Anda di halaman 1dari 67

PENYAKIT GINJAL AKUT

dan KRONIK
MK DIETETIK LANJUTAN
TA 2021/2022
Pendahuluan

✓ 2 buah: kanan & kiri Ukuran: 11x6x3


cm
✓ Berat: 120 - 170gr
✓ 1 - 1,3juta nephron yg terdiri dari
glomerulus untuk filtrasi dan
tubulus untuk reabsorbsi
Fungsi Ginjal:

❖ Menyaring & membuang limbah racun melalui urin spt


ureum, kreatinin, asam urat, air, dan elekterolit (Na &
Kalium)
❖ Mengendalikan keseimbangan cairan tubuh dengan cara
menyerap kembali zat yang masih dibutuhkan
❖ Menjaga kestabilan elektrolit (sodium, potassium, fosfat)
❖ Sintesis (membuat) enzim renin untuk mengatur tekanan
darah
❖ Sintesis hormon eritropoietin yg merangsang sumsum
tulang untuk memproduksi sel darah merah (eritrosit)
❖ Memproduksi 1,25-dihydroxy-vitamin D3 atau calcitriol
yang meningkatkan absorbsi kalsium dan membuang
kelebihan fosfor untuk menjaga kesehatan tulang

➢ Ginjal
Ginjal menyaring
menyaring 120-150L
120-150L darah
darah setiap
setiap hari
hari dan
dan
menghasilkan
menghasilkan 1-2L
1-2L urin
urin

➢ Ginjal
Ginjal memiliki
memiliki sejuta
sejuta nefron
nefron sbg
sbg penyaring
penyaring

➢ Nefron
Nefron terdiri
terdiri dari
dari glomerulus
glomerulus dan
dan tubulus.
tubulus.
➢ Glomerulus →
➢ Glomerulus → menyaring
menyaring cairan
cairan dan
dan limbah
limbah untuk
untuk
dikeluarkan
dikeluarkan serta
serta mencegah
mencegah keluarnya
keluarnya sel
sel darah
darah dan
dan
molekul
molekul besar
besar yang
yang sebagian
sebagian besar
besar berupa
berupa protein
protein

➢ Melewati
Melewati Tubulus
Tubulus utk
utk mengambil
mengambil kembali
kembali mineral
mineral yang
yang
dibutuhkan
dibutuhkan tubuh
tubuh serta
serta membuang
membuang limbahnya.
limbahnya.

➢ Ginjal menghasilkan
➢ Ginjal menghasilkan enzim
enzim renin
renin yang
yang menjaga
menjaga
tekanan
tekanan darah
darah dan
dan kadar
kadar garam,
garam, hormon
hormon
erythropoietin yang merangsang
erythropoietin yang merangsang sumsum
sumsum tulang
tulang
memproduksi
memproduksi selsel darah
darah merah,
merah, serta
serta menghasilkan
menghasilkan
bentuk
bentuk aktif
aktif vitamin
vitamin D
D yang
yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk
untuk
kesehatan
kesehatan tulang.
tulang.
Gangguan Pada Ginjal
Peny Ginjal Kronis Kerusakan ginjal dan atau penurunan Glomerular Filtration
(PGK) Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,73 m2 selama minimal 3
/ bulan (Kidney Disease Improving Global Outcome, KDIGO,
Gagal Ginjal Kronis 2012IClinical Practice Guideline for the Evaluation and
Management).

• Kondisi penurunan secara tiba-tiba pada laju filtrasi


gangguan ginjal akut glomerulus, dg gangguan pada eksresi limbah/sampah
(acute kidney injury) dari tubuh yang bersifat sementara.
/ • Penyebab: perfusi ginjal tdk adekuat (tjd perdarahan),
Gagal Ginjal Akut nekrosis tubulus akut setelah trauma, operasi, sepsis,
obat-obatan, dsb
Gambaran Umum
Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Injury) terjadi krn penurunan fungsi ginjal scr mendadak (<48
jam) yg terlihat pd penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) & terganggunya kemampuan
ginjal utk mengeluarkan produk-produk sisa metabolism.
Pada AKI (Acute Kidney Injury ) terjadi hiperkatabolism yg dipengaruhi oleh:
a) Berat ringannya penyakit
b) Gangguan fungsi ginjal
c) Status gizi pasien
d) Jenis terapi yg diberikan

Diet disesuaikan dg ke-4 hal tsb


GnGA dapat disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak napas
Jika factor penyebab teratasi → fungsi ginjal Kembali normal
Tujuan Diet
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
2. Menurunkan kadar ureum darah
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan
Syarat Diet
1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme (25 - 35 kkal/kg BB)
2. Protein disesuaikan dg katabolisme protein (ringan 0,6 – 1g/kg BB; sedang 0,8 – 1,2 g/kg BB;
berat 1 – 1,5 g/kg BB)
3. Lemak sedang yaitu 20-30% dari Keb E Total atau sekitar 0,5 – 1,5 g/kg BB. Untuk
katabolisme berat dianjurkan 0,8 – 1,5 g/kg BB
4. KH sebanyak sisa Keb E dikurangi protein & lemak. Jika terdapat hipertrigliseridemia maka
dibatasi konsumsi KH sederhana.
5. Natrium & Kalium dibatasi jika terdapat anuria
6. Cairan, sebagai pengganti cairan yg keluar melalui urin, diare, muntah + 500mL
7. Jika kemampuan makan rendah → diberikan formula enteral atau parenteral
8. Bila diperlukan dapat diberikan suplemen asam folat, Vit B6, vit C, vit A, dan vit K
Jenis Diet
❑ Pada katabolic ringan (keracunan obat) → makanan lunak
❑ Katabolik sedang (infeksi, peritonitis) & Katabolik berat (luka bakar, sepsis) → makanan
formula enteral dan/atau parenteral.
❑ Jenis diet yang diberikan:
❑ Diet Gagal Ginjal Akut Lunak
❑ Diet Gagal Ginjal Akut Cair

❑Makanan yg dianjurkan:
➢jika pasien makan per oral maka semua makanan boleh diberikan
➢Batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites (diet rendah garam)
➢Batasi konsumsi sayur dan buah tinggi kalium jika ada hiperkalemia
Gambaran Umum
Peny Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah kondisi terjadinya penurunan fungsi ginjal
yg cukup berat secara perlahan (menahun) disebabkan oleh berbagai peny ginjal.
Peny ini bersifat progresif dan pada umumnya tidak dapat pulih Kembali (irreversible)
Gejala umum:
Loss appetite
Vomitting
Nausea
Sesak nafas
Lelah
Edema pd kaki dan tangan
Uremia
Jika nila Glomerulo Filtration Rate (GFR) <25mL/menit → Diet Protein Rendah
Etiologi
❖Sebagian peny ginjal menyerang nefron → kehilangan kemampuan utk menyaring
❖ Kerusakan pada umumnya terjadi secara perlahan tanpa gejala namun dpt juga terjadi scr cepat
❖ Faktor risiko penyebab progresi PGK (Coresh et al. 2003)
➢Diabetes
➢Hipertensi
➢Usia lanjut
➢penyebab lain seperti glomerulonefritis primer, lupus serta penyakit ginjal polisistik

❖Faktor risiko PGK menurut NKF K/DOQI (2000):


1. Faktor susceptibility terjadi pada kelompok rentan seperti lansia, riwayat keluarga dengan PGK, penurunan massa
ginjal, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), ras dan sosio ekonomi rendah
2. Faktor inisiasi yaitu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal seperti pada diabetes, hipertensi, autoimun, infeksi
sistemik, infeksi saluran kencing, batu ginjal, toksisitas obat dan penyakit genetik.
3. Faktor progresi adalah faktor yang mempercepat kerusakan fungsi ginjal setelah inisiasi : peningkatan proteinuria,
peningkatan level hipertensi, glukosa yang tidak terkontrol pada diabetes, dislipidemia dan merokok.
4. Faktor End Stage Renal Disease (ESRD) yaitu peningkatan morbiditas dan mortalitas seperti dosis dialysis rendah,
anemia, penurunan albumin serum, dan peningkatan fosfor serum.
Etiologi (cont’)

❖Faktor risiko PGK menurut INFODATIN (Pusat Data Dan Informasi)


Kementerian Kesehatan RI tahun 2017:
1. Diabetes Mellitus.
2. Hipertensi.
3. Glomerulonefritis kronis.
4. Nefritis intersisial kronis.
5. Penyakit ginjal polikistik.
6. Obstruksi -infeksi saluran kemih.
7. Obesitas.
8. Tidak diketahui.
Gambaran PGK di Indonesia

oPrevalensi penyakit ginjal kronis berdasarkan


diagnosis dokter pada usia > 15 tahun di Indonesia
naik dari 0,2% pada tahun 2013 menjadi 0,38% pada
tahun 2018 (Riskesdas 2018)
oProporsi yang pernah/sedang cuci darah 19.33%
(Riskesdas 2018)
Cara Menghitung Tes Kreatinin Klirens (TKK)
untuk Memperkirakan GFR
➢Dengan Rumus Cooroff & Gault
𝟏𝟒𝟎 − 𝑼𝒎𝒖𝒓 𝒙 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑩𝒂𝒅𝒂𝒏
𝑻𝑲𝑲 =
𝑲𝒓𝒆𝒂𝒕𝒊𝒏𝒊𝒏 𝒙 𝟕𝟐

Bila pasien wanita dikoreksi (dikalikan dengan 0.85)

➢Dengan Normogram
➢Dengan urine tampung
Tujuan Diet
1. Mencapai & mempertahankan status gizi optimal dg memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar
tdk memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah & menurunkan kadar ureum darah yg tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan & elektrolit
4. Mencegah & mengurangi progresivitas gagal ginjal, dg memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerulus
Syarat Diet
1. Energi cukup, 35kkal/kg BB
2. Protein rendah, 0,6 – 0,75 g/kg BB, sebagianya dg nilai biologic tinggi
3. Lemak cukup, 20-30% dari Keb E total, diutamakan lemak tdk jenuh ganda
4. KH cukup
5. Na dibatasi 1-3g jika terdapat hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq) jika ada hiperkalemia (Kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, anuria
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan keringat dan
pernapasan (± 500 mL)
8. Vit cukup, jika diperlukan dapat ditambahkan suplemen piridoksin, asam folat, vit C, dan vit
D
Jenis Diet
❑ Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 50 kg.
❑ Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 60 kg.
❑ Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 65 kg.

Mutu protein dpt ditingkatkan dg memberikan AA Esensial Murni.


Kandungan Protein 40 gr
Bahan Makanan
HBV ±50% LBV ±50%

Nasi (450g) - 9.4


Ayam (80g) 14,5 -
Telur (50g) 6 -
Tempe (50g) - 7
Wortel (50) - 0.6
Buncis (50) - 1.2
Pepaya (150) - 0.75
Nenas (150) - 0.6
Madu - 0.1

Jumlah 20.6 19,65


Contoh Menu Rendah Protein
40 gram
Pagi
Snack Pk.10.00
• Nasi goreng
• Telur dadar • Kue cente manis
• Madu + teh teh manis

Siang
• Nasi putih Snack Pk. 16.00
• Kue talam
• Rolade daging
• Stup buncis + wortel Sirup
• Tempe bacem
• Pepaya

Malam Snack Pk.21.00


• Roti putih
• Nasi putih
• Ayam goreng isi sele & margarin
• Cap cay goreng
• Stup nenas
Contoh Makanan Selingan Rendah Protein
o Putu Mayang
o Kue talam
o Ongol-ongol
o Cente manis
o Cenil
o Kue apem
o Puding maizena
o Agar-agar/Jelly
o Kue pepe (lapis sagu)
o Kue bola ubi
o Kolak biji salak
o Getuk
TUJUAN YANG AKAN DICAPAI PADA
PGK PRE HD

Antropometri :
BMI 20-25

Laboratorium :
Albumin 3.5-5 g/dl
Kalium 3.5-5.5 mEq/L
Phosfor 2.5-5 mg/dl
Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
Gula darah 80-120 mg/dl
HbA1c <7 %
Kholesterol 120-240 mg/dl
Trigliseride < 200 mg/dl (puasa)
GFR/CCT/TKK stabil

Klinis/fisik :
Cukup otot dan simpanan lemak
Tekanan darah pada batas yang dapat diterima

Dietary :
Asupan 80% dari anjuran
Terapi Pengganti Ginjal

CAPD HD

Transplantasi
BAGAIMANA MENGHADAPI PGK
STADIUM 5…?
PGK tahap 5, pasien harus mendapat Terapi Pengganti Ginjal:
- Transplantasi ginjal
- Dialisis (seumur hidup)

Transplantasi Ginjal : Terapi Pengganti Ginjal paling ideal,kendalanya: donor

Terapi Dialisis:
- Hemodialisis
- CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialisis)
Gambaran Umum
Dialysis dilakukan thd pasien dg penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tdk mampu lagi mengeluarkan
produk2 sisa metabolism, mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit, serta memproduksi hormon2.
ketidakmampuan mengeluarkan produk2 sisa metabolism menimbulkan gejala uremia.
Dialisis dilakukan bisa hasil TKK < 15mL/menit
Dialisis :
Hemodialisis (HD)
Dialisis peritoneal / CAPD
Pd proses HD aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membrane semipermeable dari ginjal tiruan (mesin
cuci ginjal) shga produk2 sisa metabolism dpt dikeluarkan dari tubuh.
Pd proses CAPD, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeable dari peritoneum
Anjuran diet didasarkan pd frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Appetite pasien umumnya rendah, sehingga perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dg batasan diet
yg ditetapkan
Tujuan Diet
1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi
2. Menjaga keseimbangan cairan & elektrolit
3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolism tdk berlebihan
Syarat Diet
1. Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal/hari pasien. Jika dibutuhkan penurunan BB, harus
dilakukan scr berangsur (250-500 g/minggu) utk mengurangi proses katabolisme massaa
tubuh tanpa lemak (Lean body mass).
2. Protein tinggi, utk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti AA yg hilang
selama dialysis, yaitu 1 – 1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada
CAPD. Konsumsi protein tinggi mutu biologi 50%.
3. KH cukup, 55-75% dari Keb E total
4. Lemak normal, 15-30% dari Keb E Total
5. Na sesuai dg jlh urin yg keluar/24h:
◦ 1g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap ½ L urin (HD)
◦ 1-4g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap ½ L urin (CAPD)
Syarat Diet (cont’)
6. Kalium sesuai dg urin yg keluar/24h
◦ 2g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap 1L urin (HD)
◦ 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap 1L urin (CAPD)

7. Kalsium tinggi, 1000mg/hari. Bila diperlukan diberikan suplemen kalsium


8. Fosfor dibatasi, <17 mg/kg BB ideal/hari
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-700 mL
10. Suplemen vit bila diperlukan, terutama vit larut air spt B6, as.folat, vit C
11. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yg mengandung E dan Protein tinggi
Jenis Diet
1. Diet Dialisis I, 60g protein. Diberikan pd pasien dg BB ± 50 kg
2. Diet Dialisis II, 65g protein. Diberikan pd pasien dg BB ± 60 kg
3. Diet Dialisis III, 70g protein. Diberikan pd pasien dg BB ± 65 kg

Diet harus direncanakan perorangan dg memperhatikan frek dialysis, sisa fungsi ginjal, dan BB
pasien.
Parameter Menilai
Status Gizi kurang Pasien HD

Parameter Biokimia Alb < 3.5 g/dl


Sederhana
Transferin <200 mg/dl
Pre alb < 30 mg/dl

Tehnik komposisi tubuh BB kering turun


IMT rendah <18.5
LLA, hilangnya cadangan lemak

Asupan makan Recall / record diet 3 hari


Asupan protein dalam diet <1g/kg BB,
Asupan makan< 80%
Monitoring Lab pada ps HD

Pemeriksaan Lab 1 bulan 3 bulan 3–6 bulan 6 bulan

Serum albumin X
BMI X
BB interdialisis X
Serum Ca, P, K X
TIBC, transferin X
Serum bikarbonat X
Serum C-reaktif protein X

SGA X
Wawancara diet X
Profil lipid X
MASALAH YG DIJUMPAI PS HD
❖Hiperkalemia
❖Hiperfosfatemia
❖Hipokalsemia
❖Menurunnya serum albumin
❖Kelebihan cairan
❖Kehilangan berat badan/kurang gizi
TUJUAN YANG AKAN DICAPAI PADA
PGK HD
Antropometri :
BMI 20-25
BB interdialisis naik 5% dari BBK
Laboratorium :
Albumin ≥ 4 g/dl
Kalium 3.5-5.5 mEq/L
Phosfor 4-6 mg/dl
Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
Gula darah 80-200 mg/dl
HbA1c <7 %
Kholesterol 150-250 mg/dl
HB 11-12 g/dl
URR 65
Klinis/fisik :
Cukup otot dan simpanan lemak
Tekanan darah pada batas yang dapat diterima
Kapasitas fungsional optimal
Dietary :
Asupan 80% dari anjuran
PGK Hemodialisis CAPD
Tindakan Diet & Obat Diet, Obat, HD Diet, Obat,PD

Aksesnya - Vascular Membran


Peritonium

Lamanya Tdk tertentu 3-5 jam 3-4 kali


2-3 kali/minggu ganti/hari

Perhatikan TKK,Ca,P AA loss, BB Protein loss,


ureum,GD bila interdialitik,Na,K,P,Ca, BB,gula yg
Khusus
DM,Tensi Tensi,air diserap,Ca,P,L
ipid,GD
Gambaran Umum
Transplantasi ginjal → terapi pengganti dg cara mengganti ginjal yg sakit dg ginjal donor.
Setelah transplantasi sering tjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia.
Diet pd bulan pertama stlh transplantasi adalah E cukup, protein tinggi, setelah itu berubah
menjd E dan Protein cukup.
Penyusunan diet disesuaikan dg keadaan pasien
Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal

Siapa yang dapat menjalani transplantasi ??

Tidak semua pasien gagal ginjal dapat melakukan nya

PGK dengan kanker, infeksi berat, atau penyakit


kardiovaskular tidak dianjurkan

Ada kemungkinan terjadinya kegagalan


Pasca Transplantasi Ginjal
Mencegah reaksi penolakan terhadap ginjal baru

Mengkonsumsi Obat2an (ada kaitan dengan zat gizi)

Menekan sistem imun tubuh dengan tujuan mengurangi risiko


terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan
MENGATUR MAKAN SETELAH
TRANSPLANTASI….?

Setelah transplantasi makanan dan minuman


berbeda kuantitas/jumlahnya dengan
sebelum transplantasi

Makanan yg higienis merupakan suatu


syarat,berkaitan dengan imunitas tubuh yang
menurun
Tujuan Diet
1. Mencapai & mempertahankan status gizi optimal
2. Mencegah hiperlipidemia
3. Mencegah ketidaktahanan thd glukosa
4. Mempercepat penyembuhan
Syarat Diet
1. Energi cukup, 30-35 kkal/kg BB/hari
2. Protein tinggi pd bulan pertama transplantasi, yaitu 1,3-1,5 g/kg BB/hari; setelah satu bulan
menjadi 1g/kg BB/hari
3. Lemak sedang, <30% dari Keb E Total. Batasi pemakaian lemak jenuh.
4. KH cukup. Utk mencegah ketidaktahanan thd glukosa, batasi pemakaian gula sederhana &
usahakan makanan berserat tinggi
5. Kolesterol < 300mg/hari
6. Kalsium tinggi, 800-1200 mg/hari
7. Fosfor sama dg keb Kalsium utk mengatasi absorpsi rendah
8. Na, Kalium, dan cairan tdk perlu dibatasi, kec bila ada indikasi gangguan fungsi ginjal
Syarat Diet (cont’)
9. Bila perlu beri suplemen kalsium, magnesium, thiamin, dan vit D
10. Apabila stlh transplantasi, kemudian ginjal gagal berfungsi, maka anjuran diet disesuaikan dg
kondisi pasien (Kembali ke Diet Penyakit Ginjal Kronik atau Diet Hemodialisis)
Jenis Diet
1. Diet Transplantasi I/DT I (setelah transplantasi sampai dg sebulan)
2. Diet Transplantasi II/ DT II (setelah sebulan transplantasi)
TUJUAN YANG AKAN DICAPAI
SETELAH TRANSPLANTASI

Antropometri
• BMI 20-25
Biokimia
• Hasil data Lab darah :
Albumin 3.5-5 g/dl
Kalium 3.5-5 meq/L
Phosphor 2.5- 5 mg/dl
Calsium 8.5-10.5 mg/dl
Kholesterol 150- 200 mg/dl
HDL cholesterol 40 mg/dl
Trigliserid < 150 mg/dl
HB 12-16 g/dl
HgBA1c <7%
Klinis/fisik
• Cadangan otot & lemak cukup
Dietary
• Asupan makan >80%
HINDARI MAKANAN BERKUMAN

➢Tidak mengkonsumsi telur setengah


matang atau mengkonsumsi telur mentah
➢Tidak mengkonsumsi daging, ikan
mentah, contoh smoked beef, seafood
mentah
➢Susu harus dipasteurisasi
➢Semua makanan dimasak matang
sempurna
➢Harus cuci tangan sebelum menjamah
makanan
ANJURAN MENU SEIMBANG

❖Nasi/roti/mie 3 porsi/hari
❖Sayur 3 porsi/hari
❖Buah 4 porsi sehari
❖Minyak, gula secukupnya
❖Lauk hewani 3 porsi/hari
❖Lauk nabati 3 porsi /hari
❖Minum/air cukup 2 liter/hari
Contoh Menu pasien Transplantasi
Dengan BBI 63 kg TB 170 Cm

Makan Pagi Makan Siang/Malam


Nasi 1 gls (150g) Nasi 1½ gls (200 g)
Telur dadar 1 btr (50g) Daging balado 1 ptg ( 50 g)
Pepes tahu 1 bks (50g) Tempe bacem 2 ptg sdg (50 g)
Stup sayur ½gls (50g) Sayur bayam ¾ gls (75 g)
Buah pepaya 1 ptg sdg (100g)

Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 buah/bubur kac hijau/susu
skim
BAGAIMANA BILA OBESITAS.?

Menu Seimbang dimodifikasi


Rendah Kalori, kurangi karbohidrat,
gula, permen
Rendah Lemak, kurangi minyak,
gorengan, junk food, lemak hewan
Tinggi serat, selingan buah dan sayur
sesuai anjuran
Exercise sesuai anjuran dokter
IVAN KLASNIC
30 thn
Transplantasi Ginjal 2x
Pertama Donor Ibu
Kedua Donor Ayah
KESIMPULAN
❑Pasien AKI diberikan diet sesuai dengan katabolik nya
❑Pasien PGK baik dengan terapi konservatif, HD, CAPD dan transplantasi harus dimonitor
kesehatannya termasuk status gizi dan asupan makanan

❑Pasien mengetahui bagaimana mengatur makanan (diet) masing-masing dengan pola dan
bentuk makanan disesuaikan kondisi dan kebiasaan makan

❑Modifikasi makanan apabila timbul masalah (obesitas, kurang gizi, hiperlipidemia,


hiperglikemia, hipertensi, hiperkalemia, hiperposfatemia, dll dll)

❑Menjaga keamanan makanan, agar tidak terkontaminasi bakteri/kuman


KASUS
Identitas Pasien :

¤ Nama : Ny. H
¤ Tanggal lahir : 30 Agustus 1939
¤ Umur : 71 tahun
¤ Jenis Kelamin : Perempuan
¤ Agama : Islam
¤ Alamat : Dumai
¤ No. Rekam Medis : 334 76 24
¤ Hari Hemodialisis : Selasa - Jumat
Daftar Masalah Medis
 CKD st. V on HD
 DM Tipe II
 Hipertensi
 Hipoalbumin
 Dislipidemia
Assessment Gizi
Data Antropometri (A) :

¤ Berat badan 6 bln yang lalu : 70 kg


¤ Berat badan kering saat ini : 39,7 kg
¤ Tinggi badan : 161 cm
¤ Berat badan ideal : 54,9 kg
¤ IMT : 15,3 kg/m²
¤ LILA : 21 cm
Assessment Gizi
Data Biokimia, Pemeriksaan & Tindakan (B)

Hasil Laboratorium 23-10-’10 Nilai Rujukan

Hemoglobin 6,9 12,0 – 14,0 g/dl


Hematokrit 20,9 37,0 – 43,0 %
Eritrosit - 4,0 – 5,0 10^6/uL
Trombosit 136 150 -400 10^3/uL
Eosinofil - 1 – 3%

Ureum 160 85 <71 mg/dL


Creatinin 9.3 5.4 0,6 – 1,2 mg/dL
CCT hitung ≤ 15
Laju Endap Darah - 0 – 20 mm
Protein Total - 6,4 – 8,7 g/dL
Albumin 3,23 3,4 – 4,8 g/dL
Kalsium 7,8 8,8 – 10,2 mg/dL
Fosfat Inorganik 6,6 2,7 – 4,5 mg/dL
Assessment Gizi
- Data Pemeriksaan Fisik dan Klinis (C)

Tampak kurus (+), kehilangan lemak subkutan (+)


Kehilangan massa otot (+) diseluruh tubuh
Tidak ada edema atau asites

- Riwayat Gizi (D)

Os suka mengkonsumsi makanan gurih dan asin. Dulu Os


suka mengkonsumsi Diabetasol, namun saat ini sudah
tidak. Pola makan teratur dengan jumlah sedikit. Nafsu
makan kurang
Kebiasaan Makan
Zat Gizi Asupan Kebutuhan Persentase
(%)

Energi 1394 1900 73,4


(Kalori)

Protein 43,3 66 66
(gr)
Lemak 84,1 53 158
(gr)

Karbohidrat 99,8 290 34,4


(gr)

Anda mungkin juga menyukai