Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

HASIL PEMBINAAN GURU

Disusun Oleh :

SAIFUDDIN
PENGAWAS MADRASAH

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN GOWA
TAHUN 2016

0
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pelaksanaan pembinaan terhadap Guru Madrasah Se Wilayah Kec.


Bungaya, Kec. Bontolempangan, Kec. Tompobulu, Kec. Biring Bulu dan Kec.
Sombaopu disusun oleh :
1. Nama Pengawas : Saifuddin
2. Jenjang Pengawasan : Tingkat Madrasah Aliyah
3. NIP : 197405092005011003
4. Pangkat/Golongan : Penata Tk. 1, Gol III/d
5. NUPTK :
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Tempat Tanggal lahir : Limbung, 9 Mei !974
8. Pendidikan Terakhir : S2
9. Jabatan : Pengawas Muda
10. Jumlah Madrasah Binaan : 15 Madrasah
Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Sungguminasa, 31 Desember 2016


Ketua Pokjawas, Pengawas,

Dra. Hasmawati, M.Pd.I. Saifuddin S.Ag., M.Pd.I


NIP. 196609251996031001 NIP. 197908182005011006

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan shahabat serta kaum muslimin dan muslimat. Amiin.

Dalam rangka memberikan dorongan sekaligus membimbing guru


Madrasah, KKG dan K3M dalam meningkatkan kompetensi perlu di budayakan
pengembangan kompetensi berkelanjutan, pengembangan diri harus dibiasakan
secara terus menerus tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu namun guru
Madrasah harus mampu memanfaatkan teknologi internet sebagai media
peningkatan kompetensi kapanpun waktunya yang mencakup Kompetensi
Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan madrasah

Semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam melakukan pembinaan


selanjutnya, dan kepada semua pihak yang telah turut serta membantu saya
ucapkan terima kasih, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Amien.

Sungguminasa, 31 Desember 2016

Penyusun,

2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 3
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup Pengawasan

BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH .............. 4

BAB III : PENDEKATAN DAN METODE PEMBINAAN................ 5


A. Pendekatan Pembinaan ..................................................... 5
B. Metode Pembinaan ........................................................... 5

BAB IV : HASIL PEMBINAAN............................................................. 6


A. Hasil Pembinaan ............................................................... 6
B. Pembahasan Hasil Pembinaan ......................................... 7

BAB V : PENUTUP................................................................................ 8
A. Simpulan
8
B. Rekomendasi ..................................................................... 8

LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Lembar telaah RPP
4. Daftar hadir

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan adalah sejalan dan dilandasi paradigma baru pengelolaan
pendidikan yang memberikan otonomi sekolah. Tenaga pendidik termasuk Guru
dituntut mampu mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu kebijakan
pemerintah dalam melakukan peningkatan kompetensi diri sesuai dengan sesuai
dengan tuntutan zaman, tenaga pendidik dan sekolah diberi keleluasaan
untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Sekolah diharapkan dapat
melakukan analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan
ancaman yang dihadapi.

Sayangnya banyak tenaga pendidik yang belum mampu mandiri dalam


melaksanakan kebijakan tersebut, peningkatan kompetensi diri secara
berkelanjutan belum menjadi kebutuhan setiap Guru, dalam situasi demikian
maka pengawas Madrasah perlu memberikan dorongan sekaligus pembinaan
terhadap para guru Madrasah khususnya dalam meningkatkan kompetensi
dirinya terutama pada kompetensi pedagogik dan profesional sebagai bagian
tak terpisahkan dalam pengembangan mutu pendidikan madrasah.

B. Fokus masalah

Fokus Masalah Sesuai latar belakang di atas, dalam pembinaan yang


dilakukan pengawas mencakup 4 kompetensi guru, namun berdasarkan
prioritas kami fokuskan pada permasalahan yang paling urgent diantaranya
adalah :

4
1. Kemampuan guru Madrasah dalam menguasai kompetensi pedagogik
dengan baik.
2. Kemampuan guru madrasah dalam menguasai kompetensi profesional
dengan baik.

C. Tujuan dan Sasaran Pembinaan

Tujuan yang diharapkan dalam pembinaan ini adalah dapat


meningkatkan kemampuan guru madrasah dalam penguasaan kompetensi
Pedagogik dan kompetensi kompetensi Profesional dengan baik.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan ini adalah


meningkatnya kemampuan pedagogik dan profesional guru madrasah di
semua sekolah binaan.

D. Ruang lingkup pembinaan

Ruang lingkup tugas meliputi pengawasan akademik, pembinaan, dan


pengembangan keprofesian dalam rangka membantu madrasah agar dapat
bekerja efektif dalam melaksanakan tugasnya.
Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas
yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan,
penilaian dan pelatihan profesional guru dalam melaksanakan tugas
pokoknya. Berdasarkan permendikbud nomor 143 tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas lingkup pembinaan pengawas
meliputi:
1. Kompetensi Pedagogik;
2. Kompetensi Kepribadian;
3. Kompetesi Sosial; dan
4. Kompetensi Profesional.

5
BAB II

KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.


Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif, menyadari akan hal tersebut, pemerintah
sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang
baik diharap muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri dan hidup bermasyarakat. Reformasi pendidikan merupakan
respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk
mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya
manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui
reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang
memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia yang
mengembangkan seluruh potensi prestasi secara optimal guna kesejahteraan hidup
dimasa depan. Sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional meningkatkan
keimanan dan ketakwaan bagian terpenting dalan tujuan pendidikan Nasional,
oleh sebab itu pembinaan guru di madrasah sangat perlu dilakukan. Dan untuk
mencapai pendididikan madrasah yang berkualitas perlu Guru yang berkualitas,
namun berdasarkan hasil supervisi pengawas masih banyak guru madrasah dalam
pelaksaan pembelajaran masih banyak guru yang tidak membuat Rencana
Pelaksaan Pembelajaran dengan baik dan dalam proses pembelajaran belum
menggunakan metode pembelajaran aktif, inovative kreatif dan menyenangkan,
atas dasar itulah perlu adanya pembinaan yang dilakukan pengawas dengan tujuan
dapat meningkatkan profesionalisme guru Madrasah.

Pelaksanakan Pembinaan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan


kompetensi yang dimiliki Guru madrasah dalam melaksanakan tugas sehari-hari .
Guna mencapai tujuan dan sasaran pembinaan dalam meningkatkan kompetensi
guru madrasah secara spesifik dengan materi :

6
1. Pembinaan penyusunan Perencanaan Pembelajaran;
2. Penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;

7
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A.  Pendekatan Pembinaan

Dalam penyusunan pelaporan pengawasan dilakukan dengan deskripsi


dari hasil pelaksanaan pengawasan selama 1 semester, dengan pendekatan
supervisi individual seperti kunjungan kelas dan supervisi kelompok melalui
kegiatan pembinaan pada KKG dan K3M.
Pendekatan yang dilakukan dalam pembinaan teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran, penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dan
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada madrasah adalah dengan
pendekatan pembelajaran andragogi, yaitu pendekatan yang lebih
mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman guru, menganalisis,
menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana pembinaan yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna dengan model
supervisi Kelompok.

B. Metode Pembinaan

Metode dalam melaksanakan pembinaan kepengawasan menggunakan


berbagai metode, yaitu:
1. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah kegiatan pengontrolan pelaksanaan program-
program guru madrasah sesuai dengan rencana, program dan/atau standar
yang telah ditetapkan. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik
dari para guru madrasah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan
ketercapaian tujuan.
Evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran dan keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat

8
keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c)
mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan
(d) memberikan penilaian (judgement) terhadap guru madrasah.
2. Focused Group Discussion (FGD)
Diskusi kelompok terfokus ini dilakukan dalam beberapa putaran
sesuai dengan kebutuhan. Putaran pertama membahas RPP, putaran
berikut membahas pendekatan saintifik, kemudian membahas media
pembelajaran, dan seterusnya
3. Metode Delphi
Metode Delphi merupakan cara yang efisien untuk melibatkan banyak
stakeholder sekolah tanpa memandang faktor-faktor status yang sering
menjadi kendala dalam sebuah diskusi atau musyawarah. Misalnya
pengawas madrasah mengadakan pertemuan bersama antara guru
madrasah, pihak madrasah, seksi Pendidikan Islam, tokoh masyarakat,
orang tua murid untuk membicarakan masalah ekstra kurikuler, masalah
pembiayaan suatu kegiatan, dan masalah penilaian otentik, maka biasanya
pembicaraan hanya didominasi oleh orang-orang tertentu yang percaya diri
untuk berbicara dalam forum. Selebihnya peserta hanya akan menjadi
pendengar yang pasif.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat
ditempuh pengawas dalam melakukan pembinaan. Metode ini tentunya
bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa guru melalui KKG,
K3M maupun kelompok guru dalam satu wilayah KKM.

9
BAB IV
HASIL PEMBINAAN

A.  Hasil Pelaksanaan Pembinaan

Pembinaan tentang penyusunan perencanaan pembelajaran yang baik


terhadap guru madrasah diikuti oleh guru madrasah baik yang dilakukan per
Madrasah ataupun yang dilakukan oleh kelompok-kelompok guru madrasah
mulai dari tingkat MI, MTs, maupun Madrasah Aliyah yang ada di wilayah
binaan Kec. Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu, Biringbulu dan Kec.
Bontonompo

Secara lengkap daftar guru madrasah binaan sebagai peserta


pembinaanpenyusunan perencanaan pembelajaran, adalah sebagai berikut :
Pembinaan teori belajar dan prinsip-pembelajaran

NO NAMA MADRASAH JUMLAH GURU NILAI KET

1 MIS Guppi Borongbuah 7 Orang

2 MIS Borongbulo 8 Orang

3 MIS Pencong 8 Orang

4 MIS Lembangbu’ne 11 Orang

5 MTs. Bani Rauf 20 Orang

MTs. Muhammadiyah
6 Lembangbu’ne
10 Orang

7 MAN Malakaji 32 Orang

8 MA. Lembangbu’ne 15 Orang

9 MA. Al-Mubarak Tonrorita 15 Orang

10 MA. As-Shalihin 16 Orang

10
NO NAMA MADRASAH JUMLAH GURU NILAI KET

11 MA. Abnaul Amir 14 Orang

12 MA. Yaspain Darussalam 15 Orang

13 MA. Ibnul Amin 15 Orang

14 MA. Terpadu Cikoro 12 Orang

Jumlah 2309

Rata-rata 76,96

Adapun hasil yang dicapai dalam pembinaan Guru madrasah dalam


pembinaan teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang baik pada
Seklah Dasar adalah :
1. Sebagian besar (80%) Guru madrasah pada Sekolah Dasar mampu
memahami pembinaan teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran
dengan baik.
2. Guru madrasah mampu secara bersama-sama memahami teori belajar
dan prinsip- prinsip pembelajaran dengan baik.

B. Analisis dan tindak lanjut Pembinaan


Dari hasil Pembinaan terhaadap guru madrasah dengan nilai yang masih
dibawah 24,04% masih perlu dilakukan tindak lanjut dalam bentuk
pembinaan dan pendampingan, dari hasil wawancara dan observasi terungkap
bahwa guru cenderung mau meningkatkan kompetensinya dikarenakan ada
dorongan motivasi eksternal seperti akan adanya pencairan sertifikasi,
akreditasi lembaga maupun adanya monitoring dan evaluasi dari Pengawas
Hasil Pembinaan kompetensi pedagogik dan profesional terlihat adanya
korelasi yang signifikan antara hasil supervisi akademik dan supervisi
manajerial pada komponen standar proses. Jika hasil supervisi akademik
rendah, maka hasil supervisi manajerial akan mengikuti hasil supervisi
akademik.

11
Maka adanya tindak lanjut pempinaan kompetensi guru madrasah
khususnya kompetensi pedagogik dan profesional melalu bimbingan individu
dan KKG.

C. Pembahasan Hasil Pembinaan


Berdasarkan hasil pembinaan guru madrasah dalam penyusunan
pembinaan teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang dicapai rata-
rata dengan nilai 76.96 (baik), maka hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan guru dalam memahami teori belajar dan prinsip- prinsip
pembelajaran yang baik mengalami kemajuan yang signifikan baik secara
kuantitas maupun kualitas.

12
BAB V
PENUTUP
A.  Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan sebagaimana tersebut di atas, maka


setelah dilaksanakannya pembinaan guru madrasah dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang baik pada madrasah dapat disimpulkan
adalah sebagaimana berikut:

Guru madrasah Binaan mampu memahami teori belajar dan prinsip-


prinsip pembelajaran yang baik sebanyak 76,96%.

B. Rencana Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pembinaan guru madrasah


dalam memahami teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang baik
padamadrasah, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengawas harus terus melakukan pembinaan terhadap guru madrasah


dalam memahami teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang
baik secara berkelanjutan.

2. Melakukan Supervisi Klinis kepada 30 % madrasah yang belum mampu


memahami teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran

13

Anda mungkin juga menyukai