongan-Nya, saya mendapat dorongan dan bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua hambatan pun dapat teratasi.
Maka dari itu, saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Mia selaku
guru kimia saya dan pihak – pihak lain yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan makalah kimia ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada kata –
kata yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi saya,
dan umumnya bagi anda sekalian.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………….3
Bab II Isi……………………………………………………………………………………………………………………………….4
A. Tatanama Haloalkana………………………………………………………………………………………..4
B. Sifat Kimia dan Fisika………………………………………………………………………………………….5
C. Pembuatan Haloalkana……………………………………………………………………………………..5
D. Kegunaan dan Kerugian Haloalkana…………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………10
2
Bab I
PENDAHULUAN
Tata nama
Sifat
alkil halida
(haloalkana)
Pembuatan
alkil alkohol
(alkanol)
Kegunaan &
Kerugian
alkoksi
alkana (eter)
alkanon
(keton)
Senyawa
Karbon
alkanal
(aldehida)
alkanoat
(karboksilat)
alkil alkanoat
(ester)
amina
3
BAB II
ISI
Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana yang mengikat satu atau lebih atom
unsure halogen. Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan
mempunyai rumus umum :
R – X = CnH2n + 1 - X
Dimana :
X = unsure halogen, yaitu F, Cl Br, I
R = gugus alkil
Halogen yang terikat bisa lebih dari satu baik jumlah maupun jenisnya.
Contoh :
CH3Cl, CH2Cl2, CHCl3, CCl4, CH3CH2Br, CH3I, CCl2F2, CF3 – CHClBr
A. TATANAMA HALOALKANA
Menurut IUPAC, tata nama pada halo alkana sama dengan tata nama pada
alkana.Penamaannya adalah sebagai berikut.
1) Nama halogen disebutkan terlebih dahulu dan diberi nama halo seperti F dengan
fluoro, Cl dengan kloro, Br dengan bromo, dan Iod dengan iodo.
2) Penomoran C1 berdasarkan nomor halogen yang terkecil. Halogen dianggap
cabang seperti alkil.
3) Jika halogen yang sama lebih dari satu diberi awalan :
- 2 dengan di - 4 dengan tetra
- 3 dengan tri - 5 dengan penta
4) Jika jenis halogen lebih dari satu, penomoran C1 berdasarkan halogen yang lebih
reaktif.
5) Untuk kereaktifannya : F > Cl > Br > I
Penulisan halogen berdasarkan urutan abjad.
Contoh :
1) CH3Cl
kloro metana
2) CH2Cl2
dikloro metana
3) CHCl3
trikloro metana (kloroform)
4) CCl4
tetrakloro metana (kabon tetraklorida)
4
5) CH2 – CH2
| |
Br Br
1, 2-dibromo etana
6) CH3 – CH2 – CH – CH – CH3
| |
Cl Cl
2,3-dikloro pentana
7) CCl2F2
dikloro difluoro metana (Freon)
8) CHI3
triiodo metana (iodoform)
9) CH3 – CH – CH2 – Cl
|
Cl
1,2-dikloro propane
10) F Br
| |
C–C–C–H
| |
F Cl
2-bromo-2-kloro-1,1-difluoro etana
C. PEMBUATAN HALOALKANA
a. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom oleh atom lain/
penggantian gugus atom oleh gugus atom lain. Reaksi substitusi dengan atom
unsure halogen merupakan reaksi berkelanjutan yang dapat menghasilkan
monohalo alkana, dihaloalkana dan seterusnya.Umumnya terjadi pada senyawa
jenuh (berikatan tunggal)
Alkana bersifat kurang reaktif. agar dapat bereaksi dengan halogen maka harus
dalam suhu tinggi dan bantuan sinar UV, serta menggunakan halogen yang
reakstif.
5
Rumus umum dari reaksi substitusi ini adalah:
R-H .....+......X-X.......-uv-->....R-X ...+...H-X
Alkana.........halogen.............haloalkana...asam halide
Contoh reaksinya :
CH3 - CH3 + Br - Br ---> CH3 – CH2 - Br + HBr
Gugus OH dari air dapat menggantikan atom halogen pada alkil halida. Reaksi ini
dikenal juga dengan nama reaksi hidrolisis.
R – X.....+.....H - OH--->R - OH...+....H - X
Contoh : C4H9Br + H2O--->C4H9OH + HBr
Bromo butan..........................butanol
Pada reaksi ini gugus OH dari asam karboksilat diganti dengan gugus OR dari
alkohol.
RCOOH ...+ .................R - OH --->RCOOR + H2O
Asam karboksilat.....alkohol..............ester
Jadi ester dapat dibentuk dari asam karboksilat yang direaksikan dengan alkohol
Contoh reaksinya :
b. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi tunggal dengan
menangkap atom lain.
6
Senyawa- senyawa pengadisi dapat berupa hydrogen, asam halida, halogen dan air
dengan mengadisi senyawa alkena.
Reaksi ini dapat terjadi pada alkena, alkuna, aldehid dan alkanon. Contoh
reaksi adisi pada aldehid.
Pada reaksi ini digunakan katalis logam Pt, dan menghasilkan alkohol primer.
Alkena...................................kloro etana
Contoh reaksi :
Etena................................kloro etana
Reaksi ini berlaku untuk pereaksi HF, HCl dan HI. Untuk pereaksi selain itu,
berlaku aturan anti – Markovnikov.
Contoh reaksi :
c. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan beberapa atom/ gugus atom
untuk membentuk senyawa baru ( kebalikan senyawa adisi).
1. Reaksi Eliminasi pada alkana
Eliminasi pada alkana akan menghasilkan alkena dengan katalis H atau Ni.
Reaksi ini dikenal dengan reaksi dehidrogenasi, karena melepas sejumlah gas
H2 .
7
Contoh :
Reaksi ini sering disebut reaksi dehidrasi, karena melepas sejumlah air.
Contoh pada pemanasan alkohol dengan H2SO4.
Reaksinya :
Etanol........................ etena
Jika yang bereaksi bukan alkohol primer, reaksinya akan mengikuti aturan
Saytzef, yaitu atom H diambil dari atom C yang jumlah atom H-nya lebih
sedikit.
Contoh :
Butanol........................................ 2- butena
Selain terjadi pada alkana dan alkohol, reaksi eliminasi juga terjadi pada alkyl
halida ( dihaloalkana) dan haloalkana sekunder/ tersier.
9
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto, Ari, dan Ruminten. 2009. Kimia Untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan DepDikNas
Google.com
10