Anda di halaman 1dari 2

___________________________________________________________________________

Hak Asasi Manusia


Upaya-upaya demokratisasi yang dilakukan pada masa-masa pemerintahan orde baru
untuk meruntuhkan rezim pemerintahan yang otoriter memberikan banyak harapan yang
lebih besar bagi penghormatan ham di dunia. Hal ini terjadi karena pada saat berlakunya
pemerintahan rezim otoriter di dunia, negara lah yang paling sering melakukan pelanggaran
hak asasi manusia.
Gerakan Reformasi di Libya dalam mendemokratisasi pemerintahan Khadafi
mencerminkan suatu pandangan bahwa tidak hanya aktor negara yang berpotensi melakukan
pelanggaran ham tetapi juga aktor-aktor non negara yang saat dicerminkan dalam tindakan
NATO yang ikut mendemokratisasi pemerintahan Khadafi dengan tidak mengindahkan nilai-
nilai HAM. Menurut Koen de Feyter, In today’s globalized world, however, human right
violations often occur as a consequence of the behavior of a variety of Actors.
Di era globalisasi ini memberikan interpretasi yang ambigu terhadap penghormatan
HAM, di satu sisi globalisasi memberikan peluang besar untuk peningkatan penegakan
HAM, namun disisi lain globalisasi juga memberikan ruang bagi peningkatan pelanggaran
HAM. Deklarasi HAM, pasal 1 mengemukakan bahwa semua umat manusia dilahirkan
merdeka dan sederajat dalam martabat dan hak-hak asasi manusia. Kita dianugerahi akal budi
dan hati nurani serta mestinya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
Dalam perkembangannya HAM mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan
situasi sosial ekonomi politik dunia. Dimana HAM mengalami empat regenerasi, generasi
pertama HAM lebih memfokuskan pada hukum dan politik yang menitik pada usaha-usaha
untuk menciptakan atau memperjuangkan kebebasan berbicara dan berkumpul dan hak untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan dari negaranya secara langsung atau melalui wakil-wakil
yang dipilih secara langsung, pada generasi kedua mengakui hak-hak ekonomi, sosial dan
kultural yang sangat penting bagi martabatnya dan pengembangan secara bebas dari
kepribadiannya. HAM generasi ketiga, dibangun pada dimensi kolektif, dan peduli pada hak-
hak bangsa atau penduduk yang mempunyai secara bebas kekayaan dan sumber alamnya.
HAM generasi keempat, merupakan respon atas perubahan-perubahan dunia yang sangat
cepat, sebagai akibat globalisasi.
Berbicara mengenai keterkaitan antara globalisasi dan HAM, tampaknya kontribusi
globalisasi dalam penegakan ham berada dalam dua sudut yang saling berseberangan. Disisi
yang menguntungkan, globalisasi dapat mempromosikan banyak usaha-usaha demokratisasi
dalam skala luas. namun disisi yang merugikan globalisasi dapat memarginalkan peran
negara, globalisasi membawa ketimpangan sebagai akibat neoliberalisme, suatu model
pengorganisasian sistem sosial dan ekonomi ala darwinisme sosial,dan globalisasi
menciptakan multitaktor dalam pelanggaran HAM.

Anda mungkin juga menyukai