Anda di halaman 1dari 12

Pelingkupan Wilayah

Studi dan Batas Waktu


Kajian
Kelompok 4B
01 Nathania Vita Anggia (25000120140289)

02 Putu Intan Permatasari (25000120130136)

03 Ruth S. Theresia Hasugian (25000120120057)

04 Shafira Berlian Rahmadhani (25000120120008)

Anggota 05 Tantina Ayuningtyas (2500120120058)

Kelompok 06 Zaenab Annabelah (25000120120029)

07 Simon Sabon Ama (25000122183340)

08 Esthi Rohma Widyaning. (25000122183343)

09 Erika Besty Br Barus (25000122187007)

10 Indah Dewi Safitri (25000121187001)


Pelingkupan dampak penting
Permen LH

08/2006 Pelingkupan wilayah studi


dan batas waktu kajian

Pelingkupan wilayah studi dan batas waktu kajian

Esensi pelingkupan adalah membuat rancangan kajian


ilmiah. Pada intinya, rancangan kajian ditentukan oleh
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sesuai kajian AMDAL
Pertanyaan sesuai kajian AMDAL
RANCANGAN RANCANGAN KAJIAN ANDAL
KAJIAN ( = LINGKUP STUDI ANDAL)
Apa Dampak yang akan dikaji / Dampak penting
hipotetik
Dimana Wilayah studi
Kapan Waktu kajian
Bagaimana Metoda studi
Siapa Saja Susunan Tim / Tenaga Ahli
01 Batas Proyek
lokasi dimana seluruh komponen rencana kegiatan
akan dilakukan, terutama komponen kegiatan yang
menjadi sumber dampak yang ditetapkan berdasarkan
batas kepemilikan lahan (property right) yang dimiliki
Pelingkupan oleh pemrakarsa;

Wilayah Studi 02 Batas Ekologis


adalah wilayah terjadinya sebaran dampak-dampak
yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan
Batas wilayah studi
masing-masing.
dibentuk dari empat unsur
yang berhubungan dengan
dampak lingku- ngan suatu 03 Batas Sosial
adalah ruang di mana masyarakat, yang terkena
rencana kegiatan, yaitu: dampak limbah, emisi atau kerusakan lingkungan,
tinggal atau melakukan kegiatan.

04 Batas Administratif
wilayah administratif yang wilayahnya tercakup dalam
salah-satu unsur (desa, kelurahan, kecamatan,
kabupaten).
Masing-masing batas di-plotkan pada peta yang kemudian ditumpangkan
satu-sama lain sehingga dapat ditarik garis luar gabungan keempat batas
tersebut. Garis luar gabungan itu disebut batas wilayah studi. Selain tapak
proyek utama, batas proyek juga harus meliputi jalur-jalur transportasi
untuk bahan baku atau produk, fasilitas pendukung seperti perumahan,
dermaga, tempat penyimpanan bahan, bengkel, dan sebagainya. Untuk
masing-masing dampak, batas persebarannya dapat di-plotkan pada peta
sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis batas, sesuai dengan jumah
dampak penting hipotetik, Untuk sebagian sektor, batas proyek ini mungkin
tumpang-tindih dengan wilayah yang hak pemanfaatannya sudah ada pada
pemrakarsa, seperti Kuasa Pertambangan, Contract of Work, Hak
Pengusahaan Hutan, dan sebagainya.
BATAS SOSIAL

Batas sosial diperoleh dengan memperhatikan beberapa


hal:
1. Lokasi-lokasi pemukiman (desa, kampung, dan
sebagainya)
2. Lokasi-lokasi kegiatan masyarakat (ladang, kebun,
sawah, fasilitas umum/sosial)
3. Pengaruh dampak yang terasa, dimana batas
ekologis masing-masing komponen lingkungan
terkena dampak
BATAS
ADMINISTRATIF

Batas administratif diperoleh dengan melihat garis-garis


batas yang telah di-plotkan untuk tiga unsur batas di atas.

Sasaran kajian rona lingkungan dan prakiraan dampak tetap


diarahkan oleh batas ekologis dan batas sosial, sehingga tidak
seluruh wilayah pada batas administratif perlu dikaji.
Kegiatan Pertambangan
Kalimantan
Batas proyek
Batas ini mencakup tapak proyek untuk tambang batubara, instalasi pengolahannya, jalan
tambang (transportasi), kantor perusahaan, perumahan karyawan, bengkel perbaikan alat
berat/kendaraan, stockpile, dan pelabuhan batubara.

Batas ekologis
Batas ini mengikuti pola hidrologi dan arah angin di sekitar lokasi kegiatan dimana pola hidrologi
ditentukan oleh daerah aliran sungai (DAS), dalam hal ini sungai kendilo yang terdiri dari
beberapa sub-DAS yang diperkirakan menerima dampak langsung dari serangkaian kegiatan
penambangan. Selain itu, juga mencakup daerah pasang-surut wilayah pesisir estuary (Sungai
Pekasau) pada radius 2 mil dri pelabuhan (pengapalan batubara dan tempat labuh kapal).
Kegiatan Pertambangan
Kalimantan
Batas sosial
Batas ini merupakan ruang dimana masyarakat, yang terkena dampak
limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan
kegiatan.

● Batas administratif
Batas ini melingkupi wilayah admnistratif (desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten)
yang wilayahnya tercakup dalam salah satu unsur diatas. Batas administratif
sebenarnya diperlukan untuk mengarahkan Pelaksana Kajian ke lembaga pemerintah
daerah yang relevan, baik untuk koordinasi administratif (misalnya, penilaian
AMDAL dan pelaksanaan konsultasi masyarakat), pengumpulan data tentang
kondisi rona lingkungan awal, kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, dan sebagainya.
Kegiatan Pertambangan
Kalimantan

● Batas wilayah studi


Batas wilayah studi adalah perpaduan dari ke-empat wilayah diatas yang akan
membentuk lokasi dimana kajian akan dilakukan. Batas ini juga merupakan
gabungan masing-masing batas yang di-plotkan pada peta yang kemudian
ditumpangkan satu sama lain (overlay) sehingga garis luar gabungan keempat batas
tersebut dapat ditarik.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai