Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya
buat untuk melengkapi tugas kimia.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya selaku penyusun tidak sedikit mengalami
kesulitan. Tetapi atas pertolongan-Nya, saya mendapat dorongan dan bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua hambatan pun dapat teratasi.
Maka dari itu, saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Mia selaku
guru kimia saya dan pihak – pihak lain yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan makalah kimia ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada kata –
kata yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi saya,
dan umumnya bagi anda sekalian.

Bandung, 31 Januari 2011

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………….3
Bab II Isi……………………………………………………………………………………………………………………………….4
A. Tatanama Haloalkana………………………………………………………………………………………..4
B. Sifat Kimia dan Fisika………………………………………………………………………………………….5
C. Pembuatan Haloalkana……………………………………………………………………………………..5
D. Kegunaan dan Kerugian Haloalkana…………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………10

2
Bab I
PENDAHULUAN

Tata nama

Sifat
alkil halida
(haloalkana)
Pembuatan
alkil alkohol
(alkanol)
Kegunaan &
Kerugian
alkoksi
alkana (eter)

alkanon
(keton)
Senyawa
Karbon
alkanal
(aldehida)

alkanoat
(karboksilat)

alkil alkanoat
(ester)

amina

3
BAB II
ISI

HALOALKANA (ALKIL HALIDA)

Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana yang mengikat satu atau lebih atom
unsure halogen. Senyawa haloalkana merupakan kepanjangan dari halogen alkana dan
mempunyai rumus umum :

R – X = CnH2n + 1 - X

Dimana :
X = unsure halogen, yaitu F, Cl Br, I
R = gugus alkil

Halogen yang terikat bisa lebih dari satu baik jumlah maupun jenisnya.
Contoh :
CH3Cl, CH2Cl2, CHCl3, CCl4, CH3CH2Br, CH3I, CCl2F2, CF3 – CHClBr

A. TATANAMA HALOALKANA
Menurut IUPAC, tata nama pada halo alkana sama dengan tata nama pada
alkana.Penamaannya adalah sebagai berikut.
1) Nama halogen disebutkan terlebih dahulu dan diberi nama halo seperti F dengan
fluoro, Cl dengan kloro, Br dengan bromo, dan Iod dengan iodo.
2) Penomoran C1 berdasarkan nomor halogen yang terkecil. Halogen dianggap
cabang seperti alkil.
3) Jika halogen yang sama lebih dari satu diberi awalan :
- 2 dengan di - 4 dengan tetra
- 3 dengan tri - 5 dengan penta
4) Jika jenis halogen lebih dari satu, penomoran C1 berdasarkan halogen yang lebih
reaktif.
5) Untuk kereaktifannya : F > Cl > Br > I
Penulisan halogen berdasarkan urutan abjad.
Contoh :
1) CH3Cl
kloro metana
2) CH2Cl2
dikloro metana
3) CHCl3
trikloro metana (kloroform)
4) CCl4
tetrakloro metana (kabon tetraklorida)

4
5) CH2 – CH2
| |
Br Br
1, 2-dibromo etana
6) CH3 – CH2 – CH – CH – CH3
| |
Cl Cl
2,3-dikloro pentana
7) CCl2F2
dikloro difluoro metana (Freon)
8) CHI3
triiodo metana (iodoform)
9) CH3 – CH – CH2 – Cl
|
Cl
1,2-dikloro propane
10) F Br
| |
C–C–C–H
| |
F Cl
2-bromo-2-kloro-1,1-difluoro etana

B. SIFAT KIMIA DAN FISIKA


1) Mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada alkana asalnya. Suhu rendah
berwujud gas, suhu tengah berwujud cair, dan padat untuk suhu yang lebih
tinggi.
2) Sukar larut dalam air, dan mudah larut dalam pelarut organic.
3) Atom halogen yang terikat, mudah disubtitusikan oleh atom/ gugus lain.

C. PEMBUATAN HALOALKANA
a. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom oleh atom lain/
penggantian gugus atom oleh gugus atom lain. Reaksi substitusi dengan atom
unsure halogen merupakan reaksi berkelanjutan yang dapat menghasilkan
monohalo alkana, dihaloalkana dan seterusnya.Umumnya terjadi pada senyawa
jenuh (berikatan tunggal)

Contoh reaksi substitusi, antara lain terjadi pada :

1. Pembentukan Haloalkana dari alkana.

Alkana bersifat kurang reaktif. agar dapat bereaksi dengan halogen maka harus
dalam suhu tinggi dan bantuan sinar UV, serta menggunakan halogen yang
reakstif.

5
Rumus umum dari reaksi substitusi ini adalah:

R-H .....+......X-X.......-uv-->....R-X ...+...H-X

Alkana.........halogen.............haloalkana...asam halide

Contoh reaksinya :

CH3 - CH3 + Br - Br ---> CH3 – CH2 - Br + HBr

2. Pembentukan Alkohol dari alkil halida dan air

Gugus OH dari air dapat menggantikan atom halogen pada alkil halida. Reaksi ini
dikenal juga dengan nama reaksi hidrolisis.

Rumus umum dari reaksi ini :

R – X.....+.....H - OH--->R - OH...+....H - X

Alkil halida... air.................... alcohol..........asam halida

Contoh : C4H9Br + H2O--->C4H9OH + HBr

Bromo butan..........................butanol

3. Pembentukan Ester (Esterifikasi)

Pada reaksi ini gugus OH dari asam karboksilat diganti dengan gugus OR dari
alkohol.

Rumus umum reaksinya :

RCOOH ...+ .................R - OH --->RCOOR + H2O

Asam karboksilat.....alkohol..............ester

Jadi ester dapat dibentuk dari asam karboksilat yang direaksikan dengan alkohol

Contoh reaksinya :

CH3-CH2- CH2 - COOH + CH3 – OH--->CH3 – CH2 – CH2 –COOCH3 + H2O

b. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi tunggal dengan
menangkap atom lain.

6
Senyawa- senyawa pengadisi dapat berupa hydrogen, asam halida, halogen dan air
dengan mengadisi senyawa alkena.

1. Reaksi Adisi dengan hydrogen

Reaksi ini dapat terjadi pada alkena, alkuna, aldehid dan alkanon. Contoh
reaksi adisi pada aldehid.

Pada reaksi ini digunakan katalis logam Pt, dan menghasilkan alkohol primer.

Reaksinya adalah: CH3 – CHO + H2--->CH3 – CH2 - OH

2. Reaksi adisi Alkena dengan asam halida.

Senyawa alkena dibedakan menjadi 2, yaitu simetris dan asimetris. Rumus


umum reaksi adisi asam halida pada alkena simetris :

R – CH = CH – R + HX --->R – CH2 – CHX – R

Alkena...................................kloro etana

Contoh reaksi : 

CH2 = CH2 + HCl --->CH3 – CH2 –Cl

Etena................................kloro etana

Reaksi ini berlaku untuk pereaksi HF, HCl dan HI. Untuk pereaksi selain itu,
berlaku aturan anti – Markovnikov.

Contoh reaksi : 

CH3 – CH2 – CH = CH2 + HBr --->CH3–CH2–CH2-CH2 Br

Adisi alkena dengan halogen menghasilkan haloalkana. Adisi alkena dengan


air menghasilkan alkohol.

c. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan beberapa atom/ gugus atom
untuk membentuk senyawa baru ( kebalikan senyawa adisi).
1. Reaksi Eliminasi pada alkana

Eliminasi pada alkana akan menghasilkan alkena dengan katalis H atau Ni.
Reaksi ini dikenal dengan reaksi dehidrogenasi, karena melepas sejumlah gas
H2 .

7
Contoh : 

CH3 – CH2 – CH3 --->CH3 – CH = CH2 + H2

2. Reaksi Eliminasi pada Alkohol

Reaksi ini sering disebut reaksi dehidrasi, karena melepas sejumlah air.
Contoh pada pemanasan alkohol dengan H2SO4.

Reaksinya : 

CH3 – CH2OH --->CH2 = CH2 + H2O

Etanol........................ etena

Jika yang bereaksi bukan alkohol primer, reaksinya akan mengikuti aturan
Saytzef, yaitu atom H diambil dari atom C yang jumlah atom H-nya lebih
sedikit.

Contoh : 

CH3 – CH2 – CHOH – CH3 --->CH3 – CH = CH – CH3 + H2O

Butanol........................................ 2- butena

Selain terjadi pada alkana dan alkohol, reaksi eliminasi juga terjadi pada alkyl
halida ( dihaloalkana) dan haloalkana sekunder/ tersier.

D. KEGUNAAN DAN KERUGIAN HALOALKANA


a. CH3Cl (klorometana) yaitu sebagai bahan pendingin, pembuatan silikon, dan
zat warna
b. CH3Br (bromometana) yaitu sebagai bahan pemadam kebakaran di pesawat
c. C2H5Cl (kloretana) yaitu untuk anestesi local , membuat TEL
d. CHCl3 (Kloroform) yaitu untuk pelarut, anestesi. Akibat: merusak hati, ginjal,
dan jantung. Bereaksi dengan udara membentuk gas fosgen (COCl2) yang
beracun.
e. CFC ( Freon) yaitu sebagai zat pendingin. Akibat : menipisnya lapisan ozon.
f. C2H3Cl (vinil klorida) sebagai monomer pembuatan PVC (plastik)
g. C3H5Br2Cl (1,1-dibromo-1-dikloro propane) digunakan sebagai insektisida
pertanian, tetapi zat ini dapat menimbulkan kemandulan bagi para buruh
tani.
h. DDT = dikloro difenil trikloro etana
Ini digunakan sebagai insektisida. Akan tetapi, ternyata DDT sukar sekali
terurai, sehingga masih tetap ada dalam sayuran atau daging hewan ternak
yang memakan rumput yang disemprot DDT. Akibatnya bisa menimbulkan
keracunan.
8
i. C2H4Br2 (1,2-dibromo etana)
Digunakan sebagai aditif pada bensin yang menggunakan TEL (tetra ethyl
lead), Pb(C2H5)4.
Zat ini akan mengubah timbale menjadi timbale bromide dan akan menguap
keluar dari knalpot.

9
DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, Ari, dan Ruminten. 2009. Kimia Untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan DepDikNas
Google.com

10

Anda mungkin juga menyukai