Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat
pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara. Tujuan dari adanya identitas nasional adalah sebagai pemersatu, pembeda, landasan, dan identitas sebuah negara. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
B. Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Unsur pembentuk identitas nasional yakni sejarah, kebudayaan, suku bangsa,
agama, dan Bahasa. Adapun Salah satu identitas yang telah melekat pada Negara Indonesia adalah ke Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut: ➢ Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. ➢ Bendera Negara yaitu sang merah putih. ➢ Lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. ➢ Lambang Negara yaitu garuda pancasila. ➢ Semboyan Negara yaitu bhineka tunggal ika. ➢ Dasar falsafah Negara yaitu pancasila. ➢ Hukum dasar Negara yaitu UUD 1945. ➢ Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. ➢ Konsepsi wawasan nusantara. ➢ Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
C. Pancasila Sebagai Identitas Bangsa
Pancasila mulai dijadikan identitas nasional sejak Bangsa Indonesia
menyatakan kemerdekaannya. Sebagai identitas dan kepribadian Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber motivasi, inspirasi, pedoman berprilaku sekaligus standar pembenarannya. Dengan demikian segala ide, pola aktivitas, perilaku, serta hasil perilaku Bangsa Indonesia harus bercermin pada Pancasila. Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta.
D. Perkembangan Identitas Nasional
Upaya pemberdayaan identitas nasional perlu ditempuh melalui revitalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yang mengandung dimensi seperti di bawah ini: 1. Realitas, dalam arti nilai-nilai yang dikandung Pancasila bersifat objektif yang dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. 2. Idealitas, dalam arti idealisme yang dikandung Pancasila bukan sekedar utopis tanpa makna tetapi sebuah kata kerja untuk membangkitkan gairah dan optimism dalam menjalani masa depan. 3. Fleksibilitas, artinya Pancasila terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan perkembangan sehingga Pancasila tetap actual, relevan serta fungsional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang berbhineka tunggal ika.
E. Contoh Penerapan Identitas Nasional
1. Agama → Dasar negara Indonesia, Pancasila sila pertama menyebutkan
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.Hal ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai Keagamaan dan Ketuhanan. 2. Suku Bangsa → Suku bangsa juga dikenal sebagai unsur pembentukan akan identitas nasional tersebut. Suku bangsa adalah satu golongan sosial yang bersifat askriptif, yakni dibawa sejak lahir. Di mana suku bangsa sama dengan jenis kelamin dan umur. 3. Kebudayaan → Kebudayaan adalah kemampuan manusia sebagai makhluk sosial yang berisi tentang model atau perangkat pengetahuan secata kolektif yang digunakan untuk kehidupan manusia itu sendiri. 4. Bahasa → Unsur pembentuk identitas nasional yang berikutnya adalah bahasa. Bahasa merupakan simbol atau lambang secara arbitrer atau verbal. Pembentuk bahasa dilakukan berdasarkan unsur – unsur bunyi ucapan manusia. Bahasa digunakan sebagi sarana komunikasi antar manusia satu dengan lainnya.