Anda di halaman 1dari 4

Seharusnya Aku

Elsa Pitaloka

Coba kau ingat-ingat kembali


Siapa yang ada di saat kamu terluka
Aku, bukan dia
Namunnya kau tak pernah merasa
Aku, bukan dia
Namunnya kau tak pernah merasa
Setelah semuanya kini berlalu
Luka di hatimu tak lagi berasa pilu
Pahit yang kut'rima
Manisnya orang lain yang punya
Pahit yang kut'rima
Manisnya orang lain yang punya
Kekasih, di mana kurangnya aku padamu?
Sehingga kau tak dapat melihat cinta
Sakitmu selalu aku yang ada untukmu
Senangmu tak pernah kau bagi untukku
Harusnya aku bukanlah dirinya
Orang yang pertama kau cinta
Harusnya aku bukanlah dirinya
Orang yang pertama kau cinta
Setelah semuanya kini berlalu
Luka di hatimu tak lagi berasa pilu
Pahit yang kut'rima
Manisnya orang lain yang punya
Pahit yang kut'rima
Manisnya orang lain yang punya
Kekasih, di mana kurangnya aku padamu?
Sehingga kau tak dapat melihat cinta
Sakitmu selalu aku yang ada untukmu
Senangmu tak pernah kau bagi untukku
Harusnya aku bukanlah dirinya
Orang yang pertama kau cinta
Harusnya aku bukanlah dirinya
Orang yang pertama kau cinta
Memilih Lepaskan
Tri Suaka

Menjalani hubungan sekian lama


Dan mulai terasa tak ada bahagia
Hubungan yang sudah tak tentu arahnya
Entah bagaimana 'tuk terus menjalaninya
Ibaratkan hujan turun
Tanpa hadirnya pelangi
Laksana cintaku ini
Mencoba bertahan atau melepaskan
Hubungan yang sudah terlanjur berjalan?
Memilih bertahan hanya jadi beban
Lebih baik kupilih lepaskan
Ibaratkan pagi hari
Tanpa terbitnya mentari
Laksana cintaku ini
Mencoba bertahan atau melepaskan
Hubungan yang sudah terlanjur berjalan?
Memilih bertahan hanya jadi beban
Lebih baik kupilih le-
Mencoba bertahan atau melepaskan
Hubungan yang sudah terlanjur berjalan?
Memilih bertahan hanya jadi beban
Kupilih lepaskan
Buih Jadi Permadani
Leviana

Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku


Namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku ini
Terasa terhempasnya kelakianku ini dengan sikapmu
Apakah karna aku insan kekurangan mudahnya kau mainkan
Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih
Yang memutih menjadi permadani
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta
Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit
Siapalah diriku hanya insan biasa
Semua itu sungguh aku tiada mampu
Salah aku juga karna jatuh cinta
Insan sepertimu seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka
Untuk mencintaimu
Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih
Yang memutih menjadi permadani
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta
Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit
Siapalah diriku hanya insan biasa
Semua itu sungguh aku tiada mampu
Salah aku juga karna jatuh cinta
Insan sepertimu seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka
Untuk mencintaimu
Widodari
Denny Caknan, Guyon Waton

Tembangan sepeleku
Tondo seneng marangmu
Kar'na ku terpuruk sendiri dalam hampa
Dan kau datang merubah cerita
Aku nemu widodari
Motomu kebak pelangi
Hadirmu dalam hidupku beriku warna
Dari kisah masa lalu yang pernah terluka
Ku pernah terjatuh, ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita, tinggallah impian
Maha Sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku, kekasih yang tulus
Dan kisah kelamku, kini hilang terhapus
Sayang, gondelono atiku
Yen takdire gandeng, yo bakale gandeng
Tuhan, terima kasih, hadirkan penjaga hatiku
Yang s'lalu setia menemaniku
Ku pernah terjatuh, ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita, tinggallah impian
Oh, Maha Sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku, kekasih yang tulus
Dan kisah kelamku, kini hilang terhapus
Sayang, gondelono atiku
Yen takdire gandeng, yo bakale gandeng
Tuhan, terima kasih, hadirkan penjaga hatiku
Yang s'lalu setia menemaniku
Sayang, gondelono atiku
Yen takdire gandeng, yo bakale gandeng
Oh, Tuhan, terima kasih, hadirkan penjaga hatiku
Yang s'lalu setia menemaniku

Anda mungkin juga menyukai