Anda di halaman 1dari 18

A.

ANALISA DATA

No. Data fokus Etiologi Problem


1. DS: Agen injuri fisik : Nyeri akut
 Klien mengatakan nyeri pada tindakan
luka pos op pembedahan
P: luka pos op
Q: seperti tusuk-
tusukbendatajam
R: abdomen
S: skala nyeri 5
T: setiap saat
DO:
 wajah tampak menahan
nyeri,. TD: 130/80
mmHg, N: 90 x/mnt, RR:
20 x/mnt, S: 36,7oC.
2. DS: Adaptasi fisiologis Defisit perawatan
ibu post partum diri ibu pos
 klien mengatakan partum
badanya terasa lesu.

DO:

 tampak ku: lemas dan


lesu
 Rambut kurang bersih
 Payudara tampak kurang
bersih, teraba kosong, asi
belum keluar

3 Ds : Kelemahan fisik, Gangguan


kurang mobilitas fisik
 Klien mengatakan belum pengetahuan dan
berlatih miring karena prosedur tindakan.
takut dengan adanya
jaitan post op
 Klien mengatakan
badanya terasa lesu

Do :

 Terlihat berbaring
 Tampak mempertahankan
posisi setabil
 Tampak ku: lemas
 Terpasang DC hari 2
 Terpasang infus
4 DS: Pertahanan tubuh Resiko infeksi
primer yang tidak
 Klien mengatakan adekuat :
terdapat luka pos op, terdapatnya luka
tertutup kasa dan ferban, pos op
tidak ada rembesan, luka
terasa nyeri, luka post SC
hari ke 2

DO:

 Tampal luka pos op


lateral dengan panjang
±20 cm, tidak tampak
adanya rembesan.
 S : 36,7 ºC
 Angka leukosit : 11,6
103/ul, hemoglobin 10,4
gr/dl

B. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan
2. Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi
fisiologis ibu post partum.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang
pengetahuan dan prosedur tindakan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer
tubuh.

C. INTERVENSI

Diagnosa
No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Askep 1. Lakukan pengkajian 1. mendapatkan data


berhubungan selama 3x24 jam diharap secara komprehensif tentang masalah nyeri
dengan agen injuri kan nyeri dapat teratasi, tentang nyeri dan merencanakan
fisik: tindakan dengan kriteria hasil: meliputi lokasi, tindakan yang sesuai
pembedahan karakteristik, durasi,
1. skala nyeri turun frekuensi, kualitas,
menjadi 2 intensitas nyeri dan
2. klien mengatakan faktor presipitasi.
nyeri berkurang 2. Observasi respon 2. .memberikan
3. ekspresi wajah tampak nonverbal dari gambaran dan
rilek ketidaknyamanan mengetahui bukti
4. tanda-tanda vital (misalnya wajah tentang obyektif
dalam batas normal meringis) terutama masalah yang
ketidakmampuan dirasakan.
TD :120/80 mmHg untuk berkomunikasi
secara efektif.
N : 60-100x/menit 3. Kaji tanda-tanda 3. peningkatan tanda-
S :36,5-37,5ºC vital tanda vital dapat
merupakan gambaran
RR:16-14x/mnt respon tubuh terhadap
nyeri yang dirasakan
klien
4. Ajarkan 4. .mengurangi nyeri dan
menggunakan teknik sepasme otot
nonanalgetik
(relaksasi progresif,
latihan napas dalam,
imajinasi, sentuhan
terapeutik.)
5. anjurkan kepada 5. meningkatkan
klien untuk pengetahuan tentang
mengenali faktor - menejemen dan
faktor yang dapat koping klien terhadap
meningkatkan dan masalah yang klien
merungankan gejala rasakan.
yang dirasakan.
6. Kolaborasi dengan 6. mengatasi nyeri
dokter pengunaan dengan mengeblok
analgetik syaraf sehingga rasa
nyeri tidak dapat di
presepsikan.

2. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. kaji masalah 1. Mengetahui masalah


diri:ibu pos partum keperawatan selama 3x24 perawatan diri klien dan dapat
berhubungan jam diharapkanmasalah merumuskan
dengan adaptasi defisit perawatan diri klien intervensi yang sesuai
fisiologis ibu post dapat teratasi kriteriahasil : 2. Bantu klien dalam 2. Memenuhi kebutuhan
partum. pemenuhan perawatan diri klien
1. Klien dapat perawatan diri klien
memperlihatkan 3. Libatkan keluarga 3. Sebagai wujud
kemampuan perawatan dalam memenuhi dukungan dan kasih
diri secara bertahap perawastan diri klien sayang keluarga
sesuai batas terhadap klien
kemampuanya 4. Dekatkan alat yang 4. Menjaga agar klien
2. Kebutuhan perawatan sekiranya klien dapat tidak menjadi
diri ibu pos partum memanfaatkan untuk ketergantungan dan
dapat terpenuhi pemenuhan melatih kemampuan
kebutuhan perawatan klien
diri

3. Gangguan Setelahdilakukantindakan 1. kaji masalah 1. mengetahui masalah


mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 mobilisasi klien dan dapat
berhubungan jam diharapkan masalah merumuskan
dengan Kelemahan Gangguan mobilitas fisik intervensi yang sesuai
fisik, kurang teratasi criteria hasil 2. latih relaksasi nafas 2. melatih agar otot-otot
pengetahuan dan dalam dan bisa lemas dan
prosedur tindakan 1. klien dapat pergerakan ringan mencegah kekakuan
mendemonstrasikan seperti sendi
kemampuan mobilisasi mengencangkan dahi,
dengan baik bahu dan ekstrimitas
2. klien mengatakan 3. latih gerak klien 3. mengembalikan
tidak lemas lagi secara bertahap, fungsi kemampuan
3. klien mengerti tentang miring, duduk dan gerak klien secara
pentingnya mobilisasi berdiri bertahap
dini ibu post partum 4. anjurkan makan 4. menmberikan
sesegera mungkin dukungan energi yang
apabila sudah tidak adekuat untuk
mual kemampuan
mobilisasi klien
5. edukasi makan- 5. makan-makanan yang
makanan yang bergizi dapat
bergizi mepercepat pemulihan
keadaan umum klien
dan meningkatkan
produksi asi
6. edukasi tentang 6. meningkatkan
pentingnya pengetahuan klien
mobilisasi dini bagi yang diharapkan akan
ibu post partum meningkatkan
motifasi klien untuk
berlatih mobilisasi
dini dan mengurangi
kecemasan akibat
kurangnya
pengetahuan.

4. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Amati luka dari 1. mengetahui


berhubungan keperawatan 3x24 jam tanda-tanda infeksi keadaan, produksi
dengan ketidak diharapkan tidak terjadi dan adanya tanda2
adekuatan infeksi dengan KH: infeksi
pertahanan primer 2. Lakukan perawatan 2. Mencegah infeksi
tubuh 1. bebas dari tanda-tanda luka dengan tehnik
infeksi steril dan gunakan
2. angka leukosit normal kassa steril untuk
3. klien mengatakan tahu merawat dan
tentang tanda-tanda menutup luka
infeksi 3. Kaji tanda-tanda 3. Peningkatan
4. tanda – tanda fital vital tanda-tanda vital
dalam batas normal dapat sebagai
respon tubuh
TD :120/80 mmHg terhadap infeksi
4. Anjurkan pada klien 4. Mempercepat
N : 60-100x/menit untuk melaporkan penyembuhan
S :36,5-37,5ºC dan mengenali
tanda-tanda infeksi
RR:16-14x/mnt 5. Tingkatkan masukan 5. Meningkatkan
gizi yang cukup dan daya tahan tubuh
tinggi protein. dan mempercepat
penyembuhan
luka.
6. Kolaborasi dalam 6. Mencegah
pemberian antibiotic terjadinya infeksi

D. IMPLEMENTASI

Hari/tanggal Jam dx Intervensi Respon Paraf


(wib)

Senin 19/09 14.30 1 Mengkaji tanda-tanda S :klien mengatakan Suntoso


2022 vital bePuskesmasedia
O : TD:130/80 mmhg
N:88x/mnt
S:36,7ºC
14.35 1 RR:20x/menit
Mengkaji masalah nyeri
klien S : klien mengatakan
terasa nyeri pada luka
pos op

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –
tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 5
14.40 1 T: setiap saat

O :terlihat wajah meringis


Mengajarkan teknik menahan sakit
relaksasi nafas dalam
14.45 2 S :klien mengatakan
bePuskesmasedia

O :terlihat kooperatif
Mengkaji masalah defisit
perawatan diri S : klien mengatakan
belum bisa miring
sendiri.klien mengatakan
takut karena terasa nyeri
14.50 2 pada luka pos op.

O :terlihat rambut kotor,


terlihat keadaan umum
lemah.
16.00 1 Menganjurkan keluarga
untuk melatih minum S :klie mengatakan takut
dan makan apabila sudah karena belum kentut
16.05 3 tidak mual-mual
O :keluarga teampak
kooperatif
Memberikan injeksi S :klien mengatakan sakit
ketorolak 30 mg
17.00 3 O : obat dapat masuk
Memberikan injeksi lancar intra vena.
cevotaxim 1g
S :klien mengatakan
bePuskesmasedia

O :terlihat obat masuk


20.00 3 Mengkaji kondisi luka lancar intra vena

S : klien mengatakan
terdapat luka, terasa nyeri
21.00 1 O :terlihat luka pos op
lateral dengan panjang 20
cm, tidak terlihat adanya
rembesan.
Memberikan injeksi
ranitidin 50 mg S :klien mengatakan
bePuskesmasedia

O :terlihat obat masuk


Menganjurkan klien lancar intra vena
beristirahat
S :klien bePuskesmasedia
O :terlihat kooperatif.

Selasa 07.00 1 Mengkaji masalah nyeri S :klien mengatakan nyeri Suntoso


20/09/2022 klien berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –
tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul

07.30 1 Mengkaji tanda-tanda O :terlihat wajah tampak


vital klien lebih rilek

S : klien mengatakan
masih terasa sedikit nyeri

O : TD:130/80 mmhg
08.00 1 Menganjurkan klien N:80x/mnt
menerapkan teknik S:36,7ºC
relaksasi apabila nyeri RR:20x/menit
timbul S : klien mengatakan
08.10 1 Memberikan injeksi bePuskesmasedia
ketorolak 30 mg O :klien terlihat kooperatif

S :klien mengatakan terasa


sakit

08.15 3 Memberikan injeksi O : klien terlihat meringis


cefotaxim 1 gr menahan sakit, obat dapat
masuk intra vena, tidak
ada flebitis
09.00 2 Mengkaji masalah
kebePuskesmasihan S :-
vagina
O : terlihat obat masuk
lancar

S :klien mengatakan
kemarin habis diganti
pembalut dibantu perawat
09.15 3
Mengkaji keadaan luka O :terlihat vagina kurang
bePuskesmasih, prodokdi
lokea jenis rubra, sedikit
dengar warna merah
darah , konsistensi cair,
bau khas amis.

S :klien mengatakan luka


09.30 2 tidak ada rembesan
Melakukan vulva hygine
O : terlihat luka
10.00 2 bePuskesmasih tidak ada
Mengkaji kemampuan rembesan.panjang 20 cm
mobilisasi klien

S : klien bePuskesmasedia

O :terlihat kooperatif

11.00 2 S :klien mengatakan baru


Menganjurkan klien belajar miring dengan
makan-makanan yang bantuan perawat, belum
Bergizi berani duduk karena masih
terasa pusing.

O :terlihat klien miring


11.30 2
kanan.
Memberikan edukasi
tentang pentingnya S :klien mengatakan
nutrisi untuk menjaga merasa lapar karena tadi
kesehatanya dan pagi tidaj mkan, masih
13.30 2 produksi asinya takut karena belum kentut
Melatih klien miring kiri
dan kanan, belajar duduk O :terliha klien kooperatif
jika tidak pusing
S : klien mengerti

O : terlihat aktif

S : klien mengatakan
mampu miring secara
mandiri tapi agak sakit

O : terlihat mampu miring


sendiri sambil meringis
menahan sakit

Rabu 21/09/2022 21.30 1 Mengkaji masalah nyeri S :klien mengatakan nyeri Suntoso
klien berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –
tusuk
R: abdomen

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul
21.35 1 Menganjurkan klien O :terlihat wajah tampak
menerapkan teknik lebih rilek
relaksasi nafas dalam
jika nyeri dirasakan S : klien mengatakan
21.40 1 Menganjurkan klien mampu dan
beristirahat bePuskesmasedia

O : terlihat koopratif
24.00 1 Memberikan injeksi
ketorolak 30 mg S :klien bePuskesmasedia

O :terlihat memulai
beristirahat

S :klien mengatakan
bePuskesmasedia
Kamis 05.00 1.3 Mengkaji tanda-tanda
22/09/2022 vital O :terlihat obat masuk
lancar

S : klien mengatakan
05.30 2 Melakukan Vulva masih terasa sedikit nyeri
hygiene
O : TD:120/80 mmhg
N:80x/mnt
S:36,5ºC
RR:22x/menit
06.00 2
Menganjurkan keluarga
S : klien mengatakan lebih
untuk membantu klien
nyaman setelah di
bePuskesmasihkan
06.30 2
O :terlihat bePuskesmasih,
Menganjurkan klien
pengeluaran lochea
makan yang banyak dan
berwarna merah.
bergizi
S : keluarga mengatakan
besedia
07.00 3
O :terlihat membantu
Mengkaji keadaan luka
menyibin klien
S : klien mengatakan
nafsumakan baik, klien
mengatakan tadi mampu
menghabiskan
poPuskesmasi yang
disediakan Puskesmas
O : terlihat lebih segar.

S : klien mengatakan luka


tidak merembes
O : terlihat luka
bePuskesmasih tertutup
kasa , tidak ada rembesan
(pengeluaran nanah/darah)

Kamis 07.30 1 Mengkaji tanda-tanda S : klien mengatakan nyeri Dian


22/09/2022 vital klien berkurang

O : TD:120/80 mmhg
N:80x/mnt
S:36,5ºC
07.40 1 Mengkaji masalah nyeri RR:20x/menit
klien S :klien mengatakan nyeri
berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –
tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 2

T: hilang timbul
07.45 1 Menganjurkan klien
O :terlihat wajah tampak
menerapkan teknik
lebih rilek
relaksasi nafas dalam
jika nyeri dirasakan S : klien mengatakan
08.00 1 Memberikan injeksi mampu dan
ketorolak 30 mg bePuskesmasedia

O : terlihat koopratif

S :klien mengatakan terasa


08.05 3 Memberikan injeksi sakit
cefotaxim 1 gr
O : klien terlihat meringis
menahan sakit, obat dapat
masuk intra vena, tidak
08.30 2 Melepas infus klien dan ada flebitis
DC
S :-

O : terlihat obat masuk


lancar
O9.00 2 Melatih klien duduk dan
berjalan S : Klien mengatakan
lebih nyaman setelah dc
dan infus dilepas

O : terlihat klien lebih


11.30 2 Menganjurkan klien segar dan
makan makanan yg bePuskesmasemangat
bergizi dan lebih banyak
S :klien mengatakan
mampu duduk dan tidak
terasa pusing
13.00 2 Mengajarkan klien dan O :klien terlihat mampu
suami pijat oksitosin duduk dan mampu berlatih
berdiri

S :klien mengatakan
nafsumakan sudah baik

O :terlihat mampu
mengnghabiskan dari
poPuskesmasi yang
disediakan

S : keluarga mengatakan
terimakasin, klien
mengatakan akan
menerapkanya

O :terlihat kooperatif

Kamis 14.30 1 Mengkaji tanda-tanda S :klien mengatakan Suntoso


22/09/2022 vital bePuskesmasedia
O : TD:120/80 mmhg
N:80x/mnt
S:36,5ºC
RR:20x/menit
14.35 1 Mengkaji masalah nyeri
klien S : klien mengatakan nyeri
berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –
tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 2

T: hilang timbul
14.40 1 O :terlihat lebih rilek

Menganjurkan S :klien mengatakan


menerapkan teknik bePuskesmasedia
relaksasi nafas dalam
14.45 2 saat nyeri dirasakan O :terlihat kooperatif

Mengkaji masalah defisit S : klien mengatakan bisa


perawatan diri berjalan

O :terlhat keadaan umum


16.05 3 baik, terlihat mampu
memenuhi perawatan ibu
pos partum sendiri.

Mengkaji kondisi luka S : klien mengatakan


terdapat luka, tidak ada
rembesan
17.00 3.2
O :terlihat luka pos op
lateral dengan panjang 20
cm, tidak terlihat adanya
rembesan.
21.00 1
Menganjurkan klien S : klien mengatakan
makan yang banyak dan mengerti
tinggi protein
O :klien terlihat aktif
bertanya
Menganjurkan klien
beristirahat S :klien bePuskesmasedia

O :terlihat kooperatif.
E. EVALUASI

Hari/tanggal Jam Dx Evaluasi Paraf


(wib)

Selasa 13.30 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang Suntoso
20/09/2022
P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 4

T: hilang timbul

O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak


meringis

: TD:130/90 mmhg
N:90x/mnt
S:36,5ºC
RR:20x/menit

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri


fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-observasi skala nyeri pasien

-monitoring vital sign

-lanjutkan program terapi

13.50 2 S:

-klien mengatakan badanya masih terasa lemas dan lesu

-Klien mengatakan belum mampu melakukan aktifitas


perawatan diri secara mandiri.

O :klien tampak lesu dan tampak lemas

Terlihat klien kurang mampu melakukan aktivitas


perawatan diri ibu pos partu secara mandiri
A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum
berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum
teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam melakukan defisit perawatan diri

-beri motivasi kepada klien dalam melakukan


perawatan diri

14.10 3 S : klien mengatakan belum mampu, miring, duduk dan


berlatih berjalan

Klien belum mengerti tentang pentingnya mobilisasi


dini ibu post partum

O : klien terlihat belum mampu miring, duduk dan


berlatih berjalan

Tampak terpasang dc dan infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan


dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan
prosedur tindakan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam miring kanan kiri, duduk, dan


latihan berjalan

-berikan informasi yang tepat kepada klien dan keluarga

14.30 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, terasa


panas

O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidak


ada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 0

S: S:36,5ºC

A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak


adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-monitor tanda-tanda infeksi

-kolaborasi dalam melakukan perawatan luka post SC /


medikasi

Rabu 13.20 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang Suntoso
21/09/2022
P: Luka pos op
Q: seperti tertusuk –tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul

O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak


meringis

: TD:120/90 mmhg
N:80x/mnt
S:36,5ºC
RR:20x/menit

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri


fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-observasi skala nyeri klien

-monitor TTV

13.45 2 S:

-klien mengatakan badanya sudah sudah tidak lesu dan


terasa enakan

-Klien mengatakan sudah mampu melakukan aktifitas


perawatan diri secara mandiri sebagian.

O : klien tampak agak segar

Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu


pos partu secara mandiri sebagian

Keluarga tampak membantunklien

A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum


berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum
teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-anjurkan keluarga untuk membantu klien

-monitoring kemampuan klien dalam melakukan


perawtan diri

14.05 3 S : klien mengatakan sudah mampu, miring, dan duduk

Klien sudah mengerti sedikit tentang pentingnya


mobilisasi dini ibu post partum

O : klien terlihat mampu miring, dan duduk

Tampak tidak terpasang dc dan masih terpasang


infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan


dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan
prosedur tindakan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam latihan berjalan

-beri motivasi kepada klien saat mampu melakukan


latihan

14.25 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, tidak terasa


panas

O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidak


ada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 1

S: S:36,5ºC

A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak


adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-pantau tanda-tanda infeksi yang terjadi

-lakukan program untuk medikasi

Kamis 21.15 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang Arie

22/09/2022 P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –tusuk

R: abdomen

S: skala nyeri 2

T: hilang timbul

O :terlihat lebih rilek, ekspresi tak tampak meringis,

: TD:120/80 mmhg
N:90x/mnt
S:36,5ºC
RR:20x/menit

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri


fisik : tindakan pembedahan teratasi

P : hentikan intervensi

21.20 2 S:

-klien mengatakan badanya sudah segar dan tidak lesu


lagi

-Klien mengatakan mampu melakukan aktifitas


perawatan diri secara mandiri. .

O :terlihat badan lebih segar

Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu


pos partu secara mandiri

A :masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum


berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum
teratasi

P : hentikan intervensi

21.25 3 S : klien mengatakan mampu, miring, duduk dan


berlatih berjalan

klien mengatakan tidak lemas lagi

klien mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini


ibu post partum

O : klien terlihat mampu miring, duduk dan berlatih


berjalan

Tampak lebih segar dan tidak lemas lagi

Tampak tidak terpasang dc dan infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan


dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan
prosedur tindakan teratasi

P : hentikan intervensi

21.30 4 S : klien mengatakan luka tida membengkak, tidak


terasa panas, tidak ada pengeluaran nanah

O : terlihat luka bersih, tidak ada rembesan, tidak ada


tanda-tanda :rubor, tumor, colour,dolor dan fungsio
laesa, luka post SC hari ke 2

S:36,5ºC
A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak
adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi

P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai