Anda di halaman 1dari 1

Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum

yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan


masyarakat, bangsa, dan negara. Pope (2002) menyatakan bahwa nepotisme dapat diartikan
sebagai upaya dan tindakan seseorang (yang mempunyai kedudukan dan jabatan)
menempatkan sanak saudara dan anggota keluarga besar, di berbagai jabatan dan kedudukan
sehingga menguntungkannya. Nepotisme biasanya dilakukan oleh para pejabat negara,
pimpinan perusahaan swasta atau negara, pemimpin militer dan tokoh-tokoh politik. Mereka
menempatkan para anggota keluarganya tanpa mempertimbangkan kapasitas dan kualitasnya.
Dampak dari nepotisme yaitu :

 Timbulnya diskriminasi dalam upaya mendapatkan kesempatan pengembangan diri


atau karier seseorang. Pada akhirnya hal tersebut akan mengakibatkan turunnya
motivasi kerja dan kinerja mereka yang masuk melalui jalur rekrutmen resmi.
 Timbulnya konflik loyalitas dalam organisasi, khususnya jika anggota keluarga
menempati posisi sebagai pengawas langsung di atas anggota keluarga yang lainnya
dalam perusahaan.
 Nepotisme dapat menutup kesempatan orang lain yang memiliki hak untuk
berkembang. Apalagi bila orang tersebut memiliki masalah pribadi dengan salah satu
anggota keluarga pemimpin atau pemilik perusahaan.
 Timbulnya pemikiran pragmatisme dalam masyarakat, di mana untuk mendapatkan
pekerjaan atau posisi tertentu bukan lagi melalui persaingan dan prosedur, tetapi
dengan cara nepotisme.
 Potensi terjadi kerusakan sosial (keluarga, masyarakat, negara, dan agama) akan
semakin besar karena pelaku nepotisme tidak lagi peduli pada kualitas dan kepentingan
umum, namun hanya untuk mementingkan keuntungan pribadi dan keluarga semata.

Nepotisme dapat diatasi dengan cara mempermudah birokrasi seperti menerapkan


birokrasi satu pintu dan menerapkan sanksi pidana bagi para pejabat yang melakukan kolusi
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
denda paling sedikit Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Pope, Jeremy. 2003. Startegi Memberantas Korupsi Elemen Integritas Nasional. Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia.

Seputarpengetahuan. 2020. “ Nepotisme : Pengertian Menurut Ahli, Ciri, Dampak, Jenis dan
Contohnya, https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/10/nepotisme.html

Anda mungkin juga menyukai