Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi seperti yang diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini.

Jika sistem itu diam, maka berapakah gaya F?

Diket :

Ditanya : F

Jawab :

Benda yang bermassa akan memiliki berat.

w = m.g

w = ……….kg ×………. m/s2

w = …………. N

Pada sistem itu bekerja tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris, sehingga menentukan resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY

(metode analisis) seperti pada gambar (b) di atas. Sistem diam berarti berlaku Hukum 1 Newton sebagai berikut.

■ Pada sumbu-Y ■ Pada sumbu-X

ΣFy = 0 ΣFx = 0

T sin 53o – w =0 F – T cos 53o = 0

T(…………) – ………. = 0 F – (…………………)(…………………..) = 0

……………… T = ……………. F – ………………………… = 0

T = …………………/………………… F = ……………………………. N

T = ………………N Jadi, gaya F yang bekerja pada sistem tersebut adalah ……………………N

2. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban
dapat terangkat dengan kecepatan tetap. g = 10 m/s 2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat diabaikan maka berapakah massa beban
tersebut?

Penyelesaian:
Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Pada beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat
w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak ke atas
adalah tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
F – mg = 0
………….. – m(…………..) = 0
………….. – ……………..m = 0
………………m = ………………………
m = ………………/……………………
m = …………………………… kg
Jadi, massa beban tersebut adalah ……………………………….. kg.
3. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak dengan percepatan 3,5 m/s 2, maka tentukan
massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = ……………………N
a = ……………………… m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
ΣF
m =
a
…………………….
m =
………………………
m = ……………………… kg =…………………….ton
Jadi, massa truk tersebut adalah ……………..ton.

4. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok B ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin
sehingga gabungan balok itu mengalami percepatan 1,8 m/s 2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang dialami oleh
balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:
mA = ……………………kg
mB = ………………….. kg
a1 = …………………….. m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada gambar di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.


F = ma

F = (mA + mB)a1

F = (……………+ ………………)x …………………….

F = ………………… N

Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:

F = m B a2

…………….. = ………………a2

berarti a2 = ………………. m/s2

3. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar licin, kemudian benda tersebut diberi gaya tetap
searah dengan gerak benda. Setelah menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan besar gaya tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui:
v0 =……………… m/s
vt = ……………. m/s
m = ……………. kg
s = ………………m
Ditanyakan: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak:
vt2  =  v02 + 2as
………….
vt2 – v02
a = ……….
2s a =
………..
(………)2 – (……)2
a = a = …………. m/s2
2(…….)
Menurut Hukum II Newton:
a = ……… – …….
F = ma F = …………. kgm/s2 = ……………. N

F = (………….kg)(……………. m/s2) Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah ……………… N.

4. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s 2. Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi
gaya 25 N?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F 1 = 20 N, benda mengalami percepatan a1 = 4 m/s2, sehingga massa benda:
F1
m =
a1
20 N
m =
4 m/s2
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
F2
a2 =
m2
25 N
a2 =
5 kg
a2 = 5 m/s2

5. Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa m, menghasilkan percepatan 10 m/s 2. Jika gaya tersebut dikerjakan pada benda kedua
dengan massa m2, percepatan yang dihasilkan adalah 15 m/s2.
Tentukan:
a. Perbandingan m1 dan m2.
b. Percepatan yang dihasilkan gaya F1, apabila m1 dan m2 digabung.
Penyelesaian:
a. Gaya F pada benda 1 dengan massa m1 menghasilkan percepatan a1 = 10 m/s2, maka diperoleh:
F1
m1 =
a1
F
m1 =
10 m/s2
Gaya F pada benda II dengan massa m 2, menghasilkan percepatan a2 = 15 m/s2, maka:
F2 F
m2 = =
a2 15 m/s2
F F
m1 : m2 = :
10 15

1 1
m1 : m2 = :
10 15
1 × 30 1 × 30
m1 : m2 = :
10 15

m1 : m2 = 3 :2

b. Apabila massa digabung, maka:


m = m1 + m2
F F
m = +
10 15
3F + 2F
m =
30
5F
m =
30
F
m =
6
Percepatan yang dihasilkan adalah:
F
a =
m
F
a =
F/6
a = 6 m/s2.
Contoh Soal Hukum 3 Newton dan Pembahasannya
1. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya
yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.

Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!


Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua
pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.

2. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan pasangan aksi-reaksi yang ada.
Penyelesaian:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat bergerak.

3. Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m 1 = 70 kg,
m2 = 30 kg dan pada balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan masing-masing balok dan gaya kontak
antarbalok tersebut.

Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya aksi reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya lebih
jelas, perhatikan gambar berikut ini.

F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangkan F 21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2
kepada balok 1 (bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.

Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II
Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang
kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.

4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 37°. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20
kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan besar percepatan
gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B.

Jawab
Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.

FAB adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan F BA adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya
tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.

Lalu untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan
Hukum II Newton sebagai berikut.

∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – wA sin θ – FBA = mAa
F – mAg sin θ – FBA = mAa ............... Pers. (1)

∎ Tinjau Balok B
ΣFX = ma
FAB – wA sin θ = mBa
FAB – mBg sin θ = mBa
FAB = mBa + mBg sin θ ............... Pers. (2)
Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – mAg sin θ – (mBa + mBg sin θ) = mAa
F – mAg sin θ – mBa – mBg sin θ = mAa
F – mAg sin θ – mBg sin θ = mAa + mBa
F – g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a
a = [F – g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)
a = [F/(mA + mB)] – g sin θ ............... Pers. (3)
Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai
berikut.
a = [480/(40 + 20)] – (10) sin 37°
a = (480/60) – (10)(0,6)
a = 8 – 6
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara balok A dan B, kita subtitusikan nilai percepatan yang
kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
FAB = mBa + mBg sin θ
FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.

Anda mungkin juga menyukai