Anda di halaman 1dari 14

METEOROLOGI KLIMATOLOGI

Judul : Awan

DOSEN : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si.

Oleh :

Izzati Salsabila Putri (1713034028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, kesehatan dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah yang berjudul “ Awan” bisa selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulisan makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan
dari semua pihak. Untuk itu, perkenankan kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan ini dapat
terselesaikan.
2. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. Selaku dosen mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Semoga melalui hasil makalah ini, memberikan banyak manfaat yang berharga bagi
setiap pembaca. kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kemajuan makalah selanjutnya yang lebih baik dan maksimal. Sekali lagi kami
ucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf bila ada salah kata dalam penyusunan tugas
makalah ini.

Bandar Lampung, Mei 2018

Penulis,

DAFTAR ISI
ii
JUDUL ………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii i

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………1

1.3 Tujuan ...............................................................................................................1

1.4 Manfaat ………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3

2.1 Pengertian Awan ………………………………………………….……3

2.2 Pembentukan Awan …………………………………………………....3

2.3 Klasifikasi Awan ……………………………………………………....4

2.4 Radiasi Matahari dan Awan ……………………………………………9

BAB III PENUTUP ..................................................................................10

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………...10

3.2 Saran ………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih
atau kelabu di langit. Awan berwarna disebabkan Sinar matahari adalah kombinasi dari berbagai
sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.

Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar
matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima
permukaan Bumi sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara
akan turun.

Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.

Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari
yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya,
awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang diatas, Kami merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa awan berwarna putih?


2. Bagaimana proses terbentuknya awan ?
3. Klasifikasi awan ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui defenisi dan pengertian awan ?


2. Mengetahui proses terbentukya awan ?
3. Mengetahui klasifikasi awan ?

1
1.4 Manfaat

Kami berharap, makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, terutama bagi para
Mahasiswa Pendidikan Geografi, agar mengetahui lebih jelasnya tentang awan, klasifikasi, dan
proses pembentukan serta dapat mengatahui cuaca alam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Awan

Awan ialah gumpalan uap air  yang terapung di atmosfera. Ia kelihatan seperti asap berwarna
putih atau kelabu di langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah
kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.

Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar
matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring,
mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak
mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat
radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.

Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari
yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya,
awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.

Miliaran butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu.
Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.

2.2 Pembentukana awan

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah
awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan dua cara:

Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan
dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul
titik air yang tak terhingga banyaknya.

Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah lembap. Udara makin lama akan
menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah.
Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.

3
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah
awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan
kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai beberapa jutaan, namun biasanya saiz (isipadu)
awan adalah amat besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk
membolehkan angin di bawah dan di dalam awan menyokongnya.

2.3 Klasifikasi Awan

Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian
dan suhunya. Awan dibedakan menurut bentuk dan tingginya.Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu
awan rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi keatas.

1. Awan Rendah

Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus
genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua
bentuk kabut dari StratusDalam pembentukan awan dari ukuran ketinggian yang termasuk dalam
katgori awan rndah dengan ketinggian sekitar kurang lebih 3000 M di atas permukaan bumi di
bagi menjadi beberapa bagian adalah sebagian berikut:

a. Awan Stratokumulus

Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian
puncak awan kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan
suhu. Awan-awan ini terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil.
Warna kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja.
Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan awan kumulus.
Awan stratocumulus berupa lapisan awan yang terdiri dari unsur bulatan
pipih/memanjang berwarna kelabu. Masing-masing unsur dapat saling menyambung. Dan dalam
macam bentuknya Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap,
berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50.

4
b. Awan Nimbostratus

Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai
awan hujan lapisan awan yg keabu-abuan, sering gelap diiringi hujan air atau salju yg terus-
menerus dan umumnya sampai ke permukaan tanah, lapisan ini cukup tebal sehingga menutupi
matahari.
Awan nimbostratus berupa lapisan awan yang seragam, luas dan berwarna kelabu
tua.Dan macam bentuk Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau
lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu-abudan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan
hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.

c. Awan Stratus

Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora
pada paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah
disebabkan oleh pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti
ribut petir pada waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
Awan stratus berupa awan rendah yang seragam umumnya berwarna kelabu tetapi tidak
menyentuh permukaan bumi. Dan macam bentuk Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis
tipis denganwarna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.

2. Awan Rendah Tengah

Berdasarakan jarak awan sederhana tinggi Berada di ketinggian diantara 3000m sampai
dengan 6000m, makanya di sebut awan mid high, karena disebut tinggi dan dapat di sebut juga
awan rendah, Awan Altokumulus cirinya berkepul kepul, berlapis dan tidak rata, biasanya awan
ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan lebih padat dan berwarna lebih
gelap nampak seperti air.Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar
10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan
naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah.

5
Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar
mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai
ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga
D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai dengan tingkat
vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus
Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan
cumulonimbus berkembang dengan baik.

a. Awan Altokumulus

Awan altokumulus adalah n Geog tipe awan menengah yang terdiri atas gumpalan-
gumpalan awan, umumnya relatif tak besar dan agak tipis, sering sekali ujung-ujung gumpalan
awan itu bersambung satu dengan yang lain. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu
dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau
campuran dari dua-duanya.
Awan altocumulus berupa lapisan  berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur-
unsur berbentuk bulatan pipih. Dan macam bentuk Awan Alto Cumulus adalah awan yang
seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau
abu-abu atau campuran dari dua-duanya.

b. Awan Altostratus

Altostratus(As), awan kekelabuan (bergantung kepada ketebalan) peringkat pertengahan


yang menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera
stabil dan boleh menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan pada
waktu senja dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang dan senja adalah disebabkan
perkara ini. Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula
menghilang apabila matahari terbit pada awal pagi. Awan Altostratus lebih padat, berwarna
kelabu dan kelihatan seperti air.
Awan altostratus berupa awan yang nampak berserat/seragam tapi berwarna
kelabu/kebiruan menutupi sebagian/seluruh langit. Dan macam bentuk Awan Alto Stratus adalah

6
awan yang seperti lembaran-lembaranatau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau
kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan merata.

3. Awan Tinggi

Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub ,
16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000
kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis

a. Awan Cirrus

Awan cirrus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih
dengan pinggiran tidak jelas.Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan
cuaca agak cerah. Awan cirrus tampak tersusun dari serat lembut dan halus berwarna putih
mengkilap bagaikan sutera. dan bentuk Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti
benanghalus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau
serabut yang berwarna putihkeperak-perakan.

b. Awan Sirokumulus

Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan,
bulu domba yang tipis yang berwarna putih bersih. Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang
terdiri dari unsur kecil menyerupai butir atau biji padi-padian tanpa bayangan seperti sirrus. dan
bentuk

c. Awan Cirrostratus

Awan Cirrostratus adalah awan tipis berbentuk seperti tirai dan menutup sebagian besar
langit. Letak awan ini neh, berada di ketinggian diatas 6000 m dari permukaan bumi. Nih awan
muncul, berarti menandakan bahwa ujan bakalan datang dalam 12 jam ke depan.
Awan cirrostratus tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan.  dan bentuk Awan Cirro

7
Stratus adalah awan yang transparan dengan puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau
seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini umumnya menimbulkan
phenomena lingkaran putih disekeliling bulan atau matahari.

4. Awan Yang Tinggi Ke Atas

Awan yang tinggi ke atas dapat di kelompok kan sebagai awan yang menjulang tinggi ke
atas seperti awan cumulus dan awan cumulo nibus yang kira-kira tingginya kurang lebih sekitar
6 Km sampai dengan 9 Km dari permukaan bumi yang saat ini dapat di gambarkan awan sebagai
berikut:

a. Awan Cumulus

Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi
dan awal petang disebabkan pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu
kelihatan seperti ‘popcorns’ dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak
kerana semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu
disebabkan oleh penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap
gelombang selebihnya kerana titisan air besar.
Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh
tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidak stabilan udara yang mendalam,
ribut petir berlaku pada waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-
kelompok bulat.
Awan cumulus pada umumnya mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang. dan
bentuk Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang
jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga
kool.

b. Awan Cumulo Nimbus

8
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi
berwarna putih / gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala
puncaknya boleh mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini
merupakan satu ciri biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang
begitu rapat menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu
disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi
kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak
awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai
pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih
tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.
Awan cumulonimbus merupakan awan yang sangat mampat dan padat menjulang tinggi
menjadi gumpalan yang besar, pada awan ini dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga
disebut awan badai. Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-
kelompok yang berwarna putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam.
Awan membawa hujan yang disertai dengan kilat dan petir.

2.4 Radiasi Matahari dan Awan


Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi
sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun. Secara
global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.

Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi
matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang
tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi.
Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu. Miliaran butiran air atau kristal es
yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut ini adalah tipe-tipe dan
bagaimana mereka terbentuk.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Dari pembahasan diatas disimpulkan bahawa Awan ialah gumpalan uap air  yang
terapung di atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Awan
berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah kombinasi dari berbagai sinar dengan
panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda. Dan juga proses pembentukan awan akan
berakhir pada hujan.

3.2 Saran

Disarankan untuk para pembaca agar katika setelah membaca pembahasan diatas harap untuk
ilmunya saling mengamalkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://nurhashifah-agriani.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tentang-awan.html

https://alriezkha.wordpress.com/makalah-awan-klimatologi-dasar/

11

Anda mungkin juga menyukai