Anda di halaman 1dari 73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Muna

Kabupaten Muna merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi

Tenggara yang letaknya berada di bagian utara Pulau Muna dan bagian utara Pulau

Buton, serta beberapa pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan secara astronomis, posisi

Kabupaten Muna berada pada 40° 6 LS — 50° 15 LS dan antara 122° BT — 123° 15

BT.Luas daratan Kabupaten Muna adalah sebesar 2.963,97 km 2 atau 296.397 Ha,

dibagi menjadi 33 kecamatan yaitu Kecamatan Tongkuno, Tongkuno Selatan, Parigi,

Bone, Marobo, Kabawo, Kabangka, Kontu Kowuna, Tiworo Kepulauan, Maginti,

Tiworo Tengah, Tiworo Selatan, Tiworo Utara, Lawa, Sawerigadi, Barangka,

Wadaga, Kusambi, Kontunaga, Watopute, Katobu, Lohia, Duruka, Batalaiworu,

Napabalano, Lasalepa, Napano Kusambi, Towea, Wakorumba Selatan, Pasir Putih,

Pasi Kolaga, Maligano, dan Batukara. Secara administratif, Kabupaten Muna

berbatasan dengan: Utara : Selat Spelman Selatan : Kabupaten Buton Barat : Selat

Tiworo Timur : Kabupaten Buton Utara

Secara administratif Kabupaten Muna terdiri dari 33 kecamatan definitif,

selanjutnya terbagi atas 220 desa, 39 kelurahan dan 1 unit pemukiman transmigrasi

(UPT). Komposisi desa berdasarkan klasifikasi desa adalah sebanyak 293 desa tidak

termasuk (UPT) dan keseluruhan terdiri dari desa swakarya dan desa swadaya dan

desa swakarya masing masing sebanyak 227 desa (77,47%) kategori swadaya mula,

62
(89,16%) dan desa swakarya sebanyak 31 desa atau 10,38% dari seluruh desa dan

kelurahan yang telah diklarifikasi. Secara garis besar, ketinggian daratan Kabupaten

Muna bervariasi antara 0 - >1000 m di atas permukaan laut (dpl). Namun, sebagian

besar dari luas daratan Kabupaten Muna berada pada ketinggian 25-100 m dpl, yaitu

sebesar 33,13% dari luas daratan Kabupaten Muna. Sedangkan luas daratan yang

mempunyai ketinggian > 1000 m dpl hanya sekitar 0,02% dari luas keseluruhan.

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Lohia

Secara astronomis, Kecamatan Lohia terletak di bagian Selatan pulau Muna.

Secara geografis, Lohia terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari

utara ke selatan di antara 4.510 – 4.570 Lintang Selatan dan membentang dari Barat

ke Timur diantara 122.390 - 122.400 Bujur Timur.

Batas wilayah administrasi Kecamatan Lohia sebagai berikut: Sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Duruka. Sebelah Timur berbatasan dengan selat

Buton. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno. Sebelah Barat

berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga.

Luas daratan Kecamatan Lohia yaitu sekitar 49,81 km 2 yang terletak di

bagian Selatan Pulau Muna. Kecamatan Lohia terdiri atas sembilan (9) Desa antara

lain : Desa Lohia, Desa Liangkabori, Desa Bolo, Desa Kondongia, Desa Waara, Desa

Korih, Desa Lakarinta, Desa Mantobua dan Desa Wabintingi. Akan tetapi dalam

penelitian ini hanya mengambil lima desa yaitu desa korihi, desa lohia, desa

mantobua, desa kondongia dan desa mabolu.

63
Kecamatan Lohia, mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di

Indonesia, dengan suhu rara-rata sekitar 26–30 °C. Demikian juga dengan musim,

Kecamatan Lohia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juni.

Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November. Secara rata-rata,

banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2016 adalah 15 hari dengan rata-rata

curah hujan 171,98 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar

280,00 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 20 hari hujan.

4.1.3 Visi dan Misi Kecamatan Lohia

4.1.3.1 Visi

1. Terwujudnya pelayanan prima dan profesional dalam menyelenggarakan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan untuk menunjang visi

kabupaten Muna.

2. Terwujudnya muna yang baru, mandiri, berdayasaing dan sejahtera.

4.1.3.2 Misi

1. Mengkordinasikan penyelenggaraan pembinaan ideologi negara dan kesatuan

bangsa, pembinaan kerukunan hidup beragama, pengkordinasiaan kegiatan

instansi pemerintah, pemberdayaan masyarakat dan pembiayaan administrasi

kecamatan.

2. Peningkatan pelayanan prima kecamatan lohia terhadap seluruh lapisan

masyarakat.

3. Mendorong pengembangan perekonomian kecamatan Lohia.

64
4. Mengkordinasikan penyelenggaraan pembinaan ketentraman dan ketertiban

umum serta kemasyarakatan.

4.1.4 Struktur Organisasi Kecamatan Lohia

CAMAT
LA ODE MUH.HAJAR SOSI, SE
NIP.197510152006041014

SEKCAM
LA ODE SARFIDI,SP
JABATAN FUNGSIONAL NIP. 19691231200312104
LAINNYA

KESURBAG KEUANGAN KASUBAG UMUM

MULIA, S.PD,I Drs.SUPARTO


NIP19681231200604201 NIP.196412312014
0 071007

STAF STAF
1.LA ODE MORA LA MALANA
NIP.1969123120070113 NIP.1967123120140
39 71006
2 . LA ODE SYARIF
NIP.1969123120060410
02

KASI PEMERINTAHAN KASI TRANTIB KASI PELAYANAN KASI EKBANG KASI KESRA
UMUM LA Ode
SITTI HAMNIA NIP.197112311994022999 WA SUMAILI,SP LA ODE RASIDIN,SE HAERUN,S.Sos WA OMA
NIP.197712311992032004 NIP.197505042014071 Nip.1972042820100 NIP.19651231199203208
002 11003 9

STAF STAF STAF STAF STAF


ELVI FITRYANI,S,.P AWALUDDIN,SE.,ME LA ODE AFI WA ODE PILIANA NANIASIHIDI,S.Si
NIP.1972202212000 NIP.19810323201407 NIP.19671231200701443 NIP.19731231199402 NIP.19720221200003200
032003 1006 WA ODE INO 2007 2
NIP.196712312014072005 LA MUNAJIR LAODE ALIMIN
NIIP.19750515201089 NIP.19760325200906100
011089 2

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kecamatan Lohia

65
4.2 Deskripsi Data

Berikut ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing

informasi mengenai identitas dari responden mulai jenis kelamin, usia, lama kerja,

dan pendidikan yang akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

penelitian.

4.2.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskripsi profil responden Aparatur Desa Kecamatan Lohia berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Table 4.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Perempuan 9 20 %
2 Laki – Laki 36 80 %
Jumlah 45 100 %
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan paparan dari tabel di atas menunjukkan bahwa Aparatur Desa

Kecamatan Lohia dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang atau sebanyak

80% dan Aparatur Desa Kecamatan Lohia dengan jenis kelamin perempuan sebanyak

9 orang atau sebanyak 20%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi

Aparatur Desa kecamatan Lohia Kabupaten Muna adalah berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 80%. Hal ini dapat diartikan bahwa laki-laki lebih banyak berpartisipasi

langsung kelapangan dalam hal memperbaiki kinerja-kinerja desa dalam membangun

desanya seperti kerja berat dalam hal perbaikan gedung desa, siskamling atau dalam

hal gotong royong dalam hal kerja lapangan, sedangkan perempuan lebih dibutuhkan

dalam hal administrasi.

4.2.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia

66
Deskripsi profil responden Aparatur Desa Kecamatan Lohia berdasarkan usia

dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Table 4.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia


No Usia Jumlah Persentase
1 26 – 30 6 13,33 %
2 31 – 35 11 24,44 %
3 36 – 40 7 15,56 %
4 41 – 45 5 11,11 %
5 46 – 50 6 13,33 %
6 51 – 55 6 13,33 %
7 56 – 60 4 8,89 %
Jumlah 45 100 %
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan paparan dari tabel di atas menunjukkan bahwa Aparatur Desa

Kecamatan Lohia berdasrkan usianya didominasi oleh responden yang berusia antara

31-35 tahun sebanyak 11 orang dengan presentase 24,44%, kemudian diikuti oleh

responden yang berusia 36-40 tahun sebanyak 7 orang dengan presentase 15,56%,

selanjutnya responden yang berusia 26-30, 46-50, dan 51-55 sebanyak 6 orang

dengan presentase 13,33%, usia responden 41-45 tahun sebanyak 5 orang dengan

presentase 11,11%. Deskripsi profil responden berdasarkan usia yang paling rendah

berada diantara tahun 56-60 yaitu sebanyak 4 orang dengan presentase 8,89%.

Sehingga dapat diartikan bahwa dengan banyaknya responden yang berusia dewasa

memungkinkan memiliki semangat kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

4.2.3 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Lama Kerja

67
Deskripsi profil responden Aparatur Desa Kecamatan Lohia berdasarkan lama

kerja dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

68
Table 4.3 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Jumlah Persentase
1 < 1 Tahun 2 4,44 %
2 1 – 10 Tahun 40 88,89 %
3 11 – 20 Tahun 1 2,22 %
4 21 – 30 Tahun 2 4,44 %
5 >30 Tahun 0 0%
Jumlah 45 100 %
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.3 deskripsi profil responden berdasarkan lama kerja yaitu

masa kerja responden < 1 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 4,44%, masa

kerja 1 - 10 tahun sebanyak 40 orang dengan presentase 88,89%, masa kerja 11 - 20

tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 2,22%, masa kerja 21 - 30 tahun sebanyak

2 orang dengan presentase 4,44%, dan responden yang berusia > 30 yaitu 0, sehingga

dapat diartikan bahwa masih banyak responden yang memiliki masa kerja kurang dari

30 tahun, oleh karena itu perlu untuk meningkatkan pelatihan kerja terhadap aparatur

tersebut agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

4.2.4 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

Deskripsi profil responden Aparatur Desa Kecamatan Lohia berdasarkan

pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Table 4.4 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Jumlah Persentase
1 SD 1 2,22 %
2 SMP 5 11,11 %
3 SMA 24 53,33 %
4 Diploma 3 6,67 %
5 Strata-1 12 26,67 %
Jumlah 45 100 %
Sumber: Data primer diolah 2022

69
Berdasarkan tabel 4.4 deskripsi profil responden berdasarkan jenjang

pendidikan terakhir dapat dilihat bahwa responden yang memiliki jenjang pendidikan

SD Sebanyak 1 orang dengan presentase 2,22%, SMP sebanyak 5 orang dengan

presentase 11,11%, SMA sebanyak 24 orang dengan presentase 53,33%, sedangkan

DIII sebanyak 3 orang dengan presentase 6,67%, dan Strata-1 atau S1 sebanyak 12

orang dengan presentase 26,67%. Sehingga dapat diartikan bahwa aparatur desa di

Kecamatan Lohia mayoritas jenjang pendidikannya berada pada tingkat SMA dapat

memungkinkan untuk meningkatkan kinerja aparatur desa pada Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna.

4.2.5 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan mengenai

distribusi frekuensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam

penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima kategori dalam

menggunaka skala likert. Masing-masing skala mempunyai penilaian dari sangat

negatif ke sangat positif yang diberkan dalam jawaban angket/kuesioner. Dalam

memberikan penilaian secara empiris, variabel penelitian ini mengadopsi prinsip-

prinsip dari pembobotan yang dikemukakan oleh Solimun (2017). Penelitian ini

menggunakan 3 variabel yang terdiri Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Kemampuan Pemanfaatan Teknologi sebagai Variabel Independen dan Kinerja

Aparatur Desa sebagai Variabel Dependen. Adapun Kategori penilaian responden

dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

70
Table 4.5 Kategori Penilaian Responden
No Frekuensi Keterangan
1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju
2 1,80 – 2,59 Tidak Setuju
3 2,60 – 3,39 Ragu Ragu
4 3,40 – 4,19 Setuju
5 4,20 – 5,00 Sangat Setuju
Sumber: Sudjana (2007)

4.2.5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Variabel Manajemen Sumber Daya Manusia (X1) pada penelitian ini diukur

melalui 8 pertanyaan dengan skala likert 1-5. Data dari variabel manajemen sumber

daya manusia berasal dari angket yang disebarkan kepada 45 responden. Berikut

gambaran hasil kategori terhadap rata-rata skor jawaban responden pada masing-

masing indikator pengukuran manajemen sumber daya manusia, dapat dilihat pada

table 4.7 berikut :

Sumber Daya Manusia dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Manajemen Sumber Daya
Manusia
Indikator Item Tanggapan Responden ( skor ) N Mean Kategori
SST(5) ST(4) RR(3) TS(2) STS(1)
F % F % F % F % F %
Tugas Kerja X1.1 11 24,44% 27 6% 7 15,55% 0 0% 0 0% 45 4,09 Setuju
Kualitas X1.2 13 28,88% 26 57,77% 6 13,33% 0 0% 0 0% 45 4,16 Setuju
Kerja X1.3 14 31.11% 30 66,66% 1 02,22% 0 0% 0 0% 45 4,29 Sangat
Setuju
Kuantitas X1.4 10 22.22% 22 48,88% 2 04,44% 11 24,44 0 0% 45 3,69 Setuju
%
X1.5 7 15,55% 17 37,77% 9 0,2% 12 26,66 0 0% 45 3,42 Setuju
%
Ketepatan X1.6 9 0,2% 13 28,88% 11 24,44% 12 26,66 0 0% 45 3,42 Setuju
waktu %
X1.7 12 26,66% 20 44,44% 13 28,88% 0 0% 0 0% 45 3,98 Setuju
Efektifiras X1.8 12 26,66% 25 55,55% 5 11,11% 2 04,44 1 02,22 45 4,00 Setuju
biaya % %
Skor Total 3,88 Setuju
Sumber: Data primer diolah 2022

71
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, menunjukan bahwa skor rata-rata variabel pada

manajemen sumber daya manusia sebesar 4,09 dengan kategori Setuju, skor rata-rata

tertinggi pada variabel manajemen sumber daya manusia terletak pada indikator

kualitas kerja yang terdapat pada item pertanyaan ketiga dengan kategori Sangat

Setuju sedangkan skor rata-rata terendah terletak pada item pertanyaan Saya telah

memahami materi pelatihan yang diberikan dan Materi pelatihan yang saya ikuti

diberikan sesuai dengan kebutuhan sebagai fungsi pelayan public dengan skor rata-

rata sebesar 3,42 dengan kategori Setuju, hal ini dapat diartikan bahwa kinerja

aparatur desa pada Kecamatan Lohia Kabupaten Muna sudah memenuhi standar

pelayanan sesuai tugas yang diberikan.

4.2.5.2 Kemampuan Pemanfaatan Teknologi

Variabel Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2) pada penelitian ini diukur

melalui 8 pertanyaan dengan skala likert 1-5. Data dari variabel kemampuan

pemanfaatan teknologi berasal dari angket yang disebarkan kepada 45 responden.

Berikut gambaran hasil kategori terhadap rata-rata skor jawaban responden pada

masing-masing indikator pengukuran kemampuan pemanfaatan teknologi, dapat

dilihat pada table 4.8 berikut :

72
Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kemampuan Pemanfaatan
Teknologi
Indikator It Tanggapan Responden ( skor ) N Me Katego
e an ri
SST(5) ST(4) RR(3) TS(2) STS(1)
m
F % F % F % F % F %
Proses kerja X 9 20% 9 20,0 1 35,5 1 24,4 0 0% 4 3,3 Setuju
secara 1 0% 6 5% 1 4% 5 6
elektronik X 4 8,88 2 55,5 1 24,4 5 11,1 0 0% 4 3,6 Setuju
2 % 5 5% 1 4% 1% 5 2
Pengelolaan X 7 15,5 2 48,8 8 17,7 8 17,7 0 0% 4 3,6 Setuju
Informasi 3 5% 2 8% 7% 7% 5 2
X 7 15,5 1 40,0 1 22,2 9 20,0 1 2,22 4 3,4 Setuju
4 5% 8 0% 0 2% 0% % 5 7
Sistem X 8 17,7 1 26,6 9 0,2% 6 13,3 1 22,2 4 3,0 Setuju
Manajeme 5 7% 2 6% 3% 0 2% 5 4
n X 9 20,0 2 57,5 6 13,3 4 8,88 0 0% 4 3,8 Setuju
6 0% 6 5% 3% % 5 9
Perawatan X 5 11,1 2 44,4 1 31,1 6 13,3 0 0% 4 3,5 Setuju
dan 7 1% 0 4% 4 1% 3% 5 3
Pemelihar X 4 8,88 1 31,1 8 17,7 1 37,7 2 4,44 4 3,0 Setuju
aan 8 % 4 1% 7% 7 7% % 5 2
Skor Total 3,4 Setuju
7
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa Item pernyataan pertama

yang berhubungan dengan proses kerja secara elektronik, menunjukkan bahwa

sebanyak 9 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 20,00% responden menjawab

sangat setuju dan sebanyak 9 aparatur desa atau 20,00% responden menjawab setuju.

Sementara itu, terdapat 16 aparatur desa atau 35,55% responden menjawab ragu ragu

(netral) dan 11 aparatur desa atau 24,44% menjawab tidak setuju.Selain itu tidak ada

aparatur desa atau responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata

jawaban responden sebesar 3,47. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia Kabupaten Muna menjawab setuju dengan

pernyataan Di tempat kerja saya memiliki software atau aplikasi untuk melaksanakan

73
tugas seperti: Microsoft excel, Microsoft word, dan lain sebagainya dalam

mendukung pekerjaan.

Item pernyataan kedua yang masih berhubungan dengan indikator proses kerja

secara elektronik, menunjukkan bahwa sebanyak 4 aparatur desa menjawab sangat

setuju atau 8,88% responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 25 aparatur desa

atau 55,55% responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 11 aparatur desa

atau 24,44% responden menjawab ragu ragu (netral) dan sebanyak 5 aparatur desa

atau 11,11% responden yang menjawab tidak setuju. Selain itu tidak ada aparatur

desa atau responden yang memberikan sangat tidak setuju.Rata-rata jawaban

responden sebesar 3,62. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur

desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Di tempat saya bekerja jaringan

internet dimanfaatkan sebagai penghubung antara aparatur dalam pengiriman data

dan informasi yang dibutuhkan.

Item pernyataan ketiga yang berhubungan dengan indikator pengelolaan

informasi, menunjukkan bahwa sebanyak 7 aparatur desa menjawab sangat setuju

atau 15,55% responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 22 aparatur desa atau

48,88% responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 8 aparatur desa atau

17,77% responden menjawab ragu ragu (netral) dan 8 orang aparatur desa atau

17,77% menjawab tidak setuju . Selain itu tidak ada aparatur desa atau responden

yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden sebesar

3,62. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa Kecamatan

74
Lohia setuju dengan pernyataan Proses awal transaksi hingga pembuatan laporan di

pemerintahan desa dilakukan secara terkomputerisasi.

Item pernyataan keempat yang masih berhubungan dengan indikator

pengelolaan informasi, menunjukkan bahwa sebanyak 7 aparatur desa menjawab

sangat setuju atau 15,55% responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 18

aparatur desa atau 40,00% responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 10

aparatur desa atau 22,22% responden menjawab ragu ragu (netral) dan 9 orang

aparatur desa atau 20,00% menjawab tidak setuju . Selain itu 1 orang aparatur desa

atau 2,22% responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata

jawaban responden sebesar 3,47. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Pengelolaan data

menggunakan software yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Item pernyataan kelima yang berhubungan dengan indikator sistem

manajemen, menunjukkan bahwa sebanyak 8 aparatur desa menjawab sangat setuju

atau 17,77% responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 12 aparatur desa atau

26,66% responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 9 aparatur desa atau

20,00% responden menjawab ragu ragu (netral) dan 6 orang aparatur desa atau

13,33% menjawab tidak setuju . Selain itu 10 orang aparatur desa atau 22,22%

responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban

responden sebesar 3,04. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur

desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Di tempat saya bekerja

menggunakan website untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Item

75
pernyataan keenam yang masih berhubungan dengan indikator sistem manajemen,

menunjukkan bahwa sebanyak 9 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 20,00%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 6 aparatur desa atau 13,33%

responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 4 aparatur desa atau 8,88%

responden menjawab ragu ragu (netral). Selain itu tidak ada aparatur desa atau

responden yang memberikan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rata-rata

jawaban responden sebesar 3,89. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Sistem yang

digunakan dikantor mudah untuk dipahami dan di akses.

Item pernyataan ketujuh yang berhubungan dengan indikator perawatan dan

pemeliharaan komputer, menunjukkan bahwa sebanyak 5 aparatur desa menjawab

sangat setuju atau 11,11% responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 20

aparatur desa atau 44,44% responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 14

aparatur desa atau 31,11% responden menjawab ragu ragu (netral). Selain itu tidak

ada aparatur yang memberikan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rata-rata

jawaban responden sebesar 3,53. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Peralatan yang

usang/rusak didata dan diperbaiki tepat waktu oleh instansi/lembaga tempat saya

bekerja. Item pernyataan kedelapan yang masih berhubungan dengan indikator

perawatan dan pemeliharaan komputer, menunjukkan bahwa sebanyak 4 aparatur

desa menjawab sangat setuju atau 8,88% responden menjawab sangat setuju dan

sebanyak14 aparatur desa atau 31,11% responden menjawab setuju. Sementara itu,

76
terdapat 8 aparatur desa atau 17,77% responden menjawab ragu ragu (netral). Selain

terdapat 17 aparatur desa atau 37,77% responden yang memberikan jawaban tidak

setuju dan terdapat 2 aparatur desa atau 4,44 responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden sebesar 3,02. Dengan demikian,

dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan

pernyataan Di tempat saya bekerja memiliki sistem keamanan komputer (antivirus)

dan diperbaharui secara rutin.

4.2.5.3 Kinerja Aparatur Desa

Variabel Kinerja Aparatur Desa (Y) pada penelitian ini diukur melalui 8

pertanyaan dengan skala likert 1-5. Data dari variabel kinerja aparatur desa berasal

dari angket yang disebarkan kepada 45 responden. Berikut gambaran hasil kategori

terhadap rata-rata skor jawaban responden pada masing-masing indikator pengukuran

kinerja aparatur desa, dapat dilihat pada table 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kinerja Aparatur Desa
Indikator Item Tanggapan Responden ( skor ) N Mean Kategori
SST(5) ST(4) RR(3) TS(2) STS(1)
F % F % F % F % F %
Produktifitas X1 12 26,66 31 68,88 1 2,22 1 2,22 0 0% 45 4,20 S. Setuju
% % % %
Kualitas X2 10 22,22 35 77,77 0 0% 0 0 0 0% 45 4,22 S. Setuju
Layanan % %
X3 10 22,22 31 68,88 2 4,44 2 4,44 0 0% 45 4,09 Setuju
% % % %
Responsiv X4 11 24,44 32 71,11 1 2,22 1 2,22 0 0% 45 4,18 Setuju
itas % % % %
X5 8 17,77 17 37,77 8 17,77 12 26,6 0 0% 45 3,47 Setuju
% % % 6%
Responsib X6 7 15,55 25 55,55 7 15,55 4 8.88 2 4,44 45 3,69 Setuju
ilitas % % % % %
X7 12 26,66 28 62,22 5 11,11 0 0% 0 0% 45 4,16 Setuju
% % %
Akuntabili X8 7 15,55 34 75,55 2 4,44 2 4,44 0 0% 45 4,02 Setuju

77
tas Publik % % % %
Skor Total 4,00 Setuju
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa Item pernyataan pertama

yang berhubungan dengan produktivitas, menunjukkan bahwa sebanyak 12 aparatur

desa menjawab sangat setuju atau 26,66% responden menjawab sangat setuju dan

sebanyak 31 aparatur desa atau 68,88% responden menjawab setuju. Sementara itu,

terdapat 1 aparatur desa atau 2,22% responden menjawab ragu ragu (netral) dan 1

aparatur desa atau 2,22% menjawab tidak setuju.Selain itu tidak ada aparatur desa

atau responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban

responden sebesar 4,20. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur

desa Kecamatan Lohia Kabupaten Muna menjawab sangat setuju dengan pernyataan

Aparatur desa melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan bidangnya.

Item pernyataan kedua yang berhubungan dengan indikator kualitas layanan,

menunjukkan bahwa sebanyak 10 aparatur desa menjawab sangat setuju 22,22%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 35 aparatur desa atau 77,78%

responden menjawab setuju. Sementara itu, tidak ada responden yang menjawab ragu

ragu (netral), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden

sebesar 4,22. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa

Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Aparatur desa memberikan pelayanan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Item pernyataan ketiga yang masih

berhubungan dengan indikator kualitas pelayanan, menunjukkan bahwa sebanyak 10

aparatur desa menjawab sangat setuju atau 22,22% responden menjawab sangat

78
setuju dan sebanyak 31 aparatur desa atau 77,78% responden menjawab setuju.

Sementara itu, terdapat 2 aparatur desa atau 4,44% responden menjawab ragu ragu

(netral) dan 2 orang aparatur desa atau 4,44% menjawab tidak setuju . Selain itu tidak

ada aparatur desa atau responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju.

Rata-rata jawaban responden sebesar 4,09. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa

mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Aparatur desa

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan waktu yang

disepakati.

Item pernyataan keempat yang berhubungan dengan indikator responsibilitas,

menunjukkan bahwa sebanyak 11 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 24,44%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 32 aparatur desa atau 71,11%

responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 1 aparatur desa atau 2,22%

responden menjawab ragu ragu (netral) dan 1 orang aparatur desa atau 2,22%

menjawab tidak setuju . Selain itu tidak ada responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden sebesar 4,18. Dengan demikian,

dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan

pernyataan Aparatur desa dalam memberikan pelayanan sudah sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

Item pernyataan kelima yang berhubungan dengan indikator akuntabilitas,

menunjukkan bahwa sebanyak 8 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 17,77%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 17 aparatur desa atau 37,77%

responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 8 aparatur desa atau 17,77%

79
responden menjawab ragu ragu (netral) dan 12 orang aparatur desa atau 26,66%

menjawab tidak setuju . Selain itu tidak ada responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden sebesar 3,47. Dengan demikian,

dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan

pernyataan Sarana dan prasarana pelayanan di kantor desa singgahan sudah memadai.

Item pernyataan keenam yang masih berhubungan dengan indikator akuntabilita,

menunjukkan bahwa sebanyak 7 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 15,55%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 25 aparatur desa atau 55,55%

responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 7 aparatur desa atau 15,55%

responden menjawab ragu ragu (netral) dan sebanyak 4 aparatur desa atau 8,88%

yang memberikan jawaban tidak setuju. Selain itu terdapat 2 aparatur desa atau

4,44% yang member jawaban sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden

sebesar 3,69. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa

Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Aparaturdesa datang di kantor desa

singgahan dengan tepat waktu.

Item pernyataan ketujuh yang berhubungan dengan indikator responsivitas,

menunjukkan bahwa sebanyak 12 aparatur desa menjawab sangat setuju atau 26,66%

responden menjawab sangat setuju dan sebanyak 28 aparatur desa atau 62,22%

responden menjawab setuju. Sementara itu, terdapat 5 aparatur desa atau 11,11%

responden menjawab ragu ragu (netral). Selain itu tidak ada aparatur yang

memberikan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban

responden sebesar 4,16. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur

80
desa Kecamatan Lohia setuju dengan pernyataan Aparatur desa Bersikap sopan dan

ramah dalam melayani masyarakat. Item pernyataan kedelapan yang masih

berhubungan dengan indikator responsivitas, menunjukkan bahwa sebanyak 7

aparatur desa menjawab sangat setuju atau 15,55% responden menjawab sangat

setuju dan sebanyak 34 aparatur desa atau 75,55% responden menjawab setuju.

Sementara itu, terdapat 2 aparatur desa atau 4,44% responden menjawab ragu ragu

(netral). Selain terdapat 2 aparatur desa atau 4,44% responden yang memberikan

jawaban tidak setuju. Selain itu tidak ada responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju. Rata-rata jawaban responden sebesar 4,02. Dengan demikian,

dapat dijelaskan bahwa mayoritas aparatur desa Kecamatan Lohia setuju dengan

pernyataan Aparatur desa aktif dalam menanggapi keluhan masyarakat.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam

penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi. Analisis ini dipergunakan untuk

mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pengaruh Manajemen Sumber

Daya Manusia (X1), Kemampuan Pemanfaatan teknologi (X2), terhadap kinerja

aparatur desa (Y). Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan SPSS. Adapun hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel

4.12 berikut:

Tabel 4.12 Analisis berganda


Coefficientsa

81
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.660 4.529 2.354 .023
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000
KPT .265 .117 .278 2.270 .028
a. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, diperoleh persamaan regresi Y = 10,660 +

0,442 X 1 + 0,265 X 2 . Dari persamaan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 10,660 diartikan jika Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Kemampuan Pemanfaatan Teknologi tidak memiliki nilai atau 0, maka terdapat

nilai Kinerja Aparatur Desa sebesar 10,660.

2) Koefisien regresi Manajemen Sumber Daya Manusia sebesar 0,442, artinya setiap

apabila Manajemen Sumber Daya Manusia dinaikan 1 satuan, maka Kinerja

Aparatur Desa juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,442 satuan. Koefesien ini

bernilai positif. Dalam hal ini, ada hubungan antara manajemen sumber daya

manusia dengan kinerja aparatur desa. Apabila manajemen sumber daya manusia

semakin bagus maka bias membuat kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna.

3) Koefisien regresi Kemampuan Pemanfaatan Teknologi sebesar 0,265, artinya

setiap apabila Manajemen Sumber Daya Manusia dinaikan 1 satuan, maka

Kinerja Aparatur Desa juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,265 satuan.

Koefesien ini bernilai positif. Dalam hal ini, ada hubungan antara kemampuan

pemanfaatan teknologi dengan kinerja aparatur desa. Apabila kemampuan

82
pemanfaatan teknologi semakin bagus maka bias membuat kinerja aparatur desa

Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.

Berdasarkan persamaan regresi liner berganda di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa variable manajemen sumber daya manusia berpengaruh dominan

terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, hal ini

dikarenakam koefesien regresinya lebih besar dibandingkan dengan kemampuan

pemanfaatan teknologi.

4.3.2 Uji Asumsi Penggunaan Regresi

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi regresi berganda. Dalam asumsi

regresi berganda terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni:

4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov Test. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13 Hasil Output Uji Normalitas


Uji Kolmogrov Sminorv p-value (Sig.) α Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia 0,200 0,05 Normal
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi 0,133 0,05 Normal
Kinerja Aparatur Desa 0,146 0,05 Normal
Sumber: Data primer diolah 2022

83
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel

penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih dari α¿ 0,05 pada (sig>0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar

variabel bebas dalam penelitian ini. Menurut Ghozali (2011) Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di

atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji

multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.14

berikut.

Tabel 4.14 Hasil Output Uji Multikolinearitas


Variabel Independent Toleranc VIF Kesimpulan
e
Manajemen Sumber Daya Manusia 0,990 1,010 Non multikolinearitas
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi 0,990 1,010 Non multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 4.14 di atas terlihat bahwa semua

variabel independent mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan memiliki nilai VIF di

bawah 10, berdasarkan hasil nilai ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

4.3.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi (Wiyono, 2011:165). Uji ini bertujuan

84
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah

tidak terdapat autokorelasi. Dasar pengujian dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji Durbin-Watson (DW) untuk pengambilan keputusan ada atau

tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

a. Apabila du < DW < 4- du berarti tidak ada masalah autokorelasi.

b. Bila du ≤ DW ≤ dl atau 4-du ≥ DW ≥ 4-dl maka tidak ada kesimpulan yang dapat

diambil.

Adapun hasila analisi uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Uji Autokorelasi Menggunakan Metode Durbin Watson


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .614 a
.377 .347 3.33010 1.658
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diperolen nilai Durbin Watson (d) adalah

sebesar 1,658. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai tabel durbin Watson

pada taraf signifikan 5% dengan jumlah variabel bebas K=2, jumlah sampel N=45

maka diperoleh nilai dL = 1,4298 dan dU = 1,6148. Karena nilai Durbin Watson (d) =

1,658 lebih besar dari dL = 1,4298 dan dU = 1,6148, maka H0 ditolak,artinya tidak

terdapat masalah atau gejala autokorelasi.

4.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas

85
Menurut Husein Umar (2014; 179) Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan pengujian dengan

menggunakan metode grafik scatterplots, maka hanya perlu melihat ada atau tidaknya

pola tertentu yang terdapat pada grafik scatterplots, dengan ketentuan: Jika titik-titik

yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun hasila analisi uji heteroskedasitas dapat dilihat pada gambar 4.2

berikut.

86
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang di hasilkan

menyebar di atas dan di bawah titk nol. Titik-titik yang ada pada data tidak

mengumpul hanya di atas atau di bawah garis 0 saja. Dari hasil pengujian ini

menunjukan bahwa model regresi ini bebas dari gejala heteroskesdastisitas, dengan

kata lain: variabel variabel yang akan di uji dalam penelitian ini bersifat

homokesdastsitas.

87
4.3.3 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen (manajemen sumber daya

manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi) terhadap variabel dependen

(kinerja aparatur desa). Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi berganda.

Dalam analisis regresi, dikembangkan sebuah persamaan regresi yaitu suatu formula

yang mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui.

Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut

ada sebuah variabel dependen dan independen. Regresi berganda digunakan jika

terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.

Menurut Basuki dan Prawoto (2016:145) Uji hipotesis adalah suatu prosedur

untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel.

4.3.3.1 Uji Simultan (Uji F)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau secara simultan terhadap variabel terikat. Untuk

menguji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai uji signifikan pada α

¿ 5 % , dengan kriteria pengujiannya:

a) Jika p-value (pada kolom Sig.) > level of significant (0,05) maka model regresi

tidak layak digunakan.

b) Jika p-value (pada kolom Sig.) < level of significant (0,05) maka model

regresi layak digunakan.

88
Hasil Pengolahan data uji F dengan bantuan IBM SPSS 22.0 dapat dilihat pada

Tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Uji F (Uji Simultan) Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur
Desa
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 281.482 2 140.741 12.691 .000b
Residual 465.762 42 11.090
Total 747.244 44
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa nilai sig adalah 0,000

lebih kecil dari α¿ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. artinya bahwa

secara simultan manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan

teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur pada Desa di

Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.

4.3.3.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji ini untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh sendiri-

sendiri atau secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis

dilakukan dengan cara membandingkan nilai t h itung dengan nilait tabel. Dengan criteria

pengujian sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikan t > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan), ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen;

89
b) Jika nilai signifikan t < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan), ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun hasil Pengolahan data uji t atau uji parsial dengan bantuan IBM SPSS

22.0 dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Uji t (Uji Parsial) Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur
Desa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.660 4.529 2.354 .023
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000
KPT .265 .117 .278 2.270 .028
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa nilai sig manajemen

sumber daya manusia adalah 0,000 lebih kecil dari α¿ 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa H 2 diterima. artinya bahwa secara parsial manajemen sumber daya manusia

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna. Sedangkan jika dilihat pada table nilai sig kemampuan

pemanfaatan teknologi adalah 0 , 028 lebih kecil dari α¿ 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa H 3 diterima. Hal ini berarti kemampuan pemanfaatan teknologi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia Kabupaten

Muna.

4.3.3.3 Koefesien Korelasi Berganda

90
Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Jangkauan nilai R adalah berkisar antara 0 dan 1. Semakin

mendekati 1 berarti hubungan antara variable bebas secara bersama-sama dan

variabel terikat adalah semakin kuat. Semakin mendekati 0 berarti hubungan antar

variabel bebas secara bersama-sama dan variable terikat semakin lemah atau bahkan

tidak ada sama sekali.

Jika nilai R (korelasi) tersebut bernilai positif, maka hal ini menandakan

bahwa jika terjadi peningkatan nilai pada variabel bebas maka akan menyebabkan

peningkatan nilai pada variabel terikat, artinya terjadi hubungan yang searah antara

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Tetapi jika nilai R (korelasi) tersebut bernilai negatif, maka hubungan yang

terjadi adalah hubungan yang berbalik arah. Hubungan berbalik arah tersebut

mengandung makna bahwa jika terjadi peningkatan nilai pada variabel bebas secara

bersama-sama maka akan menyebabkan penurunan nilai variabel terikat. Begitu pula

sebaliknya jika terjadi penurunan nilai pada variable bebas secara bersama-sama

maka akan menyebabkan peningkatan nilai pada variabel terikat. Adapun hasil

analisis koefesian determinasi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18 Hasil Analisi Koefesien Korelasi Berganda


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .614 a
.377 .347 3.33010
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer diolah 2022

91
Tabel diatas menunjukkan Nilai koefisien korelasi berganda (R¿ persamaan

regresi linier berganda pada tabel diatas adalah sebesar 0,614 artinya terdapat

keeratan hubungan yang kuat antara seluruh variabel bebas (X) meliputi manajemen

sumber daya manusia, dan kemampuan pemanfaatan teknologi dengan variabel

terikatnya (Y) yaitu kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.

4.3.3.3 Koefesien Determinasi Berganda ( R¿¿ 2)¿

Koefesien determinasi berganda ( R2 ¿digunakan untuk menghitung

kemampuan model regresi dalam menjelaskan perubahan variabel tergantung akibat

variasi variabel bebas. Bila R2semakin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik

model regresi tersebut dalam menjelaskan variabilitas variabel tergantung. Adapun

hasil analisis koefesian determinasi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19 Hasil Analisi Koefesien Determinasi Berganda ( R2 ¿


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .614 a
.377 .347 3.33010
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan table 4.19 di atas. Diketahui nilai koefesien determinasi atau R

square adalah sebesar 0,347. Hal ini menggambarkan bahwa kontribusi variable

manajemen sumber daya manusia (X1) dan kemampuan pemanfaatan teknologi (X2)

secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna sebesar 0,347 atau 34,7%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

variable lain diluar variable yang diteliti.

92
4.4 Pembahasan

Pembahasan hipotesis dan koefisien bertujuan untuk menjastifikasi tujuan dan

permasalahan ini .Berdasarkan tujuan, kesenjangan penelitian terdahulu, hipotesis dan

hasil analisis data maka, hasil penelitian ini mengkombinasikan teori, hasil-hasil

penelitian terdahulu dan fakta empiris yang terjadi pada objek guna memverifikasi

hasil penelitian, memperkuat atau menolak teori maupun hasil penelitian sebelumnya.

Jelasnya pembahasan pengaruh antara variabel yang berdasarkan tujuan dan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

4.4.1 Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Kemampuan

Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Desa

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa

manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistic regresi berganda dimana

nilai signifikan lebih kecil dari nilai α, sehingga dapat dikatakan manajemen sumber

daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja aparatur desa Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Hal ini

menunjukkan bahwa baik manajemen sumber daya manusia maupun kemampuan

pemanfaatan teknologi memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja aparatur desa.

Semakin tinggi manajemen sumber daya manusia dan kemampuan dalam

memanfaatkan teknologi yang ada dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai yang

diberikan maka kinerja aparatur desa semakin baik. Selain itu hasil ini didukung

93
dengan analisis deskriptif dari 45 orang aparatur desa yang ada di Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna, dimana yang dihasilkan responden terhadap tanggapan tentang

manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi mayoritas

menanggapi setuju dengan pernyataan yang diberikan lewat kusioner.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari 45 aparatur desa itu terlihat bahwa

dari presentase jawaban responden dari pernyataan yang disebarkan oleh peneliti

lewat kusioner diperoleh sebagian besar responden menyatakan sangat setuju, setuju,

ragu-ragu, serta kurang setuju dalam setiap masing-masing variable yang diteliti.

Selain itu juga, hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan di lapangan bahwa

kinerja aparatur desa pada kecamatan Lohia Kabupaten Muna sudah berjalan sesuai

dengan arahan dan tugas yang sudah dipercayakan oleh kepala desa yang ada pada

desa tersebut meskipun dalam pelayanan terhadap masyarakat kadang masih

terlambat.

Selain itu juga, dalam pengambilan data peneliti menemukan bahwa aparatur

desa yang ada pada Kecamatan Lohia Kabupaten Muna dari beberapa desa yang

diambil dan memutuskan 45 aparatur desa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Dimana aparatur desa laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan aparatur desa

perempuan dan semua aparatur desa ini dijadikan responden untuk memenuhi data

hasil penelitian dari setiap variable yang diteliti. Hal ini dikarenakan tugas-tugas

didesa dalam hal gotong royong, siskamling dan lain-lain itu sangat berat, sehingga

memungkingkan aparatur desa laki-laki lebih banyak. Aparatur desa pada Kecamatan

Lohia Kabupaten Muna ini penelitian menemukan data yang menunjukkan bahwa

94
aparatur desa yang ada di Kecamatan Lohia itu dimulai dari tingkatan SD sampai

dengan tingkat Strata 1 dan mayoritas aparatur desanya itu tamatan SMA.

Jika dilihat dari usia aparatur desa pada Kecamatan Lohia dimulai dari usia

26-60 Tahun dan mayoritas aparatur desanya itu berusia sekitar 31-35 Tahun. Artinya

bahwa dengan banyaknya responden yang berusia dewasa memungkinkan memiliki

semangat kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika dilihat dari

pengalaman kerja, aparatur desa pada Kecamatan Lohia rat-rata sudah mempunyai

cukup pengalaman bekerja.

Salah satu sarana penting dalam menyelesaikan dan menghasilkan kinerja

yang lebih baik pada desa-desa harus memiliki manajemen sumber daya manusia

yang didukung dengan adanya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi

yang disediakan oleh desa. Menurut Marlinawati Wardani (2018) yang

mengungkapkan bahwa kompetensi sumber daya manusia dengan didukung

kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi maka akan

menghasilkan kinerja yang lebih baik. Selanjutnya Menurut Amran (2009)

menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan suatu instansi. Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

tentunya akan mampu mempengaruhi kualitas informasi dalam kinerja aparatur desa.

Artinya bahwa manajemen sumber daya manusia yang ada pada desa serta mampu

menguasai teknologi informasi akan menghasilkan peningkatan kinerja aparatur desa.

Sehingga desa menjadi lebih maju dan berprestasi karena semua yang dilakukan

dapat terukur secara nyata. Realisasi pekerjaan menjadi lebih mudah, akurasidata

95
dapat dipertanggung jawabkan dengan baik dan seluruh kegiatan dapat

diadministrasikan dengan tertib serta yang tidak kalah pentingnya bahwa semua hasil

kerjanya dapat dilaporkan tepat waktu.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa pada Kecamatan

Lohia Kabupaten Muna. Hasil penelitian ini sejalan dengan Nurjaya (2021) yang

menyimpulkan bahwa Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kemampuan

Pemanfaatan Teknologi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Desa.

Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Tarjo (2020) yang menyimpulkan

bahwa Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Desa.

4.4.2 Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja

Aparatur Desa

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa manajemen sumber daya

manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa pada

Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Artinya bahwa semakin baik manajemen sumber

daya manusia yang ada maka kinerja aparatur desa semakin baik. Kualitas pelayanan

sebuah lembaga atau pemerintahan merupakan tolak ukur akan keberhasilan sebuah

manajemen organisasi disebuah instansi kelembagaan baik swasta maupun

pemerrintahan. Pelayanan yang baik kepada masyarakat menunjukan kinerja pegawai

atau karyawan tersebut memiliki kualitas yang baik. Namun demikian, muara dari

96
keseluruhan pelayanan bertumpu pada budaya organisasi yang tertata dan terkontrol

dengan baik melalui manajemen sumber daya manusia yang memiliki tata kelola

organisasi yang bermutu dan berkualitas.

Dalam memberikan pelayanan yang prima, perlu dilakukan upaya pembinaan

dan pengembangan profesionalisme pekerja/karyawan (SDM) karena kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat sentral pada sebuah organisasi

pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat/publik.

Pegawai/karyawan merupakan ujung tombak dari peran organisasi yang dimiliki oleh

sebuah tatanan organisasi berfungsi sebagai penggerak dalam pengelolaan

sumberdaya lainnya sehingga harus digunakan dengan baik dan benar serta efektif

dan efisien sesuai dengan peran dan fungsi rill organisasi. Untuk lebih

mengembangkan peran sumber daya manusia, pembangunan aparatur pemerintah

diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Menurut Widodo (2015:2)

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang mencakup evaluasi

terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM), mendapatkan orang-orang untuk

memenuhi kebutuhan itu, dan mengoptimasikan pendayagunaan sumber daya yang

penting tersebut dengan cara memberikan insentif dan penugasan yang tepat, agar

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi dimana SDM itu berada. Hal ini

sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Jalaludin (2013) yang menyatakan

bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu pengelolaan dan

pendayaggunaan sumber daya yang ada pada individu.

97
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia

memiliki pengaruh posotif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Maharani (2019) yang

menyimpulkan bahwa manajemen SDM berpengaruh signifikan terhadap kualitas

kinerja pegawai Kantor Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka. Manajemen

sumber daya manusia yang baik akan berpengaruh positif terhadap kinerja aparatur

desa dalam melayani masyarakat. Artinya apabila dukungan terhadap Manajemen

Sumber Daya Manusia ditingkatkan, maka kinerja aparatur desa pada Kecamatan

Lohia akan meningkat.

4.4.3 Pengaruh Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja

Aparatur Desa

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian diperoleh bahwa kemampuan

pemanfaatan teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja aparatur desa pada

Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Artinya bahwa adanya kemampuan pemanfaatan

teknologi informasi oleh aparatur desa akan berdampak besar terhadap kinerja pada

desa-desa. Berdasarkan hasil analisis variable kemampuan pemanfaatan teknologi

indikantor yang lebih berpengaruh adalah idikator proses kerja secara elektronik,

dimana proses kerja secara elektronik ini lebih mudah dan lebih gampang untuk

menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu. Artinya bahwa dalam menjalankan

tugas dilingkungan kerjanya aparatur yang ada didesa tersebut mengoptimalkan

pemanfaatan teknologi yang ada. Penggunaan teknologi informasi oleh aparatur desa

untuk memberikan informasi dan pelayanannya bagi warga atau masyarakat setempat

98
lebih mudan serta menciptakan efesien dan efektivitas dalam pekerjaannya lebih tepat

waktu.

Berkat penggunaan teknologi informasi ini, maka lembaga-lembaga yang ada

di desa akan mengalami perubahan sistem manajemen, dari tradisional menjadi

modern. Menurut Agatha & Handayani (2002) Teknologi informasi berkaitan dengan

layanan karena kualitas layanan adalah kecepatan layanan teknologi informasi.

Dengan adanya teknologi informasi juga, pelayanan yang diberikan khususnya

kepada masyarakat akan semakin cepat dan akurat. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Marhaen & Jaenab (2021) bahwa teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap kinerja aparatur pemerintah. Selain itu juga Penelitian

yang dilakukan oleh Kusuma et al., (2020) dan Amran, (2020) menyatakan bahwa

teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja aparatur pemerintah

Dengan adanya pemanfaatan teknologi, diharapkan seluruh aparatur desa yang

ada dapat mengelola atau melaksanakan program-program sesuai dengan tujuan dan

sasaran masing-masing satuan kerja. Kunci keberhasilan suatu lembaga pemerintahan

adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara tepat dan akurat.

99
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur desa pada Kecamatan

Lohia Kabupaten Muna. Hal ini dapat diartikan bahwa jika manajemen sumber

daya manusia dan kemampuan pemanfaatan teknologi meningkat maka kinerja

aparatur desa pada Kecamatan Lohia Kabupaten Muna akan mengalami

peningkatan.

2. Manajemen sumber daya manusia yang direfleksikan melalui tugas kerja, kualitas

kerja, kuantitas, ketepatan waktu, dan efektifitas biaya berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja aparatur desa pada Kecamatan Lohia Kabupaten

Muna.

3. Kemampuan pemanfaatan teknologi yang direfleksikan melalui proses kerja

secara elektronik, pengolahan informasi dengan jaringan, sistem manajemen dan

perawatan dan pemeliharaan pada perangkat computer berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja aparatur desa pada Kecamatan Lohia Kabupaten

Muna.

100
5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga atau Pemerintaha

a. Lembaga atau pemerintahan harus memberikan pelatihan-pelatihan agar

aparat desa memiliki cukup kemampuan yang diharapkan dalam rangka

peningkatan skill yang baik.

b. Lembaga atau pemerintahan harus menfasilitasi perangkat dalam melakukan

pekerjaan pegawainya dengan tekonologi yang diperlukan dan melatih agar

mampu mengoperasinalkannya dengan baik.

c. Kinerja lembaga dapat ditingkatkan dengan memberdayakan pegawai dengan

membekali pengetahuan yang cukup dan melek dengan tekonologi sehingga

pelayanan dapat lebih optimal.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian mengenai

pengaruh manajemen sumber daya manusia dan kemampuan pemanfaatan

teknologi terhadap kinerja aparatur desa.

b. Bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan yang sejenis diharapkan

memasukkan variabel lain diluar variabel yang sudah ada dalam penelitian ini

yaitu variable Manajemen sumber daya manusia, kemampuan pemanfaatan

teknologi dan kinerja aparatur desa.

101
102
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A., & Suhaeti, R. N. (2016, June). Pemanfaatan Teknologi Pascapanen untuk
Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Indonesia. In Forum Penelitian
Agro Ekonomi (Vol. 34, No. 1, pp. 21-34).
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Agatha Ludia Ayu, & Handayani, N. (2020). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budaya
Organisasi dan Telnologi Informasi Terhadap Kinerja Pemerintah Aparat
Desa. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 9(9).
Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian
Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS dan Eviews. Rajawali Pers,
Jakarta.
Amran, A. (2020). Pengaruh Pengendalian Internal Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah: Pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palopo. Jurnal Akuntansi STIE
Muhammadiyah Palopo, 5(1), 1–19.
Andika, I. G. W., & Sumadi, N. K. (2021). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pelatihan Dan Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Individu Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kabupaten
Badung. Hita Akuntansi dan Keuangan, 2(3), 423-436.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Azwir Nasir dan Ranti Oktari (2011) yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Informasi Dan Pengendalian.
B. Uno, Prof. Dr. Hamzah, M.Pd., Nina Lamatenggo, S.E., M.Pd. (2011). Teknologi.
Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Daryanto.
Baharuddin dan Moh. Makin.(2010). Manajemen Pendidikan Islam :Malang: UIN
Maliki Press. 61.
Bungin, Burhan. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Prenada Media, Jakarta.

103
Dwiyanto, A. (2015). Reformasi birokrasi kontekstual. Gadjah Mada University
Press.
Edy, Sutrisno, (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Ghozali, Imam. (2012). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20”. UNDIP.Semarang.
H. Melayu S.P hasibuan.(2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hafiz, M. (2017). Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah, Ketaatan Pada
Peraturan Perundangan Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dengan Komitmen Organisasi Dan
Kinerja Manajerial Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pad. JOM
Fekon, 4(1).
Hasibuan, M. S., & Hasibuan, H. M. S. (2016). Manajemen sumber daya manusia.
Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. (2014). Manajemen; Konsep, Pengertian, dan Masalah Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Husain A. S, Nawawi J., dan Yunus R. (2011) Analisis Manajemen Sumber Daya
Aparatur di Sekretariat Kabupaten Jeneponto. Government: Jurnal Ilmu an
Volume 4, Nomor 2, Juli 2011 (53-60).
Indonesia. (2004). Peraturan Nomor 32 Tahun 2004 tentang perubahan atas Daerah
No. 22 Tahun 1999 tentang Daerah. Lembaga Negara RI Tahun 2004.
Sekretariat Negara. Jakarta
Karima, D., Maslichah, & Sudaryanti, D. (2021). Pengaruh Penerapan Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah, Pemahaman Akuntansi, Dan Ketaatan Pada
Peraturan Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Daerah (Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sampang). E-JRA,
10(06).

104
Koto, A. N. S. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasidan Kompetensi Sdm
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dengan Sistem Pengendalian Intern
Sebagai Variabel Intervening (Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah).
Kusuma, Ri. B. F., Susbiyani, A., & Fitriya, E. (2020). Pengaruh Teknologi Informasi
dan Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus
Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo). E-Journal
Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi,56, 1–9.
Mada, S., Kalangi, L., & Gamaliel, H. (2017). Pengaruh Kompetensi Aparat
Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kabupaten
Gorontalo. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing “Goodwill,”8(2), 106–115.
Maharani, D. (2019). Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kualitas Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan
Cikijing Kabupaten Majalengka. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu
Administrasi Negara, 9 (2). Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi
Negara, 9(2), 101-110.
Mangkunegara, A. P., & Agustine, R. (2016). Effect of Training, Motivation and
Work Environment on Physicians’ Performance. Academic Journal of
Interdisciplinary Studies, 5(1), 173-173.
Marhaen, & Jaenab. (2021). Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Pengembangan
Potensi Dan Kinerja Pegawai Di BPMDES Kabupaten Bima. 4(2), 886–895.
Marwansyah, (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung.
Marwansyah. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Alfabeta,
Bandung.
McKeown, P. G. (2002). Information technology and the networked economy.
Pennsylvania: Course Technology.
Mukrodi, M., & Wahyudi, M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya
Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Serta Implikasinya Pada Komitmen

105
Pegawai Di Kantor-Kantor Kementrian Agama Se Propinsi Banten. Jurnal
Ekonomi Efektif, 1(1).
Nurjaya, N., Affandi, A., Ilham, D., Jasmani, J., & Sunarsi, D. (2021). Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi
Terhadap Kinerja Aparatur Desa Pada Kantor Kepala Desa Di Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya
Manusia), 4(3), 332-346.
Pratiwi, U., & Ulfah, P. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur
Pemerintah Desa Dalam Akuntabilitas Dana Desa. Jurnal Riset Akuntansi
Dan Keuangan, 6(3), 429–440.
Puspasari, O. R., & Purnama, D. (2018). Implementasi sistem keuangan desa dan
kualitas laporan keuangan desa di kabupaten kuningan. Jurnal Kajian
Akuntansi, 2(2), 145-159.
Rahmawati. H.I. (2015). Analisis Kesiapan Desa dalam Implementasi Penerapan UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Studi pada Delapan Desa di Kabupaten
Sleman). The 2nd University Research Coloquium, 6, 305–313.
Razi, R. F. (2017). Pengaruh Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Akuntansi Dan Kompetensi
Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Akip) (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. JOM
Fekon, 4(1), 294–308.
Republik, I. (n.d.). Undang-Undang Republik Indonesia 6 Tahun 2014 Tentang Dana
Desa.
Robbins, S. (2006). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi
BahasaIndonesia, Alih Bahasa Pujaatmaka dan Hadyana,
Prenhallindo,Jakarta.
Sudiarianti, N. M. (2015). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pada
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar Akuntansi

106
Pemerintah Serta Implikasinya Pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Penelitian Mandiri, 4(71), 1–25.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R and D. Alfabeta.
Bandung.
________, (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&DAlfabeta, Jakarta.
________,2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sutarman, S. (2009). Implementasi Pembelajaran Generatif Berbasis Konstruktivisme
sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Keterampilan Proses
Fisika Siswa Kelas III SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
(JPP), 11(2).
Tarjo, T. (2020). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja aparatur desa. JURNAL
MANAJEMEN, 12(2), 334-340.
Toto Waksito, W. (2019). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kompetensi, Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Kabupaten Batang
Dengan Variabel ModeratingPemahaman Terhadap Peraturan Yang Berlaku.
(Studi Kasus Pada Pemerintah KabupatenBatang).
Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta:
Rajawali pers.
Wardani, D. K., & Andriyani, I. (2017). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Keandalan Pelaporan Keuangan an Desa Di Kabupaten Klaten. Jurnal
Akuntansi, 5(2), 88-98.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta:
Rineka

107
Widyatama, A., Novita, L., & Diarespati, D. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan
Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam
Mengelola Alokasi Dana Desa (Add). Berkala Akuntansi Dan Keuangan
Indonesia, 2(2), 1–20.
Wiyono, Gendr. (2011). Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & SmartPL.S 2.0. Yogyakarta: Stim YKPN. Edisi 1.
Yullyanti E. (2009) Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai.
Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Volume 16,
Nomor 3, Sept–Des 2009, hlm.131-139.
Yunus, M. (2017). Character Building Training (CBT) dalam Pembentukan Karakter
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (Perspektif Pendidikan Islam) (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

108
LAMPIRAN 1. SURAT PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

Hal :Permohonan Pengisian Kuesioner


Kepada Yth: Bapak/Ibu/Sdr/i Pemerintah Desa
Di
Tempat

Dengan hormat,

Untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaian pendidikan Program


Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari,saya
memerlukan beberapa informasi sebagai bahan penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dan Kemampuan
Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Pada Desa Di Kecamatan Lohia,
Kabupaten Muna.”
Sehubungan dengan itu,saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk
mengisi kuesioner ini sesuai dengan petunjuk yang ada pada kuesioner ini.Kuesioner
ini didesain untuk mengukur pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi ditempat Bapak/Ibu bekerja.
Seluruh informasi yang diperoleh dari kuesioner ini hanya akan saya gunakan
untuk keperluan penelitian saya dan saya akan menjaga kerahasiaannya sesuai dengan
etika penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner ini,saya ucapkan terimakasih.
Kendari, 2022
Hormat saya,

Ferra
(186601017)

109
Lampiran 2 Angket (Kuesioner) Kinerja Karyawan
PETUNJUK PENGISIAN
1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis, dimohon bantuannyauntuk
menjawab dengan jujur.
2. Dimohonkan untuk menjawab pernyataan yang telah tersedia. Beri jawabanatas
pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat anda, dengan cara member tanda
(√) pada kolom yang tersedia.
A. IDENTITAS KUSIONER
Nama :................................................................
Pangkat/Golongan :................................................................
Jabatan/Unit :................................................................
Pendidikan :................................................................
Umur :................................................................
Tempat kerja sebelumnya :................................................................
Lama Kerja :................................................................
Jumlah Tanggungan :................................................................
B. PERNYATAAN
Opsi Jawaban dan Skor
No Pernyataan STS TS RR ST SST
(1) (2) (3) (4) (5)
Manajemen Sumber Daya Manusia (X1)
1 Saya telah mengerti peran dan fungsi sebegai
aparatur desa
2 Saya telah menjalankan tugas sesuai dengan fungsi
jabatan yang saya duduki.
3 Saya telah bekerja berdasarkan pedoman mengenai
proses kerja yang ada.
4 Saya telah mendapatkan pelatihan untuk dapat
menunjang kemampuan bekerja di bidang
pelayanan public
5 Saya telah memahami materi pelatihan yang
diberikan
6 Materi pelatihan yang saya ikuti diberikan sesuai
dengan kebutuhan sebagai fungsi pelayan public
7 Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan

110
tugas dibidang pelayanan public
8 Saya sudah berpengalaman dibidang pelayanan
publik, sehingga dapat membantu saya mengurangi
kesalahan dalam bekerja.
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2) STS TS RR ST SST
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Di tempat kerja saya memiliki software atau
aplikasi untuk melaksanakan tugas seperti:
Microsoft excel, Microsoft word, dan lain
sebagainya dalam mendukung pekerjaan
2 Di tempat saya bekerja jaringan internet
dimanfaatkan sebagai penghubung antara aparatur
dalam pengiriman data dan informasi yang
dibutuhkan
3 Proses awal transaksi hingga pembuatan laporan di
pemerintahan desa dilakukan secara
terkomputerisasi
4 Pengelolaan data menggunakan software yang
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku
5 Di tempat saya bekerja menggunakan website
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
6 Sistem yang digunakan dikantor mudah untuk
dipahami dan di akses
7 Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki
tepat waktu oleh instansi/lembaga tempat saya
bekerja
8 Di tempat saya bekerja memiliki sistem keamanan
komputer (antivirus) dan diperbaharui secara rutin
Kinerja Aparatur Desa (Y) STS TS RR ST SST
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Aparatur desa melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan bidangnya
2 Aparatur desa memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
3 Aparatur desa dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan waktu yang
disepakati.
4 Aparatur desa dalam memberikan pelayanan sudah
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
5 Sarana dan prasarana pelayanan di kantor desa
singgahan sudah memadai.
6 Aparaturdesa datang di kantor desa singgahan
dengan tepat waktu.

111
7 Aparatur desa Bersikap sopan dan ramah dalam
melayani masyarakat.
8 Aparatur desa aktif dalam menanggapi keluhan
masyarakat.

112
Lampiran 3. Data Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pernyataan
No Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Responden 1 5 5 5 5 3 3 5 5 36
2 Responden 2 5 5 5 5 2 2 5 5 34
3 Responden 3 4 4 4 3 4 5 5 5 34
4 Responden 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 Responden 5 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 Responden 6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 Responden 7 5 5 5 5 5 5 5 5 40
8 Responden 8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 Responden 9 4 4 4 4 3 4 3 2 28
10 Responden 10 3 4 4 4 3 4 3 4 29
11 Responden 11 4 4 4 2 2 2 3 4 25
12 Responden 12 4 4 4 2 2 2 4 4 26
13 Responden 13 4 4 4 2 2 2 4 4 26
14 Responden 14 3 4 4 3 3 3 4 4 28
15 Responden 15 4 4 4 2 2 2 4 4 26
16 Responden 16 4 4 4 2 2 2 4 4 26
17 Responden 17 4 4 4 2 2 2 4 4 26
18 Responden 18 3 4 4 4 4 4 4 4 31
19 Responden 19 3 3 4 4 4 3 4 4 29
20 Responden 20 4 3 4 4 4 3 3 3 28
21 Responden 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 Responden 22 4 4 4 2 2 2 3 3 24
23 Responden 23 4 4 4 2 2 2 2 4 24
24 Responden 24 4 4 4 3 3 3 4 4 29
25 Responden 25 4 3 4 2 2 2 3 4 24
26 Responden 26 3 4 3 2 2 2 3 3 22
27 Responden 27 5 5 5 4 3 3 4 4 33
28 Responden 28 4 4 5 5 4 4 3 3 32
29 Responden 29 4 4 4 4 3 4 3 2 28
30 Responden 30 4 4 4 4 3 3 3 4 29
31 Responden 31 4 4 4 5 3 3 3 4 30
32 Responden 32 3 3 4 4 4 3 5 4 30
33 Responden 33 3 3 5 5 4 4 4 5 33
34 Responden 34 4 4 4 4 4 5 5 5 35
35 Responden 35 4 5 5 4 3 3 3 3 30

113
36 Responden 36 4 4 4 4 4 4 4 4 32
37 Responden 37 5 5 4 4 4 4 4 4 34
38 Responden 38 4 3 4 4 4 3 4 4 30
39 Responden 39 4 4 4 4 5 5 5 5 36
40 Responden 40 4 5 5 4 4 4 4 4 34
41 Responden 41 5 5 5 5 4 4 4 4 36
42 Responden 42 4 4 4 4 4 4 4 4 32
43 Responden 43 4 4 4 4 4 3 3 4 30
44 Responden 44 5 5 5 5 4 4 4 4 36
45 Responden 45 4 4 4 4 5 5 5 5 36

Kemampuan Pemanfaatan Teknologi


Pernyataan
No Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 Responden 2 3 3 4 4 3 3 4 3 27
3 Responden 3 3 3 4 3 3 4 4 4 28
4 Responden 4 4 5 4 5 5 4 4 4 35
5 Responden 5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 Responden 6 3 3 4 3 4 4 4 4 29
7 Responden 7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 Responden 8 3 5 4 4 3 5 4 3 31
9 Responden 9 4 4 4 4 4 4 4 5 33
Responden
10 10 5 5 4 4 5 5 4 4 36
Responden
11 11 3 3 3 4 3 4 4 3 27
Responden
12 12 4 4 4 4 4 4 4 5 33
Responden
13 13 4 4 3 3 3 4 4 5 30
Responden
14 14 3 4 4 4 4 5 4 4 32
Responden
15 15 3 3 4 3 3 4 4 4 28
Responden
16 16 3 3 4 3 4 4 3 3 27
Responden
17 17 4 4 5 5 3 2 2 2 27
Responden
18 18 3 3 2 4 5 4 3 4 28

114
Responden
19 19 5 5 5 4 1 3 3 4 30
Responden
20 20 3 4 3 3 4 4 3 3 27
Responden
21 21 3 3 4 4 4 3 4 2 27
Responden
22 22 4 5 4 5 5 4 4 4 35
Responden
23 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Responden
24 24 3 3 4 3 4 4 4 4 29
Responden
25 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Responden
26 26 3 3 4 4 3 3 4 3 27
Responden
27 27 3 3 4 3 4 4 4 3 28
Responden
28 28 3 3 4 3 3 4 4 4 28
Responden
29 29 3 3 4 4 3 3 4 3 27
Responden
30 30 2 4 3 2 1 4 3 2 21
Responden
31 31 2 4 4 2 1 4 3 2 22
Responden
32 32 2 4 3 2 2 4 3 2 22
Responden
33 33 3 4 3 3 1 4 3 2 23
Responden
34 34 3 4 3 3 1 4 3 2 23
Responden
35 35 3 3 4 3 4 4 4 4 29
Responden
36 36 2 4 3 4 1 4 3 2 23
Responden
37 37 4 4 4 4 1 4 3 2 26
Responden
38 38 5 4 5 5 5 5 5 2 36
Responden
39 39 5 4 5 5 5 5 5 1 35
Responden
40 40 5 4 5 5 5 5 5 1 35
Responden
41 41 5 4 5 4 2 4 2 5 31
42 Responden 5 5 5 5 5 5 5 4 39

115
42
Responden
43 43 5 4 4 5 5 5 5 4 37
Responden
44 44 4 4 4 4 3 3 3 3 28
Responden
45 45 3 4 4 4 5 5 4 4 33

116
Kinerja Aparatur Desa
Pernyataan
No Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Responden 1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 Responden 2 4 4 4 4 5 4 4 4 33
3 Responden 3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 Responden 4 5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 Responden 5 5 5 2 4 4 5 5 4 34
6 Responden 6 5 5 5 5 4 5 5 4 38
7 Responden 7 5 5 5 5 5 4 5 5 39
8 Responden 8 5 5 5 5 5 4 5 5 39
9 Responden 9 5 5 2 4 4 5 5 4 34
10 Responden 10 5 5 2 4 4 5 5 4 34
11 Responden 11 5 5 2 4 4 5 5 4 34
12 Responden 12 4 4 5 5 4 4 3 3 32
13 Responden 13 4 4 5 5 4 4 3 3 32
14 Responden 14 4 4 4 4 2 4 4 4 30
15 Responden 15 4 4 4 4 4 4 3 3 30
16 Responden 16 4 4 4 4 2 4 4 4 30
17 Responden 17 4 4 4 4 2 4 4 4 30
18 Responden 18 4 4 4 4 2 4 4 4 30
19 Responden 19 5 4 4 4 4 3 4 4 32
20 Responden 20 4 4 4 4 4 3 4 4 31
21 Responden 21 4 4 4 4 5 2 3 2 28
22 Responden 22 4 4 4 4 4 3 4 4 31
23 Responden 23 4 3 3 3 4 4 4 4 29
24 Responden 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 Responden 25 4 4 4 4 2 3 4 4 29
26 Responden 26 4 4 4 4 2 3 4 4 29
27 Responden 27 4 4 4 4 2 2 4 4 28
28 Responden 28 4 4 4 4 4 3 4 4 31
29 Responden 29 3 4 5 4 3 1 3 4 27
30 Responden 30 4 4 4 5 5 4 4 4 34
31 Responden 31 4 4 4 4 3 4 5 4 32
32 Responden 32 4 4 4 4 3 3 4 4 30
33 Responden 33 4 5 4 4 4 4 4 4 33
34 Responden 34 4 4 4 4 3 4 4 4 31
35 Responden 35 4 4 5 5 4 4 3 3 32

117
36 Responden 36 2 2 2 2 3 1 3 4 19
37 Responden 37 4 4 3 4 3 2 3 3 26
38 Responden 38 5 4 4 4 3 2 4 2 28
39 Responden 39 5 5 4 5 4 4 5 5 37
40 Responden 40 4 4 4 4 4 4 5 4 33
41 Responden 41 5 5 4 5 4 5 5 4 37
42 Responden 42 4 4 4 4 4 5 4 4 33
43 Responden 43 4 4 4 4 4 4 4 4 32
44 Responden 44 4 4 5 5 4 4 5 4 35
45 Responden 45 4 4 5 5 4 4 5 4 35

118
Lampiran 4. Uji Validitas

Manajemen Sumber Daya Manusia


Correlations
Item_ Item_ Item_ Item_ Item_ Item_
1 2 Item_3 4 Item_5 6 7 8 Jumlah
Item_1 Pearson 1 .753** .628** .394** .250 .274 .367* .322* .608**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .097 .069 .013 .031 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_2 Pearson .753** 1 .633** .383** .203 .327* .329* .263 .592**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .182 .028 .027 .081 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_3 Pearson .628** .633** 1 .667** .401** .385** .382** .367* .710**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .009 .010 .013 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_4 Pearson .394** .383** .667** 1 .743** .694** .393** .298* .819**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .009 .000 .000 .000 .008 .047 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_5 Pearson .250 .203 .401** .743** 1 .899** .552** .429** .838**
Correlation
Sig. (2-tailed) .097 .182 .006 .000 .000 .000 .003 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_6 Pearson .274 .327* .385** .694** .899** 1 .530** .384** .835**
Correlation
Sig. (2-tailed) .069 .028 .009 .000 .000 .000 .009 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_7 Pearson .367* .329* .382** .393** .552** .530** 1 .756** .737**
Correlation
Sig. (2-tailed) .013 .027 .010 .008 .000 .000 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_8 Pearson .322* .263 .367* .298* .429** .384** .756** 1 .638**
Correlation
Sig. (2-tailed) .031 .081 .013 .047 .003 .009 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Jumla Pearson .608** .592** .710** .819** .838** .835** .737** .638** 1
h Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

119
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi
Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Jumlah
Item_1 Pearson 1 .487** .649** .728** .451** .250 .361* .235 .814**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .002 .098 .015 .120 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_2 Pearson .487** 1 .239 .392** .036 .329* .002 .043 .436**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .114 .008 .812 .027 .989 .777 .003
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_3 Pearson .649** .239 1 .521** .270 .056 .306* -.004 .564**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .114 .000 .073 .713 .041 .977 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_4 Pearson .728** .392** .521** 1 .548** .136 .410** .023 .744**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .000 .375 .005 .880 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_5 Pearson .451** .036 .270 .548** 1 .408** .667** .284 .796**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .812 .073 .000 .005 .000 .058 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_6 Pearson .250 .329* .056 .136 .408** 1 .546** .023 .511**
Correlation
Sig. (2-tailed) .098 .027 .713 .375 .005 .000 .879 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_7 Pearson .361* .002 .306* .410** .667** .546** 1 .096 .678**
Correlation
Sig. (2-tailed) .015 .989 .041 .005 .000 .000 .531 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_8 Pearson .235 .043 -.004 .023 .284 .023 .096 1 .412**
Correlation
Sig. (2-tailed) .120 .777 .977 .880 .058 .879 .531 .005
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Jumla Pearson .814** .436** .564** .744** .796** .511** .678** .412** 1
h Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .005
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

120
Kinerja Aparatur Desa
Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Jumlah
Item_1 Pearson 1 .823** .050 .584** .322* .545** .681** .315* .757**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .742 .000 .031 .000 .000 .035 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_2 Pearson .823** 1 .141 .683** .381** .615** .669** .391** .831**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .355 .000 .010 .000 .000 .008 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_3 Pearson .050 .141 1 .667** .184 .019 -.069 .114 .392**
Correlation
Sig. (2-tailed) .742 .355 .000 .227 .900 .654 .454 .008
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_4 Pearson .584** .683** .667** 1 .420** .472** .347* .221 .794**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .001 .020 .145 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_5 Pearson .322* .381** .184 .420** 1 .407** .263 .139 .614**
Correlation
Sig. (2-tailed) .031 .010 .227 .004 .006 .081 .363 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_6 Pearson .545** .615** .019 .472** .407** 1 .622** .355* .767**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .900 .001 .006 .000 .017 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_7 Pearson .681** .669** -.069 .347* .263 .622** 1 .657** .742**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .654 .020 .081 .000 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Item_8 Pearson .315* .391** .114 .221 .139 .355* .657** 1 .563**
Correlation
Sig. (2-tailed) .035 .008 .454 .145 .363 .017 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Jumla Pearson .757** .831** .392** .794** .614** .767** .742** .563** 1
h Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

121
Lampiran 5. Uji Reliabilitas

Manajemen Sumber Daya Manusia


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excluded a
0 .0
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.867 8

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item_1 27.0889 20.265 .515 .861
Item_2 27.0222 20.340 .496 .863
Item_3 26.8889 20.374 .652 .855
Item_4 27.4222 16.113 .720 .840
Item_5 27.7333 16.245 .754 .834
Item_6 27.7333 16.018 .745 .836
Item_7 27.2444 18.462 .646 .848
Item_8 27.1111 19.510 .532 .859

Kemampuan Pemanfaatan Teknologi

122
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excluded a
0 .0
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.766 8

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item_1 26.0444 13.180 .714 .694
Item_2 25.7778 16.586 .302 .764
Item_3 25.6667 15.864 .445 .747
Item_4 25.8222 14.013 .636 .712
Item_5 26.1778 11.240 .634 .711
Item_6 25.5778 16.113 .392 .753
Item_7 25.8444 14.953 .572 .727
Item_8 26.2889 15.846 .193 .798

123
Kinerja Aparatur Desa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excluded a
0 .0
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.813 8

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item_1 28.0222 13.340 .663 .777
Item_2 28.0222 13.113 .773 .767
Item_3 28.2667 14.791 .193 .843
Item_4 28.0222 13.295 .726 .772
Item_5 28.5111 12.846 .442 .810
Item_6 28.4667 11.209 .630 .779
Item_7 28.0889 13.037 .646 .777
Item_8 28.3111 14.174 .452 .802

Lampiran 6. Analisis Regresi Berganda

124
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KPT, . Enter
MSDM b

a. Dependent Variable: Kinerja


b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .614 a
.377 .347 3.33010
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 281.482 2 140.741 12.691 .000b
Residual 465.762 42 11.090
Total 747.244 44
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.660 4.529 2.354 .023
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000
KPT .265 .117 .278 2.270 .028
a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 7. Hasil Aoutpout Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

125
MSDM KPT Kinerja
N 45 45 45
Normal Parametersa,b Mean 31.1778 29.6000 32.2889
Std. 4.85840 4.31383 4.12102
Deviation
Most Extreme Absolute .107 .118 .117
Differences Positive .107 .111 .117
Negative -.076 -.118 -.089
Test Statistic .107 .118 .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .133c .146c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

126
Lampiran 8. Hasil Aoutpout UJi Multikolinearitas

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KPT, . Enter
MSDM b

a. Dependent Variable: Kinerja


b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .614 a
.377 .347 3.33010
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 281.482 2 140.741 12.691 .000b
Residual 465.762 42 11.090
Total 747.244 44
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant 10.660 4.529 2.354 .023
)
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000 .990 1.010
KPT .265 .117 .278 2.270 .028 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kinerja

127
128
Coefficient Correlationsa
Model KPT MSDM
1 Correlations KPT 1.000 -.098
MSDM -.098 1.000
Covariances KPT .014 -.001
MSDM -.001 .011
a. Dependent Variable: Kinerja

Collinearity Diagnosticsa
Condition Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) MSDM KPT
1 1 2.972 1.000 .00 .00 .00
2 .020 12.282 .00 .63 .47
3 .008 19.300 1.00 .37 .53
a. Dependent Variable: Kinerja

129
Lampiran 9. Hasil Aoutput Uji Auto Korelasi

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KPT, . Enter
MSDM b

a. Dependent Variable: Kinerja


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .614 a
.377 .347 3.33010 1.658
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 281.482 2 140.741 12.691 .000b
Residual 465.762 42 11.090
Total 747.244 44
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.660 4.529 2.354 .023
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000
KPT .265 .117 .278 2.270 .028
a. Dependent Variable: Kinerja

130
Lampiran 10. Hasil Aoutput Uji Heteroskedastisitas
Residuals Statisticsa
Maximu Std.
Minimum m Mean Deviation N
Predicted Value 27.5448 37.6192 32.2889 2.52929 45
Std. Predicted Value -1.876 2.107 .000 1.000 45
Standard Error of .514 1.202 .837 .197 45
Predicted Value
Adjusted Predicted 27.3699 37.2833 32.2790 2.54916 45
Value
Residual -11.90003 6.88926 .00000 3.25354 45
Std. Residual -3.573 2.069 .000 .977 45
Stud. Residual -3.721 2.105 .001 1.011 45
Deleted Residual -12.90334 7.13240 .00987 3.48730 45
Stud. Deleted Residual -4.490 2.199 -.016 1.091 45
Mahal. Distance .072 4.750 1.956 1.324 45
Cook's Distance .000 .389 .024 .060 45
Centered Leverage .002 .108 .044 .030 45
Value
a. Dependent Variable: Kinerja

131
Lampiran 11. Uji Simultan (Uji F), Uji Parsial (t) dan Uji Koefesien Berganda (R 2)

132
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KPT, . Enter
MSDM b

a. Dependent Variable: Kinerja


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .614 a
.377 .347 3.33010
a. Predictors: (Constant), KPT, MSDM
b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 281.482 2 140.741 12.691 .000b
Residual 465.762 42 11.090
Total 747.244 44
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), KPT, MSDM

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.660 4.529 2.354 .023
MSDM .442 .104 .521 4.254 .000
KPT .265 .117 .278 2.270 .028
a. Dependent Variable: Kinerja

Residuals Statisticsa

133
Maximu Std.
Minimum m Mean Deviation N
Predicted Value 27.5448 37.6192 32.2889 2.52929 45
Std. Predicted Value -1.876 2.107 .000 1.000 45
Standard Error of .514 1.202 .837 .197 45
Predicted Value
Adjusted Predicted 27.3699 37.2833 32.2790 2.54916 45
Value
Residual -11.90003 6.88926 .00000 3.25354 45
Std. Residual -3.573 2.069 .000 .977 45
Stud. Residual -3.721 2.105 .001 1.011 45
Deleted Residual -12.90334 7.13240 .00987 3.48730 45
Stud. Deleted Residual -4.490 2.199 -.016 1.091 45
Mahal. Distance .072 4.750 1.956 1.324 45
Cook's Distance .000 .389 .024 .060 45
Centered Leverage .002 .108 .044 .030 45
Value
a. Dependent Variable: Kinerja

134

Anda mungkin juga menyukai