Emosi Dan Perilau
Emosi Dan Perilau
PETUNJUK
Beri tanda ceklis (✓) pada kolom YA jika aspek yang diamati ada/tampak pada anak, dan
beri tanda ceklis pada kolom TDK (tidak) jika aspek yang diamati tidak ada pada anak. Jika
ada informasi khusus untuk setiap aspek, silahkan tulis pada kolom catatan.
NO ASPEK YA TDK CATATAN
2 Tantrum ketika
mengerjakan pekerjaan
Kesimpulan Umum:
Rekomendasi:
……………………………..
PEDOMAN WAWANCARA
ANAK DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN HAMBATAN PERILAKU
PETUNJUK
Beri tanda ceklis (✓) pada kolom YA jika aspek yang diamati ada/tampak pada anak, dan
beri tanda ceklis pada kolom TDK (tidak) jika aspek yang diamati tidak ada pada anak. Jika
ada informasi khusus untuk setiap aspek, silahkan tulis pada kolom catatan.
NO ASPEK YA TDK CATATAN
5 Anak sering
dibully/diintimidasi di rumah
19 Anak mendominasi/
menguasai orang lain
Kesimpulan Umum:
Rekomendasi:
……………………………..
PEDOMAN OBSERVASI
ANAK DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN HAMBATAN PERILAKU
PETUNJUK
Beri tanda ceklis (✓) pada kolom YA jika aspek yang diamati ada/tampak pada anak, dan
beri tanda ceklis pada kolom TDK (tidak) jika aspek yang diamati tidak ada pada anak. Jika
ada informasi khusus untuk setiap aspek, silahkan tulis pada kolom catatan.
NO ASPEK YA TDK CATATAN
2 Tantrum ketika
mengerjakan pekerjaan
Kesimpulan Umum:
Rekomendasi:
……………………………..
Kritik :
1. Definisi dari pernyataan mirip jadi seperti diulang-ulang pertanyaan nya, kurang spesifik
bentuk emosi yang di timbulkan cth : marah-marah, kesal, tantrum definisi nya agak mirip
2. Kurang menggali emosi anak selain marah, mungkin bisa lebih beragam emosi yang di
tampilkan. Cth : sedih, senang, tertawa, takut, cemas, melamun
3. Banyak menggunakan kata “sering” , tetapi tidak dijelaskan sering nya itu
sebanyak apa. Dimana kata “sering” itu hanya menunjukan salah 1 sisi
(baik/buruk) dan tidak netral.
4. Kurang merepresentasikan penyebab timbulnya prilaku tersebut.
5. Jawaban Ya/tidak, kurang menggambarkan seberapa parah skala gangguan
emosi dan prilaku siswa.
Saran :
1. Instrument assesmen dibuat lebih spesifik lagi agar bisa lebih tepat untuk
menidentifikasi seberapa berat gangguan anak yang di assessment, mungkin
dengan menggunakan skala rating, bukan hanya memilih YA/TIDAK saja.
2. Hasil assesmen bisa berupa tes tertulis dan didokumentasikan dengan video aktifitas
anak dalam kegiatan sehari-hari.
3. Kolom catatan assessor tidak hanya berupa gambaran umum kotak kosong yg dapat
membuat hasil assesmen menjadi rancu jika ada tulisan yang ambigu.