Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Sistem Informasi


2.1.1 Defenisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan
saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar,
sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama ketiga komponen tersebut
mencakup sofware, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan
satu sama lain.[1]
2.1.2 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada
saat tertentu. [2]
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [4]
2.1.4 Surat Perintah Tugas (SPT)
Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya [5]
2.1.5 Laporan Perjalanan Dinas (LPD)
Laporan perjalanan adalah dokumen yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok
orang yang telah melakukan perjalanan atau suatu kunjungan untuk maksud
profesional. Umumnya, laporan perjalanan memang dibuat untuk kepentingan
professional. [6]
2.1.6 Manajemen
manajemen adalah untuk mencapai tujuan dari organisasi secara efektif dan
efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. [7]
2.2 Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada apabila sistem yang dikembangkan cukup besar dan apabila suatu
pengembangannya cukup kecil maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan
kebutuhannya, bila operasi sistem yang dikembangkan masih timbul kembali
permasalahannya yang tidak dapat diatasi dalam tahap pengembangan sistem maka
perlu dikembangkan kembali suatu sistem yang mengatasinya dan proses kembali
ketahap pertama yaitu proses perencanaan sistem. [8]
2.2.1 Pengertian Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) adalah sekumpulan alat yang digunakan
untuk melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis
objek. UML juga menjadi salah satu cara untuk mempermudah pengembangan
aplikasi yang berkelanjutan. UML juga digunakan dalam beberapa mata kuliah di
perguruan tinggi yang membuka jurusan ilmu komputer, teknik informatika, sistem
informasi, manajemen informatika, dan komputerisasi akuntansi.[9]
Mata kuliah yang digunakan umumnya adalah metodologi berorientasi objek dan
bahasa pemogramannya adalah java C#, PHP, kemudian mahasiswa juga harus
mempelajari bagaimana merancang sistem atau aplikasi menggunakan UML
terhadap suatu kasus dan membuat aplikasinya ketika memasuki tahap coding. Tidak
hanya sebatas kuliah, beberapa perguruan tinggi yang memiliki jurusan informatika,
kadang mewajibkan penggunaan UML untuk digunakan sebagai alat bantu di skripsi,
tesis, dan disertasi. Karena tidak semua akademis dapat membaca semua kode
program yg datang dari berbagai bahasa pemograman, maka UML menjadi sarana
untuk memahami aplikasi dan sistem yang dikembangkan akademis lainnya.
2.2.2 Pengertian Use Case
Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah
software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem
yang bersangkutan. Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antar aktor inisiator
dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah use case di
presentasikan dengan urutan langkah yg sederhana. Perilaku sistem adalah
bagaimana sistem bereaksi dan beraksi. Perilaku ini merupakan aktivitas sistem yang
bisa dilihat diluar dan bisa diuji. Perilaku sistem ini dicapture dalam use case.Use
case sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan sistem, dan serta hubungan antara
sistem dan lingkungannya.
Tabel 2.1 Simbol use case
No Simbol Nama Deskripsi
Komponen
1 Use case Menerangkan “apa yg dikerjakan
sistem, bukan “bagaimana” sistem
mengerjakannya

2 Actor Menggambarkan orang sistem atau


external entitas/stakeholder yang
menyediakan atau menerima
informasi dari sistem
3 Assosiation Abstraksi penghubung antara aktor
dan use case

4 ------------à Generalisasi Menunjukan spesialisasi aktor


untuk dapat berpartisipasi dengan
use case

5 <<include>> Include Menunjukan bahwa suatu use case


merupakan fungsionalitas dari use
case lainnya.

6 <<extend>> Extend Menunjukan bahwa use case


merupakan tambahan fungsional
dari use case lainnya jika suatu
kondisi terpenuhi.
Sumber [10]
2.2.3 Pengertian Class Diagram
Class Diagram adalah salah satu jenis diagram yang paling berguna di UML, hal
ini karena dapat dengan jelas memetakan struktur sistem tertentu dengan
memodelkan kelas, atribut, operasi serta hubungan antar objek. Class diagram
menggambarkan serta mendeskripsikan atau penggambaran dari class, atribut, dan
objek disamping itu juga hubungan satu sama lain seperti pewarisan, containmet,
asosiasi dan lainnya. Class Diagram mampu memberikan kita pandangan yang lebih
luas mengenai suatu sistem dengan cara menunjukkan kelas serta hubungan-
hubungannya. Class diagram dapat dikatakan bersifat statis, alasannya karena class
diagram tidak menggambarkan apa yang terjadi pada sistem melainkan bagaimana
proses yang terjadi disistem.[11]
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
Simbol Nama Keterangan
Kelas Kelas pada struktur sistem.

Interface Sama   dengan  konsep interface 


dalam pemrograman berorientasi
objek.

Association Relasi antar class dengan arti


umum, asosiasi biasanya juga
disertai dengan Multiplicity.

Directed Relasi antar kelas dengan makna


Association kelas yang atau digunakan oleh
kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity.
2.2.4 Pengertian Activity Diagram
Activity Diagram merupakan rancangan aliran aktivitas atau aliran kerja dalam
sebuah sistem yang akan dijalankan. Activity Diagram juga digunakan untuk
mendefenisikan atau mengelompokan aluran tampilan dari sistem tersebut. Activity
Diagram memiliki komponen dengan bentuk tertentu yang dihubungkan dengan
tanda panah. Panah tersebut mengarah keurutan aktivitas yang terjadi dari awal
hingga akhir.[11]

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram


Simbol Nama Keterangan
Status awal Sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,


aktivitas biasanya diawali dengan
kata kerja.
Percabangan / Percabangan dimana ada pilihan
Decision aktivitas yang lebih dari satu.

Penggabungan / Penggabungan dimana yang mana
Join lebih dari satu aktivitas lalu
digabungkan jadi satu.
Status Akhir Status akhir yang   dilakukan   
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Swimlane memisahkan organisasi
bisnis yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi
2.3 Sejarah Perusahaan
2.3.1 Visi dan Misi
2.3.1.1 Visi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatra Utara
Visi adalah cara pandang ke depan ke arah mana Dinas Ketenagakerjaan Kota
Medan harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Jadi visi adalah
pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Pernyataan
visi ini merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang ingin dicapai oleh Dinas Ketenagakerj aan Kota Medan. Untuk mencapai
tujuan pembangunan di bidang ketenagakerjaan, maka ditetapkan visi Dinas
Ketenagakerjaan  5 (lima) tahun ke depan yaitu:
“Terwujudnya Medan Kota masa depan dengan tenaga kerja dan kesempatan kerja
yang berdaya saing serta sejahtera”.

2.3.1.2 Misi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan


Misi adalah cara pandang kedepan kearah dimana Dinas dan Ketenagakerjaan
Kota Medan harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Jadi Misi adalah
pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Pernyataan
misi ini merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
ingin dicapai oleh Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan. Misi Dinas Ketenagakerjaan
Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan menciptakan hubungan industrial yg harmonis antara pekerja
dan pengusaha.
2. Meningkatkan kualitas pencari kerja, penempatan tenaga kerja dan memperluas
kesempatan kerja.
3. Meningkatkan pelayanan administrasi dan kapasitas sumber daya aparatur.
2.3.2 Logo Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Logo Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara


Arti lambang Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan adalah kepalan tangan yang di
ajukan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan
kebulatan tekad perjuangan warga Sumatera Utara melawan Imperalisme
/Kolonialisme, Fedeoalisme dan Komunisme.
Batang bersudut lima dan perisai dan rantai melambangkan persatuan warga
Sumatera Utara dalam membela dan mempertahankan pancasila. pabrik, pelabuhan,
kelapa sawit, daun tembakau, ikan dan tulisan “Sumatera Utara” melambangkan
daerah indah permai dengan kekayaan alam yang berlimpah-limpah, tujuh belas
katum kapas dan 8 buah sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi
menggambarkan tanggal dan bulan kemerdekaan ketiganya berikut tongkat dibawah
kepala tangan melambangkan kebudayaan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta
keadaan dan pembela keadilan. Bukit barisan yang berpuncak lima menyatakan tata
kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat dan kepribadian gotong
royong yang dinamis.
2.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Wewenang
2.4.1 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi pada kantor Dinas Ketenagakerjaan provinsi Sumatra
utara adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan Prov.Sumut


2.4.2 Uraian Tugas dan Wewenang
Sesuai dengan peraturan walikota no 12 tahun 2010 tentang rincian tugas pokok
dan fungsi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan, bahwa sesuai dengan pasal 24 dan
25 peraturan daerah kota medan nomor 3 tahun 2009 tentang pembentukan
organisasi dan tata kerja perangkat daerah kota Medan, telah diatur tugas dan fungsi
dinas dan tenaga kerja. Dipandang perlu untuk mengatur lebih lanjut rincian tugas
pokok dan fungsi pada setiap jenjang jabatan struktural berdasarkan pertimbangan,
menetapkan rincian tugas pokok dan fungsi dinas dan tenaga kerja dalam suatu
peraturan walikota maka terbentuklah rincian tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketenagakerjaan prov sumut atau disebut dengan (TUPOKSI).
Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan yaitu:
1. Kepala Dinas
Tugas pokok kepala dinas:
a. Merumuskan kebijakan di bidang ketenagakerjaan
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
ketenagakerjaan
c. Membina dan pelaksanaan tugas di bidang ketenagakerjaan dan pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Tugas Pokok Sekretariat:
a. Penyusunan rencana, program ,dan kegiatan kesekretariatan
b. Pengkoordinasi penyusunan perencanaan program dinas ketenagakerjaan
c. Pelaksanaan dan penyelanggaran administrasi kesekretariatan dinas yg
meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan
dinas.
d. Pengelolaan dan Pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan
e. Pelaksanaan koordinasi penyelanggaraan tugas-tugas dinas
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.
3. Sub Bagian Umum
Tugas Pokok bagian umum:
a. Penyusunan rencana kegiatan sub bagian umum
b. Penyusunan bahan petunjuk teknik pengelolaan administrasi umum
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, dan
ketatalaksanaan kepegawaian
d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
e. Penyiapan bahan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
f. Pelaksanaan tugas lain yg diberikan oleh sekretariat sesuai tugas dan
fungsinya.
4. Sub Bagian Keuangan
Tugas pokok bagian keuangan:
a. Penyusunan rencana kegiatan sub bagian keuangan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan
verifikasi
d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan
e. Penyusunan laporan keuangan dinas
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
g. Penyiapan bahan pembinaan dan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
5. Bidang Hubungan Industrial Syarat –Syarat Kerja dan Purna Kerja
Tugas pokok:
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan bidang hubungan industrial
syarat-syarat kerja dan purna kerja
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup hubungan industrial, persyaratan kerja
dan purna kerja
c. Pelaksanaan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja dan
organisasi pekerja dan pengusaha
d. Pemerataan dalam hal penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan
pemutusan hubungan kerja (PHK)
e. Penelitian, pengesahan, dan pendaftaran kesepakatan kerja waktu tertentu
(PKWT), perjanjian kerja (PK), peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerja
bersama (PKB), perusahaan penyedia jasa pekerja (PPJP), pengerahan
pelaksana pekerja kepada perusahaan lain.
f. Pelaksana proses penetapan upah minimum kota (UMK) dan upah minimum
sektor kota (UMAK)
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang hubungan
industrial syarat-syarat dan purna kerja pelaksanaan tugas lain yang di
berikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Seksi Organisasi Pekerja Pengusaha Pendidikan dan Purna Kerja
Tugasnya:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi organisasi pekerja
pengusaha pendidikan dan purna kerja
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup organisasi pekerja, pengusaha
pendidikan dan purna kerja
c. Pengumpulan dan pengelolaan data lingkup organisasi pekerja, pengusaha,
pendidikan dan purna kerja
d. Penyiapan bahan pelaksanaan sidang-sidang lembaga kerjasama tripartit
e. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan, pembentukan lembaga kerjasama
bipartit dalam pembentukan lembaga kerjasama bipartit dan tripartit
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksananaan tugas
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
7. Seksi Persyaratan Kerja dan Pengupahan
Tugas pokok
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi persyaratan kerja dan
pengupahan
b. Penyusunan bahan teknis lingkup persyaratan kerja dan pengupahan
c. Pengumpulan dan pengelolaan data lingkup persyaratan kerja dan
pengupahan
d. Penyiapan bahan penelitian kebutuhan hidup Minimum (KHM), Indeks
Harga konsumen
e. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan kegiatan penelitian proses pengesahan
dan pendaftaran kesepakatan kerja waktu tertentu (KKWT), perjanjian
kerja (PK), peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerja bersama (PKB),
perusahaan penyedia jasa pekerja (PPJP), dan pengerahan pelaksana
pekerja kepada perusahaan lain
f. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan persyaratan kerja,
peraturan perusaahaan atau perjanjian kerja bersama pada perusahaan swasta
BUMD dan BUMN. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas dan fungsinya.
8. Seksi Perselisihan Hubungan Industri/PHK
Tugas pokok hubungan industri:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi perselisihan hubungan
industrial/PHK
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perselisihan hubungan
industrial/PHK
c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan data pembinaan di perusahaan untuk
mencegah terjadinya perselisihan hubungan industrial
d. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan penyelesaian unjuk rasa/pemogokan
oleh pekerja ataupun serikat pekerja/buruh
e.Penyiapan bahan dan data dalam membantu menyelesaikan masalah penutupan
perusahaan yang dilakukan oleh pengusaha. Pelaksanaan tugas lain yg diberikan
oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai