Adat Pencukuran Rambut Bayi
Adat Pencukuran Rambut Bayi
Perayaan atas rasa syukur orang tua terhadap kelahiran anaknya, agar
sang anak selalu dalam perlindungan dan petunjuk Allah.
Selanjutnya bayi dibawa kepada orang yang dihormati baik dari segi
usia, agama dan adat istiadat. Sebelum pemotongan rambut orang yang
memotong rambut membaca do’a singkat untuk anak tersebut.
Upacara ini diawali Pembacaan barzanji yang dilanjutkan dengan muhayyan dimana
semua tamu berdiri, maka sang bayi dibawa keluar dan ditaburi beras kunyit dan uang
logam yang diperebutkan oleh anak-anak,
Selanjutnya bayi dibawa kepada orang yang dihormati baik dari segi usia, agama dan adat
istiadat. Sebelum pemotongan rambut orang yang memotong rambut membaca do’a singkat
untuk anak tersebut.
Setiap yang memotong rambut diberikan pokok telur. Setelah pengguntingan rambut selesai
membacakan do’a bersama
Upacara ini selain melambangkan membersihkan kepala dari segala yang kotor,sekaligus
mengandung makna yang ada kaitannya dengan alat dan kelengkapan yang dipergunakan
dalam upacara, antara lain:
1. Buaian bayi yang dilapis dengan kain 7 lapis, bermakna bahwa hidup di dunia ini
dikandung oleh "bumi yang tujuh lapis" dan "langit yang tujuh lapis.
2. Kelapa yang bertebuk lambang kehidupan yang serba guna.
3. Minyak wangi lambang hidup yang membawa nama yang harum dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Bunga tujuh warna, melambangkan kasih sayang orang tua terhadap anaknya,
sekaligus menjauhkan sikap yang keras atau kasar.
5. Telur ayam, sebagai lambang hidup berkaum kerabat, berketurunan.
6. Beras kunyit , lambang keselamatan, menjauhkan segala mara bahaya dan doa untuk
keselamatan bayi dan keluarga serta masyarakatnya.