PENYAKIT GINJAL KRONIK DAN AKUT - Dietetik
PENYAKIT GINJAL KRONIK DAN AKUT - Dietetik
dan KRONIK
MK DIETETIK LANJUTAN
TA 2021/2022
Pendahuluan
➢ Ginjal menghasilkan
➢ Ginjal menghasilkan enzim
enzim renin
renin yang
yang menjaga
menjaga
tekanan
tekanan darah
darah dan
dan kadar
kadar garam,
garam, hormon
hormon
erythropoietin yang merangsang
erythropoietin yang merangsang sumsum
sumsum tulang
tulang
memproduksi
memproduksi selsel darah
darah merah,
merah, serta
serta menghasilkan
menghasilkan
bentuk
bentuk aktif
aktif vitamin
vitamin D
D yang
yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk
untuk
kesehatan
kesehatan tulang.
tulang.
Gangguan Pada Ginjal
Peny Ginjal Kronis Kerusakan ginjal dan atau penurunan Glomerular Filtration
(PGK) Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,73 m2 selama minimal 3
/ bulan (Kidney Disease Improving Global Outcome, KDIGO,
Gagal Ginjal Kronis 2012IClinical Practice Guideline for the Evaluation and
Management).
❑Makanan yg dianjurkan:
➢jika pasien makan per oral maka semua makanan boleh diberikan
➢Batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites (diet rendah garam)
➢Batasi konsumsi sayur dan buah tinggi kalium jika ada hiperkalemia
Gambaran Umum
Peny Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah kondisi terjadinya penurunan fungsi ginjal
yg cukup berat secara perlahan (menahun) disebabkan oleh berbagai peny ginjal.
Peny ini bersifat progresif dan pada umumnya tidak dapat pulih Kembali (irreversible)
Gejala umum:
Loss appetite
Vomitting
Nausea
Sesak nafas
Lelah
Edema pd kaki dan tangan
Uremia
Jika nila Glomerulo Filtration Rate (GFR) <25mL/menit → Diet Protein Rendah
Etiologi
❖Sebagian peny ginjal menyerang nefron → kehilangan kemampuan utk menyaring
❖ Kerusakan pada umumnya terjadi secara perlahan tanpa gejala namun dpt juga terjadi scr cepat
❖ Faktor risiko penyebab progresi PGK (Coresh et al. 2003)
➢Diabetes
➢Hipertensi
➢Usia lanjut
➢penyebab lain seperti glomerulonefritis primer, lupus serta penyakit ginjal polisistik
➢Dengan Normogram
➢Dengan urine tampung
Tujuan Diet
1. Mencapai & mempertahankan status gizi optimal dg memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar
tdk memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah & menurunkan kadar ureum darah yg tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan & elektrolit
4. Mencegah & mengurangi progresivitas gagal ginjal, dg memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerulus
Syarat Diet
1. Energi cukup, 35kkal/kg BB
2. Protein rendah, 0,6 – 0,75 g/kg BB, sebagianya dg nilai biologic tinggi
3. Lemak cukup, 20-30% dari Keb E total, diutamakan lemak tdk jenuh ganda
4. KH cukup
5. Na dibatasi 1-3g jika terdapat hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq) jika ada hiperkalemia (Kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, anuria
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan keringat dan
pernapasan (± 500 mL)
8. Vit cukup, jika diperlukan dapat ditambahkan suplemen piridoksin, asam folat, vit C, dan vit
D
Jenis Diet
❑ Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 50 kg.
❑ Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 60 kg.
❑ Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan kpd pasien dg BB 65 kg.
Siang
• Nasi putih Snack Pk. 16.00
• Kue talam
• Rolade daging
• Stup buncis + wortel Sirup
• Tempe bacem
• Pepaya
Antropometri :
BMI 20-25
Laboratorium :
Albumin 3.5-5 g/dl
Kalium 3.5-5.5 mEq/L
Phosfor 2.5-5 mg/dl
Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
Gula darah 80-120 mg/dl
HbA1c <7 %
Kholesterol 120-240 mg/dl
Trigliseride < 200 mg/dl (puasa)
GFR/CCT/TKK stabil
Klinis/fisik :
Cukup otot dan simpanan lemak
Tekanan darah pada batas yang dapat diterima
Dietary :
Asupan 80% dari anjuran
Terapi Pengganti Ginjal
CAPD HD
Transplantasi
BAGAIMANA MENGHADAPI PGK
STADIUM 5…?
PGK tahap 5, pasien harus mendapat Terapi Pengganti Ginjal:
- Transplantasi ginjal
- Dialisis (seumur hidup)
Terapi Dialisis:
- Hemodialisis
- CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialisis)
Gambaran Umum
Dialysis dilakukan thd pasien dg penurunan fungsi ginjal berat, dimana ginjal tdk mampu lagi mengeluarkan
produk2 sisa metabolism, mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit, serta memproduksi hormon2.
ketidakmampuan mengeluarkan produk2 sisa metabolism menimbulkan gejala uremia.
Dialisis dilakukan bisa hasil TKK < 15mL/menit
Dialisis :
Hemodialisis (HD)
Dialisis peritoneal / CAPD
Pd proses HD aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membrane semipermeable dari ginjal tiruan (mesin
cuci ginjal) shga produk2 sisa metabolism dpt dikeluarkan dari tubuh.
Pd proses CAPD, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeable dari peritoneum
Anjuran diet didasarkan pd frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Appetite pasien umumnya rendah, sehingga perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dg batasan diet
yg ditetapkan
Tujuan Diet
1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi
2. Menjaga keseimbangan cairan & elektrolit
3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolism tdk berlebihan
Syarat Diet
1. Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal/hari pasien. Jika dibutuhkan penurunan BB, harus
dilakukan scr berangsur (250-500 g/minggu) utk mengurangi proses katabolisme massaa
tubuh tanpa lemak (Lean body mass).
2. Protein tinggi, utk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti AA yg hilang
selama dialysis, yaitu 1 – 1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada
CAPD. Konsumsi protein tinggi mutu biologi 50%.
3. KH cukup, 55-75% dari Keb E total
4. Lemak normal, 15-30% dari Keb E Total
5. Na sesuai dg jlh urin yg keluar/24h:
◦ 1g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap ½ L urin (HD)
◦ 1-4g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap ½ L urin (CAPD)
Syarat Diet (cont’)
6. Kalium sesuai dg urin yg keluar/24h
◦ 2g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap 1L urin (HD)
◦ 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g utk tiap 1L urin (CAPD)
Diet harus direncanakan perorangan dg memperhatikan frek dialysis, sisa fungsi ginjal, dan BB
pasien.
Parameter Menilai
Status Gizi kurang Pasien HD
Serum albumin X
BMI X
BB interdialisis X
Serum Ca, P, K X
TIBC, transferin X
Serum bikarbonat X
Serum C-reaktif protein X
SGA X
Wawancara diet X
Profil lipid X
MASALAH YG DIJUMPAI PS HD
❖Hiperkalemia
❖Hiperfosfatemia
❖Hipokalsemia
❖Menurunnya serum albumin
❖Kelebihan cairan
❖Kehilangan berat badan/kurang gizi
TUJUAN YANG AKAN DICAPAI PADA
PGK HD
Antropometri :
BMI 20-25
BB interdialisis naik 5% dari BBK
Laboratorium :
Albumin ≥ 4 g/dl
Kalium 3.5-5.5 mEq/L
Phosfor 4-6 mg/dl
Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
Gula darah 80-200 mg/dl
HbA1c <7 %
Kholesterol 150-250 mg/dl
HB 11-12 g/dl
URR 65
Klinis/fisik :
Cukup otot dan simpanan lemak
Tekanan darah pada batas yang dapat diterima
Kapasitas fungsional optimal
Dietary :
Asupan 80% dari anjuran
PGK Hemodialisis CAPD
Tindakan Diet & Obat Diet, Obat, HD Diet, Obat,PD
Antropometri
• BMI 20-25
Biokimia
• Hasil data Lab darah :
Albumin 3.5-5 g/dl
Kalium 3.5-5 meq/L
Phosphor 2.5- 5 mg/dl
Calsium 8.5-10.5 mg/dl
Kholesterol 150- 200 mg/dl
HDL cholesterol 40 mg/dl
Trigliserid < 150 mg/dl
HB 12-16 g/dl
HgBA1c <7%
Klinis/fisik
• Cadangan otot & lemak cukup
Dietary
• Asupan makan >80%
HINDARI MAKANAN BERKUMAN
❖Nasi/roti/mie 3 porsi/hari
❖Sayur 3 porsi/hari
❖Buah 4 porsi sehari
❖Minyak, gula secukupnya
❖Lauk hewani 3 porsi/hari
❖Lauk nabati 3 porsi /hari
❖Minum/air cukup 2 liter/hari
Contoh Menu pasien Transplantasi
Dengan BBI 63 kg TB 170 Cm
Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 buah/bubur kac hijau/susu
skim
BAGAIMANA BILA OBESITAS.?
❑Pasien mengetahui bagaimana mengatur makanan (diet) masing-masing dengan pola dan
bentuk makanan disesuaikan kondisi dan kebiasaan makan
¤ Nama : Ny. H
¤ Tanggal lahir : 30 Agustus 1939
¤ Umur : 71 tahun
¤ Jenis Kelamin : Perempuan
¤ Agama : Islam
¤ Alamat : Dumai
¤ No. Rekam Medis : 334 76 24
¤ Hari Hemodialisis : Selasa - Jumat
Daftar Masalah Medis
CKD st. V on HD
DM Tipe II
Hipertensi
Hipoalbumin
Dislipidemia
Assessment Gizi
Data Antropometri (A) :
Protein 43,3 66 66
(gr)
Lemak 84,1 53 158
(gr)