Anda di halaman 1dari 5

Susunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2

Hotel Borobudur, Jakarta


Senin-Selasa, 26-27 Maret 2018

Hari/Tanggal Waktu Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Narasumber


HARI KE-1 (26 Maret 2018)
17.00-18.00 Registrasi Peserta Panitia
18.00-19.00 Makan Malam Panitia
19.00-19.15 Pembukaan Acara Rembuk Stunting MC
19.15-19.30 Laporan Pelaksanaan 0.1 Penjelasan Rangkaian Rembuk Stunting Direktur Kesehatan dan Gizi
Rembuk Stunting Masyarakat, Bappenas

Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, Ph.D

19.30-19.45 Keynote 0.2 Kebijakan penurunan stunting dalam peningkatan kapasitas SDM Deputi Bidang Pembangunan
di Indonesia Manusia, Masyarakat, dan
Kebudayaan, Bappenas

Dr. Ir. Subandi Sarjoko, MSc

19.45-21.00 Penjelasan Program 0.3 1. Koordinasi pelaksaan penurunan stunting dalam 1000 HPK di 1. Deputi Bidang Koordinasi
Percepatan Penurunan tingkat pusat Peningkatan Kesehatan, Kemenko
Stunting dalam 1000 2. Implementasi kebijakan dalam penurun stunting dalam 1000 PMK
HPK HPK
dr. Sigit Priohutomo, MPH
3. Peran daerah dalam percepatan penurunan stunting
2. Dirjen Kesehatan Masyarakat,
Kemenkes
Plt. Pattiselanno Roberth Johan,
MARS
3. Dirjen Bina Pembangunan Daerah,
Kemendagri
Ir. Diah Indrajati, M.Sc
HARI KE-2 (27 Maret 2018)
08.00-08.05 Indonesia Raya
08.05-08.10 Laporan Penyelengaraan Kegiatan Dirjen PPMD
08.10–08.30 Arah Kebijakan Pembangunan dan Pembmerdayaan Masyarakat Menteri Desa, PDTT
Desa Eko Putro Sandjojo
Pembukaan Acara
08.30-08.45 Keynote Speech: “Kebijakan Konvergensi Percepatan Penanganan Sekretaris Eksekutif TNP2K
Stunting Pusat dan Daerah” Bambang Widiyanto
08.45-09.00 Keynote Speech: “Percepatan Penangan Stunting Berbasis Desa”
Sesi 1 – Pengantar
09.00-09.15 Pengantar 1.2 1. Memahami definisi stunting dan sejarah tentang perubahan Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH,
fokus penilaian gizi dari berat badan (kurang gizi akut) ke tinggi DrPH
badan (kurang gizi kronis)
2. Memahami profil gizi dan permasalahan stunting di Indonesia
3. Memahami penyebab stunting dan dampaknya terhadap tingkat
kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan peningkatan risiko penyakit
tidak menular

REHAT KOPI (Perubahan Ruangan)


Sesi 2 – Berbagi Pengalaman Praktik Baik
10.00-10.15 Contoh 1: Program 2.1 1. Mempelajari latar belakang munculnya komitmen desa dalam Kepala Desa Pandes, Klaten
Integrasi Desa: Program program 1000 HPK
1000 HPK Desa Pandes, 2. Mempelajari faktor-faktor pendukung dan kendala dalam
Klaten, Jawa Tengah pelaksanaan program 1000 HPK
3. Mempelajari inovasi dan pengelolaan program 1000 HPK
4. Pendanaan dan anggaran pelaksanaan program
10.15-10.30 Contoh 2: Program 2.2 1. Mempelajari inisiatif terjadinya integrasi program penurunan Bappeda Kabupaten Katingan,
Integrasi Kabupaten di stunting Kalimantan Tengah
Kabupaten Katingan, 2. Mempelajari faktor penggerak terjadinya integrasi gerakan di
Kalimantan Tengah level kabupaten
3. Mempelajari pola pengendalian pelaksanaan integrasi
kegiatan antar dinas
4. Pendanaan dan anggaran pelaksanaan program
10.30-10.45 Contoh 3: Praktik 2.3 1. Mempelajari inisiatif terjadinya integrasi program penurunan Kepala Dinas
Pemberian Makanan stunting Kesehatan Kabupaten Bima, NTB
Bayi dan Anak di 2. Mempelajari faktor penggerak terjadinya inetgrasi gerakan di
Kabupaten Bima, NTB level kabupaten
3. Mempelajari pola pengendalian pelaksanaan integrasi
kegiatan antar dinas
4. Pendanaan dan anggaran pelaksanaan program
10.45-11.15 Tanya Jawab dan Moderator: Direktur SUPD III
Diskusi Kemendagri
ISHOMA
Sesi 3 – Diskusi Kementerian (Eselon 2) dengan Dinas Terkait
12.30-14.30 Diskusi Kementerian 1. Konsolidasi peran dan tanggung jawab dalam strategi nasional Eselon 2 dari masing-masing K/L:
dengan Dinas terkait penanggulangan stunting
• Konsolidasi data pusat dan kabupaten/kota Kelompok 1:
• Identifikasi potensi anggaran pusat dan daerah 1. Kemenkes (Gizi, Kesga, Promkes)
2. Identifikasi tantangan dalam pelaksanaan peran strategi 2. BPOM
nasional penanggulangan stunting 3. BKKBN
• Menemukan akar masalah utama pada intervensi gizi baik 4. Dinas kesehatan
spesifik dan intervensi sensitif (contoh: personel,
infrastuktur, distribusi) Kelompok 2:
• Mengidentifikasi potensi untuk mendukung penyelesaian 1. Kemen PUPR
masalah termasuk penggunaan dana yang efektif dan 2. Kemenkes (Kesling)
sumber daya yang sudah tersedia 3. Dinas PU

3. Menentukan model intervensi pada lokasi prioritas stunting Kelompok 3:


• Menyusun strategi kerja dan rencana aksi implementasi 1. Kemendesa PDTT
intervensi gizi baik spesifik dan sensitif untuk mencapai 2. BPMD
cakupan >90%
• Menyusun rencana tindak lanjut program percepatan Kelompok 4:
penurunan stunting 1. Kemensos
• Rencana pemantauan pelaksanaan 2. Dinas Sosial

Kelompok 5:
1. Kemendikbud
2. Kemenag
3. Kemen PPPA
4. Dinas Pendidikan
Kelompok 6:
1. Kementan & BKP
2. Kemen Kelautan dan Perikanan
3. Dinas Pertanian/Badan Ketahanan
Pangan

Kelompok 7:
1. Kemendagri
2. Kemenkeu
3. Bappenas
4. KSP
5. TNP2K
6. Bappeda
7. Sekda

14.30- 15.00 REHAT KOPI


Sesi 4 – Diskusi dalam Kabupaten untuk Integrasi Pelaksanaan Intervensi Gizi
15.00-17.00 Diskusi Integrasi 1. Pemetaan lokasi prioritas Diskusi Kelompok per Kabupaten
pelaksanaan intervensi • Konsolidasi data antar dinas dibagi berdasarkan provinsi
gizi spesifik dan sensitif • Menemukan akar masalah utama pada intervensi gizi baik
Untuk kabupaten yang tidak ada
spesifik dan intervensi sensitif (contoh: personel,
provinsinya akan digabungkan (lihat
infrastuktur, distribusi) excel)
• Mengidentifikasi potensi untuk mendukung penyelesaian
masalah termasuk penggunaan dana yang efektif dan
sumber daya yang sudah tersedia
2. Kesepakatan pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan
stunting antar dinas
• Menyusun strategi kerja dan rencana aksi implementasi
intervensi gizi baik spesifik dan sensitif untuk mencapai
cakupan >90%
• Identifikasi potensi anggaran daerah
• Menyusun rencana tindak lanjut program percepatan
penurunan stunting
• Rencana pemantauan pelaksanaan
Sesi 5 – Konvergensi Program di level provinsi
17.00-18.00 Konvergensi Program di 5.1 Persiapan bahan presentasi Pleno
level provinsi
Istrirahat ISHOMA dan Makan Malam
Sesi 6 – Pleno di level provinsi (2 sesi)
19.00-19.15 Sesi Presentasi 1 NTT
19.15-19.30 Sesi Presentasi 2 Kalimantan Barat
19.30-19.45 Sesi Presentasi 3 Sulawesi Barat
19.45-20.00 Sesi Presentasi 4 Gorontalo
20.00-20.15 Sesi Presentasi 5 Sumatera Selatan
20.15-20.30 Sesi Presentasi 6 NTB
20.30-20.45 Sesi Presentasi 7 Jawa Barat
20.45-21.00 Sesi Presentasi 8 Jawa Timur
Sesi 7 – Penutupan
21.00-21.30 Rangkuman Prof Fasli Djalal
21.30-22.00 Penutupan acara Direktur Kesehatan dan Gizi
Masyarakat, Bappenas
Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, Ph.D

Anda mungkin juga menyukai