Anda di halaman 1dari 12

Barang peminang

1. Kain Cual (besusur) tenunan Mentok asli 1 lembar

2. Selendang tenunan Mentok asli 1 lembar

3. Dasar kelambu satu kayu atau 20 meter

4. Kain putih 5 yard

5. Dasar baju 2 potong

6. Cincin emas 1 bentuk

7. Sisir rambut 1 buah

8. Tusuk konde dari emas 1 buah

9. Pupur atau bedak satu kotak

10. Celak 1 kotak

11. Kasut satu pasang

12. Jarum 1 kotak

13. Sepatu 1 pasang

14. Benang satu gelondong

15. Cermin muka satu buah

16. Gunting satu buah

17. Tas kulit satu buah

18. Payung satu buah


ARAK – ARAKAN PENGANTIN ADAT MUNTOK

Iringan yang paling depan atau di paling pertama adalah seorang yang membawa payung hiasan yang
dipasangkan lilin.

2 dibelakang payung lilin ini ada seorang yang membawa seroja besar.

3. Di belakang seroja besar ada empat orang yang membawa masing-masing sebuah sembirit. Sembirit
adalah sebuah talam tembaga berkaki kayu, dipasang lilin dan diatasnya ada seroja kecil dan didalamnya
diisi dalam telap, uang dan lain sebagainya.

4. Di belakang sembirit ada dulang kain satu yaitu sebuah dulang diletakkan sebuah tempat sirih yang
dibuatkan sanggul dari sapu tangan dinamai kotak sanggul. Sapu tangan dari sapu tangan cual atau biasa
disebut setangan cual ini adalah hasil tenunan mentok.

5. Di belakang dulang kain satu adalah rombongan pemain gendang hadra dengan membawakan lagu-
lagu yang berirama Arab.

6. Kemudian di belakang sekali barulah para pengantar mempelai laki-laki

Sesampainya di depan rumah mempelai wanita, mempelai laki-laki didudukkan di depan penghulu untuk
melangsungkan Ijab Qabul. Setelah selesai dilkukannya Ijab Qabul, mempelai pria di bawa ke ruang
dalam yaitu ruangan pengantin wanita, di dalam ruangan ini telah menunggu sanak famili serta kaum
keluarga dari pengantin wanita serta undangan yang semuanya terdiri dari kaum wanita. Kemudian
mempelai pria disuruh bersalaman dengan kaum wanita yang ada di ruangan tersebut dengan pertama-
tama menyalami orang tua mempelai wanita.

Setelah selesai bersalaman kemudian mempelai pria didudukan bersanding dengan mempelai wanita
beberapa lamanya. Dalam waktu itu dihidangkanlah kue-kue kepada para tetamu serta undangan.
Hidangan ini terlebih dahulu diperuntukkan bagi tamu-tamu wanita dan kemudian setelah selesai untuk
para tetamu wanita baru dihidangkan pula untuk para tamu pria.

Biasanya yang mengantar ini terdiri dari kaum wanita saja, hanya beberapa orang saja para laki-laki
sebagai pengawal. Disini mempelai wanita menyalami kedua mertuanya serta kaum keluarga pihak
mempelai pria, bila semua tamu sudah diberi hidangan  dan setelah melepaskan lelah beberapa saat,
keduanya dibawa kembali kerumah mempelai wanita. 
Asalamualaikum kami ucapkan,

Kepada tuan orang budiman,

Kami datang berserta rombongan,

Mengapa dihadang kami berjalan?

Wa’alaikum salam kami ucapkan,

Pada tetamu yang sangat terhormat,

Sesuai istiadat yang jadi dasaran

, Mohon sediakan syaratnya adat

Ditimbang sudah bersukat-sukat,

Setelah lelah mohon hentikan,

Jika disediakan syaratnya adat,

Hempang batang kami singkirkan

Makan bersama sekotak kuaci

, Dimakan sudah di hari petang,

Apa syaratnya sebagai kunci,

Agar kami tidak dihempang

Hormat menantu kepada besan,

Beri lukisan di atas kantas,

Penghuni kampung menitip pesan,


Tolong berikan si kunci emas.

Tangkap-tangkap si ikan momah,

Ditangkap nelayan di bibir pantai,

Silahkan masuk ke halaman rumah,

Masih banyak halangan menanti.

Tinggilah terbang burung merpati,

Hinggap sekejap di atas dahan,

Apakah maksud datang kemari,

Adat yang mana tuan bawakan?\

Impal larangan menghempang pintu,

Bahu membahu berbanjar-banjar,

Menuntut bahagian adat dahulu,

Rela berkorban kalau dilanggar

Datuk-datuk yang kami hormati,

serta keluarga sekalian yang kami muliakan,

Tatkala dulu burung terbang

, Panji sudah kita tanamkan,

Orang kini mendapatkannya

, Tatkala dulu kami datang,

Janji sudah kita simpulkan,


Sekarang kami menepatinya.

Wahai ahlil bait yang baik hati,

Menyambut kami datang kemari,

Sangat pula berkenan hati,

Hajat kami datang kemari

, Sesuai mufakat beserta janji,

Menghantar pengantin muda bestari.

Sudah terkembang payung adat,

Sudah tersusun pulut balai,

Sudah beriring bunga sirih,

Disambut dengan tepung tawar,

Kami datang membawa adat,

Hempang pintu mohon diurai,

Inilah uncang orang yang letih,

Hak impal seperempat mahar.

Sudah terdinding kain tabir,

sudah terbentang langitlangit

, sudah terbentang tikar ciau,

sudah berdiri pelaminan,

sudah tersimpuh mempelai putri,

hutang adat telah dibayar

, hutang letih ditepung tawar,

kain hempang kami turunkan,

silahkan pengantin masuk ke dalam


Dulang antik Hantaran seserahan kuningan tua Nampan
pahar baki berkaki ( sembirit }
PENGANTIN ADAT MELAYU MENTOK

Arakan Pengantin merupakan upaya pelestarian adat istiadat yang menjadi tradisi dalam
pernikahan, khususnya pengantin Melayu di Muntok. Sejatinya, arak-arakan pengantin itu adalah
mengantar mempelai pria menuju ke rumah mempelai perempuan. "Karena ini bentuknya pawai
Budaya sehingga diikut sertakan mempelai perempuan dalam arakan pengantin supaya lebih
menarik," Dalam arak-arakan ini juga menyertakan juga orang tua dari kedua belah mempelai.
Pengiring-pengiringnya dilengkapi dengan barang-barang antaran serta diiringi musik hadra .
Pengantin perempuan mengenakan Baju Seting dan Kain Cual serta beberapa asesoris,
diantara -Mahkota emas dengan ornamen khusus yang disebut paksian
-Teratai atau penutup dada yang dikenakan pada baju.
-Tembang cempaka.
-Tembang goyang. Daun bambu.
-Kuntum cempaka.
-Pagar tenggalung.
-Sari bulan.
-Tutup sanggul atau yang disebut juga dengan kembang hong sebagai hiasan kepala.
-Kalung Anting panjang.
-Sepit udang untuk hiasan yang diletakkan di telinga kiri dan kanan.
-Gelang Pending untuk ikat pinggang.
-Hiasan Ronce Melati pada baju yang dikenakan.sedangkan pria mengenakan sebuah jubah
panjang khas jubah arab dengan warna merah tua yang khas. Jubah tersebut dilengkapi
oleh selendang atau selempang yang disampirkan pada bahu kanan pengantin pria. Untuk
bawahannya, mereka menggunakan celana panjang biasa dengan warna kain yang sama
warna dengan atasannya. Baik jubah maupun celana bawahan dilengkapi dengan perna
pernik dan motif yang sama dengan pakaian adat Bangka Belitung pengantin perempuan
Pengiring-pengiring yang mengantar calon pengantin membawa berbagai perlengkapan dalam
prosesi pernikahan adat melayu Muntok. Barang-barang antaran isinya antara lain, tipak  berisi sirih,
pinang, kapur, tembakau, Salain itu ada empat sembirit yang berisi barang hantaran . Tak
ketinggalalan  seroja besar , yaitu menyerupai pohon dengan tangkai-tangkai bunga dari lidi
kabung dan bunga seroja dari kertas warna warn poda tangkai juga diberi bungkusan berisi
kembang rampai kemudian ditancap pada bagian pohon pisang.
Pantun dari pihak pengantin pria

Asalamualaikum kami ucapkan,

Wahai ahlil bait yang baik hati,

Menyambut kami datang kemari,

Sangat pula berkenan hati,

Hajat kami datang kemari

, Sesuai mufakat beserta janji,

Menghantar pengantin muda bestari

Sudah terkembang payung adat,

Sudah tersusun pulut balai,

Sudah beriring bunga sirih,

Disambut dengan tepung tawar,

Kami datang membawa adat,

Hempang pintu mohon diurai,

Inilah uncang orang yang letih,


Hak impal seperempat mahar.

Pantun dari pihak pengantin wanita

sudah terbentang langitlangit

, sudah terbentang tikar ciau,

sudah berdiri pelaminan,

sudah tersimpuh mempelai putri,

hutang adat telah dibayar

, hutang letih ditepung tawar,

kain hempang kami turunkan,

silahkan pengantin masuk ke dalam


.

Anda mungkin juga menyukai