Kontribusi Muhammadiyah Dalam Pendidikan
Kontribusi Muhammadiyah Dalam Pendidikan
MAKALAH
i
Moto :
KATA PENGANTAR
Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan ini,
makalah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
i
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................i
MOTO...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................................x
DAFTAR ISI..................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
xi
ix
2. Pesantren..............................................................................................28
1. Jenis penelitian............................34
2. Variabel penelitian .....................................................35
3. Definisi operasional variabel.....................................................36
4. Teknik pengumpulan data ...............37
BAB V. PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................84
2. Saran .....................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................88
LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saat itu. Ada tiga penyakit kronis pada saat itu yang dialami oleh umat Islam,
merupakan lingkaran yang tak berujung dan bertepi serta tak terputus. Satu-
secara utuh dan tidak tercampur baur dengan takhayul, bid’ah dan khufarat.
Hal ini jugalah yang dimanfaatkan oleh penjajah Belanda dan Jepang ketika
Ahmad Dahlan mendirikan sekolah dengan sepuluh orang murid. Ilmu umum
bid’ah dan khurafat dengan tidak mendasarkan dirinya pada madzhab atau
dan progresif dengan tidak melupakan maksud dan tujuan serta identitasnya
merupakan cita-cita mulia para pahlawan, walapun butuh waktu yang sangat
perjuangan dengan model yang sangat beragam, salah satunya melalui jalur
pendidikan hakikat dan arah hidup akan menjadi jelas, sesuai hadits
Rasulullah SAW.
االعلمaaدنیا فعلیھ بaa من اردا ال: لمaa قال رسول ﷲ صلى ﷲ علیھ وس:وعن معا ویة رضي اﷲ عنھا قال
: Terjemahannya)ومن ارداالخرة فعلیھ باالعلم ومن اردھما فعلیھ بالعلم (رواه الدارقطنى
karena tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya dakwa Islam yang
telah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Berkaitan dengan itu pula pendidikan
Islam memiliki corak dan karakteristik yang berbeda sejalan dengan upaya
ajaran Islam itu sendiri. Karena dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat
Abduh di mesir.Kedua tokoh ini di bawa oleh pelajar Indonesia yang belajar di
1 https://pkbmdaruttaklim.wordpress.com
5
Timur Tengah seperti diantaranya K.H. Ahmad Dahlan. Berbekal ilmu agama
yang ia kuasai dan ide-ide pembaru dari Timur Tengah, K.H. Ahmad Dahlan
oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 Dzulhijjah 1330 Hijriyah yang
agama dan bahasa Arab. la menunaikan ibadah haji ketika berusia 15 tahun
(1883), lalu dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di
sebagian besar dunia Islam khususnya di Indonesia saat itu yang masih
mendalam.
7
mengembangkan sikap tajdid dan ijtihad, serta menjauhi sikap taklid. Oleh
dan Assunnah. Sejalan dengan hal tersebut dan selaras dengan Anggaran
Dasar (Bab III Pasal 6) adalah “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
menerbitkan buku, majalah dan surat kabar yang pada akhirnya untuk
bidang pendidikan amat luar biasa, mulai dari pendidikan dasar hingga
dalam mencapai tujuannya. Hal ini tentu saja karena dilandasi oleh
berdiri dalam rangka memurnikan ajaran Islam maka tak heran bila aspek-
aspek ini dilatar belakangi oleh ajaran Islam. Filsafat yang dianut dan
yang digagas oleh para pemikir maupun praktisi pendidikan Islam. Filsafat
sistem sosial, ekonomi, dan politiknya; (3) bersifat terbuka terhadap segala
10
dipilih yang penting dan sesuai dengan ruh agama Islam; (7) bebas dari
dibedakan menjadi dua jenis yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek
material filsafat pendidikan Islam adalah bahan dasar yang dikaji dan
filsafat pendidikan Islam adalah segala hal yang berkaitan dengan usaha
Muhammadiyah tidak lepas dari pemikiran dan peran yang dilakukan oleh
action”, orang yang senang berkarya. Dalam hal ini muridnya K.H. Ahmad
Dahlan adalah KRH. Hadjid, beliau sangat tekun dan menulis apa-apa
pembaruan yang ditujukan pada dua bidang, yaitu bidang ajaran dan
wawasan intelektual (berpikir) peserta didik pada setiap jenis dan jenjang
menjunjung tinggi agama Islam melalui dakwah Islam amar ma’ruf nahi
yang strategis. Dalam konteks ini, dua titik tumpu utama yang dijadikan
andalan proses antisipasi yaitu upaya penguatan iman dan takwa kepada
sebuah jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja idiologi Islam yang di
Muhammadiyah).
tersebut merupakan hal yang luar biasa dan pertanda kedepan matahari
3 . Ibid, hal 94
15
1. Sejarah Muhammadiyah.
Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, kemudin dapat tambahan ‘’yah’’ nisbah,
Muhammad SAW’’, yaitu semua orang Islam yang mengakui dan meyakini
bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang terakhir.
oleh adanya perbedaan organisasi, golongan, bangsa, suku, ras, etnis dan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid baraqidah Islam dan bersumber pada
Al-Qur’an dan Sunnah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal
57
4 Mustafa Kamal Pasha,B.Ed, Drs.H.A. Rosyad sholeh, Drs.H. Chusnan Jusuf,
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003) hal 43.
16
maksud dan tujuannya, calon pengurus harus sudah dewasa, dan supaya
didukung oleh sedikitnya tujuh orang anggota biasa Budi Utomo kepada
pengurus Budi Utomo. Karena itu harus ada tujuh orang Kauman yang
dengan para santri K.H. Ahmad Dahlan yang telah dewasa. Akhirya
adalah K.H. Ahmad Dahlan sendiri yang telah menjadi anggota. Mengenai
Jetis yang sejak tahun 1890 telah berkenalan dengan K.H. Ahmad Dahlan.
5 Ibid, Hal 67
17
Gubernur Jenderal Hindia Belanda agar persyarikatan ini diberi izin resmi
Surat buat Sri Sultan tersebut oleh Resident Yogyakarta diteruskan kepada
nyata.6
6 Ibid, Hal 69
18
membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya. Dalam surat Ali Imran
Terjemahanya:
yaitu:
1. Tradisionalisme
selama ini.
2. Sinkretisme
Tauhid.
dan lain sebagainya, yang justru sangat diperlukan bagi umat Islam
menjadi salah satu latar belakang dan sebab kenapa KH. Ahmad
a). Kristenisasi
8 . Musthafa Kamal Pasha, B.Ed, Ahmad Adaby Darban, SU. Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Islam (Yogyakarat: Pustaka Pelajar Offset, 2000) Hal 73
21
2. Kiprah Muhammadiyah
Dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah yang luas dan besar itu,
maka luas dan besar pula amal usaha Muhammadiyah. Sebelum amal
usahanya besar seperti yang ada sekarang ini sungguh banyak halangan
dan rintangan yang dihadapi, baik dari ulama yang belum menerima cara
sisi lain KH Ahmad Dahlan sendiri memiliki tekad dan semangat yang tak
dirusaki oleh Hal-hal yang berbau Takhayul, Bidah dan kurafat. Begitu
65
1. Bidang Keagamaan
2. Bidang Kemasyarakatan
dakwah Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam bidang
b). Mendirikan panti Asuhan anak yatim baik putra maupun putri.
c). Mendirikan Perusahaan Percetakan, Penerbitan dan Toko Buku
dunia ini maka dengan sendirinya segala hal yang berhubungan dengan
Atas dasar pendirian itulah, KH. Ahmad Dahlan ikut duduk menjadi
cita itu.
Tenno Heika, tiap pagi ketika Matahari mulai Terbit. Tentu saja
4. Bidang Pendidikan
kebutuhan zaman. Tidak saja isi dan metode pembelajaran yang tidak
secara mendasar.
keduanya yaitu :
28
ilmu-ilmu keagamaan
yang semuanya dihadapi dengan sabar dan tawakkal. Akhirnya segala jerih
yah. sejak dari ujung barat hingga ujung timur, dari wilayah paling utara
menjadi:
pada
11 . Ibid Hal. 93
12 . Mustafan Kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,(Yogyakarta, Pustaka
Pelajar Offset, 2000) Hal. 93
29
yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Hal ini atas pertimbangan karena
b. Nasyiatul ‘aisyiah
c. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
d. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
e. Pemuda Muhammadiyah
f. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
g. Hizbul Wathan.16
Empat Organisasi Otonom yang terdiri dari Nasyiatul ‘aisyiah, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Pemuda
Muhammadiyah termasuk kelompok Angkatan Muda Muhammadiya (AMM)
dimana keempat Organisasi Otonom tersebut sesungguhnya mengemban
fungsi sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha
Muhammadiyah.17
Sebagai sebuah gerakan Islam yang lahir pada tahun 1912 Masehi
cara perpaduan model sebagai jalan tengah dari kebutuhan sistem yang
hadapi umat Islam pada waktu itu dan dipandang perlu segera mendapatkan
gambaran baru tentang kiai sebagai guru. Kedua, ia memulai tradisi baru
dalam agama.18
sebagai berikut :
Kedua tindakan itu sekarang sudah menjadi fenomena umum, yang pertama
sudah diakomodir negara dan yang kedua sudah banyak dilakukan oleh
inilah sebenarnya warisan yang musti kita kembangkan terus sesuai dengan
19 . Ibid, Hal 59
20 . Ibid, Hal 60
33
konteks ruang dan waktu, masalah teknik pendidikan bisa berubah sesuai
teknik pengajaran. Dari segi cita-cita yang dimaksud K.H ahmad Dahlan
ialah ingin membentuk manusia muslim yang baik budi pekerti, alim dalam
Intelek dan Intelek Ulama juga Ilmu Amaliah dan Amalan Ilmiah yang
bersedia berjuang untuk kemajuan agama dan bangsa yang tertuang dalam
masjid atau langgar, atau ditempat yang khusus, yang dilengkapi dengan
21 . Suwarno, Pembaruan Pendidikan Islam Sayyid Ahmad Khan dan KH Ahmad Dahlan
(Yoyakarta: Suara Muahammadiyah, 2016) hal 62
34
tahun 1918, pada tahun 1920 perguruan menengah ini diubah menjadi
(standarschool), dan Hollands Indlandse School (HIS) Met Den Qur’an untuk
pendidikan formal, tetapi juga lewat berbagai forum semisal forum pengajian
kelompok apakah untuk orang tua, pemuda ataupun wanita. Beberapa nama
pendidikannya.
Pendidikan Islam di Indonesia. Semua hasil jerih payah K.H ahmad dahlan
banyak pula Manusia Terdidik yang pernah lahir dan dididik dilembaga
Pendidikan Muhammadiyah.
Indonesia.
merdeka.25
dan Ki hajar Dewantara yang dikenal sebagai tokoh empat serangkai, telah
ikut berjasa memberikan pimpinan dan arahan kepada umat Islam Indonesia
Salah satu Tokoh yang dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional tahun 2015,
yang telah memberikan andil besar ketika 18 agustus 1945 diadakan revisi
Prof. Dr. HAMKA adalah salah satu Ulama Indonesia pengarang Tafsir
rakyat Sumatera Barat dan pernah menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang pertama selama dua periode. Nama Hamka diabadikan menjadi
Nasional.
sampul belakang buku Iqro. kakek penemu Buku Iqro tersebut dibesarkan di
buku karya HAMKA dan mempunyai guru yang juga dari Muhammadiyah
Magelang.
sebutkan satu persatu identitasnya, yang kini sudah tersebar disegala linih
kehidupan bangsa. Ada yang menjadi Guru dan tenaga Pendidik, Dokter,
cita-cita, teknik dan material adalah sesuatu pencapaian yang luar biasa
dengan baik
dibidangnya.
e. Hubungan guru dan murid terlihat lebih akrab dan Suasana yang
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
40
Islam di Indonesia.
B. Variabel Penelitiian
“yang menjadi objek penelitian atau apa yang titik perhatian suatu
penelitian. Variabel juga bisa diartikan segala sesuatu yang berbentuk apa
terikat).
sifat data yang diperoleh kemudian dianalisa lebih lanjut guna mendapatkan
kesimpulan
tiga tahap yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: reduksi data (data
(conclusion drawing).
Model of Analysis).
Hasil Penelitian
dari program pelatihan IHT tersebut. Pada tahap pendeskripsian ini data
(Plus)
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah telah
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pengembangan dan
kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Konstribusi Muhammadiyah
dalam menawarkan konsep pendidikan Islam dapat terlihat pada
usahanya dalam mengintegrasikan dikotomi ilmu pengetahuan, menjaga
keseimbangan, bercorak intelektual, moral dan religius. Tujuan pendidikan
Islam menurut Muhammadiyah adalah melahirkan individu yang utuh.
Dalam rangka mengintegrasikan kedua sistem pendidikan,
Muhammadiyah lebih banyak mengadopsi sistem pendidikan sekolah
barat yang sudah maju lalu diislamisasi secara khusus. Kontribusi
Pemikiran tentang pendidikan Islam yang ditawarkan oleh Muhammadiyah
44
menjadi Fondasi awal kemajuan pendidikan Islam Indonesia hingga kini. Gagasan
pendidikan Islam Muhammadiyah adalah warisan berharga yang
perlu dikembangkan dan disebarluaskan demi kemajuan pendidikan Islam
Indonesia yang sesuai dengan tuntutan zaman.
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan
105 tahun yang lalu, pada tanggal 18 Dzulhijjah 1330 Hijriyah yang bertepatan
45
Muhammadiyah hadir sebagai gerakan tajdid dan dakwah amar ma’ruf nahi
menyadarkan umat Islam Indonesia pada saat itu yang masih bersifat tradisional
84
ilmu umum dan ilmu agama dan menjadikan suatu sistem pendidikan yang baru
dan sistematis, ini merupakan suatu konstribusi yang luar biasa dan merupakan
anak bangsa yang terlahir dan terdidik dari lembaga pendidikan Muhammadiyah,
secara kualitas mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya baik milik
2. Saran-Saran
bertahan hingga saat ini dan salah satu organisasi yang sangat berpengaruh
Oleh karena itu, hal ini perlu dipertimbangkan dan dipikirkan bersama untuk
pendidikan Indonesia sehingga krisis skil, ilmu dan moral dapat dibenahi.
Tinggi. jika ingin dibandingkan dengan pendidikan Swasta lainnya, tentunya hal
ini merupakan suatu pencapaian yang sangat luar biasa. Kini dipandang perlu
Internasional.
5. Muhammadiyah didirikan berlandaskan niat yang sangat mulia dari Sang
Pendirinya lalu berkembang melalui proses yang sangat panjang melewati begitu
banyak tantangan dan rintangan hingga sejauh ini masih bertahan. Kalimat
Muhammadiyah’’ yang tertuang dalam daftar pesan KH. Ahmad Dahlan patutnya
dicatat, diingat dan dipegang teguh oleh para kader khususnya mereka yang
bekerja dalam Amal Usaha Muhammadiyah agar persyarikatan ini semakin jaya,
mendidik dan menghasilkan begitu banyak Alumnus yang kini tersebar di seluruh
disitu ada kader dan Amal Usaha Muhammadiyah’’, kemanapun juga kita
melangkah tentu ada identitas yang dibawa sebagai salah seorang yang pernah
dan dimanapun kita akan berkiprah agar tidak ada Alumni pendidikan
Asma Hasan Fahmi, Sejarah Dan Filsafat Pendidikan Islam. Terj. Ibrahim
Husein, (Jakarta: Bulan Bintang. 1979)
Asrohah Hanum, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2001)
Daulay, Haidar Putra. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Medan: Publishing. 2012)
Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara 2012)
49
88
DR. H. Moch. Tolchah, M.Ag, Dinamika Pendidikan Islam pasca orde baru
(Yogyakarta:PT.Lkis Printing Cemerlang, 2015)